Semua Bab Dendam Penguasa Langit: Bab 11 - Bab 20
35 Bab
BAB 11... Pemuda yang Sadis
Tinju Song Lim saat ini meluncur mengarah ke dada Su Chen. Saat jaraknya sudah sangat dekat, Su Chen juga mengangkat tinjunya.Buk..Krak...Suara benturan dua tinju diikuti suara retakan nyaring terdengar. Orang-orang yang menempati ruangan khusus lain, bahkan keluar untuk mencari tahu karena keributan yang terjadi."Ah... tanganku. Kamu.. kamu mematahkan tanganku," setelah suara benturan dua tinju, jeritan kesakitan menggema di seluruh kedai.Orang-orang di lantai satu yang lagi riuh tiba-tiba terdiam mendengar jeritan kesakitan seseorang.Saat ini, Su Chen masih berdiri di tempatnya. Sementara Song Lim mundur beberapa langkah kebelakang sambil memegang tangannya dan meringis kesakitan.Para pengikutnya hanya terpaku di tempat. Mereka tidak berani maju. Su Chen melangkah ke arah Song Lim.Melihat itu, Song Lim, berteriak ketakutan. "Jangan kesini. Aku mengaku kalah. Aku akan pergi," katanya sambil melangkah mundur ke area lorong ruangan.Namun Su Chen tidak peduli dengan teriakan So
Baca selengkapnya
BAB 12... Jadi Target Pembunuhan
Su Chen berjalan ke arah paviliun yang ditinggali Lian Minghao. Jarak dari tempatnya ke paviliun Lian Minghao tidak terlalu jauh. Dia hanya butuh waktu lima menit.Tok... tok... tok...Su Chen mengetuk pintu paviliun Lian Minghao. Tidak berselang kama Lian Minghao sudah membuka pintunya. Awalnya, dia mengira Lian Xinxin yang datang.Namun dia tersadar setelah pintu tetap tidak terbuka dari luar setelah ketukan pintu. Sementara Lian Xinxin setiap datang, hanya mengetuk sekali kemudian langsung membuka pintu."Kakak Chen, silahkan masuk."Su Chen menjelaskan maksud kedatangannya. Dia juga meminta saran pada Lian Minghao bagaimana mengatakannya ke Lian Xinxin.Su Chen bukannya tidak mau membawa gadis kecil itu ikut bersamanya. Namun dia tidak ingin membahayakan Lian Xinxin.Dia tidak tahu, bahaya apa yang akan mereka temui saat memasuki kembali Hutan Naga. Keduanya kemudian sepakat meninggalkan Klan Lian saat malam hari.Saat gelap mulai menutupi Kota Naga Biru, dua pemuda terlihat berja
Baca selengkapnya
BAB 13... Memasuki Kembali Dunia Rahasia Naga Qilin
Kurang dari lima menit, Su Chen berhasil membunuh tiga kultivator Klang Song yang berada di alam Kondensasi tingkat dua dan tingkat satu.Sementara Lian Minghao terlihat masih bertarung sengit dengan salah satu anggota Klan Song yang berada di alam Kondensasi tingkat 4. Su Chen berdiri mengamati gaya bertarung Lian Minghao. Dia kini tahu, salah satu kekurangan Lian Minghao adalah stamina.Untungnya, lawannya juga tidak lebih baik dari Lian Minghao. Setelah bertarung lebih dari dua puluh menit, Lian Minghao akhirnya berhasil memukul dada pemuda Klan Song itu.Pemuda itu terbaring dengan nafas yang berat. Sorot matanya penuh dengan permohonan ampun.Lian Minghao yang memperhatikan itu, terlihat ragu membunuh pemuda itu. "Kalau kamu ingin tumbuh kuat, kamu tidak boleh ragu," suara Su Chen terdengar menegur Lian Minghao.Mendengar itu, Lian Minghao mengangkat kaki kanannya dan menginjak dada pemuda itu hingga tewas. Dia kemudiam berbalik dan berjalan ke arah Su Chen. Mereka mengumpulka
Baca selengkapnya
BAB 14... Memberikan Lian Minghao Teknik Tingkat Raja
