All Chapters of Pembalasan Sang Pewaris yang Terbuang: Chapter 11 - Chapter 20
113 Chapters
11. Rahasia suster Margaretha
Menempuh perjalanan selama hampir satu jam, mereka akhirnya tiba di sebuah pedesaan yang berada di pinggir kota. Sebuah rumah sederhana dengan papan kayu usang di halaman rumah bertuliskan panti asuhan yang sudah terkelupas catnya, bahkan nyaris tidak terbaca jika tidak melihatnya dari jarak dekat. Beberapa anak bermain di halaman rumah, ditemani oleh seorang gadis berusia belasan tahun yang nampak kurus. Gadis itu menoleh ke arah Abigail dan Zach, ia nampak bingung sejenak sampai akhirnya gadis itu bangkit dan menghampiri Abigail. "Aku merindukan kakak," ucapnya dengan mata berkaca-kaca. "Aku juga merindukanmu, Esther. Omong-omong dimana suster Margaretha?" "Dia ada di belakang, sedang menyiapkan makanan untuk makan siang." Abigail masuk ke tempat dimana ia pernah tinggal sebelum akhirnya memilih untuk hidup mandiri, tidak ada yang berubah dari tempat ini sejak ia meninggalkan rumah hingga sekarang."Esther, siapa yang datang!" teriak suster Margaretha dari balik dapur.Abigail
Read more
12. Tawaran emas
Beberapa hari berlalu, Abigail tidak lagi memikirkan soal penawaran Benedict padanya. Abigail lebih memilih memulai hidup yang baru daripada harus berurusan lagi dengan Lucia, ia ingin mengumpulkan kembali uang untuk perbaikan panti asuhan suster Margaretha. Di pagi hari, Abigail dengan setelan formalnya pergi ke sebuah perusahaan properti yang baru saja buka di kota ini. Meski hanya di terima di bagian pemasaran alias membagikan brosur kepada orang-orang di jalan, Abigail tetap menerima pekerjaan ini dengan senang hati. Hingga nyaris sore hari Abigail masih belum juga menemukan seseorang yang berminat dengan apa yang ia tawarkan, Abigail tidak tau jika mencari client ternyata sesulit ini. Dulu yang ia tau bagian pemasaran lah yang paling mudah, karena hanya harus menawarkan produk tapi nyatanya itu tidak semudah yang ia kira. Akhirnya malam pun tiba, Abigail pulang dengan tangan kosong karena ia belum mendapatkan client hari ini. Perutnya terasa keroncongan namun uangnya tidak cuk
Read more
13. Bos yang mengesalkan
Hingga pagi hari Zach masih belum juga kembali ke rumah, sebenarnya Abigail merasa bersalah karena sudah berkata seperti itu terhadapnya. Disaat keadaan tersulitnya yang menolongnya adalah Zach, namun ia malah berani berkata seperti itu kepada orang yang sudah menyelamatkan hidupnya. Rainy menggonggong di bawah kaki Abigail, hidungnya menggeser tempat makannya seolah-olah tengah meminta diberi makan. "Anak malang, kamu pasti kelaparan semalaman." ujarnya sambil melihat Rainy yang begitu lahap memakan makanannya. Hujan mulai turun deras di luar, namun hingga kini Abigail masih belum melihat kedatangan Zach. Berbagai asumsi berkecamuk di dalam benaknya, yang membuat hatinya semakin merasa bersalah pada Zach. Abigail memutar pikirannya dan mencari cara agar Zach mau memaafkannya, namun sialnya ia tidak tau apapun tentang Zach. Hanya satu yang bisa ia lakukan, yaitu membuatkan makanan untuk Zach. Entah Zach akan menyukainya atau tidak, yang jelas ia sudah berusaha meminta maaf. Abigail
Read more
14. Dia
