All Chapters of Suamiku, Sayangilah Aku!: Chapter 1061 - Chapter 1070
1116 Chapters
Bab 1061 Memainkan Tipu Muslihat
Sekelompok orang itu duduk di sofa taman. Di atas mereka adalah kelambu indah dan di sekitar adalah pemandangan yang asri.Ketika mereka sedang asyik mengobrol, Jimmy tiba-tiba memanggil, "Kak Jacob, kamu sudah sampai ya!"Jimmy jarang berbicara sejak tadi. Dia hanya menyaksikan Lily yang terus mengajak para wanita kaya ini mengobrol, seolah-olah ingin menunjukkan bahwa dirinya memiliki koneksi bagus. Lily memiliki status tinggi juga paras cantik, jadi memang mudah memberikan kesan baik.Perkataan Jimmy sontak membuat orang-orang memandang ke kejauhan. Total yang datang hari ini ada 20-an orang. Pria dan wanita tampak berkumpul di tempat yang berbeda.Semua orang mendapati Jacob sedang berbicara dengan Sienna sambil memegang wajahnya. Jacob sebenarnya berkata, "Kalau kamu merasa tidak nyaman di sini, kita bisa pulang."Dalam hatinya, Jacob telah mengumpati Wiandro ratusan kali. Wiandro ini memang tidak berguna, masa mengatur acara outdoor saja tidak becus?Sienna menggeleng. Kalau perg
Read more
Bab 1062 Sindrom Putri
Sienna merasa tingkah Lily sungguh konyol. Sambil menarik tali Shiro, dia menatap Jacob dan berkata, "Jacob, kamu turunkan barang-barang di mobil dulu. Aku akan membawa Shiro jalan-jalan. Dia pasti bosan karena terus di mobil."Jacob mengangguk, lalu berbalik dan mulai memindahkan barang. Tidak ada yang meladeni Lily, seolah-olah kehadirannya tidaklah berarti di sini. Melihat ini, Lily berusaha untuk bertahan.Sienna hendak melangkah maju, tetapi tubuh Shiro yang gagah tiba-tiba menabrak Lily. Lily yang bertubuh lemah itu pun terdorong beberapa langkah.Sienna sungguh kehabisan kata-kata melihatnya. Shiro pernah menjadi hewan peliharaan Lily, tetapi sikapnya malah selancang ini. Namun, Sienna bisa memahaminya. Selain Jacob, Shiro seharusnya menganggap semua orang sebagai pelayannya.Lily mengepalkan tangannya dengan erat. Dia harus bersabar. Mereka akan tinggal di vila ini untuk beberapa hari sehingga kesempatannya masih banyak.Ketika Sienna berjalan melewati orang-orang, semua orang
Read more
Bab 1063 Menjelaskan di Kamar
Jacob sungguh tidak tahan lagi. Dia meraih kerah baju Wiandro, membuat Wiandro tidak bisa berkata-kata."Sebelum kalian datang, orang-orang sudah mengambil nomor kamar secara acak. Cuma tersisa dua kamar ini. Kamu kira semua ini kerjaanku? Lagian, kamu bisa menyuruh Sienna tidur di kamarmu," jelas Wiandro.Jacob termangu mendengarnya. Dia melupakan hal ini karena terlalu emosional. Jacob melepaskan kerah baju Wiandro. Dia tidak menyuruh Sienna pindah kamar, melainkan dirinya yang pindah agar menjauh dari Lily.Selesai mandi, Sienna melihat Jacob sibuk merapikan peralatan mendaki untuk besok. Vila ini hanya tempat untuk beristirahat dan bersenang-senang. Mereka akan mendaki gunung besok pagi.Tas itu berisi barang-barang yang disiapkan Jacob sesuai dengan pengalamannya sebelumnya. Ini termasuk kencan pertama Sienna dan Jacob setelah meresmikan hubungan.Sienna berbaring di ranjang. Ketika melihat Jacob masih belum selesai berkemas, dia bertanya, "Apa kamu sering mendaki gunung dulu?""S
Read more
Bab 1064 Suram, Cemburu, Menakutkan
