Semua Bab Pembalasan Dendam Istri CEO: Bab 41 - Bab 50
112 Bab
bab. Berhasil kumpulkan bukti
"Zein harus masuk penjara mas, dia sudah merusak masa depan adik saya mas. Dia harus mendapat hukuman yang berat sesuai dengan yang telah dia perbuat terhadap Lusi" aku sudah sampai di kantornya mas Danu. Mas Danu tampak berpikir sejenak begitu mendengar tentang kronologi mengapa Lusi sampai hamil oleh Zein."Tidak semudah itu kita masukkan Zein ke penjara Seina. Kita harus kumpulkan bukti-bukti yang kuat terlebih dahulu, barulah kita bisa menuntut Zein untuk perbuatannya itu" mas Danu memang pengacara hebat. Benar kata mas Danu kami harus punya bukti dulu untuk menuntut Zein."Apa kamu sudah punya buktinya Seina kalau Zein adalah pelaku pelecehan seksual terhadap Lusi itu?"tanya mas Danu lagi kepadaku."Bukti? Untuk saat ini saya belum punya bukti apapun mas. Bagaimana caranya saya untuk dapatkan bukti-bukti itu?" Aku memang masih belum mengerti tentang pelaporan kasus seperti yang dikatakan oleh mas Danu itu."Oke. Seina. Saya akan bantu kamu untuk mengumpulkan bukti-bukti pelecehan
Baca selengkapnya
bab. Selesai laporan
"Selamat siang pak polisi. Saya membawa sejumlah bukti-bukti atau kasus pelecehan seksual oleh saudara Zein Pratama terhadap saudari Lusi Amora." Mas Danu menyerahkan bukti rekaman CCTV yang sudah kami peroleh dari dua tempat yang Lusi kunjungi pada malam petaka itu terjadi. Pak polisi itu memeriksanya dengan komputer yang ada dihadapannya. Karena merasa bukti itu cukup kuat polisi muda yang bernama Yuda itu menerima laporan kami."Baik pak. Saya akan terima laporan bapak. Silahkan ceritakan detail kasusnya. Saya akan mulai mengetik laporan kasus itu." Aku pun lansung menceritakan semua yang telah menimpa Lusi tanpa ada yang aku tambah ataupun kurangi sedikitpun."Terima kasih mbak. Laporan dari mbaknya sudah lengkap. Kami akan segera melayangkan surat panggilan kepada tersangka ZP. Mbak mohon bersabar menunggu proses ini bergulir" mendengar uraian dari pak Yuda aku sungguh merasa sangat lega. Akhirnya satu langkah sudah aku lalui untuk keadilan Lusi. Sekarang aku memercayakan kepada p
Baca selengkapnya
bab.Bertemu Wiliam
"Ayo Sein. Silahkan makan apa saja yang kamu inginkan" ujar Mas Danu yang kemudian mengambil makanan yang ditata rapi di meja.Aku pun mengambil makanan kesukaan mas Dimas dulu ketika kami masih bersama.'Mas Dimas apa kamu masih menyukai rendang mas? Atau kamu sudah beralih rasa ke yang lebih rendah seperti juga halnya dengan cinta kamu'pikirku dalam mengambil makanan rendang ke dalam piring.**"Mas. Saya ingin memesan tiga puluh porsi nasi bungkus dengan lauknya ayam pop. Tolong bungkus segera ya mas" William tengah berdiri disisi kasur hendak membayar pesanan yang telah ia buat tadi. Totalnya satu juta lima ratus ya pak" ucap kasir kepada William. Dengan cepat William mengeluarkan kartu debitnya untuk digesek oleh kasir. Mata William pun memindai sekitar. Tatapannya berubah nyalang seketika kala netranya menangkap sosok wanita yang ia kasihi.'Seina. Rupanya dia begitu senang jalan dengan laki-laki pengacara itu. Saya bahkan kelimpungan mencarinya seharian ini" William pun mendekat
Baca selengkapnya
bab. Berbohong
