Semua Bab Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku: Bab 191 - Bab 200
202 Bab
Karena Aku
Keesokan harinya Regan pergi ke Jakarta dengan menyewa pesawat. Setibanya di sana ia langsung ke kamar Mawar dan bertemu Doni. Ia pun terkejut lalu ia minta Dron mendorong kursi Rodanya ke arah Doni yang duduk di kursi panjang di luar ruangan Mawar."Jadi kau yang mengkianatiku?" tanyanya sambil menatapnya dengan tatapan datar."Itu karena Anda tuan, Anda yang mengusik saya, dan Anda harus membayarnya," ucap lelaki itu. Ia meringis. "Siapa gadisnya?" tanyanya."Tidak perlu Anda tanya!" sarkas Doni."Baiklah, Maaf dan sampaikan maafku padanya," ucapnya lalu menoleh pada Dron"Bawa saya masuk saya ingin menemuinya sekarang!"Dron mendorong masuk kursi roda Regan masuk kedalam ruangan Mawar. Ia melihat wanita itu terlelap. Namun tak seberapa lama dia terbangun."Kau?" teriaknya kaget. Ada kecemasan di hatinya "Jadi ini kamu yang sekarang?" tanya Regan datar."Ya, Kenapa?" tanya Mawar dengan soro
Baca selengkapnya
Menjenguk Mawar
Bayu berjalan kembali ke tempat duduk pajang ia pun duduk di sana di antara Naila dan Doni. pria itu menggenggam tangan Naila erat seperti memberikan kekuatan pada istrinya."Karena ada pak Regan kah kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku tadi?" tanya Bayu pada Done."Apa? Ada Pak Regan?" tanya Naila dengan bibir bergetar dan tangannya dingin, ketakutan mulai menyerang dirinya."Sayang, jangan takut ada aku di sisimu," ucap Bayu dan Naila mengangguk. Namun tidak bisa meredahkan rasa takutnya itu."Apa kita kembali saja? Dari pada kamu ketakutan begini, yang," ucap Rudi."Nyonya tidak perlu takut, tuan Regan bukan ancaman sekarang untuk berdiri saja dia tidak bisa tetapi kalau Nyonya takut lebih kembali besok saja," timpal Rudi."Tidak, aku ingin menjenguknya sekarang juga, aku akan berusaha melawan rasa takutku ini," ucapnya.Pintu terbuka dan Regan keluar dengan Dron yang mendorong kursi Rodanya, ia melihat ada Naila di kursi panjang lalu meminta Dron mengarahkan kursi roda ke arah me
Baca selengkapnya
Turuti Aku!
Dron mengemudikan mobil menuju rumah yang di siapkan Dokter Rizal, Regan duduk di bangku tengah sendirian. Ia menghela nafasnya lalu menatap jalanan. 'Ini akhir hidupku, tak ada satu pun wanita yang mendampingiku saat aku akan mendekati sekarat,' pikirnya."Kau pulang saja nanti biar aku sendiri saja di rumah, beri aku perawat laki-laki saj," ucapnya."Apa Anda yakin, Tuan?" tanya Dron."Ya, aku nyakin," ucapnya."Baiklah, Tuan," ucapnya."Panggil Papa!" perintahnya.Dron menatap spion mobilnya mencari keseriusan tuannya itu."Aku serius! Mulai sekarang pikirkanlah hidupmu, kau bebas, aku tidak akan menuntutmu apa-apa lagi," ucapnya lirih."Saya akan sering menjenguk Anda, Pa," ucap Dron."Tidak usah Dron aku ingin menjalani sisa hidupku sendiri, betul kata Mawar bahwa aku tidak berhak meminta dia menemaniku, aku terlalu serakah, Dron," ucap Regan."Apa Papa, juga tidak ingin melihat cucu Papa?