Ekspresi Lily membeku. Kemudian, dia menggigit bibir dan mengepalkan tangan dengan erat. Seseorang mengusulkan untuk makan barbeku dan minum-minum sekarang supaya mereka bisa istirahat lebih awal nanti. Usul ini membuat suasana menjadi tidak begitu canggung.Sienna menghampiri Jacob. Dia bisa merasakan tatapan Lily yang tertuju padanya, suram, cemburu, dan menakutkan. Sienna merasa wanita ini sungguh aneh. Lily memiliki latar belakang yang begitu bagus, tetapi masih tidak tahu bersyukur.Di luar, pelayan mulai menyiapkan peralatan barbeku. Para anak orang kaya biasanya tidak makan makanan seperti ini. Hanya saja, mereka harus menerimanya karena mengikuti acara outdoor.Perut Sienna terasa kurang nyaman malam ini, jadi dia menyuruh Jacob menjelaskan ulang dan tidak ikut makan. Jacob tentu tidak akan ikut jika tidak ada Sienna.Wiandro masuk dan bertanya, "Jacob, kamu mau makan apa? Ada seafood panggang hari ini. Kamu dan Sienna nggak mau?"Begitu mendengar seafood, Sienna menjadi tertar
Read more
Bab 1065 Berikan Kepiting itu kepada Nana
Lily merangkul lengan Arlo, lalu membawanya ke kerumunan. Arlo adalah genius yang terkenal di kalangan kaya. Banyak orang yang ingin bekerja sama dengan Keluarga Shankar.Sementara itu, para anak muda ini sudah terbiasa dengan tipu muslihat dunia bisnis. Mereka tentu tahu harus berteman dengan siapa agar mendapat keuntungan. Jadi, sekelompok orang itu segera menghampiri Arlo dan Lily untuk mengajak mereka mengobrol.Lily menanggapi dengan senyuman lebar. Ketika seseorang bertanya apakah Arlo sudah punya pacar atau belum, Lily buru-buru menjawab, "Kakakku ini maniak kerja. Dia belum berniat untuk menikah. Selain itu, kalau ingin menjadi kakak iparku, wanita itu harus lolos tes dariku dulu."Lily tersenyum menatap Arlo, lalu bertanya, "Benar begitu, Kak? Kamu hanya akan menikahi wanita yang cocok denganku, 'kan?"Ekspresi Arlo terlihat dingin, tetapi dia mengelus kepala Lily dengan lembut sambil membalas, "Kamu ini cuma tahu membuat onar."Lily menjulurkan lidah sambil menatap Sienna. Ki
Read more
Bab 1066 Menjadi Pusat Perhatian
"Siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu? Lily, jangan seperti Jero." Ekspresi Arlo menjadi suram dan tatapannya menjadi dingin.Lily menggigit bibirnya dengan kesal sambil menggoyangkan lengan Arlo. Arlo adalah pria baik-baik. Dia tidak suka melihat drama para wanita yang berebutan kasih sayang. Dia selalu fokus bekerja dan sangat bertanggung jawab pada Keluarga Shankar.Di mata Arlo, meskipun Lily sangat manja, adiknya ini tidak memiliki niat jahat dan hanya kekanak-kanakan. Dia yakin Lily hanya ingin menjadi pusat perhatian dan itu tidak salah karena Lily belum dewasa."Kak, maafkan aku." Lily tidak mengatakannya lagi karena tahu Arlo tidak menyukainya. Arlo masih menatap Sienna.Sienna sudah menuju ke balkon. Pegunungan di sini sangat tinggi. Dari sini, mereka baru bisa melihat pemandangan malam yang indah.Ketika Sienna duduk di bangku, Jacob tiba-tiba meraih ujung rambutnya dan bertanya, "Sepertinya rambutmu sudah panjang?"Sebelumnya, rambut Sienna hanya mencapai bahunya. A
Read more
Bab 1067 Aku Ingin Melindungi Wanitaku
Sienna malas melihat sandiwaranya, sehingga dia hanya diam-diam menyelesaikan makanannya. Jacob juga tidak melihat ke arah seberang, melainkan menopang pipinya dengan satu tangan dan tersenyum memandangnya, seolah-olah melihat Sienna makan adalah hal yang sangat menarik.Saat Sienna menyantap hidangannya sampai setengah dan ingin makan lagi, tangannya tiba-tiba ditahan oleh jari Jacob. "Makanan ini dingin. Makan sedikit saja, jangan sampai lambungmu sakit."Dengan enggan, Sienna akhirnya meletakkan kembali makanan itu. Jacob mengambil sehelai tisu basah, lalu menarik tangan Sienna. Dia menunduk dan membersihkan setiap jari Sienna seolah-olah tangannya adalah sebuah karya seni.Jacob terlalu fokus sehingga tidak menyadari semua orang di tempat itu melihatnya. Sienna juga sangat fokus sehingga tidak menyadari suasana aneh di sekitarnya. Hingga cukup lama, Jimmy baru berkata, "Kak Jacob, Wiandro bilang Benny meneleponmu, tapi kamu nggak jawab. Jadi, dia menyuruhmu untuk menghubunginya kem