"Dasar wanita jala*g seenak jidat kamu menghabiskan uangku tanpa persetujuanku terlebih dahulu. Asal kamu tahu Cel, ketika seina masih menjadi istriku aku bahkan tidak membiarkan dia untuk hidup boros dan menghambur-hamburkan uang. Coba lihat kamu sekarang. Sudah menganggur malah boros menghabiskan uang yang ada saja" Dimas begitu marah kepada Celine begitu mengetahui Celine telah menarik uang simpanan Dimas sebanyak seratus juta rupiah. "Mas Dimas. Saya istri kamu mas. Masa saya nggak boleh menyenangkan diri saya. Kamu jangan bandingin saya dengan mantan istri kamu yang bodoh itu mas. Aku berbeda mas. Wajar saja kamu berpaling dari Seina dulu, rupanya kamu sangat perhitungan dengan Seina. Wajar saj Seina terlihat buluk selama menjadi istri kamu. Kamu jadi suami jangan pelit-pelit dong mas. Mana ada wanita yang betah sama suami pelit kayak kamu" Celine yang tidak merasa bersalah malah mengatai Dimas balik seolah dimaslah yang paling bersalah. "Tutup mulut kotor kamu Celine. Kurang aj
Baca selengkapnya
bab. William CEO nya
"Selamat datang dewan direksi perusahaan Bright Group. Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk pertemuan yang sangat penting ini. Seperti yang kalian tahu semuanya perusahaan ini sudah dibeli oleh Bos besar kami yakni William Alka." William beridir seiring namanya yang disebut oleh Gery snah asisten pribadi. William menunduk sambil memegangi ujung jas depannya. Tatapan tajam dan senyumnya yang menggoda membuat direksi yang hadir berdecak kagum kepada pemilik Bright Group yang baru."Salam kenal saya William Alka" ujarnya sembari memberi penghormatan kepada yang hadir disana. Semua mata tertuju pada sosok tampan dan masih singel tentunya.'Wah. pak William. Ganteng banget rupanya pak William ya." ujar Tari salah satu staf marketing perusahaan Bright Group."Iya. Pantes banget kalau dia yang jadi CEO gantiin pak Dimas tukang selingkuh itu." Ucap Sely sesama staf marketing. Dimas yang melihat William dengan sorot mata penuh kebencian. Ia tidak rela kalau posisinya harus diganti
Baca selengkapnya
bab. bisa pulang
"Baiklah Pak Dimas yang terhormat saya terima jabatan saya diturunkan menjadi office boy di kantor ini puaskan Bapak sekarang" dengan sangat terpaksa Dimas akhirnya setuju posisinya diturunkan begitu saja oleh William menjadi seorang office boy. Begitu sakit yang dirasakan oleh Dimas tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur pegangannya untuk mendapatkan Posisi lagi sebagai CEO di perusahaan milik ayahnya itu harus pupus ditelan bumi."Tentu Dimas Aku sangat puas melihat kamu menderita mengemis pekerjaan kepadaku sekarang hahaha.."William tertawa renyah melihat Dimas lawannya itu akhirnya bertekuk lutut di hadapannya. Begitu hinanya Dimas sekarang di mata William yang berdiri gagah sebagai CEO baru perusahaan Brigh Group.Dimas dengan sangat terpaksa menebalkan mukanya di hadapan bosnya yang baru itu. Sedangkan William sangat memandang rendah akan dirinya, sungguh sangat sakit hatinya di masa ini."Kalau begitu kamu laksanakan tugas pertamamu sebagai office boy segera bawakan aku secangk
Baca selengkapnya
bab. mengantar pulang
"Kalau begitu terima kasih atas informasinya ya Pak Yuda. Saya mohon sekali Pak Segera tangkap dan penjarakan Zein Pratama Pak dia begitu jahat aku sangat berharap dia bisa mendekam di penjara" ujarku kepada Pak Yuda yang menangani kasusnya kasusnya Lusi aku pun tersenyum culas mendengar penjelasan dari pak Yuda tadi."Sama-sama Mbak Seina, saya janji saya akan kabari mbak Seina begitu saudara Zein bisa ditangkap nanti." bripka Yuda pun menutup panggilan telepon itu dengan tak lupa mengucapkan salam yang terlebih dahulu. Aku sangat berterima kasih kepada pak Yuda, akhirnya ada setitik harapan untuk keadilan bagi adikku Lusi.Setelah menghubungi Bribka Yuda aku pun membuka aplikasi untuk memesan taksi online. mobil Brio berwarna merahku Sengaja aku tinggal di rumah karena tidak mungkin aku menyetir dalam keadaan yang panik seperti kemarin. Akhirnya aku memutuskan untuk menaiki mobil taksi saja ke Rumah Sakit bersama Lusi kemaren.Setelah selesai memesan taksi online, aku pun segera meng
