All Chapters of JIN CHEN SANG PENGUASA: Chapter 101 - Chapter 110
152 Chapters
101. Kompetisi Berburu Energi Api
Pintu raksasa warna perak perlahan terbuka. Pemandangan di balik pintu itu juga hutan lebat, tidak jauh berbeda dengan pemandangan di luar."Ikuti aku."Hu Ga berjalan memasuki pintu raksasa. Di belakangnya, semua siswa beserta sepuluh Griffin mengikuti dengan ekspresi penasaran.Setelah itu, pintu raksasa itu menutup otomatis. Riak energi menyebar dan pintu raksasa itu menghilang.Saat ini, Hu Ga beserta para siswa disambut oleh dua pria tua dan beberapa pria paruh baya di hutan. Selain itu, ada lebih dari dua puluh pemuda yang mengenakan lencana menara di dada mereka."Ke ke, Tuan Hu, kamu tepat waktu seperti biasa. Bagaimana kabar siswa baru tahun ini?" tanya salah satu dari dua pria tua tersebut."Ini lebih baik dibandingkan kelompok tahun lalu," jawab Hu Ga. "Aku tak menduga bahwa kalian akan mendapat giliran bertugas tahun ini. Pasti akan melelahkan.""Tidak ada pilihan." Kedua pria tua itu menggelengkan kepala."Kalian berlima," panggil Hu Ga sambil memberi isyarat menggunakan
Read more
102. Menyerang kelompok senior akademi
Lima sosok manusia melompat dari dahan pohon ke dahan pohon berikutnya. Gerakan mereka sangat lincah. Beberapa saat kemudian, pemimpin mereka mengangkat tangan secara vertikal."Berhenti!" ucapnya.Empat sosok manusia di belakangnya segera mendarat di dahan pohon. Mereka menatap ragu pemuda berjubah hitam di depan."Ada apa?" tanya Hu Ji sambil melihat ke segala arah, tetapi tidak menemukan keanehan."Ada seseorang datang. Mari bersembunyi dulu." Jin Chen menatap tajam ke kiri. Kemampuan Persepsi Spiritualnya luar biasa. Dia mampu merasakan gerakan orang lain dari kejauhan.Mereka berempat sebenarnya kebingungan, mereka tidak bisa merasakan kehadiran apa pun yang mendekat. Namun, mengingat status Jin Chen adalah pemimpin kelompok, mereka hanya bisa mengangguk sedikit.Lima sosok manusia pun bergegas bersembunyi ke semak-semak di bawah.Whuusss!Lima menit kemudian, tiba-tiba ada suara angin deras. Lima sosok manusia berhenti di udara. Tatapan mereka memindai hamparan semak-semak di ba
Read more
103. Kegunaan Energi Api
Glug!Pria berbaju biru memuntahkan seteguk darah segar. Dia kemudian bergegas mundur beberapa langkah, Armor Qi warna biru juga membungkus permukaan tubuhnya. Namun, baru saja dia bergerak mundur, bayangan hitam sekali lagi muncul di depannya. Sebuah tendangan menghantam dadanya dengan keras, hingga tubuhnya terlempar ke belakang dan menabrak batang pohon.Glug!Seteguk darah dimuntahkan sekali lagi. Dia terkejut saat menyadari bahwa Qi Armor-nya telah hancur hanya dengan satu serangan. Bruak!Sesaat kemudian, suara teredam lain terdengar dari samping. Empat temannya berguling ke arahnya dengan wajah meneteskan darah."Jika kalian ingin terus dihajar, aku tidak keberatan melancarkan beberapa tendangan lagi."Ketika pemuda berbaju biru mendengar ini, seluruh tubuhnya gemetar. Dia perlahan mengangkat kepalanya yang menggigil, menatap pemuda berjubah hitam di depannya, dua pria dan dua wanita di belakang. Ada ketakutan di suaranya, "Kalian ... apa yang kalian inginkan?""Aku akan menga
Read more
104. Yang diburu mencari pemburu
