Semua Bab Mendadak Digerebek : Bab 11 - Bab 20
48 Bab
Kedatangan Mertua
Dada Syams naik turun. Rasanya dia sangat marah kepada Starla, tetapi dia yakin semua akan percuma karena Starla tidak peka. Syams kembali ke rumah setelah memberi makan semua peliharaannya dan memakamkan burung yang meninggal tadi. Untung saja murainya masih hidup. “Makanan sudah siap, Syams. Buruan bantu Emak siapin di meja. Habis ini kamu cepat mandi. Jangan sampai orang tua Starla mencium tai burung di bajumu!” Syams tetap membantu emaknya meski dengan diam seribu bahasa. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Dia enggan berbicara karena sedang berduka hingga kehadiran Starla membuatnya tercengang. “Mak, aku udah siap.” Starla memakai baju yang kemarin dibelikan Syams. Sebuah gamis dengan lengan tiga perempat membuat Starla terlihat begitu anggun. Meski wajahnya polos tanpa make up, Starla masih saja cantik bahkan mampu membuat Syams terpana. Suaminya itu memandang Starla tanpa berkedip hingga tepukan di
Baca selengkapnya
Dasar Bocah
“Maksud Anda apa, Pak?”Syams tidak habis pikir dengan apa yang diperbuat oleh mertuanya. Dia mencoba menelaah dan memahami perkataan Antonio, tetapi dia belum yakin. “Saya tidak bisa menjelaskan semuanya kepadamu. Yang jelas tidak ada orang tua yang tega membuang anaknya. Kami sangat menyayangi Starla lebih dari apa pun. Namun, untuk saat ini biarkan dia membenci kami. Jadilah suami yang baik. Jangan manjakan dia, ajarkan dia kesabaran dan hidup sederhana. Saya akan memberikan pekerjaan untukmu. Besok datang ke kantor kecamatan. Temui Pak Umar, dia akan membantumu mendapatkan pekerjaan. Tinggal kamu bilang bidang apa yang kamu kuasai.” Syams hanya mengangguk meski banyak sekali pertanyaan yang ingin disampaikan kepada mertuanya, tetapi sepertinya papa Starla tidak akan menjawabnya. Pernyataannya sudah cukup jelas bagi Syams. “Terima kasih, Nak!” Antonio mengembuskan napas lega setelahnya. Mereka bertiga masuk membawa t
Baca selengkapnya
Telaga Cinta
Starla akhirnya membuka pintu dan membantu Syams menyeret kopernya. Kamar Syams menjadi sempit karena koper Starla sangat besar. Mereka meletakkannya di atas kasur kemudian mulai memilah dan memilih baju yang akan dipakai Starla di sini. Dua koper berisikan pakaian Starla sedangkan satunya lagi barang pribadi Starla. Mereka membuka dua koper itu kemudian akan memilih baju yang pantas dikenakan Starla. Satu koper disisihkan untuk menyimpan baju Starla yang tidak terpakai. Starla memilih baju yang menurutnya bagus, tetapi semua pilihannya ditolak oleh Syams. “Jangan pakai pakaian terbuka di sini. Ini desa, Starla. Mungkin jika kamu mengenakannya di kota, hal itu terlihat wajar. Di sini kamu harus lebih sopan.”“Bajuku ini udah sopan, Syams. Ini ada lengannya. Panjangnya juga di bawah lutut.” Starla merebut beberapa baju yang hendak disimpan Syams dalam koper satunya. “Kenapa nggak sekalian aja kamu suruh aku pakai gamis?” Syam
Baca selengkapnya
Bertemu Mantan
“Raja?” Starla gelagapan mendapati Raja yang tiba-tiba menghampirinya. Setelah apa yang lelaki itu lakukan, berani-beraninya dia muncul di hadapan Starla. Rasanya Starla ingin mencakar wajah Raja supaya dia malu untuk sekadar bertemu orang. “Sayang, ngapain kamu di sini?” “Sayang? Cih!” Starla berdecak kesal. Dia beringsut mundur dan bersembunyi di belakang Syams.Di sebuah gazebo berukuran 2x2 meter itu, Starla dan Syams awalnya duduk bersebelahan. Kini Starla berlindung di belakang Syams. Dia takut jika Raja melakukan hal yang tidak-tidak. Masih terbayang jelas dalam ingatan Starla saat lelaki itu mencumbunya dalam keadaan setengah sadar ketika mabuk.“Siapa kamu?” tanya Syams yang menghadang Raja ketika hendak menyentuh Starla. Entah mengapa Syams merasa tidak rela ada lelaki yang memanggil istrinya dengan kata ‘sayang’. Starla sudah menjadi istrinya, hanya dia yang boleh memanggilnya ‘sayang’. Namun, lagi-lagi Syams menggeleng. Dia bukan suami yang sesungguhnya bagi gadis itu.
