All Chapters of SISTEM HAREM : Penakluk Wanita: Chapter 91 - Chapter 100
148 Chapters
Bab 91 - Lamaran dan Taruhan
Semua orang langsung terpana pada wanita gemuk itu, termasuk Edward, Gracia, dan Gerry yang tengah terjerat konflik. Ketegangan di udara terasa begitu nyata, namun seketika sirna akibat kemunculan wanita itu. Gerry, yang seakan menemukan oasis di tengah padang gurun, merasa bersemangat kembali. Dengan langkah cepat dan wajah memelas, ia menghampiri wanita itu. "Tolong aku, Tante. Bajingan itu hampir saja membunuhku!" keluh Gerry pada wanita yang tak lain adalah bibinya, Lili Alexandria. PLAK! Sayang, Gerry malah mendapat tamparan keras dari Lili. Sudah terjatuh, tertimpa tangga pula. "Aww! Sakit sekali, Tante!" jerit Gerry, mengusap pipinya yang perih. "Sakit? Baru segitu saja sudah sakit?!" Lili menatap tajam pada Gerry. "Dasar anak manja! Apa kamu tak sadar akan dampak perbuatanmu? Bagaimana bisa kamu menyabotase tempat yang sudah dipesan kekasihku? Kamu berani melawanku, HAH?!" Gerry terpana, kekasih mana yang Lili maksud? Bukan, maksudnya pria mana yang mau bersama wanita s
Read more
Bab 92 - Malam Terbaik
Kini pukul 23.00. Semua orang merasa sangat gembira setelah merayakan pesta ulang tahun Gracia di dalam restoran tersebut, terutama Gracia dan Edward yang menjadi pusat perhatian malam ini. Wanita itu sangat bahagia karena memiliki kekasih yang tampan, romantis, dan baik hati. Dia tidak henti-henti mengungkapkan rasa cintanya yang semakin dalam kepada Edward dan berjanji untuk selalu bersama dengannya tanpa ada perpisahan di antara mereka.Setelah itu, Gracia dan Edward pergi menuju ke salah satu kamar hotel mewah di Hotel Royal Hildegard. Kamar tersebut telah dipesan oleh Lili sebagai tanda terima kasih atas obat ajaib yang diberikan oleh Edward. Sementara, anggota keluarga Xander bergegas pulang ke rumah masing-masing, hanya Tomy yang masih tinggal karena dia punya sesuatu yang harus dibicarakan dengan Edward secara pribadi.Edward, yang sedari tadi duduk di sofa kamarnya, menoleh begitu mendengar pintu terbuka. "Ada apa, Tom?" tanyanya dengan nada bingung. Ia tahu Tomy bukan tip
Read more
Bab 93 - Aku Ingin Bertemu Edward
Tiga hari kemudian. Di dalam rumah mewah milik keluarga Alexandria, telah terjadi sesuatu yang tak kalah mengejutkan di sana. Di salah satu kamar yang terletak di lantai atas, seorang wanita tampak terkejut ketika melihat dirinya sendiri di depan cermin. Dia adalah Lili Alexandria, putri bungsu keluarga Alexandria, yang selama ini dikenal dengan bentuk tubuhnya yang gemuk dan berwajah kurang baik. Namun, sekarang dia tampak sangat langsing dan cantik layaknya seorang model profesional.“Astaga! Ya Tuhan! Apa yang sudah terjadi padaku?!” Pekik Lili terpaku di depan cermin, tak percaya dengan apa yang telah dilihatnya. Dia mengangkat tangannya, memegang lengan yang kini tampak lebih kecil. Juga meraba perutnya, yang tampak lebih rata. Rasanya seperti dia sedang berada di dalam mimpi. “Papa! Aku harus memberitahu Papa!” Seru Lili, kemudian berlari keluar kamar, berjalan di koridor dengan cepat. Dia ingin menemui orang tuanya untuk menunjukkan perubahan yang telah terjadi padanya.
