All Chapters of ISTRIKU DITIKUNG POLISI: Chapter 41 - Chapter 50
100 Chapters
41. Cucu Sultan
Seorang gadis menatap tak berkedip layar televisi di depannya. Seraut wajah yang selalu membayangi harinya kini terpampang nyata di layar kaca dengan membawa sebuah kabar yang cukup mencengangkan."Itu, beneran Mas Alvan?" gumamnya dengan tatapan tak percaya.Gadis itu adalah Aluna. Saat ini ia sedang berada di apotik sebuah rumah sakit guna menebus obat yang sudah diresepkan dokter. Cukup lama ia menunggu hingga akhirnya menonton TV yang sedang menyala demi membuang rasa jenuh.Sejenak pikirannya melayang ke kejadian beberapa hari lalu di pemakaman. Waktu itu ia baru saja tiba di sana bermaksud berziarah ke makam Almira. Namun pemandangan yang ia dapati cukup membuat dirinya terkejut.Dua orang pria baru saja selesai berziarah di makam ibunya Alvandra di mana salah satunya mirip dengan Alvandra. Yang membuat dirinya tak yakin saat itu adalah penampilannya yang sangat jauh berbeda dengan Alvandra yang ia kenal.Tapi setelah ia melihat konferensi pers yang baru saja digelar dan menarik
Read more
42. Tangisan Aluna
Alvandra memarkirkan mobilnya di sisi mobil Aluna. Setelah turun dari mobil ia menghubungi Ghazi memberi kabar akan keberadaannya saat ini. Sementara Aluna yang mendengar Alvandra berbicara dalam bahasa Inggris merasa kagum akan pria itu."Jadi sekarang kamu sehari-hari ngomong pake bahasa Inggris, Mas?" Tanya Aluna setelah Alvandra menutup panggilannya dan berjalan ke arahnya."Iya, tapi sesekali aku ajarin Kakek sama Gibran bahasa Indonesia untuk percakapan sehari-hari. Biar gak bingung kalo ketemu sama orang yang gak bisa bahasa Inggris," jawab Alvandra.Keduanya mulai berjalan beriringan menuju ruangan Aluna. Karena masih jam kerja, maka suasana di lobby sedikit lengang. Alvandra juga Aluna hanya mengangguk dan tersenyum setiap berpapasan dengan yang lain."Gibran? Oh, yang pas konferensi pers tadi duduk di sebelah kiri kamu, ya, Mas," kata Aluna bertanya namun dijawab sendiri."Iya, dia asisten Kakek dan sekarang jadi asisten aku," jawab Alvandra memperjelas.Selama melangkah men
Read more
43. Permintaan Ghazi
Alvandra tiba di rumah menjelang sore setelah mengawal Aluna hingga sampai ke rumahnya. Ia berjanji datang lagi ke kantor Aluna bersama Gibran untuk menyelesaikan masalah keuangan di perusahaan Abrisam esok hari.Dengan bersenandung lirih dan wajah penuh senyuman, pria tampan itu memasuki rumah dan mendapati sang kakek juga asistennya sedang duduk di ruang keluarga."Ada yang lagi bahagia rupanya," celetuk Ghazi."Iya, Tuan. Entah ketemu gadis atau baru dapat lotre," timpal Gibran santai.Alvandra terkekeh kemudian ikut duduk bersama dua orang pria berkebangsaan Arab itu."Siapa dia? Bawalah dia ke mari ketemu sama Kakek," ucap Ghazi seakan tahu apa yang baru saja terjadi dengan cucunya itu.Alvan dan Gibran saling lempar senyum mendengarnya."Nanti Alvan kenalin tapi sekarang ada masalah yang lebih penting lagi yang harus Alvan lakukan," sahut Alvandra.Kedua orang yang duduk di hadapan Alvandra itu memandang Alvandra dengan tatapan penuh tanya dan wajah serius."Jadi, perusahaan tem
