All Chapters of Setelah Mengetahui Rahasia Bos Wanitaku, Aku Terkena Masalah Besar: Chapter 611 - Chapter 620
630 Chapters
Bab 611
Mendengar itu.Kepala Marcel bermandikan keringat dingin. Dia tidak bisa berkata-kata, seolah-olah tenggorokannya tersumbat oleh dahak.Liana bertanya lagi, "Mau perang atau nggak? Ayo jawab!"Marcel menarik napas dalam-dalam dan menenangkan hati. Lalu, dia mengembuskan napas."Nggak nyangka Tuan Muda Adam dari Keluarga Riyanto begitu semena-mena, jadi pemabuk dan pecandu narkoba, bahkan nggak sengaja jatuh dari gedung. Sayang sekali! Sayang sekali!"Semua anggota Keluarga Riyanto di belakangnya terperanjat."Ayah! Bukankah Ayah bilang Kak Adam mati karena dijebak?""Ya! Adam baik-baik saja sebelum pergi, kenapa sekarang jadi bunuh diri?""Keluarga kita adalah keluarga bangsawan adipati! Kalau orang-orang tahu, bagaimana dengan reputasi Keluarga Riyanto?"Mereka semua memprotes dengan tegas dan logis.Namun, Marcel menampar mereka dan berteriak dengan marah,"Kurang ajar! Mana bisa kalian omong kosong soal kematian! Dia bunuh diri! Dia memang bunuh diri!"Anehnya, nada Marcel penuh key
Read more
Bab 612
"Di mana kamu? Kakak ke sana sekarang."Deon tahu sekarang adalah saat di mana adiknya paling membutuhkan penemanan dari keluarga."Di Jalan Platinum. Aku kirimkan letaknya.""Oke! Kakak nggak jauh dari sana, belasan menit sudah sampai."Deon mengaktifkan mode pesawat di ponselnya.Pada saat ini, Deon tidak ingin siapapun mengganggunya untuk menemani keluarganya.Ada banyak tempat wisata viral di Jalan Platinum, juga sangat ramai. Sebagian besar adalah pasangan kekasih dan mahasiswa.Dengan mata yang jeli, Deon menemukan Diana yang memakai pakaian kasual dan masker wajah di tengah keramaian orang.Mata Diana merah, jelas karena menangis.Diana sedang menunggu di depan toko eksklusif. Dikarenakan bosan, dia mengamati produk-produk di etalase.Mata Diana terpikat oleh sebuah tas jinjing biru. Dia berseru dengan takjub,"Cantik sekali."Dulu, Nadya sering membawa pulang tas cantik ke rumah. Itu secara tidak langsung memengaruhi Diana.Staf toko wanita segera tersenyum dan bertanya, "Nona
Read more
Bab 613
Staf toko wanita tercengang dan menelan kembali apa yang hendak dia katakan."Gesek kartu!" kata Deon tanpa meliriknya."Kakak!" Diana termangu. Lalu, dia berseru dengan kaget, "Cepat sekali Kakak sudah sampai?""Adikku sedang murung, tentu Kakak harus segera datang."Deon tersenyum seraya berkata.Namun, staf toko wanita itu tampak cuek."Kamu kakaknya? Adikmu nggak punya uang, tapi sembarangan sentuh barang mahal. Memangnya kamu bisa bantu dia ganti rugi?""Kamu akan tahu setelah gesek kartu." Deon berkata dengan santai, "Aku beli."Diana menggerutu, "Kak, tas ini mahal sekali.""Nggak apa-apa! Kalau adikku suka, seberapa mahal pun kubeli," jawab Deon sembari tersenyum.Ekspresi dan sikap staf toko wanita berubah drastis setelah melihat nominal di mesin EDC."Maaf, tamu yang terhormat, suaraku agak keras tadi!"Staf toko wanita membungkuk dengan hormat. Dia berkata dengan ekspresi menjilat,"Bapak yakin mau beli tas ini? Kami punya tas yang lebih bagus lagi. Bapak nggak mau pertimban
Read more
Bab 614
