All Chapters of DIAM DISANGKA BABU, BERGERAK JADI RATU: Chapter 51 - Chapter 60
180 Chapters
Bab 51. Kesedihan yang Terbayar
POV AUTHOR__________________"Papa bener mau tinggal di Spanyol?" Zanna memasang tampang sedih berharap Pak Arsenio membatalkan rencananya."Iya, Sayang. Niat papa sudah bulat. Nanti kamu sama Alyssa bisa berkunjung ke sana. Ini demi kalian juga karena papa mau kalian selalu hidup dalam kecukupan. Satu pesan papa, jangan pernah mau tunduk pada orang yang ingin menginjak harga dirimu.""Pa, tidak ada manusia di dunia ini yang ingin harga dirinya diinjak-injak." Alyssa ikut membuka suara. Dia datang dari arah kamar Pak Arsenio bersama dua pelayan yang membawa koper besar.Hati Zanna semakin sedih. Padahal dia masih merindukan sang papa, tetapi takdir justru kembali memisahkan mereka. Memang benar bahwa dia bisa saja berkunjung ke tempat papanya di Spanyol. Namun, semua tidak akan sama jika berkumpul di rumah kebanggaan mereka."Semoga urusan kamu sama Dimas cepat selesai dan menemukan pengganti yang lebih baik. Kalau sudah kelar, jangan menganggapnya ada di dunia ini. Papa tidak mau ka
Read more
Bab 52. Sosok dari Masa Lalu
Zanna menghabiskan waktu dengan belanja sampai mobilnya dipenuhi paper bag. Dia bukan sengaja ingin menghamburkan uang, tetapi kata orang, datang ke mall itu terkadang bisa memperbaiki mood. Apalagi kalau belanja sesuka hati walau tetap saja kesepian.Di kursi panjang berwarna putih, Zanna duduk menatap langit biru. Sore hari di kala masih gadis, Zanna memang sering berkunjung ke taman bersama teman-temannya. Dia juga pernah ditemani Dimas. Namun, sekarang sudah berbeda, Zanna tidak lagi memiliki keduanya.Begitu temannya tahu wanita itu kembali hidup kaya, mereka langsung mengirim pesan pada Zanna. Memintanya datang ke salah satu restoran mahal tempat kumpul mereka dulu. Namun, Zanna menolak tanpa sepatah kata dengan cara memblokir sosial media dan kontak Whats-App mereka."Zanna? Kamu Zanna, kan?" Seorang lelaki berdiri di hadapan Zanna. Senyum mengambang sempurna seperti orang yang dipertemukan dengan pujaan hati setelah berpisah belasan tahun.Postur tubuh ideal, kulit sehat teraw
Read more
Bab 53. Mental Pelakor?
"Atha, jadi kamu sengaja ninggalin aku demi ketemu perempuan ini?!" bentak si Gadis begitu jarak di antara tersisa satu meter saja.Dia adalah Cindy. Seorang gadis yang sudah dua tahun ini mengikuti Atha ke mana pun dia pergi. Bukan karena mereka sepasang kekasih, melainkan keinginan orang tua. Meski dijodohkan, Atha belum bisa menerima. Selain karena Cindy terlalu manja, Atha masih tertawan pada sebuah nama."Maksud kamu apa, Ndy?""Kamu selingkuh sama dia, Tha? Sejak kapan?" Cindy mengalihkan pandangannya pada Zanna. "Heh, Gadis Kampungan! Kalau nggak laku, jangan ngambil pacar orang. Susah ya kalau udah punya mental pelakor!"Zanna berdiri, dia mencengkram tangan Cindy yang hendak menamparnya. Memberi tatapan tajam, sedikit menusuk kalbu, menciutkan nyali siapa pun yang melihat. Zanna bisa melakukannya dengan baik, hanya saja selama ini terlalu mengutamakan rasa iba."Gadis kampungan?" Zanna tersenyum sinis. "Kalau Atha pacar kamu, silakan bawa dia pergi!""Tidak, Za. Kamu jangan s
Read more
Bab 54. Cerita di Bawah Sinar Bulan
