Semua Bab Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu: Bab 51 - Bab 60
337 Bab
KEKUATAN DIBALIK DENDAM
"Reza, segitu teganya kamu sama aku?"Sayangnya seseorang yang dipanggil sudah tidak mau mendengarkannya lagi. Geram betul hati wanita itu melihat Reza meninggalkannya tapi memang dia tidak bisa berbuat apapun karena Reza yang dipanggil-panggil olehnya tetap tidak mau berbalik dan masuk ke dalam lift begitu saja.Sssh, pasti ada yang salah dengannya! Aku yakin sekali pasti ada wanita yang menggodanya! Tidak mungkin kan dia seperti ini?Setelah security mengusirnya keluar dirinya memang merasa sangat tak tenang. Dia ingin tahu apa yang dilakukan Reza selama beberapa bulan terakhir ini.Tapi bisakah dia mencari tahu?TOK TOK TOK!"Febry ini sudah malam! Kamu mau apa lagi sih?""Aku udah ketemu sama Reza, Dad! Tapi dia nggak mau ngedenger aku. Dia nggak peduli bahkan dia malah nyuruh security mengusirku! Dia benar-benar udah nggak ngelihat aku sebagai anggota keluarganya lagi. Aku benar-benar dipermalukan!”"Sudahlah Febry! Kalau kamu memang tidak bisa lagi bersama dengannya ya sudah. Le
Baca selengkapnya
TELEPON  
Tak ada telepon juga.Sementara itu di sisi lain seorang wanita bersungut karena dia menunggu sesuatu yang tidak kunjung ada kabarnya.Kupikir setelah pelukan itu dia akan memberikan kabar padaku dan akan menepati janjinya untuk menelepon. Tapi sampai Marsha tidur dia tidak menghubungi. Haaah.Dia menggerutu sendiri sambil mengelus kepala putrinya yang sedang terlelap.Apa karena pekerjaannya sangat banyak makanya dia tidak bisa menghubungi ya? Tapi masa iya nggak ada waktu istirahatnya? Atau mungkin dia sedang sibuk dengan urusannya yang lain? Tapi katanya dia sudah bercerai bukan dengan istrinya? Rania, apa kau tidak pernah bisa melupakannya? Dan apa terus akan seperti ini hidupmu dengannya? Menjadi wanita dibalik layar.Rania bersungut sendiri karena malam ini dia juga tidak bisa tidur entah kenapa rasanya matanya terus saja terbuka. Padahal sudah seharian ini dia juga tidak tidur. Sibuk bermain dengan putrinya yang terus menanyakan seseorang yang biasanya menemani putrinya dalam b
Baca selengkapnya
AGRESI SERENTAK
Sementara itu di tempat lain."Tidakkah kalian bisa bekerja dengan benar?"Emosi seseorang sepertinya sangat buruk sekali saat ini dan dia sudah melemparkan berkas-berkas itu ke lantai."Perbaiki!"Mereka semua yang ada di hadapan Reza diam. Tak ada yang berani berkata-kata. Hanya satu orang yang memungutnya untuk nanti dibagikan di depan setelah mereka selesai dimarahi."Dan berikan laporan barunya padaku sejam lagi!"Tak ada yang bicara. Mereka keluar dari ruangan itu dengan wajah sangat stres sekali."Reza kurasa tidak baik kalau harus melepaskan semua emosimu pada mereka.""Paman Bagus, siapa juga yang melepaskan emosiku pada mereka? Aku hanya tidak suka dengan pekerjaan mereka yang berantakan itu. Apa mereka tidak mengerti standar yang sudah kubuat?" tanya yang membuat Bagus malah tersenyum"Apa yang lucu Paman Bagus?""Apa Rania belum juga meminta pada pelayan untuk menghubungimu?""Siapa yang bilang aku menunggu dia meneleponku?"Reza membuang wajahnya kesal. Tapi untung saja B
Baca selengkapnya
KAU TAK AKAN MENGHUBUNGIKU
“Ssssh, menyuruh mereka pergi saja rasanya sulit sekali. Apa susahnya sih tinggal keluar dari pintu itu?”Reza memang masih kesal tapi bibirnya sudah tersenyum saat dia mengucapkan itu. Tak sinkron dengan perasaannya apalagi saat matanya menatap ke layar handphonenya senyum bahagia kembali muncul."Ehem."Dia berdehem sebelum memencet nomor telepon mansion tempat dua orang wanita yang sangat diperhatikannya itu tadi menghubunginya.Marsha: Papa. Papa Reza kapan Papa pulang? Aku udah bisa banyak. Bisa baca. Bisa nulis. Aku udah bisa tambahan sama kurangan terus aku juga udah bisa bikin hujan. Tadi aku baru belajar bikin hujan. Sama aku juga udah bisa gambar gunung. Gambar pohon. Aku bisa gambar orang. Gambar bebek. Aku udah bisa banyak diajarin sama mama. Terus aku juga udah bisa manggil Papa Reza pake R bukan pake L.Suara yang kurindukan. Sudah lama sekali aku ingin sekali mendengar suara ini. Kenapa baru meneleponku sekarang? Apa sulit aku tidak menghubungimu selama sehari lalu kau
Baca selengkapnya
PENANTIAN SEPERTI DULU
