All Chapters of Istri Muda Kesayangan Paman CEO: Chapter 61 - Chapter 70
122 Chapters
Bab 61. Pertemuan Bos Mafia
"Ayah, apa kau mengetahui sesuatu?" tanya Adipati yang sepertinya curiga kedua orang tuanya mengetahui sesuatu. "Ekhem. Kami harus memastikannya dulu. Kalau begitu sebaiknya kami langsung pergi.""Biarkan aku ikut dengan kalian. Biar bagaimanapun, Sarah adalah istriku. Aku yang harus membalaskan dendam untuknya.""Kami tahu, tapi sebaiknya lakukan itu nanti. Untuk sekarang, kami yang akan bertindak. Karena kau belum waktunya kesana."Perkataan kedua orang tuanya pasti penuh dengan perhitungan. Tidak mungkin mereka melarangnya hanya karena cemas dia akan terluka. Pasti ada sesuatu yang lebih besar yang hanya bisa mereka hadapi berdua. Jika ia memaksa, ia hanya menghambat rencana kedua orang tuanya saja.Adipati mengangguk paham. Ia akan tinggal di rumah sakit dan kembali menjaga istrinya. Ia juga sedang menunggu hasil dari Romi, yang ia meminta untuk mencari ponsel Sarah yang menghilang."Sayang, kau harus cepat sehat," ucap Maya sembari menatap Sarah sebelum pergi."Terima kasih, Bu
Read more
Bab 62. Keluarga Arthajaya
Sontak mereka yang ada disana terdiam sekejap. Mereka mencoba mengingat, apakah mereka terlibat sebuah pekerjaan yang menyerang Dharmawangsa atau tidak."Apa maksudmu, Dharmawangsa? Tentu saja kami tidak akan pernah melakukan itu," sanggah Agustian cepat sembari menatap rekan lainnya bergantian. Rekan lainnya pun mengangguk setuju dengan ucapan Agustian, karena mereka merasa tidak memiliki masalah dengan Dharmawangsa."Apa telah terjadi sesuatu pada keluargamu?" tanya Pramudita kembali. Tampaknya ia sangat penasaran, anggota keluarga yang mana yang membuat Dharmawangsa sampai mengumpulkan mereka semua."Jika itu bukan kalian, maka kalian tidak perlu tahu masalah itu," jawab Maya cepat.Maya sangat tahu, bahwa mereka yang penasaran hanyalah karena ingin mengetahui semua titik lemah masing-masing anggota. Diantara mereka semua yang ada disana, hanya Roger Arthajaya yang tetap bergeming menikmati sampanye dan menjadi pendengar mereka.Ya, dia tidak suka banyak bicara seperti Dharmawang
Read more
Bab 63. Pewaris Tunggal
Deg!Layla terbelalak ketika Maya menyebut nama keluarga Arthajaya. Keluarga yang ia kenal baik di masa lalu. Rasa terkejut juga marah bercampur menjadi satu. Bagaimana tidak, ternyata pelaku yang mencelakai Sarah berasal dari pihak keluarga besar suaminya."Tapi untuk menemukan pelakunya, kita harus berusaha sendiri. Setidaknya ini sudah lebih mudah. Ayah sudah meminta orang untuk membuat daftar anak buah yang dimiliki mereka.""Biarkan aku yang mengurus selanjutnya," pinta Adipati.Maya dan Dharmawangsa pun setuju. Setelah daftar nama itu terkumpul mereka akan memberikannya pada putranya. Mereka percaya, putranya dapat mengatasinya dengan mudah.Maya menatap Layla yang masih tertegun diam. Layla tidak menyangka, dirinya dan Sarah akan kembali berurusan dengan keluarga suaminya. Rasa penasaran mulai menggelayuti hatinya. Sejauh apa kedua besannya itu mengenal keluarga suaminya. Dan mungkinkah, mereka juga mengetahui masa lalunya? Sontak Layla juga menatap Maya. Dan keduanya pun sal
Read more
Bab 64. Pulang
