Semua Bab Beautiful Pain: Bab 41 - Bab 50
82 Bab
40. Ya, Tapi Jika Hanya Aku Mati
Kegelisahan Ilyin tidak berlangsung lama. Damon dan Erina berlari kencang ke arah mereka."Tuan, maafkan kami datang terlambat," seru Damon."Kallion tertembak, cepat bawa ke rumah sakit." Ilyin memberitahu Damon.Damon segera mengambil alih tubuh Kallion dari Ilyin, pria itu membantu Kallion berdiri dan mereka semua kembali ke mobil.Damon menyetir dengan kecepatan tinggi dan hati-hati, sementara di baris ke dua, Ilyin duduk di sebelah Kallion masih menekan luka bekas tembakan di punggung Kallion.Hanya dalam beberapa menit, mereka sampai di rumah sakit. Kallion segera ditangani oleh tim medis.Di luar Ilyin menunggu semakin gelisah, dia berharap lampu yang menyala di atas pintu akan segera padam. Dia berharap bahwa Kallion akan keluar dari sana dalam keadaan selamat.Waktu berlalu, Ilyin sudah pernah berkali-kali merasakan setiap detiknya seperti tercekik, tapi tetap saja kali ini dia masih merasa kesakitan.Sampai akhirnya pintu ruang operasi terbuka, dokter yang menangani Kallion
Baca selengkapnya
41. Cinta dan Benci
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, Kallion diperbolehkan pulang. Pria itu kini telah sampai di kediamannya sendiri."Ilyin, tolong pastikan Kallion untuk istirahat dengan benar kali ini. Jangan biarkan dia bekerja dulu." Xavion memberi pesan pada Ilyin. Xavion sengaja kembali bersama Kallion dan Ilyin untuk memastikan kondisi Kallion baik-baik saja selama dalam perjalanan."Baik, aku mengerti.""Kalau begitu aku akan pergi, jika terjadi sesuatu pada Kallon segera kabari aku.""Ya."Xavion hendak pergi, tapi dia mengurungkan langkahnya. Pria itu kembali bicara pada Ilyin. "Ilyin, Kallion sangat mencintaimu bahkan melebihi cintanya pada diri sendiri, aku harap kau bisa mencintai Kallion seperti dulu lagi."Ilyin tidak menjawab kata-kata Xavion, dia bisa saja mencintai Kallion seperti dulu lagi jika saja orangtuanya tidak menjadi korban.Bagaimana dia akan menemui orangtuanya di akhirat jika dia kembali mencintai Kallion. Dia mungkin akan merawat Kallion dengan baik karena pri
Baca selengkapnya
42. Kecelakaan
Rencana Ilyin terhadap Reene yang awalnya tertunda saat ini sudah kembali berlangsung. Orang yang dikirim oleh Helios sedang bekerja, mengamati setiap gerak gerik Reene, jika ada kesempatan maka mereka akan menculik wanita itu sesuai dengan yang diperintahkan pada mereka.Dan tampaknya malam ini keberuntungan berpihak pada mereka. Ketika mereka mengikuti mobil Reene di tempat yang sepi, mobil itu mengalami kecelakaan hingga menabrak pembatas jalan.Orang-orang Helios memperhatikan situasi untuk sejenak, sebelum akhirnya mereka melangkah mendekati mobil Reene.Sementara itu mobil lain yang tadi telah mengintai di sekitar sana telah pergi.Reene yang berada di dalam mobil yang saat ini terbalik merasa kepalanya seperti pecah sebelum akhirnya dia kehilangan kesadarannya. Begitu juga dengan sopir dan dua penjaga Reene, mereka tidak sadarkan diri dengan cedera yang parah.Orang suruhan Helios mengeluarkan Reene dari mobil, memindahkan wanita itu ke mobil mereka lalu segera menghubungi Heli
Baca selengkapnya
43. Menuntaskan Dendam