Baca selengkapnya
Bahagia
Raja menjadi hiburan bagi pengunjung yang ada di telaga cinta ini. Urat malunya putus karena sudah kalah adu jotos dengan Syams pun jatuh ke dalam pemandian kerbau. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Syams ingin tertawa, tetapi takut dosa. Raja tak henti-hentinya mengucap sumpah serapah kepada Syams. Bahkan berbagai jenis nama hewan di kebun binatang dia keluarkan semua dari mulut kotornya. Syams tidak habis pikir bagaimana bisa Starla pernah pacaran dengan orang lucknut seperti itu. Starla ikut menyusul suaminya. Dia menggandeng lengan Syams seolah menegaskan kepada Raja jika mereka memang sudah menikah. “Kita pergi, Syams. Aku semakin muak melihatnya.” “Tunggu!” Syams baru mengingat sesuatu. “Bukankah kamu sedang datang bulan?” tanya Syams kepada istrinya yang langsung dijawab dengan anggukan. Syams tersenyum menyeringai. “Kamu tahu Raja? Meskipun kamu sudah menebar benih di rahim istriku, aku yakin benihmu tidak berbuah. Sekarang Starla datang bulan. Kecebongmu pasti lemah karena
Baca selengkapnya
Video Call
“Aku bahagia karena masih ada yang mau menerimaku apa adanya.”Syams tersenyum, tetapi tidak menanggapi lagi perkataan istrinya. Starla terlalu polos dan jujur. Mungkin karena istrinya masih muda dan belum mengenal dunia luar meski kelihatannya Starla sedikit liar. “Mundur dikit, deh. Perutku sakit, Starla!”“Kenapa, sih? Dipeluk istri sendiri, kok, heboh banget. Gimana mau malam pertama? Heran, deh!”“Ini mendesak, Starla! Cepet mundur. Aku udah nggak tahan.” Karena Starla tidak mengindahkan peringatan suaminya, Syams mengangkat sebelah pantatnya hingga keluar sebuah angin disertai bunyi yang nyaring. “Kampret! Kamu kentut, Syams?” tanya Starla sambil menutup hidungnya. Bau angin yang dikeluarkan suaminya sangat busuk.Syams hanya terkekeh meski berkali-kali Starla mencubit punggungnya. Lebih baik seperti itu daripada dipeluk, dia takut khilaf jika sampai rumah. Sedangkan yang ingin dijadikan pelampiasa
Baca selengkapnya
Grup Chat
“Kamu habis ena-ena sama siapa sampai digerebek?”“Ena-ena apaan? Aku dijebak, pas bangun udah ada cowok di mobilku. Mana cupang di leher Ama dada banyak banget. Sialan emang si Raja. Gara-gara dia aku jadi nikah muda.”“Tunggu-tunggu! Jadi, yang main sama kamu itu si Raja, tapi yang nikahin orang lain?”Starla hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Luna. Sahabat Starla tak henti-hentinya tertawa hingga terlihat sampai air matanya keluar. “Asli aku pengen ngakak!”“Udah, buruan masukin grup! Aku kesepian. Suamiku lebih sayang burungnya ketimbang aku.”“Astaga! Vulgar banget sahabatku ngomongnya. Jadi gimana, burungnya gede nggak?”“Anjiiir! Mana aku tahu. Dasar ngeres, kamu.” Sekali lagi Luna tertawa hingga memegangi perut. Namun, Luna tiba-tiba terdiam dan melongo menatap ke arah kamera. “Ya ampun, roti sobeknya ada enam!” “Roti sobek?” tanya Starla bingung.“Di belakangmu,” jawab L
Baca selengkapnya