Lian Minghao saat ini duduk bersila sambil menjalankan teknik kultivasinya. Tubuhnya benar-benar seperti akan meledak karena energi dari buah apel spiritual itu.Kekuatan tubuhnya sama sekali tidak dapat menanggung energi sebesar itu. Dia mesti segera memurnikan dan menyalurkan masuk ke dantiannya.Su Chen hanya diam mengamati Lian Minghao. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada saudara angkatnya tersebut.Setelah empat jam, ledakan pembatas alam kultivasi terdengar dari tubuh Lian Minghao. Energi besar dari apel spiritual berhasil mendobrak pembatas alam Lian Minghao."Jangan hentikan kultivasimu, kamu harus menstabilkan alam barumu," kata Su Chen saat melihat Lian Minghao mulai akan membuka matanya dan mengakhiri kultivasinya.Salah satu kelemahan banyak kultivator adalah menyepelehkan proses penstabilan alam kultivasi saat baru selesai menerobos. Padahal itu akan sangat mempengaruhi dalam perkembangan kultivator.Su Chen meninggalkan Lian Minghao sendiri di tempat itu. Dia mulai ber
Baca selengkapnya
BAB 15... Diremehkan
Hati Lian Minghao terbakar rasa amarah. Dia tidak tahan dengan penghinaan yang dilontarkan Song Quon. Namun dia tetap berusaha menahan amarahnya.Su Chen yang melihat itu, menarik Lian Minghao. "Tidak usah didengarkan. Biarkan saja dia menggonggong sekarang, sebelum semua giginya hilang," kata Su Chen.Mendengar kalimat provokasi itu, Song Quon menatap tajam ke arah Su Chen. Dia sama sekali belum pernah melihat pemuda yang berbicara ini. "Beraninya kamu. Apa kamu tahu sedang berbicara dengan siapa? Kakak Quon adalah murid utama Tetua Kesembilan Sekte Pulau Merah," teriak salah satu pengikut Song Quon.Orang-orang yang mendengar teriakan pemuda itu semakin kagum pada Song Quon. Jangankan menjadi murid utama seorang tetua, bahkan jadi murid biasa di Sekte Pulau Merah, sudah menjadi kebanggaan tersendiri.Su Chen malas meladeni kelompok Song Quon, dia mengajak Lian Minghao untuk meneruskan perjalanan mereka kembali ke Klan Lian."Hei kamu.. apa kamu dari Klan Lian? Aku ingin lihat apaka
Baca selengkapnya
BAB 16... Kompetisi Kota Naga Biru Dimulai
Di alun-alun Kota Naga Biru, ada delapan gelanggang pertarungan yang berdiri kokoh. Di sekitar gelanggang terdapat panggung besar.Satu persatu kelompok dan klan-klan di Kota Naga Biru sudah memasuki alun-alun. Mereka menempati tempat yang memang sudah ditandai pihak pelaksana.Di panggung utama, dua patriark dari empat klan besar di Kota Naga Biru sudah duduk tenang di tempatnya. Mereka adalah Patriark Klan Qing dan Patriark Klan Yu. Di panggung lainnya, sudah dipenuhi oleh pemimpin tujuh klan kecil serta pemimpin lima kelompok yang ikut berpartisipasi di kompetisi ini.Di sekitar gelanggang pertarungan ratusan ribu warga Kota Naga Biru juga sudah berkumpul. Ini adalah tontonan yang selalu menarik perhatian warga Kota Naga Biru.Selain menghadirkan pertarungan yang seru, ini sekaligus menjadi pembuktian generasi muda tiap klan."Lihat itu! Orang-orang Klan Song sudah datang.""Sepertinya kali ini, Klan Song yang akan keluar sebagai pemenang dan mewakili Kota Naga Biru.""Benar. Mere
Baca selengkapnya
BAB 17... Fenomena Aneh Labu Emas
Setelah para perwakilan klan dan kelompok kecil, perwakilan empat klan besar juga mulai dipanggil satu persatu. Dimulai dari genius muda Klan Qing. Sebanyak sepuluh pemuda Klan Qing menaiki panggung secara bergiliran.Dari kesepuluh jenius itu, ada satu orang yang tetesan darahnya ke labu emas berhasil mengeluarkan cahaya hijau, yakni Qing Lao, cucu Patriark Qing.Selanjutnya giliran peserta dari Klan Yu. Dari sepuluh peserta, ada satu orang yang tidak berhasil menghasilkan warna. Sementara sembilan orang lainnya dipastikan ke babak berikutnya setelah tetesan darahnya ke labu emas menghasilkan warna kuning. Peserta yang gagal, turun dengan wajah masam. Semua peserta yang ikut kompetisi ini adalah orang-orang terpilih di klannya. Saat gagal di babak pertama, tentu akan menjadi pukulan bagi mereka. Labu emas ini memang hanya dimiliki kerajaan, beberapa sekte dan tentu Akademi Qilin. Labu emas yang saat ini digunakan adalah milik Akademi Qilin yang dipinjam oleh Tuan Kota Naga Biru.Ka
