All Chapters of Sang Menantu Terkuat: Chapter 11 - Chapter 20
106 Chapters
Bab 11. Tuan Muda Mesum
Golden Light Club, Haven melangkahkan kakinya menaiki tangga kecil bagian depan. "Tunjukkan kartu membermu?" cegat seorang pria. "Aku tidak punya, Pak. Tapi kedatanganku kemari hanya ingin menemui seseorang." "Hanya para member klub saja yang diperbolehkan masuk. Jadi, pergilah dari sini dan jangan coba-coba membohongi kami!" ucap pria itu. "Bahkan jika kau ingin menjadi bagian dari member klub agar memiliki akses untuk masuk Golden Light Club kami, itu tidak akan bisa!"Ya, karena pendaftaran member hanya dibuka oleh Golden Light Club setiap bulannya. Jika seseorang ingin menjadi member, dia harus menunggu satu bulan lamanya. Klub telah lama menerapkan sistem itu. Golden Light Club baru saja membuka member beberapa minggu lalu, setidaknya harus menunggu seminggu lagi agar dibuka kembali. "Pak, bisakah kau mengijinkanku masuk sebentar saja. Ada hal penting yang mengharuskanku untuk menemui seseorang di dalam sana," ucap Haven, berharap beberapa pria di pintu masuk klub itu tidak
Read more
Bab 12. Makhluk Pencabut Nyawa
"Tuan Storm, pertemuan kita tidak lebih untuk sebuah negoisasi kerjasama, jadi jangan macam-macam," ucap Winnie penuh ketakutan. Winnie duduk dan meringkuk ketika Storm mendekatkan wajahnya yang begitu jelek dan menakutkan ke arah bibirnya. Storm berbicara tepat di depan wajah Winnie yang memucat. "Asal kau tahu, Winnie. Aku telah mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk mendapatkanmu."Storm tertawa terbahak-bahak. Sementara Winnie bergetar ketakutan sampai ingin menangis. Tetapi sebagai wanita tangguh, Winnie mencoba menahan air matanya. Winnie tak menyangka jika pertemuan dengan Storm McKay akan seperti ini. Dia masih tidak rela jika kesucian yang dia jaga selama ini direnggut oleh pria yang bukan impiannya, apalagi tuan muda McKay sangat mengerikan dan terkenal sangat brutal. Storm mencengkeram Winnie dan menjepitnya ke sisi ranjang, lalu menaikkan dagu gadis itu dan mendekatkan wajahnya yang ketika tersenyum tak ubahnya mirip kuda nil. "Tuan Storm, tolong lepaskan saya." W
Read more
Bab 13. Memanggil Orang Besar
Sembilan pria mengepung Haven, di tangan mereka masing-masing membawa tongkat besi seberat sepuluh kilogram. Hanya dalam sekali pukulan saja, akan mematahkan tulang manusia. "Hanya ini saja jumlah kalian?" tanya Haven sembari menyilangkan tangannya di depan dada. Dia berdecak. "Berani juga kau kepada kami," ucap pria berbadan kekar yang memiliki kepala botak. Si kepala botak lalu menyerang dengan cepat, dia mengayunkan tepat di kepala Haven. Tetapi tongkat itu tak berhasil mengenai, melainkan mengenai kepala si botak sendiri. "Ahkk …." Dalam sekali benturan, kepala si kepala botak menampakkan garis yang mengalirkan darah dari kepalanya. Pria itu menjerit dan berguling-guling di lantai. Melihat itu, yang lainnya segera menyerang bersamaan dengan mengayunkan serangan tongkat besi mereka, tetapi dalam waktu singkat, suara gedebukan mengakhiri perkelahian itu. Sembilan pria kekar para petarung senior milik Storm sudah tergetak di lantai bagai tumpukan karung beras. Storm bergetar
Read more
Bab 14. Orang Besar Telah Datang
