All Chapters of Nikah Kontrak Dengan Kakaknya Mantan Untuk Balas Dendam: Chapter 21 - Chapter 30
119 Chapters
Berubah
Usai mengantarkan teman-teman Nathan, David mencoba menghubungi Erin namun gadis itu tidak menerima panggilan telfon darinya.Drrrttt… klik“Ya halo?”“Kamu dimana sekarang?”“Saya baru saja mengantar teman-teman Nathan kembali ke kampusnya, bu.”“Cepat kembali kesini!”Klik…Panggilan telfon itu langsung ditutup meski David masih belum mangatakan apa pun.Pria bermata coklat itu mengernyitkan keningnya. Ia bisa menebak hanya dari mendengar suara ibunya yang tampak marah. ‘Apa Nathan sudah memberitahu semuanya ke ibu?’Tatapan mata David yang sedang fokus ke jalan beralih ke sebuah mobil merah yang dikenalinya. Pria tampan itu menghentikan kendaraannya lalu memastikan bahwa yang dilihatnya itu memang benar milik Erin.‘Dia di bar? Jam segini? Memangnya tidak ada kelas?’ gumam David dalam hati. Ia mencoba kembali menghubungi Erin namun lagi-lagi gadis itu tidak menjawab panggilan darinya.David memarkir kendaraannya di halaman bar itu lalu segera masuk ke tempat yang tampak mewah terse
Read more
Pretensi
“Kamu menjalin hubungan dengan Erin?” tanya Hardion begitu David masuk ke ruang kerjanya. David menatap ayahnya dengan ekspresi datar. “Ya.” Hardion mengangguk sambil mengelus jenggotnya yang sudah mulai memutih. Pria tua itu tampak tidak marah. “Kamu menyukai Erin sejak lama?” David diam sejenak. ‘Nathan pasti sudah mengatakan semuanya… .’ “Ya, saya menyayangi Erin sejak lama, saya tidak ingin melihatnya bersedih, maafkan saya…” “Kenapa kamu minta maaf?” David mengambil jeda sejenak, mencoba menemukan rangkaian kata yang tepat. “Karena Nathan dulunya bertunangan dengan Erin…” Pria tua yang sedang duduk itu mengangguk. “Ya tidak apa-apa, kalau Erin sudah tidak menyukai Nathan dan memilih mu, kamu tidak perlu minta maaf, perasaan itu bukan sesuatu yang salah.” Kalimat yang diucapkan Erin kembali terngiang di telinga David. ‘Bagaimana bisa Erin tau kalau ayah akan mendukung?’ “Kamu harus memperlakukan Erin dengan baik, jangan sampai melakukan tindakan bodoh seperti Nathan,” uca
Read more
Hipokrit
David dan Erin turun dari mobil hitam itu dengan ekspresi bingung. Nathan yang sudah menunggu sejak tadi langsung mendekat ke arah Erin. “Erin… .” “Kenapa kamu disini? Kamu bukannya masih harus dirawat di rumah sakit?” tanya Erin bingung. Tatapan Nathan beralih ke arah David yang berdiri tidak jauh darinya. Pria bermata coklat itu hanya terdiam tanpa mengucapkan satu kata pun. “Kakak ku yang deketin kamu lebih dulu kan?” tanya Nathan tiba-tiba. “Nathan kamu harus kembali ke rumah sakit,” ucap Erin mengabaikan pertanyaan yang diucapkan mantan kekasihnya itu. “Apa kakak ku memaksa menjalin hubungan dengan mu?” tanya Nathan lagi. David menghela nafas panjang. “Erin, bicaralah dengan Nathan sebentar, lalu Nathan kamu harus kembali ke rumah sakit setelah ini, ibu mengkhawatirkan mu.” Usai mengatakan itu, David langsung masuk kembali ke mobil hitam miliknya. Erin hanya menatap David dengan ekspresi kesal karena diminta berbicara dengan Nathan. “Aku merasa nyaman dengan mas David, s
Read more
Persimpangan
