All Chapters of JEJAK SANG PEWARIS: Chapter 51 - Chapter 60
198 Chapters
Bab 51
Martin memang belum mati.Tapi dia telah kehilangan sebelah tangannya.Kini dia hanya memiliki tangan kanan, sementara lengan kirinya sekarang hanya tinggal sepanjang kurang dari sejengkal saja dari bahunya. Tanpa siku dan telapak tangan, apalagi jari-jemari.Bagaimanapun, dia memang telah memotong tangan kirinya – demi menyelamatkan nyawanya dari serangan racun Alexia!Sebenarnya, waktu itu Martin memang sedikit ceroboh.Dia tak menyangka bahwa Alexa yang pernah menjadi muridnya, justru berniat membunuhnya. Dia tidak mengira sama sekali bahwa perempuan yang di masa lalu pernah sangat mencintainya itu tega melemparkan pisau beracun padanya.Martin terkena racun saat menangkap pisau yang dilemparkan Alexa!Saat itu, pisau yang dilemparkan Alexa memang berhasil sedikit menggores telapak tangan Martin.Martin sebenarnya tidak menyadari bahwa pisau itu beracun.Dia baru sadar bahwa pisau itu beracun ketika telapak tangannya tiba-tiba terasa perih dan gatal, lalu mulai menebal dan kebas de
Read more
Bab 52
“Berhati-hatilah, Jenderal!”Martin berpamitan pada Charles dengan cara yang tidak biasa.Dia bahkan mengubah sebutan ‘Tuan’ menjadi ‘Jenderal’, seolah ingin menegaskan bahwa kini dia bukan lagi pelindung tersembunyi putra tunggal Kakek Sanjaya itu.Charles dapat merasakan perubahan sikap Martin. Keningnya tampak berkerut saat dia bertanya, “Kamu mau kemana? Kenapa aku merasa bahwa kamu tidak akan kembali ke Morenmor?”Martin tersenyum tipis dan menjawab, “Benar, Jenderal. Saya hanya orang cacat sekarang, sudah waktunya untuk pensiun. Keahlian saya hanya bertarung, tapi sekarang – saya bahkan tak pantas untuk disebut sebagai petarung. Semua ada masanya, mungkin saat ini adalah waktunya bagi saya untuk mengundurkan diri.”“Apa maksudmu? Apakah kita tidak akan bertemu lagi?”, tanya Charles lagi, tiba-tiba merasa cemas.Martin menjawab konyol, “Saya hanya ingin pensiun, Jenderal – bukan ingin bunuh diri!”“Kalau begitu, tetaplah hidup! Kita akan bertemu di Morenmor,” sahut Charles, sedik
Read more
Bab 53
Jenderal Charles Sanjaya akan pulang ke Morenmor.Berita kepulangan putra tunggal Kakek Sanjaya itu merebak cepat dan langsung membuat heboh seisi kota, terutama di kalangan teratas Morenmor. Tak butuh waktu lama, tiba-tiba hampir seluruh jalanan kota berubah menjadi arena festival yang meriah.Setiap keluarga teratas, terutama yang tinggal di sekitar jalan antara gerbang kota dan istana kediaman Keluarga Sanjaya – menghias lingkungan sekitar mansion mereka dengan sangat indah.Mereka bukan hanya menghias lingkungan dengan umbul-umbul dan lampu-lampu beraneka warna, namun juga mengerahkan seluruh pelayan dan pasukan pengawal keluarga untuk berbaris di pinggir jalan – hanya untuk menunjukkan bahwa mereka bersuka cita dengan kepulangan Jenderal yang akan mewarisi tahta Keluarga Sanjaya itu.Sementara di istana Keluarga Sanjaya, suasana justru tidak terlalu meriah.Walaupun Kakek Sanjaya sebenarnya amat gembira dengan kepulangan putra tunggalnya, tapi sepertinya dia juga masih belum bisa
Read more
Bab 54
Charles sudah jauh meninggalkan wilayah perbatasan. Dia sengaja memilih melakukan perjalanan lewat darat untuk pulang ke Morenmor. Bukan karena tidak ada helikopter yang mau mengantarnya dan bukan pula karena dia ingin menikmati pemandangan selama perjalanan. Dia sengaja melakukan perjalanan darat untuk memberikan peluang dan godaan yang lebih besar kepada mata-mata dan pengkhianat yang masih tersisa, supaya mau muncul dan melakukan aksi balasan atas pembantaian teman-teman mereka di benteng perbatasan beberapa hari terakhir. Jenderal yang baru mengundurkan diri itu sepertinya ingin memancing dan memusnahkan musuh-musuhnya yang terakhir, sebelum ia menjalani kehidupan sipil yang damai di Morenmor. Saat ini, mobil yang ditumpangi Charles sedang melaju dengan kecepatan konstan, membelah wilayah Gurun Lata yang membentang luas sejauh mata memandang. Di belakangnya, dua buah truk dan dua buah mobil lain yang sama persis seperti mobil yang ditumpanginya – tampak mengikuti dengan patuh.