Windle, si kepala rumah sakit tersentak, dia memalingkan pandangannya ke arah Haven yang saat ini berdiri di belakang Winnie.Beberapa detik kemudian, kepala rumah sakit tersadar setelah menyadari penampilan Haven yang tampak tidak memiliki jabatan apapun tetapi ingin mengadu kepada Direktur Kesehatan? "Siapa dirimu? Beraninya masuk tanpa permisi," tanya Windle dengan marah. "Pak Wendle, tidak sepantasnya kau memperlakukan pasien dengan cara seperti ini. Bukankah jika seseorang tidak bisa membayar biaya, rumah sakit akan memberikan waktu hingga beberapa bulan kedepan?" Haven berbalik bertanya dan memberi teguran yang halus. "Hei, anak muda bau kencur, tahu apa kau tentang peraturan yang dibuat oleh rumah sakit? Semua peraturan disini adalah aku yang berwewenang, tidak ada seorangpun yang bisa merubahnya termasuk Direktur Kesehatan sekalipun," ucap Windle dengan angkuh lalu meneguk kopi panasnya di cangkir. Haven menyinggungkan senyumnya, seolah dia adalah orang bodoh yang tidak
Read more
Bab 15. Seseorang Yang Begitu Dihormati
Di ambang pintu, berdiri seorang pria tinggi dengan kecamata kecil di wajahnya yang tampan dan oval. Pria itu membawa sebuah tas di tangannya. "Hentikan semua kekonyolan ini," ucap pria itu."Tuan Carles Smith," sapa Windle dengan ekspresi terkejut. Dia lalu keluar dari mejanya dan membungkukkan tubuh memberi hormat. "Kenapa anda tidak menghubungi saya jika ingin berkunjung ke kota ChesterLand, Tuan Carles? Saya bisa menjemput anda dengan aman." Windle berkata dengan sopan. Pria itu adalah Carles Smith, Direktur Kesehatan yang memimpin semua organisasi kesehatan negara Obat.Carles Smith tidak berekspresi apapun, dia berjalan mendekati Windle, lalu meletakkan tas nya di atas meja Windle dan mengeluarkan sesuatu yang berbentuk semacam dokumen. "Surat pemecatan untukmu!" ucap Carles Smith dengan dingin. Windle tersentak hampir terlonjak dari tempatnya berdiri. Dadanya terasa sesak setelah mendengar itu."Tu-Tuan Kepala Direktur Carles Smith, apa saya tidak salah dengar? Ke-kenapa
Read more
Bab 16. Membangunkan Paman Daniel
"Tidak, Nona Winnie. Ini semua adalah kebodohan dan kelalaian saya." Carles masih tetap membungkuk tanpa mendengarkan omongan Windle. Ucapan permintaan maaf Carles membuat Winnie mematung kebingungan. Haven tersenyum dan menganggukkan kepala ke arah Winnie. Winnie pun menatap Haven sebentar, lalu menepuk pundak Carles dengan pelan. "Tuan Carles, berdirilah, saya sudah memaafkan anda," ucap Winnie. Carles berdiri kembali dengan perasaan lega setelah mendapatkan maaf dari Winnie, dengan begitu urusannya hari ini terkondisikan dengan. Dia lalu menatap para bodyguard disana. "Kenapa hanya diam saja? Cepat seret tupai tua ini keluar dari sini!" titah Carles kepada para dua bodyguard sembari menunjuk ke arah Windle. Windle yang melihat bodyguard bayarannya akan menyeret dia, berkata dengan marah. Tapi kedua bodyguard tidak peduli, karena ini perintah Carles Smith. "Nona Winnie sangat bermurah hati. Saya benar-benar berhutang budi kepada anda. Jika anda membutuhkan sesuatu, jangan s
Read more
Bab 17. Kedatangan Yang Tak Diharapkan
Omong kosong macam apa ini? Seorang pria muda yang bertampang tidak berpendidikan, ingin membangunkan orang koma? Lelucon macam apa? Dokter Theo pergi beberapa saat, lalu memberikan beberapa lembar hasil pengecekan kepada Haven dengan kasar. "Kami sudah melakukan berbagai pengecekan, tetapi di tubuh tuan Daniel sama sekali tidak ditemukan penyakit apapun." Dokter itu memberikan setumpuk lembaran copy hasil pengecekan yang dilakukan rumah sakit kepada Daniel. Haven menerima kertas itu, dia mengamati beberapa saat semua lembaran itu. Dengan tenang dia tenyuman tipis. Dia memahami semua ini. Tentu saja hasil semua tes tidak akan membuahkan hasil, karena racun di tubuh Daniel tergolong racun langka dan misterius. Medis tidak akan mampu mendeteksinya. "Winnie, aku mengenal seseorang yang cukup ahli di bidang pengobatan medis kuno. Aku akan memintanya untuk melihat kondisi paman Daniel," ucap Haven, lalu mengembalikan kertas kepada dokter Theo acuh tak acuh. Mendengar ucapan Haven, d
