All Chapters of Be My Wife: Chapter 21 - Chapter 30
84 Chapters
Di Tempat Yang Sama Tapi Tidak Bersama
Bab 21Lovita masih berada di tempatnya tadi. Berdiri kebingungan sambil berpikir bagaimana caranya pulang. Dia merasa sungkan menumpang pada orang yang tidak begitu dikenalnya. Sementara langit semakin gelap pertanda sebentar lagi hujan akan turun membasahi bumi.Ngapain juga aku ngetem di sini? pikir Lovita. Dan kenapa juga dia harus memikirkan penilaian orang-orang? Sedangkan Leo sendiri tidak memikirkan hubungan mereka. Lelaki itu malah seenaknya pulang dengan Michelle.Atas dasar pikiran tersebut Lovita melangkahkan kakinya keluar dari area gedung pertunjukan fashion show untuk mencari kendaraan yang bisa membawanya pulang. Semoga ada taksi konvensional yang kosong untuk dia tumpangi.Dan hal yang ditakutkan Lovita pun terjadi. Titik-titik air itu turun dari langit.Lovita melindungi kepalanya dengan tas yang dia bawa. Seharusnya dia membawa payung kalau tahu akan begini.Suara klakson terdengar di sela-sela langkah Lovita. Saat dia menoleh ke belakang Lovita menyipit akibat caha
Read more
Cemburu Menguras Hati
Bab 22"Ah, eh apa?" Lovita sontak tergagap mendapat pertanyaan dari Rolland. "Lo bilang apa tadi? Bisa ulangi lagi?"Senyum Rolland melebar. Dia tahu apa jawabannya tanpa perlu bertanya. Sikap Lovita yang menjawab."Lo cemburu ngeliat Leo sama Michelle?""Ah, enggak. Masa gue cemburu. Cemburu apaan? Ada-ada aja lo, Land." Lovita buru-buru tertawa lalu menyuap baksonya dan menunjukkan bahwa dia sangat menikmati makanannya tersebut. "Enak banget ternyata. Kuahnya aja gurih begini. Pantesan rame banget di sini.""Iya, Lov, iya. Semua yang ada di sini memang enak kecuali pemandangannya," ucap Rolland sambil menahan senyum. Geli melihat Lovita menyembunyikan perasaan cemburu.Lovita tidak menanggapi. Dia terus menyuap baksonya dan mencoba bersikap biasa. Tapi ternyata begitu sulit. Lovita yakin ini bukanlah perasaan cemburu. Dia hanya merasa tidak terima. Agak aneh rasanya Leo berduaan dengan perempuan lain sedangkan ada Lovita di dekatnya. Apa kata orang-orang seandainya mereka mengenal
Read more
Dia Yang Egois
Bab 23Lovita membalikkan badan dan mendapati Leo sedang duduk di tepi tempat tidur tengah memandangnya."Ada apa? Gue ngantuk," ujar Lovita malas. Dia sedang tidak ingin berdebat dengan Leo. Dia sudah terlalu lelah. Sangat. Dan tidak ingin menambahnya lagi."Cuci muka lo dulu biar nggak ngantuk," suruh Leo.Lovita mendelik tidak suka. "Ih, kok jadi ngatur gue?""Gue nggak ngatur lo, Lov, cuma mau ngomong sama lo sebentar.""Ya udah ngomong aja," jawab Lovita ringan tanpa mengubah posisinya berbaring.Leo menghela napas sejenak. Yang lelaki itu mau adalah Lovita bangun dari posisinya lalu duduk bersamanya untuk sesaat mendengarkan apa yang akan dia sampaikan."Lo kenapa bisa jalan sama Rolland?" tanya Leo."Emang kenapa? Lo sendiri kan juga jalan sama Michelle.""Gue tuh lagi nanya sama lo, Lov. Malah balik nanya.""Emang lo doang yang boleh nanya? Gue juga berhak dong.""Nggak ada yang ngelarang lo bertanya. Tapi jawab dulu pertanyaan gue.""Jawabannya simpel. Berdasarkan perjanjian
Read more
Sampai Kapan Mau Ngelawan Sama Suami?