Read more
Bab 1068 Memasang Perangkap
Tangan Jacob yang memegang kartu langsung terdiam. Dia benar-benar merasa salut terhadap keberanian Lily.Sementara itu, di luar ruang utama. Begitu mendengar suara di telepon, tubuh Sienna langsung menjadi kaku. Sebab, orang yang meneleponnya ternyata adalah Kakek Darwo yang sedang dalam status hilang."Sienna," panggilnya. Setelah itu, suaranya berhenti sejenak dan terbatuk-batuk."Kakek Darwo," balas Sienna dengan tergesa-gesa. Dia mengira dirinya salah dengar. "Di mana Kakek sekarang? Jacob terus mencarimu.""Sienna, kita ketemuan besok malam. Jangan beri tahu Jacob," kata Kakek Darwo.Besok malam? Pada saat itu mereka sudah masuk ke gunung dan bermalam di sana. Hal ini menunjukkan bahwa Darwo sedang berada di dekat mereka, tetapi dia tidak mau menampakkan diri.Ada banyak sekali pertanyaan yang terlintas dalam pikiran Sienna, tetapi Darwo hanya berkata, "Ada hal yang ingin kutanyakan padamu secara pribadi. Jadi, Jacob nggak boleh tahu." Setelah melontarkan ucapan itu, Darwo kembal
Read more
Bab 1069 Kamu Pernah Mengatakan akan Jadi Algojoku
Dalam sekejap, Wind juga tidak bisa berkata apa pun. Wajah tersenyum Lily dan wangi rambutnya yang menggoda membuatnya terlena. Di saat Wind baru saja hanyut dalam pesonanya, Lily kembali menimpali, "Aku nggak mau tunggu lagi. Wind, bunuh Sienna dalam perjalanan kali ini."Ekspresi Lily sangat dingin, tetapi sudut bibirnya menyunggingkan senyuman dan kedua tangannya menyentuh wajah Wind. "Kamu pernah bilang, kamu mau jadi algojoku."Membunuh Sienna dalam perjalanan kali ini berarti dirinya akan terekspos kapan saja oleh Jacob. Asalkan Jacob menyelidikinya dengan saksama, dia akan langsung tahu siapa pelakunya. Tiba saatnya nanti, Wind tidak akan bisa lolos lagi. Lily sedang menggunakan nyawa Wind untuk ditukar dengan nyawa Sienna."Wind, bisa nggak?" tanya Lily lagi.Wind menundukkan pandangannya. Rambutnya yang dikepang tergerai di pundaknya, lalu dia mendongak menatap Lily sekilas. "Nona, aku bersedia.""Oke, besok malam kamu awasi Sienna. Begitu dia menjauh dari pandangan Jacob, kam
Read more
Bab 1070 Mungkin akan Menciumnya Juga
Suasana di koridor langsung menjadi canggung. Sienna sudah berdiri di pintu dan berpikir cukup lama. Namun, dia tetap tidak paham mengapa Jacob bisa memeluk Lily. Selain itu, dilihat dari situasinya, mungkin Jacob akan mencium Lily jika dia dan Arlo tidak muncul.Begitu mendengar suara pintu dibuka, Jacob langsung tersadar. Dia segera mendorong Lily untuk menjauh dengan kuat, sehingga Lily kehilangan keseimbangan dan langsung jatuh ke lantai.Arlo segera mendekat dan langsung meninju dada Jacob. Jacob tidak sempat menghindari pukulan Arlo, sehingga dia terpukul sampai mundur beberapa langkah.Ekspresi Arlo menjadi sangat dingin. Dia berjongkok untuk membantu Lily berdiri dan berkata dengan nada lembut, "Lily, bagaimana keadaanmu?"Mata Lily memerah dan meringkuk dalam pelukan Arlo. "Kak Arlo, dadaku sesak, aku ...." Saat mengatakan itu, Lily mulai kesulitan bernapas dan wajahnya memerah.Arlo segera memeriksa tubuh Lily. Setelah menemukan obat, dia langsung memasukkannya ke mulut Lily.
Read more
PREV
1
...
105106107108109
...
112
DMCA.com Protection Status