All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 41 - Chapter 50
775 Chapters
Bab 41 Theo Sedang Menciumnya
Kayla tiba-tiba mendongak. Gerakannya pelan, tetapi Theo masih merangkul pinggangnya sehingga dapat merasakan reaksi tubuhnya.Davin berdiri tidak jauh dari mobil dan sedang menatapnya melalui jendela yang setengah terbuka.Davin mengenakan kemeja kasual dan celana panjang. Meskipun dia berada di bawah cahaya redup, sosoknya yang kekar membuat Kayla sulit mengabaikannya.Kayla termenung dan otomatis memanggil. "Davin ...."Sesuatu menghantam pinggangnya dan dia hampir menjerit kesakitan, tetapi karena ada orang lain di sini, dia berusaha keras untuk menahan diri.Kayla tidak tahu apakah Davin melihat Theo di dalam mobil. Selain cahaya di tempat parkir ini redup, berdasarkan jarak dan tempat Davin berada, seharusnya dia tidak melihat Theo.Davin tersenyum tipis sambil berjalan menghampiri Kayla. "Pantas saja familier, ternyata memang kamu."Melihat Davin mendekat, tubuh Kayla makin menegang. Dia mengepalkan tangannya yang berada di dada Theo sambil berseru dengan sedikit gemetaran, "Jan
Read more
Bab 42 Tidak Usah Bercerai
"Jangan sentuh aku." Suara Kayla gemetaran, dia berkata dengan lemas, "Kalau kamu menggangguku lagi, aku akan memposting akta nikah kita di internet agar seluruh dunia tahu bahwa Raline adalah wanita simpanan yang menghancurkan keluarga orang."Mendengar "ancaman" ini, Theo tersenyum sinis. "Bukannya kamu yang duluan mengajukan cerai?""Itu juga karena dia masuk ke dalam hubungan kita."Ekspresi Theo tidak berubah, dia berkata dengan tenang, "Kalau begitu nggak usah cerai."Kayla bukan hanya gagal mengancam Theo, tetapi juga diancam balik. Sejak menikah dengan Theo, dia selalu ditindas seperti ini.Theo mengusap jari Kayla. Setelah memeriksa sejenak, dia pun berkata, "Nggak patah.""Kamu berharap jariku patah, ya.""Nggak. Tapi kalau kamu berani meminta 600 miliar dari Davin, aku akan mematahkannya secara pribadi."Kayla berseru, "Dasar gila!"Kayla mendorong Theo, tetapi kali ini Theo tidak menghentikannya. Theo membiarkannya keluar dari mobil dan pergi ....Sejak malam yang tidak men
Read more
Bab 43 Hubungan Terekspos
Pesta ulang tahun Evi kebetulan jatuh di hari minggu. Kayla bangun pagi-pagi sekali. Setelah menyelesaikan pekerjaan dari Raline, dia beristirahat beberapa hari sebelum menerima pekerjaan lainnya lagi.Kalau dia tidak giat, bekerja seumur hidup pun, dia tidak akan mampu membayar 600 miliar itu!Keluarga Oliver selalu mengadakan pesta ulang tahun secara tertutup. Mereka hanya mengundang kerabat Keluarga Janoto dan Keluarga Oliver. Dulu, pagi-pagi Kayla sudah pergi ke rumah tua Keluarga Oliver untuk menerima tamu.Namun, tahun ini ... dia tidak berencana untuk pergi lebih awal. Dia dan Theo akan segera bercerai, jadi mulai sekarang dia harus mengubah kebiasaan lamanya agar Evi dapat menerima kenyataan ini.Bagaimanapun, dia tidak bisa menemani Theo berbohong seumur hidup, cepat atau lambat Evi akan tahu.Kayla melirik waktu dan mulai sibuk bekerja. Pekerjaan yang dia terima kali adalah mangkuk kuno dengan kerusakan rendah.Karena sibuk bekerja, dia tidak memperhatikan waktu. Ketika telep