Saat ini, Hu Ji sedang bermain dengan kartu hitam miliknya sambil melirik siswa senior Akademi Batin yang telah dihajar sampai pingsan dan diikat di batang pohon oleh Jin Chen. Dia tertawa dengan suara yang merdu."Ck ck, Akademi Batin sebenarnya sangat unik. Usaha memang tidak mengkhianati hasil."Sebelumnya, Hu Ji sudah mendapatkan Energi Api berjumlah delapan dari murid yang baru saja dia interogasi. Oleh karena itu, kartu hitam miliknya yang awalnya di angka 5 menjadi 23."Sayangnya, kita tidak bisa menguras habis Energi Api milik mereka dan harus menyisakan 7 angka minimum Energi Api," gumam Hu Ji agak kecewa."Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya Ba Shan sembari tersenyum. Biasanya, ekspresinya selalu dingin, tapi kali ini dia terlihat senang. Itu karena 20 Energi Api yang telah dia rampas dari siswa senior yang malang itu.Jin Chen menatap lima siswa senior yang telah pingsan. Setelah memastikan mereka tidak bergerak sedikit pun, dia mengambil peta dari cincin penyimp
Read more
105. pentingnya kerjasama tim
Setelah mengatur napasnya, pemuda berbaju kuning beranjak berdiri dan memaki, "Kami benar-benar dirampok oleh siswa baru!"Kelompok siswa yang baru saja tiba itu langsung terkejut. Mereka menatap aneh kelompok pemuda berbaju kuning."Apa yang kalian lihat? Jika kalian bertemu kelompok tadi, nasib kalian akan buruk! Kenapa kelompok siswa baru itu sangat tidak normal?" Tatapan aneh pihak lain membuat pemuda berbaju kuning semakin marah."Kami tidak akan seperti kalian yang dirampok oleh siswa baru. Ini kejadian aneh yang belum pernah terjadi di akademi. Berita ini pasti akan viral di Akademi Batin," ucap seorang pemimpin kelompok yang baru tiba itu. Dia sedikit kesal dengan perkataan pemuda berbaju kuning dan terlalu malas untuk berlama-lama berada di tempat itu. Dia segera melambaikan tangannya dan memimpin kelompoknya untuk bergegas pergi ke tempat lain. Dalam sekejap, mereka menghilang."Saat kalian bertemu mereka, kalian akan tahu apa itu depresi!" ucap pria berbaju kuning. Dia kemu
Read more
106. Mengumpulkan semua siswa baru
"Kalian adalah kelompok yang memburu siswa senior untuk mengambil Energi Api mereka, kan?" tanya pemuda berambut panjang.Jin Chen mengangguk."Bagus, kalian ternyata punya nyali untuk muncul!" Pemuda berambut panjang melangkah maju. Qi menyelimuti permukaan tubuhnya. Dengan lambaian tangannya, empat rekannya berdiri dengan tertib di sekitarnya. Formasi ini memungkinkan mereka bisa dengan cepat bereaksi terhadap serangan yang datang dari segala arah.Ketika formasi lima orang terbentuk, pemuda berambut panjang dengan percaya diri berkata kepada Jin Chen, "Serahkan Energi Api atau kami akan mengambilnya sendiri!""Yang mengatakan itu seharusnya adalah kami!" Jin Chen tertawa pelan. Dalam sekejap, dia muncul di depan pemuda berambut panjang dengan jarak sekitar dua meter.Pemuda berambut panjang itu berdiri diam di tempat. Empat temannya muncul pada saat yang bersamaan, sepasang tinju dan tendangan dengan serentak menghantam ke arah Jin Chen.Fu Yun, Wu Ha, Ba Shan, dan Hu Ji tiba-tiba
Read more
107. Memberi kejutan
Mata Jin Chen yang tertutup rapat akhirnya terbuka. Dia mengamati siswa-siswa baru di sekitarnya yang duduk bersila dengan tertib. Senyum terukir di wajahnya. Jumlah ini tidak mengecewakan."Semuanya, apakah kalian ingin membalas perlakuan siswa senior Akademi Batin selama dua hari ini?" tanya Jin Chen dengan keras."Ya!" jawab mereka serentak.Jin Chen mengangguk sedikit.Sesaat kemudian, cabang-cabang pohon di sekitar mereka tiba-tiba bergerak dan puluhan sosok manusia mendarat di lapangan terbuka."Senior Jin Chen, kami telah melakukan apa yang kamu minta dan membeberkan posisi kita kepada tiga grup Akademi Batin. Mereka sekarang bergegas ke sini!" lapor seorang pemuda."Baik,"—Jin Chen beranjak berdiri—"kalian bersembunyilah terlebih dahulu. Kita hari ini akan memberi siswa senior kejutan!"Semua siswa baru segera memasuki semak-semak di sekitar dengan lincah. Hanya dalam sekejap, di lapangan terbuka itu hanya tersisa Grup Jin Chen.Jin Chen berkata kepada Fu Yun dan tiga orang l