Sarah sangat terkejut dengan pengakuan ibunya. "Ibu, apa kau tidak pernah membalas perbuatan mereka yang keji itu?"Layla menggeleng. "Ibu tidak punya kekuatan apapun untuk membalas ataupun melawan mereka, Sayang. Ibu hanyalah orang miskin.""Tapi sekarang aku berada di pihakmu, Bu. Aku pasti akan membalas perbuatan mereka dan mengembalikan kehormatanmu," ujar Adipati dengan lantang.Sarah dan Layla sontak menatap Adipati. "Aku ingin melakukannya, Paman. Bagaimana caranya agar kita bisa membalas mereka?""Sarah. Ibu tidak ingin kamu terluka lagi," cegah Layla yang masih terlalu mencemaskan putrinya."Ibu, aku percaya pada suamiku. Dialah yang akan melindungiku."Adipati mengangguk, membenarkan. "Aku mendukung kalian," ucap Ali yang juga merasa sudah waktunya Layla mendapatkan haknya. Selama ini Ali sudah cukup menyaksikan penderitaan sang adik. Ingin rasanya Ali membalas dendam dari dulu pada keluarga itu karena dengan tega menelantarkan adik juga keponakannya. Namun seperti yang d
Read more
Bab 65. Rindu Bercinta
Belum sempat menjawab, Sarah sudah dibuat merasa geli ketika jari-jari Adipati menjelajahi area vital bawah miliknya. "Pa-man," desis Sarah.Pria itu hanya tersenyum nakal sambil terus meluncurkan serangan-serangan yang dia rindu untuk dilakukan."Aku sudah rindu untuk bercinta denganmu, Sayang," terus terang Adipati. Sejak Sarah sakit, dia sudah lama tidak mendapatkan kepuasan batin sama sekali. Dan sekarang, saat istrinya sembuh, Adipati yang sudah sangat merindukan Sarah dan juga merasa bahagia atas kesembuhan istrinya itu, merasa ingin melakukan hubungan untuk menumpahkan hasrat yang selama ini dipendam.Sekali lagi tubuh Sarah menggelinjang, saat satu jari Adipati lolos masuk ke pusat vital miliknya. "Ahhh," desah Sarah sambil memejamkan matanya.Lagi-lagi Adipati tersenyum puas dengan ekspresi wajah yang Sarah tunjukkan. Hasrat Adipati semakin bergelora, ia langsung menyingkap kaos yang dikenakan istrinya ke atas, sehingga terlihat jelas bra berukuran cup B maksimal berwarna h
Read more
Bab 66. Mencari Andreas
"Tuan, saya sudah mendapatkan informasi dari semua daftar nama yang Anda kirimkan."Adipati langsung berdiri dari kursinya. "Bagus. Jemput aku sekarang.""Baik, Tuan."****Adipati mengambil jasnya yang tergantung, lalu menyampirkan ke lengan kirinya. Ia langsung keluar ruang kerjanya dengan tergesa.Sarah yang sedang berada di ruang tv bersama Layla mengernyit, kala melihat suami berjalan dengan cepat."Paman," panggil Sarah. Adipati sontak menghentikan langkahnya."Kau mau pergi kemana?" lanjut Sarah sembari menghampiri suaminya."Aku akan bertemu beberapa orang anak buah Arthajaya.""Apa kau akan pergi sendiri? Aku akan ikut denganmu." "Aku akan pergi bersama Romi. Aku tidak ingin melibatkanmu dahulu di masa kehamilan mu sekarang. Dan kau dilarang pergi kemanapun tanpa Ibu. Paham?!" Adipati memberi penekanan untuk memperingatkan Sarah agar tidak terjadi kejadian yang sama seperti sebelumnya.Sarah mencebik kesal, namun ia akhirnya mengangguk juga. Dia sudah berjanji akan menuruti
Read more
Bab 67. Penawaran
Tatapan Andreas semakin tajam. Demikian juga Adipati. Untuk beberapa saat mereka beradu tatap, lalu Andreas berdiri hendak meninggalkan meja itu.Namun belum sempat melangkah ia mengurungkan niatnya, karena ia merasakan pucuk pistol yang sudah di todongkan di pinggulnya oleh Romi yang duduk di belakangnya.Andreas tersenyum miring. Menyadari dirinya dikepung, akhirnya ia duduk kembali di kursinya.Andreas terlihat menghela napas. "Apa yang kalian inginkan?" "Aku sudah mengatakannya," balas Adipati sambil menyesap es americano kembali.Sedangkan Romi masih di kursinya dan sudah kembali menyimpan pistolnya."Aku hanya bekerja. Dan sesuai prosedur, membocorkan identitas pelanggan adalah pelanggaran."Adipati juga sangat paham tentang itu, tapi dia akan terus memburu Andreas untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan."Aku bisa membayarmu lebih darinya. Tapi aku yakin kau tidak akan tertarik padaku."Andreas tertawa mengejek. "Apa kau kira uang bisa membeliku?""Bisa, tapi saat kau tida
