Semua Bab WANITA UNTUK PAK IMPOTEN : Bab 61 - Bab 70
118 Bab
MODUS
Merasa jika kesedihan yang baru saja Nick katakan adalah sebuah kebohongan besar.Karena Mela masih mengingat jelas, siang tadi sang atasan tidak sama sekali bereaksi memergoki istrinya sedang selingkuh.Dengan segera Mela melepas paksa pelukan dari sang atasan, menggunakan tenaga penuh, hingga tubuh Nick yang masih berada di atas tempat tidur, kita jatuh mencium lantai kamar kostnya.Membuat Nick mengaduh kesakitan, apa lagi mengetahui bibir atasnya berdarah, saking kencangnya ia jatuh dari atas tempat tidur."Aduh Mel, apa yang kamu lakukan?" tanya Nick, dan sekarang dirinya duduk diatas lantai sambil menyandarkan punggungnya di sisi tempat tidur, tak lupa memegangi bibirnya yang berdarah.Melihat darah dari bibir sang atasan, membuat Mela merasa bersalah.Dengan segera ia langsung berjongkok di hadapan sang atasan. Lalu menyingkirkan tangan Nick yang masih memegangi bibirnya, agar Mela bisa melihat bibir sang atasan yang berdarah."Maafkan aku Pak," ucap Mela merasa bersalah. Kemud
Baca selengkapnya
PELAKOR
Keesokan harinya Nick yang semalam pura-pura sakit perut, kini disibukkan dengan rapat penting di kantor.Tentu saja selalu didampingi oleh Mela sang sekretaris.Setengah jam sebelum makan siang, rapat pun selesai. Membuat Nick bisa bernafas lega.Apa lagi dalam rapat tersebut menyatakan bahwa perusahaan miliknya, semakin berkembang.Nick masih duduk di kursinya, dan mempersilakan para karyawannya yang ikut rapat untuk terlebih dahulu keluar dari ruang rapat.Namun, tidak dengan Vian. Bukannya ikut keluar bersama rekannya yang lain, dirinya malah berjalan menghampiri sang atasan yang masih duduk di tempatnya sambil menatap pada adik tirinya, yang juga masih duduk di tempatnya Entah mengapa melihat tatapan Nick pada Mela, Vian menerka jika atasannya tersebut memiliki perasaan pada sang adik.Apa lagi Vian mengingat kebaikan sang atasan pada adiknya tersebut, dari membiarkan Mela tidur di apartemennya dan memperlakukan Mela berbeda dengan perlakuan Nick pada karyawan yang lain, tidak
Baca selengkapnya
PAK, JANGAN KURANG AJAR!
Entah sudah berapa lama mami Julia berada di dalam ruang kerja Nick, membuat Mela yang tetap berada di meja kerjanya, dan melewatkan makan siang, kini menggerutu."Kalau tahu Mami pak Nick di dalam lama, mending tadi aku makan siang dulu," ucap Mela, yang sengaja menunda makan siang.Karena Mela pikir, mami Julia tidak akan lama berada di dalam ruang kerja sang atasan.Mela menatap jam yang berada di atas meja kerjanya, dimana jam tersebut sudah menunjukkan pukul satu siang, dan itu artinya jam istirahat telah selesai.Lapar, itu yang Mela rasakan saat ini, membuatnya segera baranjak dari duduknya, berniat pergi ke pantry untuk mengambil cemilan miliknya, berharap bisa untuk mengganganjal perutnya yang lapar.Namun, Mela harus mengurungkan niatnya. Ketika melihat mami Julia keluar dari dalam pintu ruang kerja sang atasan.Dengan segera Mela menundukkan kepalanya, saat mami Julia berjalan melewati meja kerjanya, sambil menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.Mela menegakk
Baca selengkapnya
BERONDONG