"Ibuku meninggal karena bunuh diri." Kallion memberitahu Ilyin ketika mereka sudah berada di dalam mobil. "Ibu berasal dari keluarga biasa, dan orangtua Ayah tidak menyukainya. Mereka terus menekan Ibu hingga akhirnya Ibu tidak tahan lagi dan memutuskan untuk bunuh diri."Ilyin tahu bahwa ibu Kallion telah meninggal, tapi dia tidak tahu apa penyebab kematian wanita itu. Dia hanya berpikir bahwa ibu Kallion meninggal karena penyakit. Tidak mengira sama sekali bahwa cerita dibalik kematian ibu Kallion ternyata cukup tragis."Sejak aku kecil, Ibu adalah seseorang yang paling berarti bagiku. Dia selalu menemaniku setiap saat, ketika aku kehilangannya duniaku hancur.Aku membenci keluargaku sendiri karena terus menerus menekan Ibu. Hubunganku dengan ayah menjadi jauh karena Ayah gagal melindungi Ibu. Aku benci ditinggalkan, itulah sebabnya ketika kau meninggalkanku, aku memutuskan untuk tidak mencarimu."Kallion bukan sedang mencari simpati Ilyin, tapi dia ingin Ilyin tahu apa yang tidak p
Baca selengkapnya
44. Aku Siap
Hari-hari berlalu setelah kematian Reene, keluarga Jones sampai saat ini masih mencari keberadaan Reene yang tidak kunjung ditemukan. Mereka masih belum menyerah meski satu bulan telah berlalu.Kakek Reene yang sebelumnya terkena serangan jantung kini mengalami stroke, pria tua itu tidak bisa menggerakan tubuhnya, bahkan hanya untuk bicara saja dia tidak bisa.Hal-hal buruk pada keluarga itu masih terus berlanjut. Jeffrey yang menjadi kepala keluarga dibuat sakit kepala dan kesulitan berpikir karena berbagai masalah yang muncul.Di sisi lain, saat ini Helios dan Ilyin mulai menjalankan rencananya yang sebelumnya telah disusun oleh Helios.Tadi pagi Kallion pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis, jadi sekarang Ilyin hanya ditinggal bersama Erina saja."Aku ingin mencari udara segar di luar. Bawa aku pergi ke pantai.""Baik, Nyonya." Erina tidak merasa curiga pada Ilyin sedikit pun. Dia berpikir mungkin saja majikan wanitanya suntuk sendirian di rumah jadi memutuskan untuk keluar.Beb
Baca selengkapnya
45. Pasti Masih Hidup
Ketika orang-orang Kallion sibuk mencarinya, saat ini Ilyin sudah berada di dalam pesawat pribadi milik Helios. Malam ini juga wanita itu akan meninggalkan Texas.Pesawat mulai mengudara beberapa menit kemudian, Ilyin melihat jauh ke sampingnya. Ini adalah akhir kisahnya dengan Kallion, dia berharap setelah ini dia tidak akan bertemu lagi dengan Kallion."Kita akan melakukan perjalanan yang panjang, Ilyin. Tidurlah, kau pasti lelah." Helios membuyarkan lamunan Ilyin.Perjalanan dari kota itu ke London akan memiliki waktu kurang lebih sepuluh jam, itu adalah waktu yang sangat panjang."Ya." Ilyin menjawab singkat. Wanita itu segera menutup matanya. Ini adalah tidur pertamanya setelah dia membebaskan diri dari Kallion.Waktu berlalu, Kallion telah sampai di tempat Ilyin terjatuh. Meski saat ini tengah hujan cukup deras, pencarian terhadap Ilyin terus dilakukan."Kallion, kau tidak bisa ikut mencari. Saat ini cuaca sedang tidak mendukung!" Xavion menghentikan Kallion yang ingin ikut menc
Baca selengkapnya
46. Air Mata Darah
