All Chapters of Pendekar Tanpa Wajah: Chapter 141 - Chapter 150
254 Chapters
141 - Keberanian Seorang Yao Chen
“Dia yang membunuh mereka semua?” Mendadak, ada banyak orang dari Sekte Matahari Merah menoleh dengan tatapan ganas ke Yao Chen.Murid yang tadi berteriak menuding Yao Chen, segera menceritakan semua yang terjadi padanya ketika dia nyaris dibunuh Yao Chen.Segera saja, guru pendamping dari Sekte Bilah Langit mulai waspada dan menyiapkan kuda-kuda mereka, bersiap jika pihak lawan menyerang.“Apa buktinya?” tanya Wang Lihui dengan kening berkerut.Mereka tidak boleh tergesa-gesa menjatuhkan keputusan. Ini bisa berujung perang besar antar sekte, maka dari itu harus ditangani sebijaksana mungkin.“Murid kami sudah berkata demikian! Butuh bukti apa lagi?” Seorang guru Sekte Matahari Merah menjawab Wang Lihui.Sementara, Yao Chen kini sudah berada di belakang Sima Honglian, dilindungi oleh wanita itu.Mata Yao Chen menatap punggung Sima Honglian, merasa terharu dengan cara wanita itu menjaga dirinya.“Huh! Bisa saja muridmu hanya sekedar bicara kosong! Siapa pun bisa menuduh orang lain hany
Read more
142 - Jumlah Kristal Inti Milik Yao Chen
“Ya, ada banyak hingga ratusan murid Sekte Matahari Merah yang datang ke dunia rahasia untuk membunuhku.” Yao Chen mengulang lagi untuk menegaskan pernyataannya.Sekali lagi terdengar suara terkejut dari banyak orang. Apa yang baru saja disampaikan Yao Chen sangat meledakkan otak mereka.Sekte Matahari Merah bisa melakukan itu? Pembunuhan terhadap seorang murid lawan hingga mengerahkan ratusan orang?“Yao Chen, kau yakin?” Sima Honglian sampai harus bertanya dengan tatapan serius.Mengangguk sebagai respon awal, kemudian Yao Chen berkata, “Ada saksinya, Li Yaren dan Zhuge Ling. Mereka melihat sendiri bagaimana murid-murid Sekte Matahari Merah sengaja mencariku untuk membunuhku, bahkan murid yang tidak ikut babak final, mereka berbondong-bondong masuk ke dunia rahasia untuk menargetkan aku.”Ini sungguh merupakan suatu preseden yang sangat buruk bagi wajah Sekte Matahari Merah. Setelah hal semacam itu terungkap dan tersebar keluar, maka akan semalu apa sekte mereka di regional ini? Bah
Read more
143 - Pemenang
“Apa?! Kau memiliki 1.988 kristal inti?!” Guru Sekte Matahari Merah melotot ke Yao Chen.Agak mengherankan juga apabila pemuda dengan tingkat kultivasi seperti Yao Chen ternyata bisa mengumpulkan begitu banyak kristal inti.“Kau! Apakah kau berlaku curang?” Guru lainnya dari Sekte Matahari Merah memicingkan mata menatap curiga ke Yao Chen.Wajar apabila mereka tak memercayai jumlah kristal yang dikeluarkan Yao Chen, karena peserta lain hanya mengeluarkan kisaran ratusan saja, tak sampai mencapai ribuan.“Aku menggunakan taktik yang baik,” ucap Yao Chen, “seperti mencari dan memburu hewan-hewan roh yang hidup berkelompok banyak, sehingga itu memudahkan aku mendapatkan kristal inti lebih banyak.”Dia tak keberatan memberikan tips ini. Orang-orang mengangguk-anggukkan kepala dan menilai kecerdasan taktik Yao Chen.“Huh! Pantas saja kristal inti yang kau kumpulkan dari level yang rendah.” Guru Sekte Matahari Merah tadi mendengus remeh ke Yao Chen.Mereka memang takjub dengan banyaknya jum
Read more
144 - Kolam Naga Peninggalan Gao Long
