Semua Bab PUSAKA PEDANG LANGIT : Bab 91 - Bab 100
114 Bab
89. Nasehat Terakhir
Zoe kaget saat melihat Kakek Ling yang memanggilnya. Dengan cepat Zoe menghampirinya dan tak lupa memberi hormat pada sang guru."Kekek Ling! Tidak kusangka kita bisa bertemu lagi di sini," kata Zoe dengan suara penuh rasa hormat dan kehangatan.Kekek Ling tersenyum lembut dan menjawab, "Zoe, cucuku yang berharga. Aku juga senang bisa bertemu denganmu lagi. Aku mendengar banyak tentang perjalananmu dan tekadmu untuk melepaskan segel kekuatan yang berbahaya. Aku sangat bangga padamu."Mereka duduk bersama di bawah naungan pohon besar, berbicara tentang perjalanan Zoe dan pengalaman yang telah dilaluinya. Zoe menceritakan tentang latihan keras, pertemuan dengan murid-murid lama yang meminta maaf, dan tantangan yang dihadapinya. Kekek Ling mendengarkan dengan seksama, memberikan nasihat dan dorongan di setiap kesempatan."Setiap langkah yang kau ambil, setiap tantangan yang kau hadapi, adalah bagian dari perjalananmu untuk menjadi lebih kuat," kata Kekek Ling bijak. "Ingatlah, kekuatan s
Baca selengkapnya
90. Serangan Tak Terduga
Dari kejauhan, Zoe melihat segerombolan orang yang sedang berkumpul di tepi jalan. Rasa penasaran mendorongnya untuk mendekat dan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Zoe mempercepat langkahnya menuju kerumunan itu, berusaha melihat lebih jelas apa yang menarik perhatian begitu banyak orang.Saat Zoe semakin dekat, dia melihat bahwa orang-orang tampaknya sangat tertarik pada sesuatu yang terjadi di tengah kerumunan. Beberapa dari mereka berbicara dengan suara pelan tetapi penuh antusiasme, sementara yang lain berusaha melihat apa yang sedang terjadi di pusat kerumunan.Dengan hati-hati, Zoe menyusup melalui kerumunan untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik. Di tengah kerumunan, dia melihat seorang pria tua yang tampak seperti pedagang keliling. Di hadapannya terdapat meja yang dipenuhi berbagai benda menarik—ramuan herbal, batu berharga, dan beberapa barang antik.Zoe mendengar pedagang itu berbicara dengan suara yang tenang namun penuh wibawa, "Ramuan ini dapat menyembuhkan berb
Baca selengkapnya
91. Mendekati Tujuan
Pria itu mengangkat pandangannya dan tersenyum samar. "Tentu saja, silakan duduk."Zoe duduk dan memperkenalkan diri. "Nama saya Zoe. Saya dalam perjalanan menuju Perguruan Utara. Sepertinya Anda juga seorang pengelana?"Pria itu mengangguk. "Namaku Jiro. Ya, aku juga sedang dalam perjalanan. Tapi tujuan ku bukan Perguruan Utara. Aku hanya melewati daerah ini dalam perjalananku mencari sesuatu yang penting."Percakapan antara Zoe dan Jiro mengalir dengan alami. Zoe menceritakan sedikit tentang perjalanannya dan tujuan utamanya untuk melepaskan segel kekuatan yang berbahaya. Jiro tampaknya sangat tertarik dan menghargai keterbukaan Zoe."Aku pernah mendengar tentang segel-segel seperti itu," kata Jiro. "Itu bukan tugas yang mudah, dan membutuhkan keberanian serta ketahanan yang luar biasa. Kau pasti sudah melalui banyak hal."Zoe tersenyum lemah. "Ya, perjalanan ini penuh dengan tantangan. Tapi aku percaya setiap langkah yang kuambil membawa ku lebih dekat pada tujuan ku."Setelah mend
Baca selengkapnya
92. Sampai Tujuan
Para penjahat terkejut melihat seseorang yang berani menghadapi mereka. Salah satu dari mereka berkata dengan nada mengejek, "Siapa kau yang berani mengganggu urusan kami? Pergi sebelum kau menyesal!"Namun, Zoe tetap teguh. "Aku tidak akan pergi dan membiarkan kalian menyakiti orang-orang tak bersalah. Jika kalian tidak berhenti, kalian harus berhadapan denganku."Melihat bahwa Zoe tidak akan mundur, para penjahat menyerangnya. Zoe menggunakan semua keterampilan bela diri yang telah dia pelajari di perguruan. Dengan gerakan yang cepat dan presisi, dia menghindari serangan pertama dan membalas dengan pukulan dan tendangan yang kuat. Pertarungan berlangsung sengit, tetapi Zoe berhasil mengalahkan satu demi satu penjahat. Dengan keberanian dan keterampilannya, dia berhasil melumpuhkan mereka dan membuat yang lainnya melarikan diri.Setelah para penjahat kabur, Zoe segera menghampiri orang-orang yang dipukuli. "Apakah kalian baik-baik saja? Ada yang terluka parah?"Salah satu dari merek