"Tahu?" tanya Valen penasaran mendengar ucapan sang suami. "Kamu tahu Mami sering menghabiskan malam dengan para berondong?" tanyanya lagi.Karena memang selama ini Mami Julia gemar menghabiskan malam bersama berondong.Hal yang baru siang tadi Nick tahu, setelah Mami Julia mendatanginya dan memberi tahu kebiasaannya tersebut.Kebiasaan yang benar-benar di luar dugaan.Pasalnya Nick mengira saat bertemu dengan sang mami di hotel beberapa waktu lalu, Nick pikir mami Julia ingin menghabiskan malam dengan pak Johan, tapi nyatanya salah, karena sang mami ingin menghabiskan malam dengan berondong bayarannya.Nick tidak ingin menjawab pertanyaan dari sang istri, yang ada mendekati sang mami yang sudah beranjak dari duduknya, lalu memeluk bahunya."Sayang, aku sedang bertanya padamu, kenapa tidak di jawab?" tanya Valen yang merasa diabaikan oleh Nick.Nick menatap Valen dengan jijik, bagaimana tidak jijik karena wanita yang masih menyandang status sebagai istrinya tersebut lebih hina dari pa
Baca selengkapnya
PERTUNANGAN
Refleks bibir Mela mengukir senyum, menimpali Nick yang juga sedang menatapnya sambil mengukir senyum.Melihat sang sahabat malah tersenyum dan tidak menjawab pertanyaannya, membuat Sasa yang masih berdiri disisinya, segera menarik sebelah tangan Mela."Mel, kenapa tidak menjawab pertanyaan aku, hah? Yang ada malah tersenyum sendiri, apa kamu mengenal Bara?" tanya Sasa lagi, karena sang sahabat tahu, pria yang di jodohkan dengannya bernama Bara.Mela memudarkan senyumannya, dan menoleh pada Sasa yang baru saja menarik sebelah lengannya. "Apa?" tanyanya seakan lupa dengan pertanyaan Sasa.Hembusan nafas kasar keluar dari bibir Sasa, lalu mendekatkan bibirnya di telinga Mela. "Jangan bilang kamu mengenal Bara, karena dia pernah bermalam denganmu." pikir Sasa.Mela menggelengkan kepalanya. "Tentu saja bukan Sa, pikiran kamu terlalu jauh.""Buktinya kamu senyum-senyum sendiri, dan tatapan kamu tertuju pada Bara.""Aku tidak tersenyum pada Bara, aku tersenyum pada pria yang berdiri di bela
Baca selengkapnya
STATUS
Vian menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Nick.Menyukai? Tentu saja Vian menyukai adik tirinya itu. Pertanyaan bodoh macam apa yang Nick tanyakan padanya.Mendapati Vian hanya menggelengkan kepalanya tanpa menjawab pertanyaannya, membuat Nick semakin curiga jika Vian memiliki rasa pada Mela. "Kenapa tidak di jawab, hah?""Aku harus menjawab apa Pak? Mela adikku, tentu saja aku menyukainya. Apa Pak Nick ingin aku membenci adikku, begitu? Yang benar saja."Nick menautkan dahinya, benar juga apa yang Vian katakan. Dan dirinya salah menanyakan hal tersebut."Maksud aku, apa kamu mencintai Mela, bukan sebagai adik, tapi ingin memilikinya sebagai istri begitu." harusnya dari awal, Nick berkata seperti itu.Vian benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sang atasan katakan. "Pak Nick pikir aku sudah gila, ingin memperistri adikku sendiri," ujar Vian."Aku tahu, Mela hanya adik tirimu.""Iya, dan aku tetap menganggap Mela sebagai adikku sendiri.""Jadi kamu tidak mencintai Mela
Baca selengkapnya
PETIR
Akhirnya Mela pulang bersama dengan Nick, setelah menghubungi Vian, dan benar Vian sudah pulang terlebih dahulu, karena harus menjemput Vera adik kandungnya yang sudah meninggalkan dunia malam, dan bekerja di sebuah kafe.Vian juga memberi tahu Mela, jika adiknya tersebut lebih baik pulang dengan Nick.Tentu saja Mela yang mengendarai mobil Nick, saat atasannya bilang, jika pak Remi pulang lebih dahulu menggunakan ojek online karena ada keperluan mendadak.Dan bodohnya Mela, dirinya percaya dengan apa yang sang atasan katakan.Padahal Nick sengaja menyuruh supirnya itu pulang lebih dulu, ketika tahu Mela ternyata berada di acara yang sama. Dan Nick melakukan hal tersebut hanya ingin bisa lebih dekat dengan sekretarisnya tersebut, apa lagi dirinya sudah mendapat lampu hijau dari Vian.Setelah Nick meyakinkan pria yang berstatus kakak dari Mela, jika dirinya bisa membahagiakan Mela. Dan keluarga beserta kerabatnya tidak akan pernah menghina Mela setelah tahu masa lalunya."Mel." panggi