Read more
Bab 94 - Tawaran Tuan Alexandria
Dengan senyuman sinis, Edward berdiri di tengah taman tersebut. Di sekelilingnya, ada lebih dari sepuluh orang berbadan kekar, yang berdiri dengan tampang menyeramkan. Dipimpin oleh Gerry, semuanya memberikan tatapan penuh kebencian kepada Edward. Namun, Edward tidak gentar sama sekali. Ia tahu betul kekuatannya jauh melampaui mereka berkat adanya status sistem Harem, yang sudah lumayan tinggi saat ini.Tiba-tiba, Edward melompat tinggi ke udara dengan gerakan cepat dan tajam. Cahaya berkilauan dari tubuhnya, membutakan mereka semua terdiam sejenak. Dan ketika cahaya meredup, orang-orang Gerry roboh satu per satu akibat terkena tinju Edward yang teramat kuat. Mereka langsung terkapar di tanah tanpa memberikan perlawanan berarti.Edward kembali mendarat di tanah dengan ringan, ada debu berterbangan di sekelilingnya."Kau pikir kau bisa menang dariku?" ujarnya sambil tertawa. "Hahaha! Perlu kau tahu, aku ini bukan manusia biasa. Jadi, hentikan usaha bodohmu, Gerry."Gerry, terkejut da
Read more
Bab 95 - Penyakit Walikota
"Edward, apa kau yakin dengan permintaanmu? Memiliki saham bank Alexandria bukan hal yang mudah soalnya. Tidka sembarang orang bisa memilikinya." Tuan Alexandria memastikan.Edward menatap Tuan Alexandria dengan wajah tenang. "Saya tahu, Tuan. Tapi itulah yang saya inginkan sekarang," ucapnya tegas.Lili, yang diam sedari tadi, akhirnya angkat bicara. "Tapi, kamu harus punya uang satu triliun untuk memiliki saham Bank Alexandria. Dan itu bukan jumlah yang kecil," ujarnya."Saya juga sudah tahu itu, Nona Lili. Tapi saya punya alasan sendiri." Edward masih bersikeras pada keingingannya.Tuan Alexandria menghela napas, mencoba meredakan kejutan di hatinya. "Bisakah aku tahu alasanmu? Kau seharusnya tidak asal meminta, ‘kan?" tanyanya, berharap tidak akan menyinggung perasaan pemuda itu.Edward menghembuskan napas, lalu menjawab pertanyaan Tuan Alexandria. "Saya sebenarnya ingin mendirikan sebuah perusahaan bersakala global. Makanya saya membutuhkan dana sangat banyak untuk mewujudkan it
Read more
Bab 96 - Siap Babak Belur Lagi?
“Apa yang terjadi?!” Tuan Alexandria dan Lili buru-buru masuk ke dalam ruangan begitu teriakan walikota terdengar.“Kenapa putraku sampai histeris begitu?!” Tanya Tuan Alexandria.Edward menoleh pada Tuan Alexandria dan Lili. “Cepat hubungi istri dan anaknya. Aku butuh bantuan mereka,” ujarnya.“Ini ….” Tuan Alexandria dan Lili malah mandek, saling tatap dalam keraguan.“Apa ada masalah?” tanya Edward, seharusnya memang begitu.Lili menghampiri Edward, menjelaskan dengan hati-hati, “Begini, Ed. Kakak ipar dan putrinya sudah tidak tinggal bersama kita sejak kakak menikahi Yuko. Mereka juga sudah memutuskan hubungan karena sakit hati. Kini mereka tinggal di sebuah desa yang teretak jauh di perbatasan kota Noxus. Jadi, agak sulit menghubungi mereka sekarang.”Edward sedikit mengerutkan kening, baru sadar jika tidak ada orang yang menemani walikota di sini. Padahal dia masih punya istri dan anak, tapi mereka tidak nampak batang hidungnya sedari tadi.Pria itu langsung memikirkan sesuatu d
Read more
Bab 97 - Lunasi Hutang Dengan Tubuh
“Ka-Kau ….” Gerry tersentak begitu melihat Edward di dalam rumah tersebut, luka pada wajahnya seketika terasa lagi.“Kenapa kau ada di sini, Edward? Sedang apa kau?!” tanya Gerry, perlahan mundur.Tidak peduli apa, pria itu sudah kalah telak dari Edward waktu bertarung di taman kampus. Kini dia datang lagi bersama orang-orang yang sama, artinya percuma saja jika harus bertarung melawan Edward di sini.“Sedang apa aku? Tentu sedang bertemu calon mertuaku. Lagi pula, aku sudah lama pacaran dengan Anna, tapi aku baru pertama kali menemui ibunya. Jadi, wajar jika aku ada di sini sekarang,” jelas Edward sambil melingkarkan lengannya di pinggang Anna, kebetulan gadis itu berdiri di sebelahnya.“Kamu ….” Anna langsung memberi tatapan tajam kepada Edward, tapi percuma saja karena Edward sudah teranjur berucap seperti itu kepda Gerry.“Apa, sayang? Jangan galak-galak gitu dong, nanti wajahmu jelek,” ujar Edward, menyentuh wajah Anna dengan lembut, sontak membuatnya memerah akibat malu.Gerry b
