Semua Bab Istri Rahasia: Bab 41 - Bab 50
74 Bab
Dendam Terbalaskan
Pagi ini Reyshaka semangat sekali pergi ke kantor setelah mendapat suntikan gairah tadi malam dari sang istri yang katanya tengah merajuk.Selama perjalanan menuju kantor, bibirnya tidak berhenti tersenyum mengingat moment bercinta mereka tadi malam di mana dia memaksa Namira untuk mengungkapkan cinta.Ekspresi Namira yang tengah merajuk meminta cerai, sungguh membuat hati Reyshaka justru menghangat.Berarti benar Namira mencintainya, perasaan yang sama yang seperti dia rasakan kepada wanita itu.Bukan hanya itu saja kebahagiaan yang tengah dirasakan Reyshaka karena tadi malam dia mendapat email surat pengunduran diri dari Rivan yang sudah Reyshaka tandatangani sebelum pergi ke kantor untuk kemudian dikirim kepada bagian HRD agar bisa diproses secepatnya.Surya sudah mengundurkan diri lebih dulu lalu menghilang entah kenapa sampai tadi malam dia mencoba menghubungi sahabatnya itu dan tersambung ke voice mail.Surya memang yang paling lemah mentalnya, yang ditakutkannya di dunia ini ad
Baca selengkapnya
Lega
Bisik-bisik tentang kasus Rivan mulai terdengar ke seantero kantor.Reyshaka harus melakukan meeting dadakan untuk membahas kasus Rivan agar tidak tersebar keluar dan meminta para karyawan perempuan yang pernah dilecehkan Rivan untuk memberi keterangan sekalian membuat laporan ke pihak yang berwajib agar bisa menambah berat hukuman kepada Rivan.Beberapa karyawan perempuan diberi ijin meninggalkan pekerjaannya sebentar untuk membuat laporan.Dan di antara daftar perempuan yang dirahasiakan namanya itu tidak ada nama Namira, padahal dia yang paling kejam dilecehkan oleh Rivan.Mas Rey : Kenapa kamu enggak pergi membuat laporan?Reyshaka mengirim pesan kepada istrinya setelah memberikan ACC kepada para karyawan wanita untuk bergantian pergi ke kantor Polisi membuat laporan. Nami : Aku mau lupain itu, Mas … aku ingin menganggap kalau itu enggak pernah terjadi sama aku.Karena pasti saat memberikan keterangan, Namira harus menggali lagi ingatan tentang kejadian buruk malam itu yang telah
Baca selengkapnya
Introgasi
Nyatanya bukan hanya Doni dan Angela sebagai kepala bagian HRD di mana tempat Rivan pernah bekerja saja yang diinterogasi.Reyshaka juga selaku CEO sempat dipanggil oleh pihak Kepolisian untuk dimintai keterangan mengenai Rivan.Reyshaka menceritakan apa adanya dan dia cukup terkejut karena Polisi tidak membahas tentang Namira padahal sebelumnya sudah menginterogasi Doni.Berarti Doni tidak membahas tentang kejadian malam itu saat dia, Rivan dan Surya melecehkan Namira.Mungkin Doni tidak ingin ikut terseret kasus pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Rivan atas pelaporan beberapa karyawan wanita Mars Byantara Group yang sekarang sedang ditangani oleh pihak Kepolisian.Beberapa jam lamanya Reyshaka berada di kantor Polisi dan baru jam makan siang dia bisa kembali ke kantor.“Pak … ada pak Archio di ruangan Bapak,” kata Raina memberitahu ketika mereka bertemu di loby.Raina hendak pergi ke kantin saat Reyshaka tiba.Netra Reyshaka melebar, dia yakin pasti ayah Archio tahu masalah i
Baca selengkapnya
Harus Melepaskan