Read more
Bab 55
Sopir-sopir truk itu bukan hanya mencabut besi yang menancap di paha Charles.Mereka juga membawa Jenderal yang tidak sadarkan diri itu ke rumah sakit terdekat.Selain itu, mereka pun pergi ke kantor polisi untuk menyerahkan pistol dan senapan milik Charles, sekaligus melaporkan peristiwa kecelakaan itu. Beramai-ramai, mereka saling memberi kesaksian bahwa kejadian tersebut murni kecelakaan dan sopir truk yang menjadi penyebab kecelakaan itu pun sudah meninggal dunia terjepit dalam kabin truk yang terguling.Tak lama kemudian, lokasi kejadian sudah ramai oleh polisi dan wartawan serta penduduk sekitar yang penasaran dengan identitas tentara yang menjadi korban kecelakaan itu. Bagaimanapun, tentara adalah satu-satunya jenis manusia yang tidak mungkin celaka di Morenmor – apalagi sampai terluka atau mati!“Apa benar yang menjadi korban adalah tentara?”“Menurut saksi mata, kabarnya yang jadi korban adalah seorang perwira militer!”“Wah, kalau korbannya perwira militer – tak mungkin aka
Read more
Bab 56
Edward Sanjaya tiba di rumah sakit setengah jam kemudian.Dia langsung dibawa ke Unit Transfusi Darah untuk menjalani serangkaian uji laboratorium sebelum proses pengambilan darah dilakukan. Semua prosedur dilakukan dengan cepat, bahkan tanpa menunggu hasil uji silang yang baru akan diketahui hasilnya beberapa menit kemudian.Akan tetapi, ternyata semesta berkendak lain.Kondisi Jenderal Charles tiba-tiba menurun drastis dan dokter menyatakan bahwa kemungkinan untuk bertahan hidup semakin menipis – bahkan jika dipaksakan melakukan operasi pada saat itu juga.“Maaf, Tuan Besar. Kondisi Tuan Charles terus menurun, kami tidak mungkin melakukan operasi dalam keadaan seperti ini,” ungkap Leon pada Kakek Sanjaya, setelah berdiskusi dengan dokter ahli yang menangani Charles.“Apa saranmu? Kamu juga seorang dokter 'kan?” tanya Kakek Sanjaya, penuh intimidasi.Leon menggeleng lemah, “Kami sudah melakukan semua yang dapat dilakukan, tapi sepertinya keadaan Tuan Charles sudah terlalu parah. Mung
Read more
Bab 57
Jenderal Charles Sanjaya akhirnya meninggal dunia tepat pada saat matahari terbit di ufuk timur. Dia dinyatakan meninggal dunia tidak terlalu lama setelah istri keduanya, Soraya Clint, keluar dari ruang perawatan.Pada saat-saat terakhirnya, dia hanya ditemani oleh Leon dan Kakek Sanjaya.Saat itu, Kakek Sanjaya mengungkapkan rencananya untuk menjodohkan Leon dengan Nova.“Charles, sebelum kamu pergi – aku ingin memberitahumu bahwa aku akan menjodohkan salah satu putrimu dengan Leon. Dia putra angkat Martin, aku harap kamu dapat merestuinya. Dia anak baik dan cerdas, aku percaya – pada saatnya nanti, dia akan dapat membantu Edward menjalankan dan mengembangkan seluruh bisnis keluarga kita!” ujar Kakek Sanjaya.Leon langsung terperangah mendengar ucapan Kakek Sanjaya.Nanti dulu!Ternyata bukan hanya Leon yang terkejut dengan ucapan Kakek Sanjaya itu.Sepertinya Charles juga terkejut!Tiba-tiba saja, semua indikator pada monitor ICU yang terhubung dengan tubuh Charles menunjukkan perge
Read more
Bab 58