Read more
44. Ditolak
Aluna yang baru pulang dari kantor segera menemui Abrisam di kamarnya. Daddy dari Aluna itu sudah diperbolehkan pulang oleh dokter tadi pagi namun diwanti-wanti untuk menjaga kesehatan dan terutama pikiran.Mendengar jika ada perusahaan investasi yang akan membantu mereka untuk kembali bangkit membuat semangat Abrisam kembali berkobar. Namun saat ditanya nama perusahaannya, Aluna menjawab jika itu perusahaan dari luar negeri dan baru memulai usaha di Indonesia.Aluna tidak bohong, kan? Karena kenyataannya perusahaan yang dipegang Alvandra memang awalnya dari luar negeri dan sedang melebarkan sayap ke mancanegara."Daddy, gimana sekarang keadaannya? Masih suka pusing?" tanya Aluna penuh perhatian."Enggak. Daddy merasa lebih sehat sekarang, apalagi setelah dengar kabar dari kamu semalam. Bikin Daddy pingin cepat-cepat ke kantor buat bekerja," jawab Abrisam bersemangat."Eits, gak bisa! Daddy harus istirahat dua atau tiga hari lagi kata dokter," sela Camilla yang baru masuk kamar sambil
Read more
45. Sudah Tak Sabar
Rasa kecewa pada ayahnya membuat Aluna mengurung diri di kamar setelah Alvandra benar-benar pergi dari rumahnya. Ia pikir setelah kejadian Bram maka pendirian Abrisam akan berubah, ternyata tidak.Kini rasa malu menyapa Aluna seandainya Alvandra menceritakan kejadian tadi pada kakeknya. Ibarat kata, ayahnya bagaikan orang tak tahu terima kasih, sudahlah ditolong namun tak mau membalas kebaikannya. Sedangkan kedua insan tersebut sudah jelas jelas saling mencintai. Tapi jika dipikir lagi, ada yang aneh menurut Aluna. Kenapa Alvandra tiba-tiba datang seorang diri? Bukannya dia bilang mau datang sama kakeknya? Itu pun nanti sore.Saat sedang bertanya-tanya itu, ponsel Aluna mengeluarkan suara kencang, menandakan ada panggilan masuk."Mas Alvan," gumam Aluna melihat nama pemangggilnya.[ Halo, Mas! ] sapa Aluna begitu panggilan sudah terhubung.[ Kamu di mana? ][ Di kamar. ] Singkatnya.[ Maaf tadi aku gak ngasih tau kamu dulu. Aku cuma pengen tau aja reaksi Pak Abi kalo aku datang ngela
Read more
46. Kepergian Danu
Di sebuah rumah yang terbilang mewah.Seorang pria terlihat duduk termenung di teras samping rumah. Pandangannya lurus hanya pada satu titik namun dengan pikiran bercabang."Jadi, Alvan itu cucu dari Ghazi Malik? Tapi kenapa baru sekarang ketahuan? Apa ada sesuatu antara Bang Zayn dengan keluarganya? Pantas saja selama menikah sama Mbak Mira gak pernah keliatan ada saudaranya Abang datang berkunjung."Pria bernama Danu itu terus bermonolog sembari berusaha mengaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya.Semenjak melihat berita kematian Almira, Danu berusaha untuk mencari Alvandra namun tak pernah berhasil menemukannya. Ia berniat meminta maaf pada keponakannya itu atas apa yang sudah dilakukannya dulu. Rasa sesal kerap menghantui tiap ia memejamkan mata."Ngelamun terus! Pasti ngelamunin keponakannya yang ternyata cucu orang kaya. Iya 'kan, Mas?"Hala yang baru pulang dari berbelanja ke mall kesal mendapati suaminya hanya duduk diam tak menyambut kedatangannya."Memangnya kenapa?