Di sebuah butik ternama, August membawa Abigail ke sebuah ruang ganti yang sudah di khususkan untuknya. Deretan pakaian mahal tergantung disana, mulai dari pakaian casual hingga pesta yang dulu hanya bisa Abigail tatap lewat luar kaca toko."Pilih beberapa pakaian yang kamu suka, terutama pakaian kantor dan juga satu gaun." titah August santai. "Apa ini tidak berlebihan? aku pikir membeli pakaian kantor di toko biasa sudah cukup, lagipula untuk apa aku membeli gaun?" tanya Abigail panjang lebar membuat August sedikit kesal."Aku tidak suka sekretarisku berpakaian lusuh dan membantah perintahku, jadi jangan cerewet dan pilih saja apa yang aku suruh pilih." ucapnya kesal."Tapi ini tidak dipotong gaji kan?" tanyanya lagi membuat August benar-benar geram. "Baiklah, jangan kesal begitu. Kamu nyaris berubah menjadi seperti hulk jika marah," Abigail pergi dengan membawa beberapa pasang pakaian ke dalam ruang ganti.August menaikkan satu alisnya, untuk pertama kalinya ada karyawannya yang
Read more
15. Pewaris utama Walton
Abigail terkejut mendengar ucapan Zach, "Apakah kamu yakin dia adalah kakak dari Lucia Walton?""Ya, dia adalah August Walton. Putra sulung dari James Walton, kamu mungkin tidak menyadarinya karena dia memiliki perusahaannya sendiri. Dia tidak bergabung dengan perusahaan ayahnya dan tidak mencantumkan nama Walton di belakang namanya, tapi dia tetap pewaris Walton group." jelas Zach semakin membuat Abigail tidak berdaya.Ia sangat menghindari Lucia, tapi sekarang ia malah menjadi karyawan untuk putra sulung James Walton. Ini seperti mimpi buruk untuknya, bahkan sekarang ia juga berpikir apakah August sama jahatnya dengan adiknya mengingat mereka adalah adik dan kakak."Abigail, tapi kamu tidak perlu terlalu khawatir. Setahuku dari seluruh anggota keluarga Walton hanya Augustlah yang paling waras, tapi kamu juga jangan lengah karena aku tidak mau kamu terlibat masalah lagi dengan keluarga psikopat itu." ucap Zach berusaha menenangkan Abigail."Zach, haruskah aku mengundurkan diri? tapi
Read more
16. Hinaan
Abigail menutup kedua matanya lalu meringkukkan kedua tangan dan menutupi wajahnya, namun bukan perlakuan kasar yang Abigail dapatkan melainkan pelukan dari August. Pria itu memeluknya erat, seperti tidak ingin kehilangannya. "Abigail bisa kita bicara baik-baik?" tanyanya tepat di telinga Abigail. "Jangan pergi dariku, aku mohon." pintanya membuat Abigail sedikit iba. "Apa alasanmu tidak ingin aku pergi? aku bukan siapa-siapamu, bahkan kamu baru saja mengenalku," "Aku tidak tau, entah mengapa aku merasa memiliki ikatan batin denganmu. Bukan perasaan cinta, tapi aku merasa kamu adalah seseorang yang sangat berarti untukku Abigail." ucapnya sendu, Abigail bisa melihat kejujuran dari raut wajah August. August melepas pelukannya, lalu mengikat dasi itu ke tangannya juga ke tangan Abigail. Bukan tanpa sebab August melakukan hal ini, ia hanya tidak ingin jika Abigail kabur darinya dengan kesalahan pahaman yang tidak terselesaikan. Ikatan ini tidak erat, namun tetap membuat Abigail tida
Read more
17. Malam romantis
"Zach," panggil Abigail dari luar karena rumah masih nampak gelap. 'Apa Zach belum pulang?' gumam Abigail. Dalam kegelapan, Abigail merogoh seluruh barang di luar rumah untuk mencari kunci rumah Zach karena kunci sandi sedang eror. Setelah sekian lama mencari keberadaan kunci Abigail akhirnya menemukan kunci tersebut disimpan dibawah kotak penyimpanan bibit bunga, saat ia hendak bangkit kepalanya nyaris mengenai pot gantung di atasnya dan beruntungnya seseorang segera melindungi kepalanya. "Zach?"Zach menarik Abigail ke sisinya dan mengambil kunci yang Abigail pegang, setelah lampu menyala Abigail baru bisa melihat sosok Zach yang membuat Abigail terpukau. Zach mengenakan setelan tuxedo yang dipadukan dengan sepatu hitam, rambutnya yang biasanya acak-acakan kini tertata rapih dengan wangi khas pomade yang Abigail bisa taksir harganya cukup mahal."Zach? ini benar-benar kamu kan?" tanya Abigail. "Tentu, ini aku. Ada apa memangnya?""Tidak, aku hanya agak bingung sesaat. Tapi kenap