Baca selengkapnya
Dia Berbeda
Rizal sudah diberitahu oleh Dron, tentang keinginan Regan untuk mengembalikan aset milik orang tua Naila, dan meminta untuk diuruskan perceraiannya dengan Linda, Regan ingin Linda menikah kembali karena dia masih sangat muda.Rizal mengendarai mobilnya menuju perusahaan Naila yang selama ini dijalankan ayahnya.setengah jam kemudian dia sampai. Ia segera turun dari mobilnya dan berjalan melewati lobby dan masuk dalam lift. Pintu terbuka dan ia keluar lalu berjalan serta masuk keruangan Presdir.Ia mulai mempersiapkan surat-surat pengalihan kuasa dari Regan ke Naila, ia meminta sekertaris ayahnya segera memprosesnya. Setelah itu menelpon Bayu ia menanyakan kapan Naila siap untuk dikukuhkan sebagai Presdir. Setelah itu, ia keluar dari ruangan itu untuk kembali ke rumah sakit tempatnyabekerja.Beberapa hari ia sibuk dengan urusan ayahnya membuat ia belum bertemu dengan Firda. Dia ingin menjalin keseriusan dengan gadis itu.Mobil berjalan dengan sangat cepatnya menuju tempat berkerja.
Baca selengkapnya
Merasa Sia-sia
Rizal tertawa mendengar umpatan Bayu. "Sebenarnya aku kemari mencari Naila, bukan kamu.""Jangan bilang kau berubah kepribadian, gue getok kepala lo," ucap Bayu."Sebenarnya kalau ada dia lebih enak karena bisa ketemu dia langsung, kalau cuma Bapak-bapak rasanya mata kurang segar," ucap Rizal yang sedang menggoda bayu."Kamu mau Gelut ya sama aku?" tanyanya sambil tangannya mulai meraih kepala Rizal "Stop-stop aku tidak suka istrimu aku lebih suka Firda dari pada aku babak belur," ucapnya tertawa."Ya, sudah sekali lagi ku tanya kau mau apa?" tanya Bayu."Aku tadi kan sudah telpon dan bertanya kapan Naila siap dikukuhkan sebagai Presdir," protes Rizal."Presdir perusahaan mana? Kau benar-benar tidak jelas, telpon pun terburu-buru aku mau tanya sudah kau tutup," protesnya."Baiklah akan kuperjelas. Dulu Perusahaan Keluarga Naila dipegang Daddy dengan cara curang, dan sekarang dia ingin mengembalikan kepada pemil
Baca selengkapnya
Kontraksi
Beberapa hari kemudian semua aset sudah dikembalikan pada Naila, sekarang perusahaan itu dikelola oleh Bayu.Sementara itu Mawar yang sudah sehat setelah menggugurkan kandungannya itu kembali ke Korea dan Regan semakin hari semakin parah. Lelaki itu tidak mau di temani siapa-siapa selain perawat pria.hari berganti hari perusahaan Bayu semakin besar mempunyai banyak cabang dari dalam maupun luar negeri. Namun tidak membuatnya kehilangan waktu untuk keluarganya Usia Kandungan Naila sudah sembilan lebih, ia mulai merasakan ketidak nyamanan pada tabuhnya. Hingga siang hari ini Naila mulai mengalami kontraksi palsu Semakin lama kontraksi semakin sering, Satria yang baru saja sembuh karena kecapekan karena terlalu banyak beraktivitas melihat sang Mama meringis kesakitan pun menghampiri Mamanya."Ma, Mama kenapa? Tria panggilin Tante ya sepertinya tante sudah pulang. Apa telpon apa, Ma?" tanya Tria pada Mamanya."Panggilin Tante saja, Nak, bilang kalau Mama mau melahirkan. Biar Bik Narti
Baca selengkapnya
Melahirkan
Setengah jam kemudian Dokter Dara kembali masuk ke ruangan bersama dokter Raka dan seorang perawat lalu Dokter Raka berdiskusi sebentar dengan Dokter Dara kemudian pria itu pun keluar.Detik berikutnya Naila merasakan sakit kembali, sang suster kembali memeriksa jalan lahir, dan sudah pembukaan lengkap.Dua jam berjuang akhirnya lahir bayi cantik yang sehat lalu bayi melakukan IMD. Naila merasa sangat legah, terlihat dari wajahnya.Bayu memeluk istrinya baru kali ini dia menemani sang istri melahirkan, rasanya tidak melihat perjuangan istri dalam melahirkan. "Trimakasih, sayang," ucapnya pada sang istri."Sama-sama, Mas, aku sangat bahagia kau ada di sampingku, dulu waktu melahirkan Satria gak sesakit ini," ucap Naila Bayu terkekeh karena teringat peristiwa saat dia mengalami sakit perut yang luar biasa hingga dia pingsan dan dilarikan ke rumah sakit."Kenapa tertawa?" tanya Naila menatap Bayu penuh dengan pertany