Pria itu menatap Deon dengan dingin dan menyindir,"Berani sekali kamu!""Coba kamu tanyakan, siapa aku, Willy Husein, dulunya. Aku yang tagih biaya perlindungan dari toko-toko di jalanan ini!"Deon berkata dengan santai,"Ya, aku tahu. Secara halus, kamu pendekar. Secara kasar, kamu preman, 'kan?"Wajah Diana menjadi pucat karena tahu itu tidak akan berdampak baik.Diana buru-buru berujar, "Kak! Aku nggak mau tas itu, ayo kita pergi! Jangan lama-lama di sini!""Cih! Mau pergi? Telat! Berani sekali kalian!"Willy menyeringai sinis dan berseru, "Ayo! Ambilkan enam puluh juta!"Staf toko wanita terbengong. "Pak Willy? Benaran kasih mereka uang?"Willy langsung menjambak rambut staf toko wanita dan menghantamkan kepalanya ke meja konter. Kaca pun retak!Wajah staf toko wanita berlumuran darah. Dia berteriak dengan panik, "Pak Willy, ampun! Pak Willy, ampun!""Kamu yang bikin masalah ini, 'kan? Sekarang malah aku yang harus menyelesaikan masalahmu!"Willy sungguh agresif. Aksinya membuat j
Read more
Bab 615
"Hhmm? Dikepung?"Deon mendongak untuk memandang sekeliling. Dia berkata dengan tenang,"Bisakah kalian pergi? Bau kalian terlalu menyengat, bikin aku nggak nafsu makan ...."Para pria bertato itu saling memandang dan mengira mereka salah dengar ...."Hahaha! Mau makan kenyang dulu sebelum mati?""Dia takut kelaparan di dunia bawah, jadi mau makan yang banyak dulu."Semua orang tertawa terbahak-bahak.Diana memijat keningnya dan merasa Deon sudah tidak waras!Pemimpin dari pria bertato berkata dengan mendominasi,"Kalian berdua harusnya tahu kenapa kamu datang, 'kan? Kalian berani ambil uang Tuan Willy, harusnya kalian bisa menduga tentang ini."Deon bertanya dengan santai, "Tuan Willy? Tuan Willy yang mana?"Pria itu menyeringai sinis dan berkata, "Pura-pura bodoh! Tentu saja Tuan Willy Husein!"Detik berikutnya!Terdengar bunyi nyaring dari luar!Seseorang menjerit-jerit seraya dilempar dari lantai atas dan jatuh keras di tanah! Kepalanya pecah terbengkalai!Semua orang terkejut dan
Read more
Bab 616
Namun, begitu pulang,Begitu masuk ke rumah, Deon tiba-tiba bergidik."Aneh! AC sudah dinyalakan? Kenapa dingin sekali?""Deon! Kamu sudah pulang?"Luna bertanya dengan nada dingin.Tidak! Selain Luna, ada juga suara seorang wanita yang familier!Jangan-jangan ... Deon yang panik menoleh ke sana pada seorang wanita montok, berkulit putih, dan memiliki bokong yang seksi."Mira!" Deon tercengang."Deon, bukannya kita baru ketemu beberapa hari lalu? Kenapa kamu kaget melihatku?"Tidak seperti biasanya, Mira memakai kaos kaki panjang berwarna putih dan rok pendek kerja.Melihat Deon masuk, Mira mengambil cangkir kopinya dan minum dengan elegan.Luna yang duduk di seberang menyilangkan tangan di depan dada, juga memakai rok hitam pendek!"Aku kirim pesan ke kamu sejam yang lalu, kenapa baru pulang sekarang? Lebih baik jangan pulang saja!"Luna melirik Deon dan menyindirnya.Kemudian, Luna tersenyum pengertian kepada Mira."Bu Mira, aku memarahi suamiku di rumah harusnya nggak melanggar huku
Read more
Bab 617
Sungguh frustrasi. Tidak heran dia merasa suasananya aneh ketika masuk.Kedua wanita ini sama sekali tidak akur. Mereka masih bisa bercakap dengan ramah sebelumnya. Begitu dia masuk, mereka langsung tidak akur.Mereka bahkan pergi ke kamar mandi untuk membandingkan postur tubuh?Apakah ini hal yang dapat dibayangkan oleh organisme berbasis karbon sepertinya?"Mereka benar-benar lucu. Aku duduk di ruang tamu saja sampai mereka selesai."Di dalam kamar mandi, terdengar bahwa kedua wanita itu memuji satu sama lain."Cih! Nggak nyangka punyamu lebih besar dari kelihatannya!""Kamu juga lumayan! Sepertinya pakaianmu terlalu ketat sehingga itu menghambat performa postur tubuhmu!""Jadi, kita nggak bisa bandingkan mana dari kita yang lebih bagus hanya dengan melihat satu sama lain?""Nggak bisa jadi kontestan dan juri sekaligus, harus cari orang ketiga untuk jadi juri!""Deon! Coba kamu nilai, mana dari kami yang punya postur badan lebih bagus!"Mira berkata dengan penuh percaya diri.Deon ya