Lelaki misterius itu memang Martin.Dia sebenarnya sudah hadir dan mengikuti prosesi upacara pemakaman sejak awal.Lelaki setengah tua berlengan tunggal itu bahkan sudah berada di Morenmor sejak kemarin. Hanya saja, dia memang terlambat mengetahui musibah yang menimpa Charles sehingga tidak sempat berbuat apa-apa – padahal, dia sebenarnya memiliki cukup keahlian dalam hal ilmu pengobatan.“Tenanglah. Jangan bangun – tetaplah berlutut dan bersikaplah seolah-olah kita tidak saling kenal. Saat ini, ada banyak mata yang sedang mengawasi. Cepatlah kembali, aku akan menemuimu di rumah sakit!” bisik Martin tanpa menoleh.Dia hanya berdiri di samping Leon tanpa menoleh sedikitpun.Selanjutnya, Martin memberi hormat dengan membungkukkan badan tiga kali ke arah makam, lalu meletakkan karangan bunga kecil di atas pusara Charles – kemudian pergi begitu saja tanpa mempedulikan Leon sama sekali.Tak lama kemudian, dia sudah terlihat meninggalkan pemakanam dengan menumpang sebuah mobil sedan hitam b
Read more
Bab 59
Adelia Desplazado adalah sekretaris sekaligus orang kepercayaan Leon. Gadis berwajah bidadari itu yang telah membuat Leon menjadi dewasa sebagai lelaki itu bukan hanya menjadi tangan kanan pemilik Medicamento Hospital semata, melainkan juga telah diakui sebagai setengah dari keberadaan Leon. Kehadiran Adelia adalah kehadiran Leon – lengkap dengan segala kewenangannya! Jangankan orang lain, Leon sendiri bahkan tak pernah mau membantah Adelia, walaupun gadis itu sering kali mencampuri kehidupan pribadinya hingga terlalu jauh. Sepertinya, dia memang sengaja memberikan kewenangan penuh kepada Adelia, untuk mewakili atau mendampingi dirinya dalam segala hal – layaknya seorang istri! Saat ini pun, Adelia berperan mewakili Leon menghadapi berbagai pihak yang berkepentingan dengan kematian Jenderal Charles Sanjaya. Mulai dari tampil di depan para jurnalis untuk memberikan pernyataan publik, hingga menyiapkan laporan resmi bagi pihak militer dan pemerintahan maupun pihak lain yang berkepen
Read more
Bab 60
Wajah Adelia memerah seperti kepiting rebus.Dia kemudian mengambil satu amplop laporan hasil tes DNA yang lain dari dalam tasnya, lalu menyerahkannya kepada Leon seraya berkata, “Ini adalah laporan hasil tes DNA kita. Aku belum berani membukanya.”Leon membuka amplop itu sambil bertanya dengan nada menggoda, “Apakah kamu akan tetap membunuhku kalau ternyata laporan ini menyatakan bahwa kita bersaudara?”Adelia mendengus kasar lalu menjawab dengan nada kesal, “Aku akan membunuhmu jika kamu tidak segera membacanya dan memberitahu aku bagaimana hasilnya!”Leon hanya tertawa mendengar jawaban Adelia.Dia membaca lapoan hasil tes DNA itu dengan teliti, lalu tersenyum lebar.“Bagaimana? Kita tidak ada hubungan darah apapun, ‘kan?” tanya Adelia tak sabar, sementara rasa cemas dan penasaran mebuat wajahnya berubah-ubah warna secara tidak jelas.“Baca sendiri!” jawab Leon sambil menyerahkan hasil tes DNA itu pada Adelia.“Tidak mau. Katakan saja padaku, bagaimana hasilnya – cepat!” pinta Adel
Read more
PREV
1
...
45678
...
20
DMCA.com Protection Status