Semua Bab Suami Jantanku: Bab 91 - Bab 100
109 Bab
Kejutan untuk Brian Di Jakarta
Sesuai rencananya kembali ke Jakarta untuk mencari istrinya, Brian pun segera meluncur ke rumah keluarga Teja Kusuma dari bandara. Dia disambut oleh papa mamanya di ruang tengah rumah mereka."Hai, Brian. Apa kabar?" sapa Nyonya Vanessa seraya memeluk hangat putera kesayangannya."Hai, Ma. Baik. Oya, di mana Suzy?" sahut Brian celingukan mencari sosok istrinya.Mamanya sontak menoleh ke arah Pak Kevin Teja Kusuma. Maka Brian pun curiga dan bertanya, "Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu saat aku berada di Bali?""Papa juga mau bertanya tentang pekerjaan wanita yang kau nikahi, Brian. Minggu lalu Suzy pulang dini hari dengan dandanan seperti wanita penghibur. Setelah kutanyai, ternyata dia kerja di kelab malam. Apa kau bisa menjelaskan ke Papa?" ujar Pak Kevin bersedekap menghadap ke arah Brian."Ya, Suzy memang masih terikat kontrak dengan The Glam Expat Night Club. Dia penari kabaret, bintang utama panggung di sana. Namun, dia tidak melayani tamu secara seksual sama sekali. Buktinya adal
Baca selengkapnya
Lantas Maunya Mas Brian Gimana?
"Aku papa kandung Suzy. Dia puteriku yang telah lama hilang. Kau pasti Brian Teja Kusuma bukan? Kenalkan, aku Harry Livingstone!" jawab Tuan Harry Livingstone sembari mengulurkan tangan kanannya kepada suami puterinya."Iya, saya Brian Teja Kusuma. Salam kenal, Sir!" Dengan wajah syok berat Brian segera menjabat tangan papa mertuanya itu. Dia tak menyangka bahwa istrinya masih memiliki orang tua kandung dan bule pula. Sepertinya nama keluarga Livingstone agak familiar di kalangan high society, pikir Brian dalam diam seraya mengingat-ingat."Hari sudah lewat tengah malam, Pa. Ayo kita pulang saja sekarang!" desak Suzy tanpa memedulikan Brian yang tak rela melepasnya pergi."Suz, kita harus bicara empat mata. Apa kamu marah kepadaku? Tolong maafkan aku dan papa mamaku, please!" Brian menangkap lengan kiri istrinya agar tak pergi meninggalkannya begitu saja.Senyuman tipis tersungging di bibir merah Suzy, dia menatap Brian lurus-lurus. "Okay, aku memaafkan kalian. Mungkin lain kali kita
Baca selengkapnya
Menghilangkan Rasa Cintanya
"Serena, kamu di sini rupanya! Papa ingin mengajakmu sarapan bersama," ujar Tuan Harry Livingstone seraya melangkah masuk ke ruang tamu kediamannya. Matanya bertemu dengan Brian yang segera bangkit dari sofa dan segera menyalaminya sopan."Selamat pagi, Mister Livingstone. Maaf saya bertamu pagi-pagi sekali!" ucap Brian dengan tak enak hati. Dia memang tiba begitu pagi karena kuatir Suzy tak ada di rumah bila kesiangan.Pria berdarah Amerika Serikat yang sekilas genetiknya mirip dengan Suzy itu pun merangkul bahu puterinya sambil berkata, "Darling, kita ajak Brian sarapan pagi bersama saja ya? Kalian berbincang santailah, Papa tak akan mengganggu!""Iya, Pa. Aku nggak masalah," sahut Suzy yang dipanggil dengan nama Serena semenjak tinggal di kediaman ayah kandungnya. Dia pun mengajak Brian pindah ke ruang makan bersama mereka.Beberapa pelayan rumah berjejer mengelilingi mereka bertiga di meja makan untuk membantu bila ada peralatan makan atau minta minuman atau makanan yang kurang da