Sesampainya di rumah, Zanna langsung membersihkan diri begitu pun dengan Alyssa. Mereka akan kembali bertemu di taman belakang pukul tujuh malam. Di sepanjang perjalanan tadi Zanna menjadi pendengar terbaik.Alyssa bercerita banyak hal tentang Pak Arsenio selama menunggu jadwal penerbangan. Lelaki tua yang terlihat muda karena merawat diri itu mengaku sulit meninggalkan kedua anak perempuannya. Terutama Zanna. Sekalipun usia telah memasuki taham dewasa, tetap saja Pak Arsenio menganggapnya seperti anak kecil.Masalah dalam rumah tangga, tentu saja cukup menguras pikiran Zanna. Apalagi dibumbui dengan perdebatan mertua dan adik ipar. Menjadi babu di rumah suami sendiri, sedangkan saat masih gadis, Zanna bahkan tidak pernah mencuci piring kotor.Lupakan tentang masa lalu. Waktu berputar begitu cepat, sekarang jarum jam panjang menunjuk angka tujuh malam. Sesuai janji, kini mereka duduk di bangku panjang taman. Taman yang Alyssa rawat segenap hati di waktu luang dan kini ada banyak bunga
Read more
Bab 55. Perkenalan Romantis
Hari berganti minggu, minggu pun berganti bulan. Tanpa terasa, Zanna telah menerima surat perceraian. Dengan demikian, dia sudah bebas dari masalah yang selama ini mengganggunya. Akan tetapi, dendam itu selalu ada dan harus dibalas hingga tuntas.Zanna sudah bersumpah akan membuat Dimas sekeluarga membayar kelakuannya selama ini dengan kepahitan yang tidak bisa mereka lupakan. Tidak peduli bagaimana pendapat orang, Zanna harus menuntaskan semuanya agar bisa tersenyum menang. Jika pun nanti sampai pada kematian, Zanna tidak akan menyesal.Masih teringat ketika Alyssa bilang ingin mengenalkannya pada seorang teman. Setelah makan malam waktu itu, Zanna mengutarakan perasaannya pada sang kakak. Dia mengaku belum bersedia membuka hati sampai surat resmi perceraian dengan Dimas sudah di tangan."Jadi, apa rencanamu selanjutnya? Sandra jadi pengangguran karena hamil, Dimas pun tidak punya pekerjaan. Merasa puas?" Alyysa menghampiri Zanna yang sibuk berkutat dengan laptop."Belum, Kak. Setela
Read more
Bab 56. Orang Gila?
Mereka mengobrol cukup lama. Saat Ham Qiu pamit duluan karena ada urusan mendadak yang berkaitan dengan istrinya, Alyssa memberi ruang untuk Akmal dan Zanna bicara di taman belakang agar semakin dekat.Akmal mengangguk setuju, dia mengekor di belakang Zanna menuju taman di mana perempuan itu sering melamun, memikirkan masa depan serta menyesali masa lalu. Keduanya sudah dewasa, tidak pantas lagi untuk bertingkah seperti remaja yang baru merasakan manisnya cinta.Di sebuah kursi panjang, mereka duduk berdampingan. Zanna menarik napas panjang, sedikit gugup kala berada di dekat Akmal. Beberapa kali dia mencuri pandang tanpa tahu harus membahas apa di hari pertama mereka menjadi teman."Za, kamu jangan salah paham, aku penasaran aja. Kenapa Dimas menceraikan kamu? Hari itu kalian berdebat panjang sampai aku nggak tahan untuk diam dan menjadi penonton. Tapi kalau misal kamu keberatan, nggak apa-apa."Zanna diam selama hampir satu menit. Menurutnya, Akmal memang pantas bertanya. Jika pun Z
Read more
Bab 57. Menjebak Sandra
Sore itu, awan berkabut tebal menghias langit sehingga tidak ada celah bagi sang mentari untuk menampakkan kilau keemasannya. Dua perempuan dewasa berdiri saling berhadapan di sebuah taman yang mulai sepi. Salah satu di antara mereka bertubuh gemuk, berbadan dua. Wajahnya kusam tidak terawat. Sementara perempuan di hadapannya berpenampilan beda. Mereka bagai langit dan bumi. Dia adalah Zanna dengan wajah dan kulit sehat terawat. Hampir tidak ada noda setitik pun menempel di tubuhnya. Perempuan itu sengaja mengundang Sandra bertemu di taman tempat favorite-nya. "Selamat, ya, karena sekarang Dimas sudah punya pekerjaan lagi. Ya, walau cuma di bengkel, tapi minimal gitu lah daripada nganggur. Sebentar lagi, kan, kamu lahiran." Zanna mengulum senyum tipis. Sandra memutar bola mata malas. Menurut prediksi dokter kandungan, dia akan melahirkan dua bulan ke depan. Jadi, Dimas harus kerja banting tulang bahkan rela menggadaikan sertifikat rumah pada mertuanya demi persiapan lahiran sang ist
