Semua Bab Petaka Di Lorong Kampus: Bab 91 - Bab 100
104 Bab
Bab 91. Pertengkaran Yasmine Dan Sri
Di ruang tunggu bagian administrasi, kedua orangtua Damar baru saja menyelesaikan dan membayar semua tagihan rumah sakit dan hanya tinggal menunggu untuk membawa jenazah putranya untuk dibawa pulang dan dimakamkan.Abdulah dan Sri terlihat murung dan duduk di kursi pojok ruang tunggu.“Pak, seandainya dulu kita tidak berkeras untuk menjodohkan anak kita dengan Camelia, mungkin nasib Damar dan Camelia tidak seperti ini”Suara Sri terdengar lemah dan penuh penyesalan. Dia teringat bagaimana dulu dia amat murka setelah mengetahui bahwa putranya itu menyelingkuhi menantunya, Camelia. Dan yang lebih parah lagi, wanita selingkuhan putranya itu adalah Yasmine, adik kandung dari Camelia, istri Damar.Sri yang memang sejak awal tidak menyukai Yasmine yang menurutnya urakan dan pergaulanya yang bebas, berbanding terbalik dengan Camelia yang lembut, selalu menjadi juara kelas dan memiliki segudang prestasi akademik. Camelia juga lebih feminim dan wajahnya lebih cantik dibandingkan Yasmine.Sri k
Baca selengkapnya
Bab 92. Menguping
Sri juga menjelaskan pada Yasmine bagaimana Melati bisa mendapatkan informasi perselingkuhan suaminya itu. Semua informasi itu di dapatkan Melati dari seorang laki-laki yang mengaku adalah kekasih dari Laila, wanita selingkuhan suaminya.Melati bersama laki-laki itupun melakukan penggerebekan di hotel tempat suaminya sedang berselingkuh. Dan dia melihat sendiri kebenaran yang diucapkan oleh laki-laki tersebut.Zainal yang terkejut melihat kedatangan istrinya pada saat dirinya sedang bersenang-senang bersama Laila dan tak memakai sehelai benangpun di tubuhnya. Lebih terkejut lagi saat mengetahui bahwa Melati datang bersama laki-laki yang mengaku sebagai kekasih dari Laila, selingkuhanya itu.Saat itu Zainal begitu terkejut setelah melihat wajah laki-laki itu sangat mirip dengan Yasmine. Anak yang diakui Laila sebagai anaknya. Zainal tentu saja marah kepada Laila karena merasa di tipu dan di manfaatkan. Namun yang lebih membutanya menyesal adalah karena kebodohanya percaya akan tipu day
Baca selengkapnya
Bab 93. Kedatangan Shinta
“Mba, saya mau tanya untuk pasien kecelakaan yang di bawa kesini subuh tadi di tempatkan dimana ya?”Wendi menoleh ke arah bagian informasi, bukan karena pertanyaan yang di lontarkan orang tersebut tetapi karena Wendi merasa seperti mengenal suaranya. Saat itu Wendi melihat Shinta berdiri di depan staff front office yang sedang mengecek data pasien masuk.“Bisa sebutkan nama dari pasienya bu?”“Damar Prayoga”Kali ini bukan hanya Wendi yang melihat perempuan yang berdiri dan menanyakan data pasien pada salah satu staff office rumah sakit tersebut, tetapi kedua orangtua Damar yang masih berada disana pun ikut menoleh. Sri dan Abdulah menghentikan perdebatan antara mereka dan mulai memperhatikan wanita cantik yang usianya tak jauh dari usia Damar, putra mereka.Wendi bergeser dan menyembunyikan diri agar tidak terlihat, namun sebaliknya, kedua orangtua Damar malah berdiri dan menghampiri sosok wanita yang menanyakan putra mereka.“Maaf, mba ini siapa ya? Damar Prayoga itu anak kami” ta
Baca selengkapnya
Bab 94. Mengunjungi Makam Seno
