Semua Bab Perfect Younger Husband: Bab 31 - Bab 40
81 Bab
Bab 31 Takut Jatuh Cinta
Retta dan Shera sedang menikmati makan siang mereka di restoran di hotel. Mereka berdua mengecek hotel jadi sekalian mereka makan siang di hotel. “Apa kamu sudah jatuh cinta dengan Rylan?” Shera begitu penasaran dengan perasaan adiknya. “Aku takut jatuh cinta.” Retta memasukkan makanan ke dalam mulutnya.“Apa karena mantanmu itu kamu takut jatuh cinta?” tanya Shera menebak. “Aku takut sakit hati lagi. Takut ditipu lagi.” Sebenarnya jika boleh jujur ada perasaan senang ketika bersama dengan Rylan. Namun, dia seolah masih ragu. “Boleh saja merasa takut, tetapi jangan jadikan rasa takut itu menjadi penghalang rasa cinta yang berusaha masuk.” Shera paham betul perasaan adiknya. “Iya, aku hanya lebih berhati-hati saja.” Retta sadar jika dia harus memisahkan perasaan itu. Mungkin Rylan dan Gerald adalah dua orang yang berbeda. Namun, tetap saja peluang sakit hati itu pasti ada.“Katakan apa yang kamu rasakan saat jatuh cinta?” Retta menatap sang kakak. Dulu saat bersama Gerlad, Rett
Baca selengkapnya
Bab 32 Maunya Berdua
“Angkat dulu teleponnya.” Retta malu sebenarnya, karena ciuman urung dilakukan. “Menyebalkan sekali.” Rylan merogoh saku celananya. Ternyata kakaknyalah yang menghubunginya. Dia segera mengangkat sambungan telepon. “Ry, apa mama dan papa ke sini?” Noah langsung melemparkan pertanyaan pada Rylan. Tadi dia baru tahu orang tuanya ke Indonesia.“Iya, mereka baru datang dan baru saja kami sampai di hotel.” “Baiklah, aku akan segera ke sana dengan Cia dan anak-anak.” Dari seberang sana Noah menjelaskan niatnya. “Baiklah, nanti sekalian kita makan malam.” “Baiklah.”Rylan mematikan sambungan telepon. Kemudian beralih kembali pada istrinya. “Kita lanjutkan yang tadi,” ucapnya menarik tubuh Retta. “Cepat mandi. Nanti Kak Noah segera ke sini.” Retta mendorong tubuh Rylan. Kemudian meninggalkan Rylan ke kamar mandi. Rylan mengekor di belakang Retta. “Mau ke mana kamu?” tanya Retta yang melihat suaminya mengikutinya ke kamar mandi. “Mau mandi,” jawabnya menyeringai. “Kamu dulu saja kal
Baca selengkapnya
Bab 33 Menginap Di Hotel
Untuk sesaat Retta terkesiap. Dia bingung menanggapi apa. Hingga saat Rylan mengedipkan matanya. Memberikan kode pada Retta. Akhirnya, Retta mengerti jika Rylan ingin menunjukan kemesraan di depan keluarganya. “Sini-sini aku tiup biar tidak merah lagi.” Retta meniup telinga Rylan. Agar meredakan rasa panas di telinga. “Terima kasih,” jawab Rylan dengan manja. Pemandangan itu menjadi hal menarik untuk keluarga. Terutama untuk Noah dan Cia. Mereka tahu pasti pertama kali, Retta menolak menikah dengan Rylan. Di dalam pernikahan juga Retta tidak begitu bahagia. “Mereka sepertinya sudah saling cinta,” bisik Cia pada suaminya.“Bagus, jadi kita tenang.” Noah tersenyum. Dia merasa lega adiknya menemukan kebahagiaan. Berharap setelah ini mereka akan bahagia. Mama Ella dan Papa Darwin saling menatap. Mereka begitu senang ketika anak-anak mereka begitu saling cinta. Tadinya mereka merasa jika pernikahan ini hanya sebuah mainan saja, tetapi ternyata tidak. Pernikahan terjadi karena memang me
Baca selengkapnya
Bab 34 Balasan Indah