Baca selengkapnya
Panik Di Tengah Acara Grand Opening Resort
"Welcome, Bang Brian! Lho Mbak Suzy mana nih? Kok nggak diajak ke acara grand opening resort sih?!" sambut Thalita seraya memeluk kakak laki-lakinya. Mendengar pertanyaan yang sudah dapat dia duga sebelum berangkat ke acara perayaan pembukaan resort Mister Rodrigo di Uluwatu, Brian hanya mengendikkan bahunya dan menjawab, "Suzy lagi sibuk banget di Jakarta. Jadi kebetulan nggak bisa terbang ke Bali, Tha!""Ohh gitu, ya udah nggakpapa. Bang Brian kutemani deh, soalnya Mas Indra sibuk sama bosnya tuh!" ujar Thalita sambil mengelus perut besarnya di balik kain gaun semata kaki bermodel off shoulder longgar warna baby pink.Brian pun bertanya, "Keponakanku kapan nih jadwal lahirannya, Tha?""Sebenernya sudah kelewat beberapa hari dari HPL dokter kandungan. Tapi belum ada kontraksi gitu, Bang. Ya, ditunggu aja!" jawab Thalita sembari mengajak Brian duduk di deretan kursi nomor tiga dari depan panggung.Acara grand opening telah dimulai dan dibuka oleh MC dari Surabaya yang juga bagian dar
Baca selengkapnya
Bergejolak Dalam Raga
"Wah, Thalita sudah lahiran! Aku mau nengokin si dedek bayi ahh—" Suzy bergegas bangun dari tempat tidurnya usai membaca pesan yang dikirimkan Brian dini hari tadi. Dia segera mandi di bawah shower dengan air dingin lalu merias wajahnya dengan gaya natural.Sebuah tiket pesawat Jakarta-Denpasar dipesan olehnya dari aplikasi booking online lalu Suzy turun ke lantai bawah untuk menjumpai papanya. Ternyata Tuan Harry Livingstone sedang membaca surat kabar via aplikasi internet di tablet pc di tangannya sambil menikmati secangkir kopi hitam arabika favoritnya."Selamat pagi, Pa. Wow sudah rapi pagi begini! Apa ada meeting?" sapa Suzy sambil menghampiri sofa ruang tengah. Kemudian dia duduk di samping Harry."Pagi juga, Dear Serena. Iya, Papa ada meeting pukul 09.00 WIB. Apa kamu juga ada keperluan pagi ini, sudah rapi dan cantik begini?" balas Tuan Harry Livingstone sembari mengamati penampilan puterinya.Suzy pun menceritakan rencananya berangkat ke Bali pagi ini karena adik iparnya baru
Baca selengkapnya
Memenangkan Kembali Hati Istrinya
"Mass ... akh ... aku mohon—" Suzy melunglai dalam dekapan Brian. Lututnya goyah serasa tak mampu lagi untuk menopang tubuh ramping itu sendirian."Katakan apa yang kamu inginkan, Istriku? Ingatlah bahwa kita sepasang suami istri sah, kamu milikku dan aku sepenuhnya juga milikmu. Tak perlu malu untuk meminta kepadaku," rayu Brian sembari menyusupkan telapak tangannya melalui belahan kemeja sutera longgar yang dikenakan wanita cantik itu. Dia membelai rusuk Suzy lalu meremas perlahan gundukan lembut di atasnya.Sentuhan yang telah lama tak dirasakan olehnya membuat Suzy mengenang kembali kisah asmaranya yang indah bersama Brian. Dia pun membalik badannya menghadap pria dengan sejuta pesona tersebut dan mengalungkan kedua lengannya di leher Brian.Begitu alamiah mereka melepas segala kerinduan yang menggelegak dalam dada dengan sebuah ciuman. Bibir-bibir itu beradu satu sama lain hingga terdengar riuh seperti berkecipak. Dan Brian tahu bahwa dia telah memenangkan kembali hati istrinya.