Warung Emak
“Kim Taehyung?”“Syamsul,” jawab Syams terkekeh. “Maaf, ya! Aku tidak menemanimu makan tadi. Sekarang kamu harus makan.” Syams menyuapi Starla dengan tangannya hingga membuat Starla menitikkan air mata. Baru kali ini dia diperlakukan dengan sangat baik oleh lelaki. Hari-hari Syams menjadi lebih berwarna semenjak menikah dengan Starla. Selalu ada-ada saja ulah istrinya setiap hari. Starla juga sudah banyak belajar semenjak menikah. Sekarang dia sudah bisa menghidupkan kompor sendiri. Dia juga sudah bisa memasak karena membantu berjualan Emak di warung. Seperti saat ini, dia sedang membantu menggoreng tempe di warung. Warung Emak juga semakin ramai semenjak kehadiran Starla. Banyak pelanggan yang datang meski hanya membeli es teh demi melihat betapa cantiknya menantu Painem. “Mbak, bungkusin nasi tiga, sama sayur sekalian.” Seorang bapak-bapak memesan nasi bungkus kepada Starla. Starla sebanarnya malas meladeni pem
Baca selengkapnya
Janda
“Mbak!” Lelaki itu menggoyangkan tangan ke kanan dan kiri di depan wajah Starla. “Ah iya, sebentar!” Starla memasukkan ponselnya ke dalam saku celemek yang dia pakai. Starla segera mengambil sebuah plastik dan melayani pembelinya. Sesekali dia mencuri pandang dengan lelaki tampan di depannya itu. Selama ini dia pikir Syams satu-satunya kumbang desa, ternyata ada yang lebih tampan. Memang rumput tetangga lebih hijau. Begitulah kira-kira. “Ini, Mas.” Starla memberikan sayur tersebut kepada lelaki di depannya sambil tersenyum. Dia seperti menemukan air di padang pasir. “Eh, ada Mas Agung. Tumben ke warung, nggak dimasakin sama istrinya?” tanya Painem. Starla terkejut mendapati kenyataan jika lelaki di depannya ternyata telah beristri. Untung saja dia tidak jadi kenalan. Bisa jatuh harga dirinya jika menyukai suami orang. Apalagi dia sudah memiliki Syams yang tidak kalah ganteng. “Istri saya baru melahirkan, Mak. Jadi, saya beli aja sayurnya. Kebetulan lauknya sudah ada, tinggal gor
Baca selengkapnya
Cemburu
Fatimah keluar dari ruang ganti mengenakan dres selutut tanpa lengan yang cukup terbuka hingga membuat dadanya sedikit terlihat. Starla merebut bayi dari gendongan Syams kemudian memberikannya kepada Fatimah. “Jangan pernah dekati suamiku lagi!”Setelah mengatakan itu, Starla menarik Syams keluar. Tidak lupa baju yang dibawa Syams dia kembalikan ke Mbak Mita. Fatimah tersenyum melihat Starla datang. Dia yakin jika sebentar lagi akan terjadi perang di rumah Syams. Mereka akan berpisah dan dia bisa menikah dengan Syams. Fatimah tidak sabar menunggu waktu itu tiba. “Berhenti, Starla! Dengerin penjelasanku.”“Aku mau pulang, Syams!”“Oke. Kita pulang sekarang.”Syams segera menghidupkan motor kemudian pulang. Tidak membutuhkan waktu lama karena jarak rumah dan pasar cukup dekat. Tiga menit kemudian mereka sampai rumah. Starla masuk lebih dahulu karena dia memegang kunci rumah. “Aku capek, Syams.”
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status