Semua Bab Wanita Kesayangan Tuan Miliarder : Bab 21 - Bab 25
25 Bab
Aku Tidak Mau Hamil Anaknya
David membawa Angel di dalam perpustakaannya. Sepertinya inilah tempat khusus di mana David selalu melakukan aktivitas-aktivitas pribadinya. Dia membawa pembantu pribadinya ke dalam ruangan ini, agar tidak ada yang menguping apalagi curiga. Dia terdiam di depan sana sembari mengetuk kecil jari jemarinya, padahal Angel harus memberi makan Sapta dan Garfield"Tuan, kenapa memanggil saya ke sini? bukankah saya harus memberi makan pada Sapta dan Garfield?” ya, benar. Sebetulnya apa yang dipikirkan David?"Bukankah seharusnya kamu tahu kenapa aku membawa mau ke sini?" pria tampan itu malah bertanya balik.Angel terlihat berpikir sebentar, seakan mencoba mencari tahu jawaban David di atas kepalanya. Namun, beberapa detik berjuang, dia akhirnya menggeleng kepala, menyerah. “Tidak tuan. Saya tidak tahu.." saat mengatakan itu, Angel menengadah, menatap David namun David malah memberinya tatapan dingin. Ketukan jari jemari itu memenuhi ruasanga sunyi perpustakaan itu. Ketukan-ketukan itu buk
Baca selengkapnya
Penyekapan Angel
Setelah selesai memberi makan Sapta dan Garfield akhirnya Angel di membersihkan ruangan pribadi David yang luasnya mencapai dua kali presidensial suit itu.Tidak banyak yang kotor dari ruangan ini, karena sebetulnya dua hari sekali ada petugas yang khusus membersihkan seluruh ruangan. Namun karena dia tidak punya jobdesk pekerjaan lain, selain berada di ruangan itu. Dia hanya bisa melakukan bersih-bersih, meski kendati dengan menggunakan baju putih ini, Dia sedikit risih bila harus mengotorinya.Ketika wanita itu hendak membersihkan bagian walk-in-closet milik David, tiba-tiba suara smartphone berbunyi, dan Karina tiba-tiba teringat, kalau dia menaruh Smartphone-nya di sini tadi. Hak istimewa dari pembantu di rumah ini adalah mereka bisa membawa Smartphone mereka kemanapun, bahkan sambil bekerja.Hal ini ada dalam peraturan, namun tetap saja mereka harus mematuhi peraturan yang ada, tak boleh membukanya di depan umum, ketika benar-benar sibuk bekerja.Karina akhirnya meraih Smartphone
Baca selengkapnya
Apa Kita Melakukannya?
Byur!“Banguuuun!”Dingin… ! Ugh…“Uhuk! Uhuk-uhuk!” Perasaan Angel tak enak, apa ini? Seseorang membantunya duduk, ketika tubuhnya terikat dan mulutnya dibelit bebat.Seseorang mendekatinya dan merunduk padanya yang duduk. Dia melepas bebat yang ada di mulut Angel. "Heh katakan... kamu punya tujuan apa masuk kesini? kamu sengaja membayar orang dalam untuk bisa bekerja di daerah pribadi tuan David?!" Yura, wanita berbadan besar dan tinggi itu memulai dakwaannya. Lipatan tangan di bawah dadanya itu, membuat dada membusung."Aku…tidak..” Angel tak punya kekuatan untuk menjawab."Kudengar, kamu berasal dari kalangan berada! Kamu ke sini juga ingin mengincar Tuan David kan?!"Juga….. mengincar Tuan David? Apa mereka mengincar David?"Jangan bohong! mana ada pembantu yang kulitnya cantik putih bersih begini?! Wanita seperti kamu sudah pernah ada sebelumnya! Dan kami sudah tahu tujuanmu bekerja disini! Dasar munafik!""Tapi aku benar-benar bekerja.. untuk menghasilkan uang…" napas Angel ter
Baca selengkapnya
Godaan David.
"Aku... Melakukan apa...?" Matanya membelalak pada David, dan dijawab mengangguk polos oleh David.Lagi-lagi kelakuan wanita ini nyaris membuatnya tersenyum namun dia menahan diri. untuk sebentar saja dia ingin melihat bagaimana wajah panik Angel mengudara.Angel menelan ludah. Sungguh, sebersit ingatan memang membuatnya mengingatnya sedikit-sedikit apa yang terjadi.Astaga....."Bangun dan mandi..., temani aku sarapan""Sarapan?"Itu berarti...."Astaga ini sudah pagi hari?!" Pekiknya. David tersenyum melihat kepanikan wanita bertubuh indah itu, lalu kembali berpura-pura dingin. "Memangnya kau kira ini kapan?" Sahutnya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam masing-masing saku celananya."Saya kira... saya kira hanya tertidur sebentar.." wajahnya panik, karena seharusnya dia masih bekerja. "Apa yang membuatmu panik?" Angel benar-benar membuat David gemas, lantaran punggungnya yang masih terlihat, bekas kecupan yang membara, dan lagi ekspresi polos yang selalu tampil dari wajahnya
Baca selengkapnya
Sepupu Aktor yang Menyebalkan
Akhirnya tuan muda David Arkananta Brown pergi juga, setelah mengomeli sepupunya yang adalah aktor terkenal itu.Sepertinya mereka berdua berangkat dari rumah ini bersama-sama, sehingga inilah waktunya bagi Angel untuk berbenah di kamar, karena hari ini dia tidak memberi jatah makan Sapta dan Arnold."Angel kembali melakukan tugasnya ke kamar, setelah membantu Devina membawa beberapa zat makanan dan minuman yang tadi berada di rumah kaca. Namun sebelumnya membuka pintu dia bertemu dengan x-ray. "Hei... Angel... " Sapa pria itu. Karena x-ray adalah aktor terbaik dan juga dia adalah penggemarnya, Angel pun berhenti dan akhirnya memberi sambutan hormat seperti layaknya pelayanpada majikannya. "Tuan x-ray" sapanya."Kalau di rumah ini jangan panggil aku x-ray, panggil aku saja Raymond.., Ray..." Ucapnya sedangkan sedikit nyeleneh, namun sikapnya kembali menjadi gentle.Sepertinya yang karenina Angel lihat tadi adalah salah satu aktingnya. Syukurlah dia bukan seorang gay. Sangat merugikan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status