Baca selengkapnya
Mantan Dibuang Datang Berulah
"Suzy, kamu jaga diri baik-baik ya selama di Jakarta. Kalaupun kamu memang ingin tinggal bersama papa kandungmu dan nggak di rumah keluarga Teja Kusuma, aku nggak masalah. Papa dan mamaku sudah menyesali kesalah pahaman tempo hari. Kamu mau maafkan mereka 'kan, Suz?" ujar Brian saat akan melepas kepergian istrinya di ruang tunggu Bandara Ngurah Rai.Dengan tulus Suzy membalas, "Aku sudah memaafkan papa mama kamu kok, Mas. Karena mereka pun sebetulnya orang baik dan tidak ingin rumah tangga kita hancur. Terutama Mama Vanessa, beliau wanita lemah lembut dan bijaksana.""Iya, papaku yang sukanya temperamental dan nggak sabaran. Untungnya sifat mamaku mengimbangi kekurangan suaminya itu. Ya sudah, panggilan boardingnya sudah ada tuh. Kamu berangkat gih, Sayang!" Brian pun mengecup mesra bibir istrinya sekian puluh detik lamanya sebelum dengan berat hati melepas Suzy ke gerbang keberangkatan penumpang pesawat tujuan Jakarta.Setelah sosok istrinya menghilang di balik gerbang tersebut, Bria
Baca selengkapnya
Antara yang Sah dan yang Liar
Bella menyeringai licik di bangku kabin pesawat yang dia tumpangi menuju ke Jakarta. Harapannya mendapatkan Brian di Bali telah pupus, yang tersisa hanyalah dendam kesumat kasih tak sampai.'Aku untungnya nggak bodoh, Mas. Rekaman suara dan foto mesra kita bahkan video panas saat kita indehoi sudah kubuat salinannya rangkap dua. Kamu nggak bakalan bisa menemukan di mana aku menyembunyikan file-file itu. Jadi sekalipun HP-ku dibanting sama si brengsek Hendrawan, aku masih ada cadangan filenya! Kita lihat reaksi Suzy Malika saat melihat suami tercintanya beraksi di atas tubuh perempuan lain, apa dia masih mau sama kamu, Mas?! HA-HA-HA!' batin Bella dengan keji.Sore itu di kediaman Livingstone, Suzy yang sedang mengobrol santai di ruang kerja papanya yang ada di rumah mendapat pesan masuk dari nomor tak dikenal. Dia membacanya dan mengerti bahwa itu dari Bella Angelina. "Pa, apa boleh Serena minta tolong temani bertemu seseorang?" tanya Suzy dari seberang meja kerja papanya.Tuan Harry
Baca selengkapnya
Cocok Berbesan
"Are you okay, Darling?" tanya Tuan Harry Livingstone setelah dia berhasil mengejar Suzy yang menghambur keluar dari cafe tempat pertemuannya dengan Bella Angelina. Dengan mata berkaca-kaca Suzy memeluk erat papanya. Dia tak kuasa menahan lagi kesedihannya pasca menemui selingkuhan suaminya tadi. Sekalipun nampak tegar di hadapan Bella, tetapi dia terluka. Setiap pengkhianatan suami selalu menyisakan kesedihan bagi istri mana pun. "Calm down, Baby. Kita pulang ya sekarang?" Papa Suzy merangkul bahu puterinya lalu berjalan bersama menuju ke lobi keluar mall di mana sopirnya dia perintahkan menjemput mereka di sana.Di perjalanan pulang, Suzy lebih banyak terdiam dan enggan bercerita kepada papanya detail pertemuannya dengan Bella. Kenyataannya adalah Brian menikmati perselingkuhannya bersama pelakor itu dari suara rekaman yang tadi dia dengarkan secara langsung. Maka Tuan Harry pun berkata, "Tadi Papa juga dengar percakapan kalian berdua. Jawabanmu ke Bella sudah tepat, kenapa harus
Baca selengkapnya
Gebetan Baru Si Jomblo Karatan
"Hai, Suzy Sayang! Gimana penerbangannya tadi? Kuharap lancar dan menyenangkan!" sapa Brian ketika dia menjemput istrinya di depan gerbang kedatangan penumpang pesawat domestik di Bandara Ngurah Rai."Everything is great, Mas!" sahut Suzy menyunggingkan senyum manisnya.Kemudian pasangan suami istri yang masih betah menjalani LDR itu bertukar pelukan hangat dan ciuman bibir yang menggairahkan tanpa memedulikan lirikan orang yang berlalu lalang di sekitar mereka. Brian merangkul bahu istrinya dengan protektif sembaru menyeret koper medium size milik Suzy di tangan kirinya."Mas Brian, gimana proyeknya? Sudah sampai mana perkembangan pembangunan resortnya di Tanah Lot?" tanya Suzy perhatian setelah mereka berdua duduk di bangku penumpang Pajero Sport yang dikemudikan oleh Hendrawan.Brian pun bercerita bahwa para karyawannya telah menyelesaikan hampir tiga perempat bangunan berupa dinding dengan kerangka atap yang belum dipasang gentingnya sama sekali. Minggu depan akan mulai penutupan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status