Tiga tahun kemudian..."Sampai kapan kau akan terus seperti ini, Kallion? Usiamu sudah hampir mencapai tiga puluh dua tahun, lihat teman-temanmu, mereka sudah berkeluarga dan memiliki anak sekarang!" Daniel memarahi putranya. Dia tidak tahan lagi melihat Kallion yang terus menolak perjodohan yang diatur olehnya.Daniel telah memilihkan beberapa wanita yang cocok untuk putranya, tapi Kallion terus saja menolak hingga membuat Daniel hilang kesabaran. Sebagai seorang ayah tentu saja dia ingin putra satu-satunya memiliki keluarga yang akan menemaninya di masa depan.Saat ini dia sendiri sudah tidak muda lagi dan sebelum dia mati dia ingin melihat putranya menikah dan memiliki anak."Ayah, bukankah sebelumnya aku sudah mengatakan bahwa jangan membuang-buang waktu mengurusi urusan pribadiku.""Kallion, sudah tiga tahun berlalu. Wanita itu sudah tewas. Kau harus bangkit dan meneruskan hidupmu!" Daniel biasanya tidak akan sampai membahas mengenai Ilyin, tapi ini sudah sangat keterlaluan bagin
Baca selengkapnya
47. Cepat atau Lambat
"Bagaimana kondisi Sienna?" Ilyin bertanya pada Helios yang baru saja menghampirinya.Beberapa saat lalu mereka masih berada di sebuah pusat perbelanjaan, tapi tiba-tiba Sienna tidak sadarkan diri dan itu membuat Ilyin sangat cemas."Kondisi Sienna baik-baik saja. Dia sedikit kelelahan, dan ia tidak menyadari bahwa saat ini ia tengah mengandung."Ilyin bisa bernapas lega. Dia benar-benar khawatir karena sebelumnya Sienna tidak pernah seperti ini. "Claire, apakah kau mendengarnya. Sebentar lagi kau akan memiliki adik." Ilyin beralih ke balita menggemaskan yang dia gendong.Helios tersenyum bahagia, selama di perjalanan dia tidak tenang karena takut terjadi hal buruk pada istri tercintanya, tapi setelahnya rasa tidak tenang itu bergantikan dengan kebahagiaan karena ternyata dia akan memiliki anak lagi.Awalnya dia kira Sienna akan berpikir berkali-kali tentang memiliki anak, tapi dia salah. Wanita itu jauh lebih bersedia melahirkan banyak anak untuknya.Selain itu dia kira bahwa akan bu
Baca selengkapnya
48. Akhir Dari Kisahnya
"Tidakkah kau ingin mengatakan sesuatu, Ilyin?" Kallion berdiri di depan Ilyin. Saat ini mereka hanya berdua saja."Apa yang ingin kau dengar dariku?""Kenapa kau begitu kejam padaku?" tanya Kallion. "Bukankah kau pernah mengatakan padaku bahwa kau tidak akan pernah meninggalkanku.""Kallion, kau terlalu naif percaya pada kata-kataku." Ilyin membalas Kallion dengan kejam. "Aku masih cukup baik padamu karena aku tidak meninggalkanmu dengan cara mengakhiri hidupku sendiri.""Apakah hidup denganku benar-benar sangat menyiksamu, Ilyin? Apakah rasa cintamu terhadapku tidak tersisa sedikit pun?""Benar, hidup denganmu sangat menyiksaku," balas Ilyin. "Setiap kali aku
Baca selengkapnya
49. Tidak Akan Menyerah
Operasi Kallion telah selesai dilaksanakan, tapi bukan berarti pria itu sudah keluar dari bahaya. Saat ini Kallion sedang berada dalam masa kritisnya, jika dalam beberapa waktu ke depan Kallion tidak mampu melewatinya maka hidup Kallion akan berakhir.Xavion yang menangani Kallion menjelaskan tentang kondisi Kallion pada Daniel, ayah Kallion."Bagaimana Kallion bisa sampai seperti ini?" Daniel bertanya pada Damon dengan marah."Tuan Kallion menembak dirinya sendiri.""Tidak mungkin!" Daniel menolak untuk mempercayainya.Namun, Damon memiliki rekaman yang tidak akan bisa dibantah oleh Daniel. Pria itu menunjukan video yang didapatkan dari kamera pengintai di ked
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status