Read more
Bab 18. Dianggap Berandalan
Nenek Pricilla tersenyum dengan antusias. "Calon cucu menantuku. Dia akan membawa keberkahan bagi keluarga kami."Sedetik setelah nenek Lee berkata, seketika wajah cerianya berubah menjadi raut wajah tidak senang. Bukan Garfield yang datang, melainkan Haven yang telah tiba disana. "Sialan! Untuk apa kau kemari?" Nenek Pricilla menampakkan wajah ketus. Haven mendekati nenek Pricilla dan membungkukkan tubuhnya memberi hormat, bagaimanapun juga nenek Pricilla adalah mantan nenek mertua selama tiga tahun. Dia harus memberi hormat. "Nenek, aku kemari hanya ingin mengambil barang-barangku. Maaf, jika kau mengira aku akan tinggal disini lebih lama, itu tidak akan terjadi karena aku bukan siapa-siapa lagi di rumah ini." Haven berdiri dengan pakaian lusuhnya. "Baguslah jika kau menyadari sebelum aku mengusirmu keluar dari rumahku." Nenek Pricilla melipat kedua tangannya di depan dada yang sudah tepos dan kendor, lalu mendongakkan kepalanya. "Tapi kau tidak perlu repot-repot masuk kemari,
Read more
Bab 19. Menjadi Seperti Monster
Mereka berpendapat setidaknya membuat pria itu menderita seumur hidup dengan kecerobohan yang dilakukannya adalah sebuah ide terbaik."Nenek, kita harus memberinya pelajaran hingga sampah ini cacat sebagai balasan atas perbuatan bodohnya!" Marvel memandang penuh kebencian. Nenek Pricilla menganggukkan kepala. "Itu adalah pelajaran yang bagus untuknya, setelah membuat keluarga kita menahan aib memiliki menantu sampah selama tiga tahun lamanya."Benar, sampah ini harus diberi pelajaran! Semua anggota keluarga Lee sangat setuju dengan ide itu. Bagi mereka, melihat wajah Haven saja membuat mereka ingin muntah. Haven telah melakukan hal yang merugikan keluarga Lee. Jika bukan karena tindakannya memukul Garfield Blackton, keluarga mereka sudah mendapatkan dana satu juta dollar untuk membayar cicilan hutang perusahaan beberapa bulan ke depan. Saat ini, perusahaan keluarga Lee sedang krisis membutuhkan dana. Mereka melakukan beberapa cara, salah satunya menjalin hubungan bisnis dengan kel
Read more
Bab 20. Teknik Akupuntur 7 Jarum Emas. 
Haven kembali ke rumah sakit Pharmacy Hospital. Di tangannya, dia membawa sekotak kecil jarum akupuntur emas Sampai di rumah sakit, dia bertanya kepada seorang tenaga medis yang berjaga malam itu, mereka menjawab jika Winnie sudah pulang sekitar setengah jam yang lalu. Haven masuk ke ruangan ICU dan berdiri di samping seorang pria tua yang terbaring koma di atas ranjang. Dia merasakan jika tubuh Daniel semakin lama semakin menurun, hal ini ditandai dengan alat pendeteksi detak jantung yang menunjukkan garis lurus di antara sela-sela garis zigzag yang mulai berkurang berganti garis horizontal putus-putus. Titt … Titt … "Tidak boleh membuang waktu lagi. Ini darurat, aku harus membuang racun jahat ditubuh paman ini."Haven membuka kotak kecil yang berada di tangannya lalu mengambil ketujuh jarum emas, kemudian meletakkan kotak itu di atas nakas.Haven memainkan jarum emasnya dengan cekatan, tatapannya menerawang tubuh Daniel untuk melihat aliran racun dari ujung kaki hingga kepala.
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status