Baca selengkapnya
SELAMAT MALAM PACAR
Entah sudah berapa lama Nick bermain-main dengan bibir manis milik sang sekretaris.Membuat pemilik bibir terusik dari tidurnya, dan perlahan Mela membuka kedua bola matanya.Namun, saat tahu apa yang sedang sang atasan lakukan padanya, bukannya segera menjauhkan bibirnya. Yang ada Mela menikmati apa yang dilakukan oleh Nick.Dan refleks kedua tangannya ia lingkarkan di belakang leher sang atasan. Bukan hanya itu saja, tapi Mela membuka bibirnya agar Nick bisa mengeksplor lebih jauh bibirnya tersebut.Tahu jika Mela sudah membuka matanya, dan tidak menolak dengan apa yang Nick lakukan, membuatnya segera mengeksplor bibir yang begitu manis baginya.Hasrat di tubuh Nick yang sedari terpancing karena bibir Mela. Kini tidak bila lagi ia tahan, membuatnya segera melepas tautan bibirnya, dan beralih mencium belakang telinga Mela.Membuat Mela refleks mendesah, apa lagi daerah tersebut begitu sensitif baginya.Dan lagi, bukannya menjauhkan kepala Nick, yang ada Mela terus mendesah.Karena ju
Baca selengkapnya
INGAT NICK!
Mela yang baru saja bangun dari tidur dan tidak mendapati sang atasan di kamar.Dengan segera keluar dari dalam kamar tersebut, untuk mencari keberadaan Nick.Namun, baru saja keluar pintu. Mela melihat wanita paruh baya yang tak lain dan tak bukan adalah mami Julia, yang sedang berbicang di lantai bawah unit apartemen tersebut.Membuat Mela kembali masuk ke dalam kamar, ketika tatapannya bertemu dengan tatapan mami Julia."Ya ampun," kata Mela ketika sudah masuk kembali ke dalam kamar. Malu, itu yang sekarang Mela rasakan. Saat mami Julia tahu dirinya berada di unit apartemen Nick, apa lagi keluar dari dalam kamarnya.Dan Mela yakin, jika Mami Julia pasti berpikir yang tidak-tidak tentangnya."Apa yang harus aku lakukan?" tanya Mela. "Apa aku harus menemuinya dan memberi tahu kenapa aku disini?" Sepertinya Mela memang harus menemui mami Julia, dan menjelaskan kenapa dirinya berada di unit apartemen Nick. Agar wanita paruh baya itu tidak berburuk sangka padanya.Karena jika mami Jul
Baca selengkapnya
ELIZA
Tentu saja Nick begitu terkejut mendengar Mela memintanya untuk membeli pembalut.Bagaimana tidak. Karena selama hidup, Nick belum pernah membeli barang tersebut, yang ia tahu salah satu kebutuhan wanita.Dan sekarang sang sekretaris memintanya untuk membeli barang tersebut, yang Nick tidak tahu bentuknya seperti apa."Mel, apa kamu tidak salah menyuruh aku untuk membeli pembalut?" tanya Nick lagi untuk memastikan jika Mela tidak salah bicara."Maaf, Pak. Jika Pak Nick tidak berkenan, biar aku beli sendiri." kata Mela yang juga tidak enak jika harus menyuruh sang atasan membeli pembalut, barang yang untuk saat ini Mela butuhkan.Mela melangkah, ingin membeli sendiri pembalut itu. Meskipun dress yang dikenakannya, terdapat noda darah dan itu tidak sedikit.Namun, langkahnya terhenti. Ketika satu tangannya di cekal oleh Nick."Kamu mau beli dengan pakaian yang terkena noda darah?"Mela menganggukkan kepalanya. "Kamu tetap berada disini, aku yang akan membelikan barang itu untukmu." uja
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status