Baca selengkapnya
BAB 18... Penampilan Lian Minghao yang Mengejutkan
Tahap pertama sudah selesai. Total ada 59 peserta yang lolos ke tahap kedua. Di tahap ini, setiap peserta akan diuji kekuatan tubuhnya.Seorang pria paruh baya melangkah dari belakang panggung utama. Gilirannya yang akan memimpin tahap kedua kompetisi generasi muda Kota Naga Biru.Saat ini dia berdiri di samping batu dengan diameter yang sangat besar. "Tahap kedua akan dimulai. Seluruh peserta yang lolos silahkan siap-siap," kata pria paruh baya itu.Pria paruh baya itu mulai menjelaskan apa yang akan dilakukan para peserta di tahap kedua ini. "Batu ini beratnya sekitar sepuluh ton. Tiap peserta akan diminta untuk memukul batu ini dengan tinjunya.""Bagi peserta yang berhasil melubangi batu ini minimal lima inci akan dinyatakan lolos ke babak berikutnya," kata pria paruh baya itu.Orang-orang yang mendengarkan itu mengerutkan keningnya. Jangankan melubangi lima inci bahkan untuk menghancurkan seperdua dari batu itu, para generasi muda ini pasti bisa.'Syarat macam apa ini. Apa yang ma
Baca selengkapnya
BAB 19... Membelah Batu dengan Sekali Pukul
Lian Minghao menjauh dari batu besar. Setelah melakukan pukulan, dia mundur tiga langkah. Pria paruh baya yang bertugas memeriksa tiap pukulan peserta maju dan mulai mengukur kedalaman pukulan Lian Minghao."12,4 inci," kata pria paruh baya itu sambil mundur ke tempatnya semula. Orang-orang yang mendengar itu, kompak terdiam.Mereka mengira salah dengar. "Berapa? 12,4? Apa aku tidak salah dengar?""Aku juga mendengar angka yang sama.""Aku juga.""Aku juga."Keributan pun kembali terdengar di kalangan para penonton. Setelah semuanya mengaku mendengar angka yang sama, mereka akhirnya yakin tinju Lian Minghao menghasilkan lubang yang lebih dalam dibanding peserta lainnya.Patriark Song, Patriark Qing dan Patriark Yu juga terperangah mendengar ucapan pria paruh baya tadi. Mereka tidak mengira, cucu Patriark Lian bisa memiliki kekuatan tubuh sekuat itu."Huuu... itu sama sekali tidak berguna saat memasuki babak ketiga dan babak keempat. Tingkatan kultivasi dan kekuatan bertarung yang mene
Baca selengkapnya
BAB 20... Nasib Buruk Genius Klan Lian
Di arena nomor satu, pasangan genius dari Klan Lian yang berada di alam Kondensasi tingkat lima dan tingkat empat mulai bersiap-siap. Mereka tidak takut sama sekali, meskipun dua lawannya memiliki basis kultivasi yang lebih tinggi.Bao Ye dan Gu Fan sama-sama sudah berada di alam Kondensasi tingkat tujuh. Keduanya menatap pasangan dari Klan Lian dengan pandangan yang meremehkan."Apa kalian tidak ingin menyerah sekarang? Kalian hanya akan membuang-buang energi kami. Menyerahlah sebelum aku patahkan kaki kalian," kata Bao Ye mendominasi.Mendengar provokasi dari lawannya, dua pemuda Klan Lian itu hanya mendengus sambil mengalirkan energi ke tinju mereka."Serang," pekik salah satu peserta dari Klan Lian. Mereka maju serempak dan mengeluarkan teknik pertarungan gabungan.Benturan antara empat kultivator muda ini pun terjadi. Meskipun basis kultivasi Bao Ye dan Gu Fan lebih tinggi bukan berarti mereka akan mudah mengalahkan pasangan peserta dari Klan Lian.Sebagai salah satu klan besar d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status