“Apa kau bilang? Ini peninggalanmu, Gao Long?” Yao Chen bertanya ke Embrio Naganya.Entah dia salah dengar atau Gao Long sedang membual padanya, karena naga satu itu kerap membangga-banggakan dirinya sendiri tanpa Yao Chen bisa mempertanyakannya pada orang lain mengenai kebenarannya.“Ha ha ha! Tentu saja, bocah! Ini benar-benar kolam yang pernah aku tinggalkan ribuan tahun lalu! Atau puluhan ribu? Ah, entahlah sudah berapa lama aku ini hidup!” Gao Long meyakinkan Yao Chen.“Kau tau, bocah, dulu aku ke tempat ini hanya sekedar iseng belaka. Saat itu aku sedang jengah karena amukan istriku yang ke-769, dan aku lari ke planet ini, bertemu dengan kuda cantik di tanah ini, lalu mengawininya, dan aku membuka sebuah gua lalu menciptakan danau kecil di dalamnya untukku mandi membersihkan diri. Tapi karena aku tak ingin perbuatanku terendus istriku, aku sengaja menaruh setetes esensi darahku ke sini agar bisa beralasan aku ke tempat ini dalam keadaan terluka, ha ha ha!”Yao Chen mendengarkan
Read more
145 - Habisnya Esensi di Kolam
“Oh! Aku pikir hanya aku saja yang merasa energi di kolam menyusut dengan cepat.” Murid lainnya menimpali.“Warnanya bahkan memudar! Tidak sepekat sebelumnya!” pekik yang lain.Segera, terjadi kehebohan mengenai perubahan di Kolam Naga. Sedangkan Yao Chen masih tetap tegak berdiri dan terus berkultivasi seakan tidak terganggu dengan apa yang terjadi di sekitarnya.“Hm?” Li Yaren membuka matanya karena keributan itu dan dia juga merasakan apa yang mereka rasakan.Seperti yang dikatakan rekan-rekan muridnya, warna merah darah sebelumnya memang memudar drastis dan itu mengejutkan Li Yaren.Secara otomatis, pandangan mata Li Yaren beralih ke Yao Chen sambil membatin, ‘Bocah ini! Jangan-jangan semua energi di kolam diserap olehnya hanya karena dia memiliki naga di dalam tubuhnya?’Menolehnya Li Yaren ke Yao Chen dan mematung memandang pemuda itu, pandangan murid-murid lainnya mengikuti Li Yaren.“Dia … aku bisa merasakan hawa kolam ini seakan lari ke dia! Ya, aku yakin itu!” teriak salah s
Read more
146 - Kenaikan Tingkat 4 Menengah
‘Aku … aku tak ingin naik tingkat di sini!’ Yao Chen menggertakkan gerahamnya.Energi Qi di dalam dantiannya bergolak seperti tsunami yang menerjang seluruh meridiannya.Dia takut akan akibat dari kenaikan tingkatnya. Ini karena dia sadar seperti apa efek yang akan ditimbulkan jika dia mengalami kenaikan level kultivasi.Dulu, gua miliknya di belakang Sekte Bilah Langit pun sampai runtuh dan dia nyaris terkubur di sana hanya karena dia naik tingkat.Pernah juga hunian istimewanya di sekte sampai berguncang seperti ada gempa saat dia naik tingkat berikutnya.‘Aku … aku tak boleh naik tingkat sekarang!’ seru Yao Chen di hati.Meski begitu, Yao Chen belum memiliki kemampuan untuk menahan kenaikan tingkatnya. Dia butuh mempelajari metode itu.“Krrkkhh ….” Yao Chen menggeram rendah untuk menahan dorongan kuat di tubuhnya.Dari dalam tubuhnya, meridian-meridian Yao Chen mulai meletupkan dentuman-dentuman rendah ketika jalur meridian semakin melebar sehingga energi Qi bisa masuk dengan lebih
Read more
147 - Di Ambang Pertumpahan Darah
“Apa?! Menyerahkan Yao Chen padamu?” Wang Lihui kini turun bicara. “Ketua Hu, kau tidak bisa sembarangan menaruh semua kesalahan pada Yao Chen.”Sebagai orang yang diserahi tanggung jawab oleh Ketua Sekte Bilah Langit, tentu saja Wang Lihui tak membiarkan ada murid sektenya dirugikan secara keterlaluan.“Masih perlu dipertanyakan?” Ketua Sekte Matahari Merah melotot ganas ke Wang Lihui dan beralih ke Yao Chen. “Dia menghancurkan harta berharga milik sekteku! Bahkan dia mati ratusan kali pun belum membuatku puas!”Sementara itu, ketegangan langsung melonjak antara kedua belah pihak. Semua murid kedua sekte di sana sudah bersiap dengan kuda-kuda serangan mereka.“Ketua Sekte Hu Tui, tolong tahan amarahmu!” Mendadak, terdengar suara bergema di langit.Ketika pandangan semua orang mendongak ke langit, di sana ada kapal udara besar dan megah sebesar kapal pesiar modern di Bumi. Ada 3 sosok yang berdiri di ujung depan, mereka semua terlihat gagah dan dipenuhi kharisma.“Zhuge Yang.” Ketua S