Ayah Archio masuk ke dalam lift yang langsung terbuka begitu memencet tombolnya.“Sore, Pak!” sapa salah seorang karyawati yang tidak lain adalah Mala.“Sore.” Ayah Archio menyahut ramah.Lift tersebut lantas berhenti di lantai di mana ruangan Namira berada.“Sore Pak Archio!” Dimas menyapa bersama anggukan kepala sembari masuk ke dalam lift.“Sore.” Ayah Archio membalas.Namira yang tadi berdiri si belakang Dimas kemudian tercenung sesaat begitu melihat sosok pria yang sering dia lihat fotonya di ruangan meeting yang tidak lain adalah ayah mertuanya.“Mira … mau masuk enggak?” kata Dimas menyadarkan Namira.“Oh iya ….” Namira bergegas masuk, jantungnya berdetak kencang sekali karena posisi berdirinya sekarang adalah tepat di samping ayah Archio.“Kalian dari divisi mana?” Ayah Archio bertanya.“Kami tim desain, Pak!” Mala yang menjawab.“Wah … hebat, tim desain itu salah satu ujung tombak perusahaan ini … kalian harus kreatif dan terus mengikuti perkembangan jaman ya.” “Siap Pak!” H
Baca selengkapnya
Membujuk
“Mau ke mana kalian?” Ayah Altezza bertanya saat melihat Reyshaka menarik koper menuruni tangga diikuti Namira. “Kami mau ke Bandung, Pak!” Ryshaka menjawab.“Urusan bisnis?” Ayah Altezza bertanya skeptis.Sekarang bicaranya sudah lancar berkat theraphy yang rutin beliau lakukan sehingga bibirnya tidak bengkok lagi dan tangannya jiga bisa diluruskan.Ayah Altezza juga sudah bisa jalan meski belum dalam jarak yang terlalu jauh.“Saya mau bawa Nami ke rumah kakek dan nenek saya di Bandung.” Sebagai suami dari Namira, Reyshaka merasa tidak perlu takut untuk membawa Namira pergi ke mana pun dia mau.Mata ayah Altezza seketika membulat, beliau menatap Namira nyalang dan yang ditatap malah menundukan kepalanya.Reyshaka telah memberitahu Namira kalau akan membawanya ke Bandung bertemu kakek dan nenek karena ayah dan bunda juga Zaviya bersama Salsabila sudah kembali ke Surabaya langsung dari Bandung lantaran mendapat kabar kalau kesehatan eyang Prita memburuk.Reyshaka ingin mencari tahu ba
Baca selengkapnya
Mempublikasikan
Namira berusaha mempengaruhi pikiran Reyshaka meski hatinya sangat sakit.Reyshaka menoleh hanya untuk memberikan tatapan sengit kepada Namira.“Mas … aku enggak apa-apa kalau Mas berubah pikiran dan tetap melakukan niat awal Mas saat menikahi aku … Mas udah beliin aku rumah, mobil … asalkan tetap membiarkan aku bekerja di Mars Byantara Group atau melempar aku ke perusahaan lain yang penting aku masih bisa kerja untuk membiaya hidup … aku rela, Mas ….” Raut wajah Reyshaka mengeras mendengar Namira menyerah seperti itu, genggamannya pun mengendur.“Mas harus realistis … enggak ada yang bisa Mas banggakan dari aku … malah Mas akan mendapat malu kalau semua orang tahu siapa aku … Sudah cukup Mas berkorban untuk aku.” Namira mengeratkan genggaman tangannya.“Kamu enggak mencintai aku.” Satu kalimat itu yang Reyshaka ucapkan sebagai tanggapan.“Aku enggak pantas untuk Mas cintai.” Suara Namira terdengar serak dan saat itu juga Reyshaka melepaskan genggaman tangannya.Air mata Namira seket
Baca selengkapnya
Bayangan Perpisahan
“Bunganya bagus-bagus, Ni … boleh saya bawa satu ke Jakarta untuk ditanam di halaman rumah?” Namira berujar basa-basi sambil mengamati segala macam tumbuhan di taman belakang rumah kakeknya Reyshaka.“Kamu suka tanaman juga?” Nini beranjak dari kursi di mana tadi dia dan Namira berbincang santai.“Iya … tapi belum sempet beli, saya kerja … pergi pagi dan pulang sore … jadi taman di halaman rumah kami cuma rumput aja.” Nini mengambil satu pot bunga berukuran kecil dengan warna merah dan hijau yang cantik.“Ini bawa aja,” kata Nini memberikan pot tersebut kepada Namira.“Cantik, kaya kamu.” Nini menambahkan membuat pipi Namira merona.“Lalu yang itu, yang itu dan yang itu … dan yang ini kamu bisa tanam di luar atau di dalam ruangan … namanya lidah mertua, merawatnya enggak sulit enggak seperti namanya yang seolah menyeramkan ya.” Nini tertawa diakhir kalimatnya diikuti Namira.“Tapi percayalah ayah dan bundanya Khalis berhati baik … mereka pasti menyayangi kamu.” Nini tersenyum bersama