Read more
Bab 618
Deon sekali lagi melihat tubuh telanjang yang sempurna itu, bagaikan hasil kerajinan seni yang dipamerkan!Deon sangat menikmatinya."Kalian punya satu kesamaan, ada tahi lalat di pantat."Sambil berkata, Deon menjulurkan tangannya ke sana."Jangan gugup, jangan malu. Ini bukan pertama kali aku lihat badan kalian, sudah kulihat semuanya. Tapi memang baru kali ini diperbandingkan.""Bu Luna, sejujurnya, pantatnya nggak sebagus Nona Mira.""Nona Mira, jangan bilang aku pilih kasih, tapi nyatanya, postur tubuhmu nggak semontok Bu Luna!""Kalau dilihat begini, kalian punya keunggulan masing-masing, nggak bisa ditentukan siapa pemenangnya! Kalau begitu, aku beri kalian masing-masing nilai 90. Kalau mau dapat nilai lebih tinggi, kalian harus merayu aku si juri kalian ...."Plak! Plak!Luna dan Mira serempak menampar Deon."Nggak tahu malu!""Dasar cabul!""Keluar!"Mereka dengan jengkel memungut handuk di lantai dan segera meninggalkan kamar mandi.Deon berdiri di tempat sambil memegang pipi
Read more
Bab 619
"Hhmm ...."Deon tidak terkejut. Pada kenyataannya, dialah yang membantu Elena naik takhta.Semua ini karena Stefan terlalu suka memamerkan kepintarannya!Deon tidak menyukai orang yang sok pintar. Orang pintar yang sesungguhnya tidak akan terburu-buru untuk menampilkan kehebatannya.Luna bertanya dengan kaget, "Kenapa kamu tenang sekali saat dengar kabar heboh ini? Jangan-jangan kamu sudah tahu sebelumnya?""Mana mungkin? Stefan sangat licik dan keji, hanya masalah waktu kapan dia mati."Deon segera menyanggah sambil menggelengkan kepala."Kalau begitu, Elena si tuan baru sudah menghubungimu?""Dia baru saja telepon aku. Dia bilang keluarga mereka tetap akan mendukungku, bahkan lebih dari yang sebelumnya!"Mata Luna membara ketika dia berujar, "Kelihatannya jauh lebih bersahabat dibanding Stefan."Deon tersenyum seraya menyahut, "Baguslah!"Bagaimana mungkin boneka peliharaannya memperlakukan Luna dengan tidak baik?Sebenarnya, Deon mampu menjatuhkan Keluarga Yossef di Kota Sielo jika
Read more
Bab 620
Luna marah sekaligus takut.Air matanya berlinang secara tak terkendali."Nggak bisa! Aku nggak bisa biarkan dia cari mati begitu saja! Bagaimana bisa dia melawan penguasa lokal itu sendirian?"Musuh Deon adalah kelompok terkuat di ibu kota provinsi, Sembilan Klan Kultivasi Terbesar!Rumornya, masing-masing dari sembilan keluarga itu dilindungi oleh master bela diri yang menduduki peringkat sepuluh teratas di Pangkat Seni Bela Diri Provinsi Hollow!Sebagian besar dari master bela diri yang menduduki peringkat dua puluh teratas di Pangkat Seni Bela Diri Provinsi Hollow dimiliki oleh Sembilan Klan Kultivasi Terbesar.Apalagi sesepuh master bela diri yang bersembunyi, yang kekuatannya jauh melampaui petarung di Pangkat Seni Bela Diri Provinsi Hollow."Tapi sekarang, di seluruh ibu kota provinsi, siapa yang bisa menghentikan Sembilan Klan Kultivasi Terbesar?"Luna termenung.Kelompok Lagon? Tidak bisa! Deon sudah bermusuhan dengan Kelompok Lagon!Pemerintah provinsi juga tidak bisa. Dengan
Read more
PREV
1
...
585960616263
DMCA.com Protection Status