Read more
Bab 98 - Beli Kostum Tempur
Tak lama kemudian, Edward, Clara, dan Anna tiba di rumah sakit pertama. Mereka langsung pergi ke ruangan tempat walikota dirawat.“Apa kalian siap?” tanya Edward, memastikan sebelum membuka pintu.Clara dan Anna sebenarnya bisa mendengar teriakan-teriakan pilu di dalam sana, tetapi mereka tidak ingin berkomentar dan berusaha tenang.“Tolong buka pintunya, Ed,” ucap Clara, menatap Edward dengan tegas.“Baiklah.” Edward membuka pintu tersebut, secara perlahan nampak pemandangan di dalam ruangan. Sudah kacau balau karena walikota mengamuk.“Ed ….” Kana buru-buru berlari menghampiri Edward dan langsung berlindung di balik punggungnya.Begitu pun dengan Tuan Alexandria dan Lili, mereka tak malu ketika menjadikan Edward sebagai tameng pelindung.“YUKO! DI MANA KAU, YUKO?! BIARKAN AKU MENGHABISIMU SEKARANG!” walikota berteriak kencang sambil berlari ke segala arah layaknya orang kesurupan.“Ini ....” Clara dan Anna tersentak, benar-benar kaget saat melihat penampilan walikota.“Apa yang terj
Read more
Bab 99 - Kartu Hukuman
Waktu berlalu.Malam pun tiba di kota Noxus. Di salah satu kamar hotel Royal Hildegard, tampak Edward sedang duduk di atas ranjang hanya dengan celana dalam saja. Pria dewasa itu menantikan kejutan yang akan diberikan oleh salah satu wanitanya.“Ehem … kamu boleh buka mata sekarang,” ucap Kana, berdiri tepat di depan Edward.“Ok.” Edward langsung membuka kedua matanya, benar-benar tak sabar dengan kejutan tersebut.Deg! Deg! Deg!Detak jantungnya meningkat dratis, terkagum akan pemandangan indah di depannya. Kana terlihat cantik sekali dengan kostum wanita rubah,m. Dia juga punya rambut dan ekor berwarna putih.“Gimana, cantik tidak?” tanya Kana penuh harap.“Sangat cantik,” jawab Edward, pandangannya tak luput dari sekujur tubuh Kana.“Hehehe.” Gadis itu tersenyum puas, memang ini yang ingin dia dengar dari Edward.Edward sendiri harus mengakui bahwa kostum yang dipakai Kana sangat cocok dengan ukuran tubuhnya, terutama dadanya yang tepos. Dia bahkan bisa melihat benjolan kecil di b
Read more
Bab 100 - Pulang Kampung Bersama Mantan
Seminggu kemudian.Di depan halaman rumah susun, yang padat penduduk dan sedikit kumuh.Edward datang pagi-pagi sekali ke tempat ini untuk menjemput mantan kekasihnya, Lena. Dia ingin membawanya pergi ke kampung halaman untuk menjenguk ayahnya yang sedang sakit.Kemarin malam, Ibu Edward memberi kabar buruk tersebut. Katanya, ayah Edward tiba-tiba terkena serangan jantung setelah pulang kerja dari ladang. Dia pun meminta Edward pulang secepatnya ke rumah, takut kondisi ayahnya semakin memburuk.Namun, Ibu Edward berpesan agar Edward datang bersama Lena. Ia mengira Edward masih belum putus dengan Lena, makanya sangat berharap bisa bertemu wanita itu.Edward sendiri memang lupa mengabari hal tersebut kepada ibunya. Membuat ibunya jadi salah paham hingga sekarang. Selain itu, ayahnya juga sangat ingin bertemu Lena, yang katanya memiliki sikap baik dan penampilannya cantik.Karena asalan itu, Edward mau tak mau pergi bersama Lena hari ini. Padahal dia sudah sangat enggan melihat wanita it
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
DMCA.com Protection Status