Rania: Reza, waktu itu kan-- Reza: Sampai saat ini aku tidak mengganti nomor handphone-ku. Kau ingin beralasan apa-apa padaku? Rania ingin menjawab tapi hatinya sudah bersiasat sendiri dan membuat dirinya sulit untuk bicara. Reza: Lalu sekarang bagaimana aku bisa percaya padamu? Kau sudah banyak menghianatiku. Rania: Maaf tapi tolong jangan salah paham. Aku tidak menghubungimu karena kau bilang tidak perlu ada lagi hubungan di antara kita. Jadi aku tidak berani melakukannya. Aku takut kamu menolakku lagi dan aku tidak berani. Maaf. Aku tidak tahu kalau selama ini--" 
Baca selengkapnya
MAKAR TERENCANA
"Haruskah aku terus memaksamu kalau aku ingin kau mengatakan satu kalimat manis untukku?"Beberapa jam sebelumnya saat seseorang baru saja memutuskan teleponnya dan kini menatap layar handphonenya sambil memaki."Dari dulu haruskah aku duluan yang mengatakan kalau aku menginginkanmu? Kapan kau bilang kalau kau juga menginginkanku? Saat aku meninggalkanmu baru kamu memohon?"Reza masih ingat betul saat Rania menjadi sugar baby-nya tak pernah sama sekali wanita itu meminta duluan padanya. Dia mengikuti saja apa yang diinginkan oleh Reza. Gadis itu adalah gadis yang penurut yang sulit mengatakan apa yang diinginkan oleh dirinya. Inilah yang membuat Reza kadang-kadang gemas dengannya."Tapi aku akan pulang hari ini."Cuma dia tidak mau memperpanjang kepenatan dalam kepalanya juga. Dia sudah menghubungi seseorang.David: Iya Reza?Reza: Atur kepulanganku hari ini. Kosongkan jadwalku sampai setengah tahun ke depan!David: Kau mau pulang?Reza: Mau berendam. Pertanyaanmu itu bukan pertanyaan
Baca selengkapnya
SELAMAT BERSENANG-SENANG
"Reza. Apa kau sengaja menerima sebagian rencana yang mereka buat dan kau menolak sebagian ide yang mereka sajikan padamu?" "Kau pikir aku ini orang yang bodoh? Tidak profesional begitu David?" David hanya ingin tahu apa alasan Reza mengambil keputusan seperti tadi di ruang rapat. "Jadi itu semua murni karena kau memang menyukai idenya dan bukan karena kau sedang berspekulasi?" "Dengar David. Aku ini di sini berbisnis. Aku tahu mana yang terbaik atau tidak untuk perusahaanku. Aku mencoba meriset dan aku belajar selama ini apa yang baik untuk perusahaanku. Aku memutuskan untuk profit. Karena satu keputusanku yang salah maka akan membuat
Baca selengkapnya
LIFT
"Aaakh, sial."Reza yang berada di dalam lift dan tadi sendirian, dia memang merasa lift naik dulu ke atas tapi tak lama ada gerakan ke bawah yang begitu cepat yang membuat dirinya memaki, lalu cepat-cepat dia berpegangan pada pegangan yang biasa ada di kanan kiri lift.Gerakan itu sangat cepat sekali melesat ke bawah.Ini yang membuat Reza tak melepaskan pegangan tersebut meskipun dia tidak tahu apakah itu aman atau tidak karena satu-satunya tempat untuk berpegangannya ya hanya benda itu.DOOOM!Sebuah dentuman ke bawah terdengar.Dia bahkan mendengarnya sampai telinga yang agak pekak."Sudah amankah?"Tanya yang diberikan oleh Reza sendiri sebelum dia kembali mencoba mengambil sesuatu di sakunya dan belum melepaskan pegangannya di bagian pegangan lift itu."Fuuuh, kabel putus." Reza yakin itu.Tapi dia belum berani melakukan apapun karena masih khawatir mesin yang ada di atas lift juga ikutan jatuh ke bawah dan akan menimpa tubuhnya.Makanya dia masih berusaha untuk berpegangan di s
Baca selengkapnya
TOPLESS
"Za--" Suara Rania masih tertahan di tenggorokannya dan dia masih belum bisa menguasai air matanya yang masih mengalir "Aku tidak apa-apa. Ayo masuk!" "A-aku masih bisa jalan." Rania tentu saja tidak tega membiarkan Reza dengan kondisinya sekarang menggendongnya. "Kau pikir aku tidak sanggup mengangkatmu karena lukaku ini?" Tapi sayangnya Reza tak peduli sudah mengangkat wanita yang tadi menghampirinya sehingga Rania kini ada di atas kedua tangannya
Baca selengkapnya
TERLALU BANYAK PERMINTAAN  
Tak tahukah dia kalau aku masih ingin ada dalam dekapannya? Dan Kenapa juga dia masih bersikap dingin padaku? bukankah dari sikapnya dan dirinya yang menginginkan aku ditinggal di Pulau ini menunjukkan perasaan yang sebenarnya kalau dia memang mencintaiku? Tapi, ah-- Sayangnya tidak seperti yang diharapkan Rania. Malah sesuatu yang membuat dirinya jadi takut dengan suara dingin itu, Rania jadi ragu dengan pikirannya sendiri. "Tadi aku dengar pelayan memanggilku Nyonya Clarke. Apa kau sengaja mengatur sertifikat pernikahan kita?" Rania juga sebenarnya tidak mau membahas ini. Tapi tiba-tiba saja perasaannya sedikit ingin tahu karena untuk apa juga Reza bersama dengannya dan menikahinya kalau Rania tidak boleh
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
34
DMCA.com Protection Status