“Hai Niki, tumben kamu menelfon?” “Aku merindukan mu.” “Kamu bercanda?” “Tidak, aku sungguh merindukan mu, Nicho juga merindukan mu.” David menghentikan mobilnya di pinggir jalan, ia memejamkan matanya yang terasa lelah. “Maafkan aku karena sudah lama tidak menghubungi Nicho.” “Ya ya, aku tau kamu sibuk.” “Bagaimana kabar mu Niki?” “Kabar ku? Aku sedang patah hati karena ku dengar kamu sekarang punya kekasih baru?” David tertawa. “Jangan bercanda seperti itu.” Terdengar juga suara Niki yang sedang tertawa. “Ya aku tidak berhak mengatakan itu karena aku yang meminta bercerai dari mu, hahaha.” David menghela nafas panjang lalu mengalihkan pembicaraan. “Apa Nicho ada?” “Nicho sedang bersama ayahnya, karena itu hari ini aku sangat kesepian.” “Bagimana kalau besok ku telfon lagi, ini sudah malam dan aku ingin beristirahat.” “Aku tidak percaya kalau kamu akan menelfon ku besok. Temani aku mengobrol sebentar lagi ya?” David menggenggam erat kemudi mobilnya. Ia benar-benar meras
Read more
Goyah
Erin meletakkan ponselnya dengan ekspresi kesal. Ia sebenarnya pernah memperkirakan David mungkin akan berhenti di tengah jalan. Namun setelah melihat David yang tampak bersungguh-sungguh, Erin merasa ikut yakin, tapi sekarang hubungan kerjasama itu menjadi tidak jelas.‘Ya lagipula memang tidak ada alasan yang kuat untuknya membantu ku… ,’ gumam Erin dalam hati. Jari-jarinya mengetuk pelan meja berwarna putih itu.Gadis bermata coklat itu mulai berpikir mencari pengganti untuk tetap menjalankan rencananya. Namun selama ini yang ia kenal hanya beberapa laki-laki di luar urusan pekerjaan.Tok..tok..“Ya, masuk.”Seorang wanita muda muncul dengan ekspresi tenang. “Saya ingin mengingatkan, jam 1 nanti nona Erin ada kelas.”“Ah iya, terimakasih sudah mengingatkan ku, Milley. Aku hampir lupa.”Erin segera bangkit dari tempat duduknya setelah memeriksa catatan di ponsel. ‘Oke tidak ada tugas.’“Mau saya antarkan?” tanya asisten pribadi Erin.“Tidak perlu, Alen akan kesini untuk mengantar mo
Read more
Pilihan Lain
“Soal yang kamu tanyakan tadi, ya kita memang pernah kenal sebelumnya… ,” ucap Daniel tiba-tiba. “Eh? Benarkah?” “Kamu beneran nggak ingat aku ya?” ucap Daniel sambil tertawa. “Maafkan saya… apa kak Daniel bisa memberitahu saya dimana kita pernah kenal?” Daniel memandangi mata Erin yang tampak berkilau terkena cahaya lampu. Pria yang memiliki tahi lalat di bawah mata itu tersenyum. “Kita pernah satu sekolah SMA dulu.” Erin terdiam memandangi wajah Daniel sambil mencoba mencari sosok pria itu dalam ingatannya tapi yang ia temukan hanyalah ingatan tentang Nathan. “Maafkan saya, saya tidak ingat,” ucap Erin dengan ekspresi murung. Ia baru menyadari sejak dulu yang ada di dekatnya hanya Nathan. Semua hal yang diingatnya hanya tentang Nathan. Ia bahkan tidak ingat nama teman sekelasnya saat SMA. David tertawa. “Ehmm, aku cuma bercanda kok, sebenarnya aku cuma mengenal mu sepihak.” Erin semakin merasa bersalah karena dulu dunianya hanya tentang Nathan. Ia bahkan tidak menyisakan sed
Read more
Antitesis
Nathan telah mengatakan kerelaannya dan membujuk David untuk tidak memutuskan hubungan dengan Erin hanya karena dirinya. Meski begitu ia sebenarnya masih menyayangi Erin, sudut lain hatinya masih menyimpan harapan yang dipendam, tapi kali ini ia benar-benar mencoba memahami dan mengutamakan kebahagiaan gadis itu.David tidak mengatakan apa pun dan hanya mendengarkan semua yang dikatakan Nathan. Ia bisa mengerti adiknya itu masih sangat mencintai Erin.Setelah mendengar semua yang dikatakan adiknya, David merasa semakin terjebak dalam situasi yang sulit. Ia masih tidak bisa memutuskan harus mengambil langkah apa. Namun tiba-tiba David mendapatkan informasi dari sebuah nomor tidak dikenal yang mengatakan bahwa Erin membatalkan semua urusan pekerjaan dan akan berkenalan dengan seorang laki-laki.David mencoba menghubungi Erin berkali-kali namun gadis itu tampak tidak peduli dan mengabaikan panggilan telfon darinya. Pria itu merasa khawatir Erin melakukan hal-hal buruk dan menyakitinya di