Read more
47. Robby Tertangkap
Alvandra yang sedang mengurus proyek barunya bersama Aluna, mendapat telepon dari Jaka jika orang yang dia cari sudah tertangkap."Aku berangkat dulu, ya," pamit Alvandra pada Aluna seraya menyimpan ponsel di saku celana."Ke mana, Mas?" tanya Aluna heran melihat Alvandra yang terburu-buru seolah dikejar waktu."Nanti aku ceritain. Kamu terusin sama Gibran aja kerjaannya," kata Alvandra tanpa banyak kata lagi.Sebelum pergi, Alvandra ke ruangan Gibran dulu, memberitahukan kabar yang baru didapat. Ia meminta Gibran membantu Aluna menyelesaikan pekerjaan mereka sekaligus memintanya memberitahu Ghazi akan kabar tersebut.Alvandra kini berkantor di gedung yang sama dengan Aluna. Semenjak mendapat suntikan dana dari Alvandra, lantai yang tak terpakai di gedung itu tidak disewakan lagi pada yang lain. Sedikit-sedikit Alvandra merekrut karyawan berpengalaman untuk mulai menjalankan usahanya.Di perusahaan Abrisam pun, Alvandra diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai wakil Aluna. Itulah men
Read more
48 Persiapan Pernikahan Aluna
Pada akhirnya Alvandra mengajak Danu tinggal bersamanya. Walaupun di masa lalu laki-laki itu tak peduli akan nasib Almira, tetapi sebagai manusia yang punya hati, Alvandra tak akan membiarkan pamannya itu menjadi gelandangan.Menjelang tengah malam, mereka tiba di kediaman Alvandra. Bisa dipastikan semua penghuni rumah sudah terlelap di kamarnya masing-masing. Alvandra pun meminta Handi juga Danu untuk langsung beristirahat saja.Menjelang pagi, terdengar ketukan di pintu kamar Alvandra. Ia yang masih terlelap terpaksa membuka mata. Dengan mata yang masih berat karena baru tidur beberapa jam saja, Alvandra beranjak bangun dan membukakan pintu."Kakek," ucap Alvandra pelan melihat siapa yang berdiri di depan pintu."Maaf ganggu tidur kamu, Van. Kakek cuma mau tau kamu udah pulang atau belum. Kakek khawatir terjadi sesuatu sama kamu," ungkap Ghazi dengan perasaan yang sudah lega melihat keadaan cucunya baik-baik saja."Maaf udah bikin Kakek khawatir. Alvan nyampe tengah malam. Mau bangu
Read more
49. Tamu Tak Di Undang
Sebuah pesta pernikahan nampak digelar meriah di sebuah hotel bintang lima. Ballroom di hotel tersebut kini telah disulap menjadi tempat perhelatan yang super mewah. Rangkaian bunga-bunga segar berwarna-warni menghiasi seluruh ruangan.Tamu undangan yang terdiri dari para pengusaha, selebriti tanah air juga kerabat dua mempelai memenuhi ballroom megah tersebut. Mereka dimanjakan dengan hiburan musik dari beberapa artis tanah air yang sengaja diundang oleh tuan rumah. Hidangan yang disajikan pun merupakan hasil karya chef profesional.Senyum tak pernah lepas dari sepasang pengantin yang bersanding di pelaminan. Begitu juga dengan keluarga kedua mempelai. Semua orang yang berada di ruangan itu tampak sangat berbahagia."Capek gak, Non?" tanya Alvandra mengedipkan sebelah mata bermaksud menggoda Aluna yang kini telah sah menjadi istrinya.Beberapa jam sebelumnya, lelaki tampan itu telah mengucapkan ijab kabul di tempat yang sama di hadapan semua keluarga inti. Baik Alvandra juga Aluna se
Read more
50. Manisnya Malam Pertama
Aluna terbangun dari tidur lelapnya. Kamar dengan pencahayaan temaram adalah pemandangan yang pertama ia tangkap. Wanita itu menggeliatkan tubuh untuk meregangkan otot yang terasa pegal.Namun, ada yang aneh. Aluna merasakan ada sesuatu yang berat di atas perutnya juga ada hembusan udara hangat di sisi kepalanya.Penasaran, Aluna melirik ke asal udara hangat tersebut. Ia menaikkan sebelah alis saat melihat separuh wajah kini sedang menghadap ke arahnya dengan mata terpejam.Seketika Aluna teringat dengan statusnya yang sudah berubah menjadi istri. Senyuman tersungging dari bibir merahnya dan pipinya terasa memanas kala mengingat apa yang sudah terjadi antara dirinya dengan sang suami sebelum mereka tidur."Lagi mikir yang tadi malam, ya?"Sebuah suara serak khas bangun tidur tertangkap sangat dekat di gendang telinga Aluna yang sedang membayangkan kejadian semalam sembari senyum-senyum sendiri.Aluna membulatkan mata, lamunannya buyar. Kembali ia melirik ke asal suara. Terlihat Alvand
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status