Read more
Bab 44 Pak Theo Sudah Menikah
Ketika Raline yang berada di ruang tamu melihat Theo datang bersama Kayla, dia kaget hingga membelalakkan matanya.Dia tidak menyangka Kayla akan hadir malam ini. Bagaimanapun, ini adalah pesta ulang tahun Evi dan dia merasa Theo tidak mungkin mengumumkan identitas Kayla, jadi Theo pasti tidak akan mengizinkan Kayla datang.Namun, tak disangka ... Kayla bukan hanya hadir, tetapi juga didampingi oleh Theo. Selain itu, mereka muncul dengan mesra.Para tamu di sekitar pun mulai menatap Kayla dan Raline. Sebelum Kayla datang, semuanya sudah mendengar rumor tentang Raline dan Theo. Apalagi saat melihat Raline muncul di sini, semua orang yakin bahwa Raline dan Theo akan segera mengumumkan kabar gembira, bahkan sudah membahas soal pernikahan mereka!Namun, sekarang ... Theo didampingi oleh wanita lain.Ketika Raline menyadari orang-orang di sekitar sedang menatapnya, wajahnya pun memerah. Orang-orang ini baru saja memujinya dan mengatakan bahwa dia adalah calon Nyonya Oliver.Pada saat ini, s
Read more
Bab 45 Dia Itu Penipu
Posisi Raline sangat dekat dengan mereka. Melihat mereka begitu gembira, dia sungguh ingin menghilang dari tempat ini. Dia otomatis mengangkat kepalanya untuk memandang Theo, ketika melihat mata Theo tertuju pada Kayla, hatinya terasa perih.Namun, dia segera menahan emosinya dan kembali tersenyum. Dia mencoba mendapatkan perhatian dari Evi. "Bibi, selamat ulang tahun. Ini hadiah kecil dariku, semoga Bibi menyukainya."Evi melirik Raline, lalu mengangguk depan sopan. "Terima kasih atas hadiahnya."Setelah mengambil hadiah itu, Evi langsung meletakkannya di meja sebelah. Evi tidak berniat untuk membukanya. "Di sana disiapkan makanan, ambillah sesuka hatimu. Jangan sungkan."Evi ingin mengusirnya ke tempat lain agar tidak mengganggu Theo dan Kayla!Raline memahami maksudnya, tetapi dia berpura-pura bodoh. Bagaimanapun, dia sudah mengerahkan banyak usaha untuk menyiapkan hadiah, dia tidak akan membiarkan usahanya terbuang sia-sia.Kalau Evi tidak membuka hadiah itu sekarang juga, setelah
Read more
Bab 46 Demi Kebaikannya
Theo mengerutkan keningnya. "Mau ribut juga harus lihat keadaan. Jangan membuat keributan di acara hari ini, kamu akan mempermalukan Ibu dan Keluarga Oliver.""Mempermalukan Ibu dan Keluarga Oliver atau mempermalukan Raline?" Kayla emosi hingga tertawa. Dia berkata dengan nada sinis, "Kalau aku pergi, semuanya akan mengira aku pergi karena melakukan kesalahan. Nggak usah tunggu sampai besok, semua orang di industri ini akan bilang ...." Dia tertegun sejenak. "Guruku nggak terampil dan gagal dalam memperbaiki barang antik. Mereka akan bilang guruku adalah penipu!"Karena alasan tertentu, dia tidak ingin Theo tahu bahwa dia adalah Key. Lagi pula, dia merasa Theo tidak perlu tahu."Lalu, apa yang ingin kamu lakukan? Memperbaiki lukisan itu?" Theo tidak memahami industri ini dan tidak pernah mendengar nama "Key", dia mengira Key hanyalah salah satu karyawan di Studio Yunox. "Apa mungkin tukang bersih-bersih sepertimu bisa menjadi ahli hanya dengan melihat?"Berdasarkan pemahamannya, Kayla
Read more
Bab 47 Kenapa, Menyesal?