Baca selengkapnya
Kedatangan
Saat mendengar sang cucu kedua sudah lahir, Melati membujuk Herlan untuk segera terbang ke Indonesia. Herlan tak mampu menolak keinginan sang istri detik itu juga yang memesan tiket pesawat ke Indonesia.Tak banyak yang dibawa tetapi hadiah untuk menantunya tidak boleh ketinggalan. hari itu juga mereka berangkat tanpa memberi tahu anak dan menantunya ia ingin membuat kejutan. Apalagi ia juga sangat merindukan cucu lelakinya itu yang hanya bisa ditemui lewat video call.Saat cucunya jatuh sakit lagi ia ingin langsung terbang ke Indonesia untuk melihat pria kecilnya itu tetapi suami masih harus menangani masalah perusahaannya di Jepang.Sebenarnya Mereka ingin Frans yang mengurus perusahaan di Jepang tetapi untuk saat ini Frans dan Jelita belum bisa terbang ke Jepang karena kondisi Jelita sedang hamil, Jika sudah melahirkan Herlan ingin mereka segera terbang ke Jepang lalu dia dan istrinya ingin menikmati hari tua dengan hanya berkumpul dengan anak dan cucunya.Ia ingin satu bulan ke In
Baca selengkapnya
Transplantasi punca
Beberapa hari dipenuhi suka cita akan kehadiran anggota baru yaitu bayi perempuan bernama Ayana itu.Seminggu kemudian operasi transplantasi punca dilaksanakan. Bocah berusia lima tahun itu berbaring diruang operasi.Lima jam menunggu akhirnya pintu kamar operasi terbuka dan Dokter mengatakan bahwa operasi transplantasi punca telah berhasil dan pasien akan di pindahkan di ruang ICU setelah pemeriksaan lebih lanjut.Naila dan Bayu masih belum bisa lega ia harus menunggu kondisi Satria benar-benar stabil."Sayang, jangan terlalu dipikirkan, kamu sedang menyusui, biar soal Satria aku dan Daddy yang urus. Ayo aku antar pulang sama Mama ya?" tanyanya sambil menoleh ke Melati."Mama di sini saja, Bay sama Daddymu. Kamu antar saja istrimu kasihan Ayana nanti," ucap Melati pada putranya itu."Ayo kasian Ayana loh, kalau di tinggal lama-lama, yang," ucap Bayu sambil beranjak dari duduknya."Iya," jawab Naila yang dengan engan berdiri, ia begitu dilema bayinya ada di rumah sedang anak pertamany
Baca selengkapnya
Dia mengerjaiku!
Hugo meringis saat Rizal menatap horor padanya. "Kali ini aku serius, enggak main-main," ucapnya"Apa dulu kita tertukar ya, harusnya kamu anak Daddy," ucap Rizal seenaknya."Enggaklah bedah, aku gak pernah menghamili anak orang, aku cuma cium-cium doang kalau dia mau, kalau gak mau, ya engak," ucapnya cuek."Hogu, aku tanya siapa?" teriak Rizal"Aduh, jangan teriak-teriak telinga aku sakit lagian ini di rumah sakit Dokter Rizal," ucap Hugo sambil menutup telinganya lalu ia berjalan menghampiri Rizal."Ayo, ike kasih tahu siapa yang ike suka dari adik-adik elo," ucap sambil menggamit lengan Rizal sambil berjalan berlenggang-lenggok."Ogah, najis tahu, Aduh ... Gusti adikku yang mana suka sama kamu, Go," ucap Rizal mengusap wajahnyq dengan kasar.Semua yang ada di ruangan itu tertawa. "Memang kenapa aku, 'kan tampan," ucapnya sambil berdiri tegak dan berwibawa.Mereka kembali tertawa yang paling keras sendiri adalah Satria. "Waduh, sudah sembuh nih, karena om Hugo ke sini," timpal Hugo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status