“A-aku ….” Retta begitu bingung.“Kamu belum siap?” tanya Rylan memastikan.“Aku ingin melakukannya karena aku mencintaimu.” Retta ragu-ragu mengatakannya.“Apa kamu belum mencintai aku?” tanya Rylan memastikan. “Entahlah.” Retta masih ragu dengan perasaannya. “Lihat aku.” Rylan memundurkan tubuhnya. Kemudian menatap Retta lekat. “Rasakan lebih dalam apakah aku adalah orang yang kamu cintai.” Retta melakukannya. Menatap sang suami lebih lekat. Retta akui jika dia merasa getar cinta. Namun, dia merasa takut. Takut jika akan merasakan sakit. “Apa kamu akan menyakiti aku seperti Gerald lakukan?” tanya Retta memastikan. “Aku akan berusaha untuk tidak menyakitimu.” Rylan membelai lembut wajah Retta. “Aku benar-benar mencintaimu.” Dia memang merasakan rasa cintai itu sejak lama.Retta merasa senang ketika mendengar janji Rylan. “Berikan aku waktu untuk menyakinkan hatiku.”“Tentu saja. Aku akan memberikan waktu untukmu.” Rylan tidak masalah. Lagi pula sudah bisa membuat Retta menyukain
Baca selengkapnya
Bab 35 Kumpul
“Aku sudah bilang bukan jika Retta selalu datang ke kantor dengan pipi merona. Itu tanda jika mereka pasti semakin dekat dan Retta merasakan getar-getar cinta.” Shera pun menjelaskan dengan berbisik juga.Al mengangguk saat mengingat cerita istrinya beberapa hari yang lalu. “Iya, yang terpenting mereka saling menerima satu dengan yang lain, dan tentunya akan menjadikan keluarga yang bahagia.” Papa Sean melihat kedekatan Retta dan Rylan merasa senang. Dia sudah dengar dari Shera yang menceritakan jika adiknya terus saja tersenyum ketika bekerja. Itu menandakan jika mereka sudah sangat dekat dan saling cinta. “Iya, yang terpenting anak-anak bahagia.” Mama Stella pun menimpali. Mereka semua mengobrol sangat seru. Papa Sean dan Papa Darwin langsung akrab. Mereka mengobrol tentang bisnis dan begitu sangat asyik. Mama Stella dan Mama Ella pun tak kalah asyik. Mereka mengobrol banyak tentang masak memasak. Di saat para orang tua mengobrol, Al dan Rylan menemani anak-anak bermain, sedangk
Baca selengkapnya
Bab 36 Pedang Tumpul Apa?
Di saat para wanita muda mengobrol. Mereka yang sudah menjadi nenek juga tak kalah mengobrol. Apalagi jika bukan masakan yang dibicarakan. Mereka membahas masakan Indonesia yang ada. Membuat Mama Ella ingin mencicip semua makanan itu. Para pria yang berada di taman belakang juga tak kalah seru bercerita. Mereka asyik membahas bisnis. “Anakmu sepertinya lebih betah di London, Bry.” Papa Darwin kenal baik dengan Bian. Pria mudah itu bekerja di kantor Noah. Setiap acara keluarga, dia juga datang. Membuatnya jadi akrab. “Entalah, padahal aku sudah mau pensiun.” Daddy Bryan mendengus kesal. Anaknya tidak kunjung pulang. Padahal dia ingin menikmati hidup dan menyerahkan perusahaan padanya. El sudah punya perusahaan sendiri. Jadi harus Bian yang mengurusnya.“Harusnya kamu suruh dia pulang dan nikahkan saja dia. Agar menetap di sini.” Papa Felix menimpali. “Jangan menjodohkan! Kasihan anak-anak. Biarkan saja mereka mencintai dengan sendiri.” Daddy Regan menimpali. “Iya, nanti aku akan c
Baca selengkapnya
Bab 37 Merayu
Pertemuan keluarga kali ini berjalan dengan lancar. Akhirnya kedua orang tua Rylan menginap di rumah keluarga Julian, sedangkan Rylan dan Retta memilih untuk langsung pulang. “Aku selalu suka ketika berkumpul keluarga. Selalu saja ada yang menarik.” Retta yang menikmati perjalanan pulang, meluapkan kebahagiaannya. “Iya, selalu seru dan selalu punya cerita.” Rylan menoleh sejenak pada Retta. Membagi konsentrasinya pada jalanan. Dia tadi begitu menikmati pertemuan itu. “Kamu lihat tadi ekspresi Kak Freya, Kak Shera, Cia, dan Ghea yang panik. Aku benar-benar sakit perut melihat hal itu. Mereka begitu lucu sekali.” Retta tertawa merasa senang mengingat apa yang terjadi tadi.“Nanti jika kita punya anak, aku rasa kita akan menghadapi hal itu.” Rylan tersenyum. Pipi Retta langsung merona ketika mendengar ucapan Rylan. “Apa kita akan bulan madu?” Kali ini Rylan menatap Retta lebih lama. Sebelum akhirnya kembali menatap jalanan. “Aku akan cari jadwal kosong dulu,” jawab Retta malu-malu
Baca selengkapnya
Bab 38 Disaksikan Ikan Hiu?