Baca selengkapnya
bab. berhasil
"Nuhun. Mohon Maaf mas, Saya mau ketemu ibu Sekar. Ibu Sekarnya ada Mas?" tanya seorang polisi berpakaian preman itu. Zein yang membukakan pintu untuknya sama sekali tidak menyadari kalau yang bertamu hari itu adalah polisi yang sedang menyamar."Ibu Sekar?mohon maaf Mas ini bukan rumahnya Bu Sekar, ini rumahnya Ibu Sulis Ibu saya. Ibu saya kebetulan sedang ke pasar mau beli sayuran" ujar Zein yang lalu membukakan pintu itu tanpa sadar yang bertamu hari itu adalah Bripka Yuda."Jangan bergerak kamu ditangkap atas tuduhan kasus pelecehan seksual yang menimpa saudari Lusi" ujar Yuda yang lalu mengeluarkan seputuk senjata api kepada Zein. Zein begitu ketakutan mengetahui yang berada di depannya kali ini adalah polisi yang sedang menyamar sebagai tamu."Alif, Taufik segera borgol dia dan segera masukkan ke dalam mobil tahanan." Yuda lalu memerintahkan kedua anak buahnya untuk memberikan borgol kepada kedua tangannya Zein. Zein yang berusaha untuk kabur tidak bisa berkutik lagi. langkahnya
Baca selengkapnya
bab. Mengadu
"Assalamualaikum Pah. Apa ada Papa di dalam?" Dimas mengetuk ruangan kerja Papanya, dan berharap papanya ada di dalam."Ya, masuk saja lah Dimas. Pintunya nggak dikunci" ujar sang Papa yang kemudian melanjutkan teleponnya."Nanti saya telepon lagi ya Pak" tutur Reza kemudian menutup telepon itu.Reza melototkan matanya menghadap kepada sang putra yang kini sedang memakai seragam OB sesuai dengan perintah atasannya yaitu William."Pakaian macam apa yang kamu kenakan Dimas?" Tanya Reza yang keheranan menatap wajah sang Putra yang terlihat menyedihkan itu."Itu kan pakaian OB kantor kita?" tanyanya lagi kepada Dimas. Dimas tertunduk malu menghadap kepada sang Papa yang kini terus menanyainya dengan setumpuk pertanyaan perihal yang menimpa Dimas."Ini ulah William pa. CEO baru kita. Dia dengan sengaja membalas Dimas dengan menurunkan Dimas dari posisi CEO menjadi office boy .Betapa menyedihkannya nasib Dimas sekarang Pa." Dimas melaporkan setiap tindak dan tanduk William terhadap dirinya y
Baca selengkapnya
Bab. kembali menyakitiku
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan" Zein mencoba menghubungi nomor teleponnya Celine namun sudah beberapa kali Zen mencoba meneleponnya tidak ada sambungan zen yang masuk satu kali pun."Sial lho Celine di saat Gue butuh bantuan lo kayak gini nomor telepon lo malah nggak aktif sama sekali. Lu ke mana sih Celine?" Umpat Zein secara terus-menerus memaki wanita yang sudah bekerja sama dengannya untuk menodai Lusi."Bagaimana saudara Zein apa sudah diangkat oleh temannya Pak Zein?" tanya Pak Yudha kepada Zein yang beberapa kali mencoba menelepon nomor teleponnya Celine namun tidak ada tanggapan sama sekali ."Maaf Pak Sepertinya saya, saya tidak jadi menelpon. Lain kali saja saya menelepon saya teman saya itu" dengan sangat terpaksa Zein memutus upayanya untuk menghubungi nomor rekan kerjanya itu.Dengan langkah gontai dan penuh ketidakberdayaan ia kembali memasuki jeruji besi, dan mendekam didalamnya. Baju tahanan berwarna oranye itu terpasang lengkap d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status