Raline mengerutkan keningnya. "Kayla, soal ini ...."Saat ini, ponselnya berdering. Telepon ini pasti akan membebaskannya dari masalah!Dia melangkah ke samping untuk menjawab telepon. Setelah beberapa saat, dia pun berjalan ke hadapan Kayla. "Kayla, maafkan aku. Kejadian hari ini adalah kesalahanku, kerusakan lukisan itu memang berhubungan denganku."Kayla bingung mengapa sikap Raline tiba-tiba berubah drastis setelah menerima telepon. Kemudian, Raline menyalakan pengeras suara sambil berkata, "Ulangi perkataanmu."Terdengar suara Karin dari ujung lain telepon. "Maaf, Raline. Ketika menumpahkan air, aku sudah langsung membersihkannya. Awalnya aku ingin langsung memberitahumu, tapi karena terlalu sibuk, aku jadi lupa. Apa lukisan itu sangat penting?"Mendengar ucapan ini, Kayla pun mengangkat alisnya. "Kebetulan sekali, Bu Karin menelepon saat aku dan Nona Raline sedang membahas hal ini."Semua orang dapat memahami maksud Kayla."Nona Kayla, akulah yang salah. Kalau kamu ingin marah, m
Read more
Bab 48 Kehangatan di Tengah Malam
Theo dapat merasakan napas Kayla. Tubuhnya menjadi kaku, dia sontak mengerutkan keningnya sambil mendorong Kayla. "Perhatikan tindakanmu, ini tempat umum."'Bukankah kamu yang duluan menciumku? Kalau bukan untuk memanasi Raline, apa kamu kira aku akan menciummu?'Kayla memutar bola matanya. "Dasar bajingan."Raline mendengar kata-kata kasar ini dan mengira Theo akan marah. Menurut Raline, semua tindakan Kayla seolah-olah sedang menguji kesabaran Theo, tapi ....Theo tidak marah. Dia hanya berkata dengan ekspresi datar, "Bagaimanapun kamu adalah nyonya Keluarga Oliver, jangan bertindak seperti gadis kecil."Kayla berpura-pura tidak mendengar perkataan ini.Karena kondisi fisik yang kurang baik, Evi mudah capek. Setelah bersosialisasi sejenak, dia naik ke atas untuk beristirahat. Meskipun dia pergi, pesta belum berakhir. Semua orang datang ke pesta ini untuk Keluarga Oliver, terutama Theo yang merupakan pemegang kekuasaan saat ini.Kayla tidak ingin berkeliling sambil menggandeng tangan
Read more
Bab 49 Bisa-bisanya Dia Menginginkan Pria Lain
Kayla tertegun. Dia menatap Davin yang berada di depannya, lalu melirik ruangan di belakang Davin sambil bertanya dengan heran, "Kok kamu ada di sini?"Davin tersenyum sambil menjelaskan dengan santai, "Kemarin aku dan Carlos minum terlalu banyak, jadi memutuskan untuk menginap di rumah Bibi.""Oh." Kayla tidak tahu harus mengatakan apa pada Davin. Mungkin karena merasa bersalah atau mungkin karena sudah tiga tahun tidak bertemu.Dia menggerakkan sudut bibirnya, lalu berbalik pergi."Kayla ...." Davin malah memanggilnya dan menyerahkan selembar cek. "Sementara aku nggak membutuhkan uang ini, nggak usah buru-buru mengembalikannya."Kayla menunduk dan kebetulan melihat nominal di cek itu. Tidak lebih, tidak kurang, nominal itu genap 600 miliar, Davin bahkan sudah menandatangani cek itu. Kalau dia menerima cek itu, hari ini dia bisa langsung pergi ke bank untuk mentransfer utangnya kepada Theo.Sebenarnya, dia sedikit terharu.Siapa pun akan tergiur melihat cek sebesar itu, apalagi dia se
Read more
Bab 50 Theo Menggila
Malam hari, ketika Kayla menerima telepon dari Theo, dia sudah selesai mandi dan hendak tidur.Dia sudah bergadang selama beberapa hari ini dan akhirnya malam ini dia bisa tidur lebih awal, tetapi malah diganggu oleh panggilan ini. Tentu saja, nada bicaranya terdengar agak kesal. "Ada urusan apa malam-malam begini?""Buka pintu."Theo hanya mengucapkan dua kata sebelum mengakhiri telepon. Kayla hendak mengatakan "dasar gila", tetapi tidak sempat.Hmph, menurutmu?Kayla melempar ponselnya, lalu berbaring untuk tidur. Entah karena Theo kehabisan kesabaran atau karena diabaikan, begitu dia memejamkan matanya, terdengar suara keras dari pintu luar!Terdengar bunyi "krek" dan pintu sebelah dibuka.Penghuni rumah sebelah adalah seorang wanita tua. Kayla sudah pernah bertemu dengannya beberapa kali dan tahu bahwa wanita tua itu tidak ramah.Memang benar, wanita tua itu membuka pintu dan langsung mengumpat. "Kenapa mengetuk pintu malam-malam begini? Orang masih perlu tidur. Bisa-bisanya pria d
Read more
PREV
1
...
34567
...
78
DMCA.com Protection Status