Read more
108. Pertempuran siswa baru dan siswa senior
Saat ini, enam sosok manusia bertarung dengan cara seperti kilat. Saat mereka bertabrakan, gelombang energi langsung menyebar ke segala arah dan menghancurkan dedaunan kering di tanah.Lawan Jin Chen adalah Xiao Su. Fisiknya mungkin terlihat lemah, tetapi kekuatannya sedikit lebih kuat daripada Leng Ba dan Xiu Yan.Whush!Pedang hitam memotong udara dan menghantam ke arah Xiao Su yang baru saja muncul di depan Jin Chen.Xiao Su melayang satu langkah ke belakang seperti daun tertiup angin. Pedang hitam meleset dari target, angin yang berembus membuat rambut Xiao Su terangkat semua."Kekuatan yang luar biasa." Setelah Xiao Su berhasil menghindari serangan, dia bergerak maju. Tangannya menari seperti kincir angin, dua belati sekitar dua inci keluar dari lengan bajunya. Xiao Su langsung menusukkan belati itu ke arah Jin Chen.Dentang!Sayangnya, ujung pisau belati itu malah menabrak bilah pedang hitam. Percikan api pun terbang ke segala arah. Setelah itu, Xiao Yu mengayunkan belatinya
Read more
109. Akhir pertarungan para siswa
Setelah bertarung sengit selama sepuluh menit, Leng Ba terpukul mundur beberapa langkah. Ujung tombak perak merobek udara dengan cara seperti kilat dan berhenti tepat di depan tenggorokannya. Tubuhnya pun menjadi tegang. Dia buru-buru mengangkat tangan untuk mengakui kekalahannya.Melihat wajah kaku lawannya, Ba Shan senang. Dia menarik kembali tombaknya dan memutar kepalanya ke arah Jin Chen. Ketika melihat Xiao Su dan tiga siswa senior tergeletak di tanah, kebanggaan di wajahnya memudar. Rasa iri menerangi matanya. Karakternya yang angkuh, dia tidak suka dilampaui orang lain.Saat di Akademi Luar, Ba Shan adalah siswa paling berbakat dan selalu menerima tatapan hormat para siswa. Semua ini hancur setelah Jin Chen muncul. Alasan inilah yang membuatnya memendam kebencian terhadap Jin Chen. Di hatinya, dia tidak menganggap Jin Chen sebagai pemimpin. Dia sebenarnya hanya memanfaatkan Jin Chen untuk kepentingannya sendiri.Dengan kesal, Ba Shan melangkah maju dan tombak menghantam secara
Read more
110. Grup Setan
"Kamu dapat memanggil kami 'Grup Setan'. Aku pemimpin kelompok, Tie Sha," ucap Tie Sha sambil tersenyum lebar memamerkan gigi putihnya yang seperti taring binatang buas. "Ada kabar baik untukmu. Masalah siswa baru yang merampok siswa senior untuk Energi Api sudah sampai di Akademi Batin. Kamu, Jin Chen, sudah memiliki reputasi yang mendalam di Akademi Batin. "Jika kalian semua berhasil keluar dari hutan sambil membawa begitu banyak Energi Api, kamu dan kumpulan siswa baru ini akan terkenal di Akademi Batin."Jin Chen hanya diam tidak menanggapi perkataan Tie Sha."Tujuan kami di sini adalah menjatuhkan semua siswa baru. Serahkan Kartu Energi Api dan aku jamin kalian tidak akan terluka. Bagaimana menurutmu?" Tie Sha tersenyum licik.Jin Chen bertanya dengan acuh tak acuh, "Apakah tidak ada pilihan lain?"Tie Sha menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ya, ini pilihan satu-satunya."Jin Chen menyipitkan matanya.Fu Yun, Wu Ha, dan Hu Ji maju selangkah mendekati Jin Chen. Begitu juga deng
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status