1 minggu kemudian.Atas permintaan Camelia, yang dengan terpaksa dituruti oleh Sri dan Abdulah, akhirnya Damar dan Yasmine dimakamkan bersebelahan. Hal ini mempertimbangkan dan untuk memudahkan Camelia untuk menyambangi makam kedua orang terdekatnya itu. Terlebih kini Camelia juga yang mengurus Leon, anaknya Yasmien dan Damar.Renata cs tengah berkumpul di rumah Nenek Seno, Dylan pun ada diantara mereka. Keadaan mereka sudah jauh lebih baik dan telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Keadaan Nenek Seno pun kini sudah membaik, meskipun masih terlihat murung setelah mengetahui bahwa cucunya meninggal karena dibunuh. Mereka juga menyempatkan diri untuk menghadiri pemakaman Damar dan Yasmine, karena biar bagaimanapun Damar adalah dosen mereka dan Yasmine adalah sahabat Wendi dan juga Dylan.Ketua preman dan anak buahnya yang masih hidup serta sang dukun yang membantu Damar telah di jatuhi hukuman atas kejahatan yang mereka lakukan. Semua orang merasa lega walaupun bercampur duka.Dar
Baca selengkapnya
Bab 95. Mimpi
Dylan masuk ke dalam kamarnya, setelah merasa udara di luar semakin menusuk tulang, dia langsung merebahkan diri diatas ranjang king sizenya, dan memejamkan mata. Baru beberapa saat dia terpejam dan hampir pulas, tiba-tiba dia merasakan tubuhnya ada yang mengguncang pelan. Dylan pun kembali membuka matanya, dan terkejut melihat siapa yang tengah berdiri di hadapanya serta membangunkan dirinya yang baru saja memejamkan mata.“SENO?! Kau disini? Tapi… kok aku bisa melihatmu?”“Kamu kurang peka, makanya tidak bisa melihat kehadiranku, ada yang ingin kubicarakan denganmu”Dylan pun duduk di tepi ranjang, dan menjuntaikan kakinya ke lantai. “Duduklah, tidak baik bicara sambil berdiri begitu, nanti kakimu pegal”Seno berjalan dan duduk di sisi Dylan.“Aku titipkan Renata padamu, tolong kau jaga dia. Satu hari nanti kau harus mengembalikanya padaku, dan sebagai gantinya aku akan menjaga Yasmine disini untukmu. Saat waktumu tiba, aku juga akan kembalikan Yasmine padamu, bukankah kau mencintai
Baca selengkapnya
Bab 96. Seno Berpamitan
“Kenapa kamu ga pernah keliatan setelah kejadian di kampus itu? Kamu juga ga datang sewaktu aku di rawat di rumah sakit”Renata menatap Seno yang tengah menatapnya dengan senyuman tersungging di bibir tipisnya.“Kata siapa aku tidak datang? Aku selalu ada di sisimu, hanya saja kamu sudah tidak bisa lagi melihat atau mendengarku”“Memangnya kenapa?”“Karena… waktuku sudah hampir habis Rena, aku datang kesini hendak berpamitan denganmu, dan terimakasih banyak karena kamu sudah mau membantuku, kini aku tak lagi merasakan kemarahan dalam hatiku, juga kegelisahan itu tak pernah lagi ada di hatiku”“Sekarang aku sudah bisa menerima semuanya, dan sebentar lagi aku akan dijemput, jika kamu merindukan aku, kamu bisa menatap langit, disana aku melihatmu dan juga mendoakan dirimu”Mata Renata berkaca mendengar kalimat demi kalimat yang diucapkan Seno, ada rasa sesak dalam dadanya. Seno mengangkat satu tanganya untuk mengusap airmata yang bergulir di pipi Renata.“Jangan menangis, kau tau? Aku p
Baca selengkapnya
Bab 97. Camelia
Mulut Renata terbuka lebar heran sekaligus merasa geli sendiri dengan apa yang Dylan ucapkan. “Kak Dylan kaya anak kecil aja sih, lagian aku kan bukan barang, aku juga bisa jaga diri aku sendiri”Renata menyembunyikan tawanya dengan berdehem beberapa kali. “Jadi Kak Dylan malam-malam datang kesini cuma buat ngomongin ini?”“Yy… ya ga gitu juga Re, aku kesini karena khawatir sama kamu” Dylan nampak tergagap menjawab pertanyaan Renata.“Khawatir? Aku kan ada di rumah, lagipula ada mommy dan papiku disini”Dylan langsung terlihat salang tingkah dan menundukan kepalanya, bukan karena kalimat yang diucapkan Renata, tetapi karena papinya Renata yang terlihat sedang menuruni tangga dan melihat ke arah mereka berdua.“Malam om” Dylan berdiri dan menganggukan kepalanya.“Malam, ada hal penting apa sampai kamu bertamu malam-malam begini ke rumah seorang gadis?”Renata ikut berdiri dan menolah ke belakang saat mendengar suara bariton milik sang ayah.“Eh papi, kenalin pih, ini temen Re... namany