Read more
Bab 58. Pilihan yang Sulit
"Tidak ada yang bisa diharapkan darimu." "Bohong. Nggak mungkin kamu mengulik masa lalu aku kalau nggak ada maksud lain. Katakan, Za, apa yang kamu inginkan?" Zanna terkekeh pelan. Dia sudah menduga kalau Sandra akan mengatakan itu ketika sudah membuka rahasianya. Ini kesempatan besar, dia tidak boleh melewatkan begitu saja dan harus menjalin kerjasama sebelum berubah pikiran. "Lanjutkan, aku mendukungmu, Sandra." "Maksudnya?" "Kita tidak ada urusan. Kamu pacaran sama Dimas karena dia mengaku lajang, kan? Itu bukan salahmu. Sekarang kamu memiliki Gunawan, lelaki yang jauh lebih kaya. Dimas nggak ada apa-apanya, cuma pekerja di bengkel yang gaji nggak seberapa. Kalau sama dia, hidupmu bakal melarat. Aku aja dulu belum punya anak paling banyak dijatah sejuta, itu pun mungkin sekali selama tinggal bareng mertua. Daripada nanti stress tak tertolong, mending jadi simpanan." "Aku masih belum mengerti. Maksud kamu apa?" "Sandra, aku bencinya sama Dimas sekeluarga doang, bukan sama kamu
Read more
Bab 59. Aku Pamit
"Setidaknya aku sudah melakukan tugasku dengan baik. Kalau Sandra masih menyakiti hati Zanna, aku tidak akan segan mengakhiri hidupnya. Terima kasih, Za. Aku pamit!" gumam Atha mengukir senyum tipis menerobos hujan yang semakin deras.Seperti itulah cinta, tidak peduli pujaan hati bersama siapa asal bahagia dalam keadaan apapun. Atha masih menyimpan perasaan mendalam untuk Zanna, tetapi ragu bahwa bahagia perempuan itu ada padanya.Deretan pesan yang tidak pernah dibalas, bahkan foto profil Whats-App Zanna telah memutih membuat Atha melangkah mundur, membawa cinta dan luka untuk dia kenang sepanjang hidup. Atha merasa bahwa dia harus berusaha agar tidak pernah bertemu dengan Zanna lagi kecuali jika perempuan itu yang menginginkannya.Biar saja Zanna tidak tahu jika Atha melakukan hal tadi pada Sandra. Itulah yang menjadi alasan dia enggan menyebutkan nama. Atha tulus membantu semata-mata agar pujaan hatinya terhindar dari belenggu orang jahat. Selama bisa memastikan Zanna bahagia, mak
Read more
Bab 60. Bunga Terakhir
Tepat pukul delapan pagi Zanna dan Alyssa sudah tiba di depan pagar sebuah rumah berwarna putih, megah dan besar. Beruntung saat sibuk berkirim pesan dengan Atha dulu, dia memberitahu alamat dengan harapan Zanna mau berkunjung ke sana.Namun, Zanna mengerutkan kening saat melihat di depan rumah berjejer banyak mobil mewah. Apa semua milik Atha?"Ada hajatan kali, ya? Kita kayaknya salah kostum deh." Alyssa melihat baju yang dia pakai. Kemeja dan celana jeans seperti biasa.Zanna pun dipaksa berpakaian meniru kakaknya. Mereka sedikit ragu untuk masuk ke rumah itu karena terlalu ramai. Lagi pula, jika hanya merantau ke kota seberang, kenapa harus mengundang banyak orang?Seribu tanya dalam benak Zanna masih belum terjawab sampai dia melihat seorang ibu-ibu keluar dari rumah itu. Matanya merah seperti habis menangis. Zanna menduga dia sedih karena Atha akan segera merantau.Saat jarak mereka semakin dekat, Zanna memberanikan diri untuk bertanya, "Maaf, Bu, saya temannya Atha. Tadi malam
Read more
PREV
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status