Read more
Alasan yang sebenarnya
David datang lima belas menit lebih awal sebelum Erin tiba. Meski terlihat tenang, pria itu sebenarnya sedang memikirkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. “Mas David udah datang sejak tadi?” tanya Erin yang baru saja tiba. “Tidak juga, saya baru sebentar disini.” “Apa yang ingin dibicarakan?” “Tentang penawaran mu waktu itu.” Erin memandang ke arah pria di seberangnya lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain sesegera mungkin. “Saya tidak keberatan kalau mas David ingin berhenti.” “Saya tidak akan berhenti.” “Kenapa?” “Salah satu orang mu mengatakan kamu berkenalan dengan pria lain.” ‘Orang ku? Alen?’ tanya Erin dalam hati. Gadis itu terdiam sejenak, mengatur ekspresinya lalu menatap kesal ke arah David. “Jadi mas David bilang tidak akan berhenti karena itu? Anda bercanda ya?” “Saya serius, saya juga akan meminta izin secara resmi ke ayah mu.” “Apa yang sebenarnya mas David rencanakan?” tanya Erin dengan ekspresi curiga. “Bukannya itu yang harus saya tanyakan ke ka
Read more
Kabar Pernikahan
Setelah meminta restu kepada ayah Erin. David mengungkapkan maksudnya kepada orang tuanya sendiri. Hardion mendukung sedangkan Amelian mengiyakan tanpa tersenyum. Nathan lebih banyak diam dan menghabiskan waktu luangnya untuk belajar dan mencontoh kakaknya dalam mengelola bisnis. Meski terlihat tenang, ia kadang menangis sendiri saat tengah malam karena tiba-tiba teringat Erin. Penyesalan sudah tidak ada gunanya. Hati yang sudah terluka tidak mungkin bisa kembali seperti semula. Walau sebelumnya banyak yang menghujat laki-laki itu, sebagian orang yang sudah mendengar kabar pernikahan Erin mulai bersimpati kepada Nathan. Kabar tersebut baru beredar di kalangan karyawan yang bekerja di perusahaan S&L. Tentu saja itu adalah hal yang disengaja oleh Erin. Sebelum memberikan pengumuman resmi, gadis itu meminta Milley untuk menyebarkan kabar tersebut agar para pekerja di perusahaan keluarganya mulai bergosip dan menceritakan kepada saudaranya. Erin sengaja melakukan itu lebih dulu sebe
Read more
Masa Lalu David
Setelah mendengar penjelasan Sandi tentang calon suami Erin yang ternyata adalah seorang duda, Daniel semakin penasaran dan mulai mencaritahu lebih banyak tentang David. Mendapatkan informasi tentang hal tersebut sangat mudah karena pernikahan David dulu bukan sesuatu yang dirahasiakan. Daniel sangat terkejut saat mengetahui David telah memiliki seorang putra. Ia yang awalnya berusaha merelakan Erin, sekarang justru sangat menentang pernikahan tersebut. Tatapan mata pria itu tampak berat karena ia tidak tidur sepanjang malam untuk mencari informasi tersebut. Wajah yang biasanya tampak segar terlihat lelah pada pagi itu. Sesekali matanya terpejam sambil memikirkan berbagai kemungkinan. ‘Waktu ku tanya apa dia cinta orang itu atau nggak, Erin cuma bilang dia ngerasa nyaman… .’ Matanya terbuka lagi saat memikirkan kemungkinan lain. Pria itu bergumam pelan, “apa Erin menikah hanya untuk mengalihkan sakit hatinya karena dulu diselingkuhi?” Daniel menyenderkan punggungnya di kursi, ta
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status