Baca selengkapnya
Bab 98. Percakapan Di Meja Makan
Camelia mendengar seluruh pertengkaran Yasmine dan kedua orangtua Damar, dia juga mendengar semua yang diucapkan Damar saat Yasmine pergi dengan membawa amarahnya atas penolakan kedua orangtua Damar tersebut, juga tentang ancaman Ayah Damar yang tidak akan memberikan warisanya jika terbukti bahwa anak yang dikandung Yasmine itu adalah anaknya.Setelah Damar pun kemudian pergi karena di suruh Sri untuk menemui Camelia di rumah sakit, Camelia pun keluar dari persembunyianya dan langsung menemui Sri dan Abdulah yang terkejut melihat kemunculan Camelia yang tiba-tiba di rumah mereka.“Lia? Sejak kapan kamu datang nak?” tanya Sri dengan wajah cemas dan was-was kalau Camelia mendengar semua pertengkaran yang baruan terjadi.“Lia sudah mendengar dan mengetahui semuanya bu, jadi bapak dan ibu tak perlu menutupi hal ini lagi dari Lia”Sri langsung menangis dan memeluk Camelia. “Maafkan anak ibu nak, damar itu memang laki-laki bodoh yang menyia-nyiakan wanita baik sepertimu, tapi ibu mohon jang
Baca selengkapnya
Bab 99. Permintaan Dylan
Dylan menatap ayahnya dengan pandangan horor. Namun Bramantyo mengangguk dengan mantap. Kali ini giliran Dylan yang menarik napas dalam serta menggelengkan kepalanya.“Untung aku tidak jadi menikah dengan Yasmine, apa jadinya nanti jika papa menikah dengan Kak Lia, berarti papa jadi kakak iparku dong”“Eh, enak aja kamu nikah sama Yasmine. Papa tidak setuju, asal kamu tau ya Lan, sebenarnya Yasmine itu selalu mengancam papa bahwa dia akan menyebarkan informasi pada media jika anak yang di kandungnya itu adalah anakmu, dan kamu tidak mau bertanggung jawab, itulah sebabnya papa setuju dengan usulan Damar untuk mengirim Yasmine ke luar negeri, agar dia tutup mulut, tetapi setelah tinggal disana, Yasmine selalu meminta uang ke papa dalam jumlah besar”“Oh.. itu.. ehm, jadi itu sebenarnya... Yasmine pun sedang diancam pah, dan dia harus mengirimkan uang dalam jumlah besar, tapi papa tidak usah khawatir, uang papa masih ada kok, utuh”“Maksud kamu apa Lan?”Dylan pun kemudian menceritakan p
Baca selengkapnya
Bab 100. Kamu Seno Kan?
Flashback onPagi ini Renata mengantarkan kedua orangtuanya sampai ke bandara, hari ini mereka harus kembali karena cuti yang diambil ayahnya sudah habis.“Re, kalau ada apa-apa cepat kabari mommy, terus kamu jangan telat makan ya”“Iya mom, Re akan selalu ingat nasehat mommy”“Re, jangan terima tamu lagi kalau malam-malam, batas akhir bertamu itu jam sepuluh, ingat itu!”“Iya papi, Re akan terapkan aturan itu ke semua temen-temen Re”Setelah memberikan wejangan panjang lebar pada anak semata wayang mereka, tibalah kini waktunya mereka untuk berpisah, karena nomor penerbangan pesawat ayah dan ibu Renata sudah dipanggil.Renata pun sekali lagi berpelukan dengan kedua orangtuanya, dan melepaskan mereka untuk kembali ke Kalimantan.Setelah dari bandara, Renata langsung pergi ke kampusnya karena dia ada jadwal kuliah siang ini.“Re, di sebelah sini” Teriakan Yoke langsung menyambutnya kala Renata baru saja turun dari mobil yang baru saja diparkirkanya. Dilihatnya Yoke dan Nadia melambaik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status