Bab 24Setelah perdebatan tanpa hasil semalam tidak sepotong kata pun terlontar dari bibir Lovita ketika pagi ini ia bangun, mandi lalu bersiap-siap untuk kerja. Ia melakukan rutinitas seperti biasa.Sama dengan Lovita Leo juga bangun pagi-pagi sekali pagi ini. Tidak ada jadwal pemotretan atau fashion show. Tapi ada pertemuan di kantor Gold Management. Matanya menajam saat menemukan Lovita tidak menyiapkan pakaiannya."Baju gue mana, Lov? Kok nggak lo siapin?""Di depan lo ada lemari. Lo buka terus ambil mana yang mau lo pake," kata Lovita mendiktekan.Leo membalas dengan dengkusan atas jawaban yang baru didengarnya itu. "Lo udah amnesia atau pura-pura lupa kalau lo masih berstatus sebagai istri gue?"Decakan kecil meluncur dari mulut Lovita namun tak urung tetap dilakukannya apa yang Leo inginkan.Dengan satu tarikan kecil pintu lemari terbuka. Lovita menyuruh Leo memilih sendiri."Gue nggak tahu lo mau pake baju apa. Jadi lo ambil sendiri.""Terserah lo.""Kok terserah gue. Nanti
Read more
Tugas Untuk Lovita & Permintaan Leo
Bab 25Rolland berdeham sesaat lalu berkata, "Jadi lo mau ngebahas tentang kejadian semalam?"Leo tidak menjawab karena ia tahu Rolland sudah tahu apa jawabannya."Kemarin gue ngeliat Lovita jalan sendiri di bawah gerimis. Gue nggak tega ngeliatnya. Jadi gue tawarin buat ikut.""Tapi bukan berarti lo bisa bawa dia sembarangan. Apa maksudnya coba lo ngajak dia ke Harmoni?" Leo menyebut restoran tempatnya bertemu dengan Rolland dan Lovita kemarin malam."Sorry banget, Le, gue nggak tahu kalau lo juga lagi di sana."Leo mendengkus. Di antara sekian banyak tempat makan yang bisa didatanginya kenapa Rolland memilih Harmoni dan mengajak Lovita ke tempat itu?"Lo kayaknya marah banget sama gue," ucap Rolland yang menyadari perubahan ekspresi Leo. "Gue cuma kasihan ngeliat Lovita sendiri jadi gue tawari tumpangan.""Tumben lo pake kasihan segala? Gue baru tahu ternyata lo punya rasa empati sebesar itu."Rolland tertawa ringan. Dirinya dan Leo berteman cukup lama. Tapi baru kali ini Leo ngegas
Read more
Keceplosan
Bab 26"Mbak, apa nggak ada yang lain?" tanya Lovita mencoba menawar."Kenapa emang? Sabtu ini lo kosong kan?"Andai saja bisa berbohong maka ia akan mendustai Maya. Sayangnya job yang masuk harus melalui perempuan itu sehingga dia tahu schedule Lovita."Iya sih, Mbak, tapi gue belum pernah ngerias Michelle." "Terus masalahnya apa?""Gue takut aja kalau nggak cocok sama dia. Maksudnya dia yang nggak sesuai sama style gue." Lovita menjelaskan alasannya.Maya menderaikan tawa. "Ya ampun, Lov, lo ini kayak anak baru aja. Tentang jenis riasan itu kan fleksibel. Lo bisa sesuaikan dengan konsep yang diusung. Lagian lo kenapa jadi aneh begini sih?" Maya memandang Lovita keheranan. Pasalnya selama ini Lovita tidak pernah satu kali pun menolak atau pilih-pilih klien. Lovita sangat profesional. Wajar kalau saat ini Maya jadi bertanya-tanya."Iya sih, Mbak, tapi kalau bisa sama yang lain aja." Lovita bersikukuh mempertahankan keinginannya menolak job tersebut.Maya mengemas tawanya lalu menatap
Read more
Lo Cemburu?