Read more
148 - Ajakan Istimewa Zhuge Ling
‘Duh, pertanyaan yang sulit!’ Yao Chen membatin.Dia tak mungkin mengatakan bahwa naga di dalam tubuhnya yang menyerap semuanya karena esensi darah itu milik si naga. Dia tak ingin dirinya dijadikan objek penelitian dan dibongkar-bongkar.“Itu … aku … mungkin karena api alkimia aku yang bersinergi dengan Kolam Naga, makanya itu ….” Yao Chen sedikit gugup menjawab.“Ah, benar juga!” Sima Honglian menyambar. “Yao Chen memiliki api alkimia yang kuat dan kebetulan Kolam Naga memiliki unsur elemen api yang kuat juga, maka tak heran kalau dia secara tidak sengaja menyerap semuanya. Itulah kenapa dia mengalami kenaikan tingkat dan juga secara kebetulan meruntuhkan guanya.”Sima Honglian memahami kesulitan Yao Chen dan bergegas membantunya dengan jawaban yang bisa diterima akal.“Wajar.” Wang Lihui angguk-anggukkan kepala, setuju dengan penjelasan Sima Honglian.Yao Chen bersyukur luar biasa ada Sima Honglian yang membantunya.Matanya melirik ke wanita molek itu dan Sima Honglian sedang terse
Read more
149 - Wajahnya Sudah Sembuh dan Sangat Tampan
‘Akan dibawa ke manakah aku oleh Master?’ Yao Chen bertanya-tanya.Dia berjalan mengikuti Sima Honglian keluar dari aula lantai 2 kapal udara.Sedangkan di belakangnya, ada banyak murid senior yang mendecih dan geram melihat Yao Chen terus mendapatkan perhatian Sima Honglian.“Sialan! Kenapa Master Sima selalu memerhatikan bocah tengik itu?” Seorang murid pria senior menggertakkan geraham sambil memandang iri ke Yao Chen.Banyak murid senior di Sekte Dalam yang sangat berharap bisa diangkat menjadi murid Sima Honglian.Sayang sekali Sima Honglian termasuk pengajar yang memiliki temperamen unik, sangat jarang mengangkat murid dan tidak menggubris orang yang memohon dijadikan murid langsungnya.“Tak hanya Master Sima saja! Dewi Zhuge juga banyak memerhatikan dia!” Orang lain menimpali.Segera saja, pandangan mereka beralih ke Zhuge Ling yang sedang minum teh.Merasa dirinya menjadi pusat pandangan banyak murid pria, Zhuge Ling menoleh ke mereka dan berkata ketus, “Liat apa, huh?!”Sonta
Read more
150 - Kembali ke Sekte dan Bertemu Musuh
“Ma—Master ….” Yao Chen gugup. Dia merasa kacau di hatinya. Dia yang mencoba untuk menguburkan rasa kagum dan terpesonanya dengan Sima Honglian, kini wanita itu justru melakukan sesuatu yang bisa meruntuhkan tekadnya. “Hi hi!” Sima Honglian menghentikan dirinya ketika jarak wajah mereka sudah begitu dekat hingga bisa merasakan embusan napas satu sama lain. Jakun Yao Chen naik-turun ketika menelan saliva secara refleks akibat perbuatan Sima Honglian. “Master, kau mengagetkan aku.” Ada rasa kecewa ketika Yao Chen melihat Sima Honglian menarik wajah menjauh darinya. Senyum dikulum Sima Honglian membawa banyak makna di benak Yao Chen. “Sepertinya api spesialmu itu yang menjadi dalang dibalik habisnya esensi Kolam Naga. Apakah dugaanku benar?” Sima Honglian mulai mengalihkan pembicaraan ke hal lain. Karena wanita itu sudah mengetahui mengenai api murni, maka Yao Chen mengangguk saja, meski pelaku sesungguhnya adalah Gao Long. Dia belum ingin menguak mengenai Gao Long. “Yao Chen, s
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
26
DMCA.com Protection Status