Baca selengkapnya
Satu- persatu Tumbang
“Pak! Pak Doni kecelakaan di proyek!” Raina berseru panik sembari masuk ke ruangan Reyshaka.Pria itu mengangkat pandangan dari berkas yang sedang dibaca, keningnya mengkerut dalam mencerna informasi yang baru saja dia terima.“Kecelakaan gimana?” Reyshaka bertanya saat Raina bergerak mendekat.“Ada tiang baja yang jatuh dan menimpa kaki pak Doni, Pak … sekarang pak Doni sedang dilarikan ke rumah sakit!” Reyshaka bangkit dari kursi kebesarannya, dia meraih dompet dan ponsel dari laci meja kerja.“Ikut saya ke rumah sakit!” titah Reyshaka, langkah panjangnya menderap menuju lift.“I-iya, Pak!” Raina menyusul di belakang Reyshaka, tidak lupa menyambar tas saat melewati mejanya.Setelah beberapa detik menunggu akhirnya pintu lift terbuka.Reyshaka dan Raina masuk ke dalam box besi yang dalam keadaan kosong.Hanya berjarak satu lantai saja, pintu lift terbuka lagi.Netra Reyshaka melebar saat bertatapan dengan pengguna lift di lantai tersebut yang tidak lain adalah istrinya.Dia bergeser
Baca selengkapnya
Janji
Pandangan Reyshaka dan Doni langsung bertemu begitu Reyshaka membuka pintu kamar rawat inap di mana Doni masih terbaring di atas ranjang pasien.Tatapan Doni berubah sendu membuat Reyshaka merasa iba dan pria itu bergerak mempercepat langkah untuk tiba di samping Doni.“Rey,” panggil Doni dengan suara serak.Reyshaka duduk di kursi samping ranjang Doni, matanya melirik sekilas sisa bagian kaki Doni yang tertutup selimut.“Gue udah minta Angela buat ngurusin asuransi lo—“ Kalimat Reyshaka terjeda. “Lo mau pecat gue, Rey?” Reyshaka terdiam sejenak sembari menatap Doni, memikirkan kalimat halus untuk menjawab pertanyaan tersebut.“Kalau lo mampu lo masih bisa kerja.” Doni tertawa sumbang lantas menundukan pandangan, mengerti kalau Reyshaka sedang menjaga perasaannya sebab tanpa kedua kaki tidak mungkin dia mampu melakukan pekerjaannya.“Apakah akan ada sumbangan juga nanti dari pihak perusahaan?” Kakak perempuan Doni yang duduk di sofa tiba-tiba bersuara, dia bangkit dan mendekat pada
Baca selengkapnya
Merelakan
Dari Bandara, Reyshaka langsung menuju rumah sakit.Keluarganya telah berkumpul di sana bahkan Amara yang berdomisili di Bandung sudah sampai sejak tadi sore.“Khalis.” Bunda Venus menyambut di koridor dengan sebuah pelukan.Melalui jendela kaca yang tirainya sengaja tidak ditutup, di dalam ruang ICU itu ayah tengah duduk di kursi di samping ranjang eyang.Kedua tangan beliau menggenggam satu tangan eyang, tatapan ayah tampak sendu tertuju pada eyang yang terbaring lemah dengan selang oksigen di hidung.Reyshaka tahu sesayang apa bunda kepada eyang.Tidak pernah ada isu dalam keluarganya kalau menantu akan dijajah ibu mertua, yang ada eyang melayani dan merawat bunda ketika dulu tengah hamil Amara dan Zaviya.Seingat Reyshaka, tidak pernah satu katapun keluar dari bibir eyang yang menjelekan bunda.Eyang menyayangi bunda Venus seperti menyayangi ayah Archio dan budhe Natalia.Usapan lembut Reyshaka berikan di pundak bunda Venus yang menangis di dadanya.“Sabar ya Bun ….” Reyshaka berg
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status