Bab 27"Apa tadi lo bilang? Nikah kontrak?" Gina membelalak tak percaya merespon informasi yang baru saja didengarnya.Tubuh Lovita membatu di tempat dengan tangan yang masih menempel di mulutnya.Mampus. Lovita tidak lagi bisa mengelak lantaran sudah keceplosan. Ia tidak mungkin menarik lagi ucapannya yang terlanjur terlontar."Lov, apa maksudnya nikah kontrak? Buruan jelasin ke gue sekarang. Cepetan!" Gina mulai mendesak sembari menggoyang-goyangkan tangan Lovita."Gue becanda, Gin. Tadi gue cuma asal ngomong." Lovita mencoba peruntungannya. Siapa tahu sahabatnya itu akan percaya. Namun ternyata sang kawan tidak sebodoh itu untuk didustai."Udah deh, Lov, ngaku ke gue sekarang. Sebenarnya lo nikah kontrak gimana sama Leo?" tuntut Gina yang hampir mati terbunuh rasa penasaran.Lovita yang sudah terdesak terpaksa mengakuinya. Toh Gina adalah sahabatnya yang sudah lama bergaul dengannya. Gadis itu tidak akan mungkin berkhianat. Sepanjang yang bisa diingat Lovita, Gina tidak satu kali p
Read more
Insiden Hari Itu
Bab 28Lovita tidak tahu kenapa tiba-tiba pipinya bersemu dan menghangat. Yang ia tahu ia merasa sangat malu saat ini. Tapi dengan cepat perempuan itu menguasai keadaan."Apa lo bilang? Cemburu? Yang bener aja gue cemburu. Ngapain juga gue cemburu?""Ya mana gue tahu. Kali aja diam-diam lo cinta sama gue," ledek Leo lagi seakan belum cukup mempermalukan Lovita."Ih, najis banget gue suka sama lo." Lovita bergidik sementara tawa Leo berderai.Lovita meninggalkan Leo lalu masuk ke kamar mandi. Sambil membersihkan diri Lovita merenung.Sudah sampai di mana hubungan Leo dan Michelle sekarang? Apa mereka pacaran? Apa Michelle tahu bahwa Leo menyukainya?Lovita merasa penasaran ingin tahu apa jawabannya. Selagi Lovita mandi Leo lebih dulu naik ke tempat tidur. Satu ingatan mengganggu pikirannya. Tentang suddenly kiss mereka kala itu. Leo tidak mampu melupakannya atas hal yang tidak ia mengerti. Setelah kejadian itu ia dan Lovita bersikap baik-baik saja seakan tidak ada yang terjadi. Tapi ba
Read more
Jadi Siapa Yang Lo Cinta?
Bab 29Lovita tersentak. Tanpa ada angin tanpa ada hujan tiba-tiba Michelle menyerangnya."Kayak vampir?" ulang Lovita keheranan. Diperhatikannya wajah Michelle sekali lagi. Tidak ada yang salah dengan riasannya. Lovita merias wajah perempuan itu sesuai konsep yang diinginkan Pure Cosmetic dan disampaikan melalui Lili. Lovita juga membaca perjanjian mereka.Lovita sudah membuat wajah Michelle senatural mungkin. Persis dengan permintaan."Gue tuh mau riasan natural, bukan kayak vampir begini. Lo ngerti nggak sih bedanya natural sama pucat?"Dan kini Michelle mulai meragukan kemampuan Lovita.Lovita menambah batas kesabarannya. Menahan diri sekuat yang ia bisa agar tidak meledak walau rasanya begitu sulit. Bertahun-tahun menjadi makeup artist membuat Lovita bisa memahami jenis dan karakter klien. Ia sudah biasa menghadapi berbagai permintaan klien mulai dari yang menginginkan jenis riasan yang tidak sesuai dengan wajah mereka sehingga alih-alih akan terlihat cantik malah terkesan aneh
Read more
Cobaan Untuk Lovita
Bab 30Leo sontak termangu. Tidak ada dalam prediksinya bahwa hal tersebutlah yang akan ditanyakan sang istri padanya.Butuh waktu beberapa detik baginya untuk mengerjap dan menjawab pertanyaan Lovita."Yang pasti bukan lo orangnya."Perlahan tubuh Lovita tersurut ke belakang. Jantungnya mencelos. Perasaan nyeri lamat-lamat mulai merayapi hatinya.Namun kemudian perempuan itu menenangkan dirinya. Memangnya apa yang dia harap?Mendengar Leo mengatakan bahwa dirinyalah yang dicintai laki-laki itu?'Jangan mimpi lo, Lov.' Lovita mengingatkan dirinya sendiri agar tahu diri."Ya baguslah. Gue juga nggak ngarep dicintai sama lo," balas Lovita setelah mampu menguasai perasaannya."Ya ... tadi lo kan nanya makanya gue jawab sekalian ngingetin lo. Kali aja kan lo baper karena tiap hari tinggal sama gue.""Ih, najis." Lovita menunjukkan ekspresi geli yang disambut gelak tawa Leo. Sulit untuk percaya bahwa Leo si muka datar itu sekarang begitu mudah mengumbar tawa.Sejak tadi yang awalnya mereka
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status