Read more
18. Donatur misterius
Dalam keadaan saling mendiamkan satu sama lain, mereka pergi mengunjungi panti asuhan sebelum kembali ke rumah untuk menjenguk suster Margaretha dan anak-anak. Saat mereka tiba disana, beberapa mobil konstruksi juga bahan baku untuk membangun rumah sudah berjejer di halaman panti asuhan. Suster Margaretha nampak sibuk menyiapkan beberapa cemilan untuk para pekerja, wajahnya terlihat begitu bahagia karena pada akhirnya panti asuhannya mendapatkan donatur dan bersedia merenovasinya sampai selesai. "Suster, apa yang terjadi disini?" tanya Abigail karena ia tidak tau soal masalah renovasi ini."Oh, Aby! kapan kamu datang nak?""Aku baru saja tiba suster Margaretha, jadi ada apa sebenarnya?""Ada seorang pengusaha dari kota lain yang ingin menjadi donatur tetap disini, dia juga menawarkan renovasi agar anak-anak bisa hidup dengan baik." jawab suster Margaretha, senyum tidak kunjung memudar dari wajahnya. "Dia pasti sangat kaya, kalau boleh tau siapa orang itu?" tanya Zach penasaran. "Ak
Read more
19. Kamu mengenalnya?
"Kenapa kamu kabur dari acara makan malam perencanaan pertunangan Ethan dan Lucia, Noah?" tanya Abraham. "Itu bukan acara penting, lagipula aku juga tidak akan datang jika sebelumnya aku tau itu acara khusus untuk anak kesayanganmu." sahut Zach ketus. "Berhenti menyebutnya anak kesayanganku, kalian berdua sama berartinya bagiku. Kamu saja yang sangat keras kepala dan lebih memilih meninggalkan keluargamu sendiri, Noah." Zach tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Abraham, "Sepertinya otakmu benar-benar sudah dicuci bersih oleh wanita itu, ayah. Sejak kapan aku dan Ethan sama berartinya untukmu? tidak ingatkah kamu kalau aku pernah kamu buang ke jalan hanya karena Ethan terjatuh dari perosotan saat kecil? dan bahkan bukan aku pelakunya."Abraham menarik nafas panjang, ia tidak dapat mengelak soal kejadian itu karena yang saat itu ia lihat Ethan memang benar-benar terjatuh dari perosotan saat bermain dengan Zach. Tapi Abraham tidak memiliki bukti jika Zach tidak bersalah, begitupun
Read more
20. Pesta petaka
Zach belum juga sadarkan diri, namun masalah kebakaran di perusahaan Matlex sudah dibebankan kepada dirinya. Dari hasil pemeriksaan kepolisian, ada satu bagian kabel yang mengalami korsleting dan pada hari itu Zach yang bertugas menangani kerusakan kabel tersebut. Zach dituntut untuk mengganti rugi satu juta dollar atas kerugian yang perusahaan alami, atau sebagai gantinya Zach akan dipenjara jika ia tidak bisa mengganti kerugian. "Tidak bisakah kalian menunggu sampai di sadar? dia bahkan baru saja melewati kematian karena kebakaran itu," "Maaf Abigail, tapi saya hanya menjalankan prosedur dari perusahaan. Jika dia sudah sadar tolong segera hubungi kami, atau kami akan menyeretnya ke dalam penjara tidak perduli dia sakit atau tidak." ucap direktur utama dari perusahaan Matlex. Abigail mengacak rambutnya dengan perasaan frustasi, satu juta dollar? lima ratus ribu dollar pun ia tidak memilikinya. "Sudahlah Abigail, itu bukan urusanmu. Biar Zach yang menanganinya nanti ketika dia sud
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status