Read more
Bab 68. Orange Juice
"Paman, bagaimana hasilnya?" tanya Sarah saat menyambut kedatangan suaminya."Dia pasti mau bekerja sama. Kita tinggal menunggu dia menghubungiku. Aku yakin, saat ini dia sedang bergelut dengan pemikirannya.""Apa maksud Paman?" Adipati hanya mengulas senyum melirik Romi. "Oh ya, bukankah kau merindukan Romi? Dia sudah ada disini." Romi yang mendengarnya tertegun. Apa dia tidak salah dengar? Istri dari tuannya merindukannya? Ia merasa canggung setelah mendengar perkataan tuannya. "Oh kau benar, Paman. Aku merindukan Paman Romi, karena biasanya Paman selalu ada disekitar kami. Namun beberapa waktu ini kau tidak ada rasanya ada yang berbeda."Romi mengulas senyum malu. Namun sekaligus senang karena kehadirannya rupanya dianggap berarti bagi keluarga tuannya."Terima kasih, Nyonya. Belakangan ini saya memang sangat sibuk. Bahkan untuk waktu berkencan saja saya tidak sempat.""Ah, maafkan aku, Paman. Karena diriku Paman sampai tidak bisa berkencan.""Itu tidak masalah, Nyonya. Aku memi
Read more
Bab 69. Posisi 69
Sarah yang kesal langsung meletakkan gelas jus itu ke meja dan kembali ke ruang santai, dimana suaminya dan Romi berada.Sarah menghentikan langkahnya tiba-tiba saat hendak menghampiri mereka. Sarah memicingkan mata mengintai diam-diam, sebelum muncul di hadapan mereka. Ia melihat Romi dan Adipati sangat lahap memakan kue kering itu."Awas saja kalian," geram Sarah dari balik pintu sana.Sarah memiliki sebuah ide jahil. Ia memutuskan putar balik dan kembali ke dapur. Layla yang melihat Sarah kembali mengernyitkan dahi heran lalu mengabaikannya. Sarah membuka lemari es dan mengeluarkan sebuah cerek berisi orange juice lainnya. Kemudian menuangkannya ke dalam dua gelas yang lebih besar lagi. Sarah tersenyum licik. Dia langsung mengambil baki lagi dan membawa jus itu ke depan. "Paman, setelah kupikir-pikir suasana panas seperti ini sangat cocok minum jus yang dingin. Aku membawa jus lagi untuk kalian."Adipati dan Romi membulatkan kedua matanya bersamaan. Mereka tidak dapat menolak p
Read more
Bab 70. Setuju
"Posisi 69, posisi seperti apa itu, Paman?" tanya Sarah polos.Adipati langsung memberikan arahan posisi yang dia maksud. Sarah yang mendapatkan pengalaman baru mengenai ritual dewasa untuk menyenangkan suaminya itu tersenyum malu-malu."Kita lakukan bersama," Keduanya pun melakukan adegan dengan posisi itu lebih lanjut. Keduanya juga mendesah bersahutan hingga mencapai puncak bersamaan.****Drrrt."Apa bisa kau memberikan ku bukti yang lebih kuat?" tanya seorang pria dari suatu tempat. "Pertemukan aku dengan mereka," lanjutnya.Adipati tersenyum miring. "Tidak masalah. Datanglah ke alamat yang ku kirim. Kau akan menemui mereka di sana.""Andreas langsung menutup ponselnya. Dia menunggu alamat yang dimaksud oleh adipati." Ting.Sebuah pesan. Segera, Andreas membuka pesan itu yang berisi share location sebuah rumah. Andreas tidak membuang waktu. Dia langsung masuk ke dalam mobilnya dan memacu sekencang mungkin menuju lokasi tersebut.****Tok tok tok."Sepertinya dia sudah datang,"
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status