Seharian mereka menghabiskan waktu bersama. Melepaskan rindu. Rylan yang masih merindukan sang mama memanfaatkan waktu bersama. Semua keluarga yang berkumpul pun memanfaatkan waktu untuk saling bercengkerama. Tepat saat sore, akhirnya Papa Darwin, Mama Ella, Noah, Cia, dan anak-anak berangkat. Semua keluarga melepaskan mereka semua. Berharap mereka bisa berkunjung kembali ke Indonesia. Dari semua keluarga hanya El, Rylan, Retta saja yang pergi mengantarkan ke Bandara. Yang lain memilih untuk melepas kepergian di rumah. Rylan dan Retta berada dalam satu mobil dengan kedua orang tua mereka. Sebenarnya Rylan belum puas melepaskan rindu. Namun, mau apalagi, mama dan papanya memutuskan untuk kembali bersama kakaknya. “Dengar, kalian harus ke London. Sempatkan waktu kalian untuk mengunjungi kami yang sudah tua ini. Jangan sampai kami yang mengunjungi kalian.” Mama Ella pun melemparkan ucapan pesan. Rylan dan Retta saling pandang. Retta malu sekali karena mereka harus dikunjungi lebih d
Baca selengkapnya
Bab 39 Aku Mencintaimu
Rylan merapikan pakaian ke koper. Memastikan jika semua pakaian sudah masuk termasuk kado yang diberikan oleh sang kakak. Rylan yang masuk ke kamar melihat sang istri yang sedang sibuk merapikan pakaian ke koper. Duduk di lantai yang beralaskan karpet tebal. “Kamu bawa baju banyak sekali.” Rylan yang melihat pakaian sang istri merasa heran. Padahal mereka hanya pergi empat hari, tetapi mereka membawa koper besar. “Ini karena ada kotak Kak Shera. Jadi aku pakai koper besar. Lagi pula ini bajumu dan bajuku.” Retta menjelaskan alasannya membawa koper besar.Rylan menghampiri sang istri. Menundukkan tubuhnya. Mendekatkan kepalanya tepat di samping telinga sang istri. “Untuk apa baju banyak, kamu tidak akan memakainya,” bisiknya.Retta merona. Sungguh dia benar-benar berdebar ketika hendak pergi bulan madu. Entah apa yang akan terjadi. “Sebaiknya kita cepat tidur. Kita akan terlambat nanti.” Retta menutup koper. Dia sudah menyelesaikan pekerjaan. Sengaja dia menghindari ucapan sang suam
Baca selengkapnya
Bab 40 Aku Milikmu
Retta merona ketika melihat tatapan sang suami. Jantungnya kembali berdegup kencang ketika mendapati jika ternyata Rylan kembali melanjutkan kegiatan. Retta sungguh tidak tahu akan seperti apa dan bagaimana kegiatan ini dimulai. Yang jelas dia akan mengikuti apa yang dilakukan sang suami. Rylan mendaratkan kembali bibirnya. Menyesap manis bibir yang kini menjadi candu baginya itu. Tangannya mulai bergerilya masuk ke dalam baju. Rylan yakin sekali tempat ini akan menjadi candunya setelah bibir merekah milik sang istri. Retta yang merasakan sentuhan asing itu pun mencengkeram erat punggung Rylan. Gelenyar aneh yang dirasakannya tak bisa diungkapkan. Hanya tubuhnya yang menggeliat sebagai ungkapan bagaimana dirinya menikmati sentuhan sang suami. Perlahan Rylan mulai menyingkirkan apa yang melekat pada tubuh mereka. Ini adalah kali pertama mereka melihat tubuh tanpa penghalang. Membuat mereka mengagumi satu dengan yang lain. Rylan mendaratkan kecupan di dahi Retta. Berangsur turun dan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status