Baca selengkapnya
93. Tantangan Sparing
Setelah berhasil memasuki Perguruan Utara dan mendapatkan bimbingan dari Master Li, tiba saatnya bagi Zoe untuk memulai hari pertamanya mengikuti kelas di bawah pengajaran langsung dari Master Li. Zoe merasa bersemangat sekaligus gugup, mengetahui bahwa hari ini adalah langkah awal dari perjalanan panjangnya dalam memahami dan mengendalikan kekuatannya.Zoe bangun pagi-pagi sekali dan mempersiapkan dirinya dengan penuh semangat. Dia mengenakan pakaian latihan yang nyaman dan pergi ke halaman utama perguruan di mana kelas pertama akan diadakan. Udara pagi yang segar dan pemandangan yang indah dari pegunungan sekitar memberikan ketenangan tersendiri.Kelas dimulai dengan sesi meditasi di aula utama yang luas. Master Li duduk di depan, diikuti oleh murid-murid lainnya termasuk Zoe. "Meditasi adalah dasar dari segala pembelajaran di sini," kata Master Li dengan suara tenang. "Ini membantu kita untuk mengenal diri kita sendiri, mengendalikan pikiran, dan menenangkan hati."Zoe menutup mata
Baca selengkapnya
94. Rahasia Kekuatan
"Sparing ini menunjukkan bahwa kita semua masih memiliki banyak hal untuk dipelajari. Teruslah berlatih dengan tekun dan rendah hati."Zoe bangkit dengan tenang, mengusap keringat dari dahinya. Dia membungkuk dengan hormat kepada Ren dan Master Li, menunjukkan rasa hormatnya meskipun dia sengaja mengalah.Setelah sparing, Zoe duduk di sudut lapangan, merenungkan apa yang telah dia pelajari. Meskipun dia sengaja mengalah, dia mendapatkan wawasan berharga tentang kemampuan Ren dan dinamika sosial di perguruan. Beberapa murid mendekatinya, ada yang dengan simpati dan ada yang dengan rasa hormat yang baru ditemukan.Seorang murid bernama Mei mendekat dan berkata, "Zoe, kau menunjukkan semangat yang besar meskipun kau kalah. Kami semua bisa melihat dedikasimu."Zoe tersenyum dan menjawab, "Terima kasih, Mei. Aku di sini untuk belajar, dan setiap pengalaman adalah bagian dari perjalanan itu."Master Li, yang mengamati dari kejauhan, melihat bahwa Zoe memiliki potensi besar bukan hanya dalam
Baca selengkapnya
95. Menghentikan Pertikaian
Setelah melihat bagaimana Ren semakin sombong dan menantang murid lain, termasuk Iyan, Zoe merasa perlu bertindak sebelum situasi semakin memburuk. Dia tidak ingin perguruan menjadi tempat perselisihan dan perpecahan.Saat Iyan dan Ren bersiap-siap untuk sparing di lapangan utama, Zoe melangkah maju di tengah kerumunan murid yang berkumpul. Dengan tenang, dia berkata, "Tunggu sebentar!"Ren dan Iyan berhenti dan menatap Zoe, begitu juga murid-murid lainnya. Zoe melanjutkan, "Aku tidak ingin kita melanjutkan sparing ini. Kita ada di sini untuk belajar dan tumbuh bersama, bukan untuk membuktikan siapa yang lebih kuat."Iyan tampak ragu sejenak, tetapi dia kemudian mengangguk. "Zoe, aku mengerti maksudmu. Tapi aku merasa kita perlu menunjukkan bahwa kesombongan tidak membawa kebaikan."Zoe menggelengkan kepalanya. "Aku tahu, Iyan. Tetapi cara terbaik untuk menunjukkan itu adalah dengan memberi contoh, bukan dengan kekerasan."Ren menatap Zoe dengan bingung. "Zoe, aku hanya ingin membukti
Baca selengkapnya
96. Desas Desus Buruk
Murid-murid lain yang berada di sekitar taman melihat kejadian tersebut dan bergegas menghampiri untuk melerai.Iyan dan Mei yang berada di dekat situ segera datang untuk membantu Zoe. "Ren, hentikan!" teriak Iyan sambil memegang lengan Ren untuk menghentikannya. Mei segera berlari ke arah Zoe untuk memastikan dia tidak terluka parah."Zoe, kau baik-baik saja?" tanya Mei dengan cemas.Zoe mengangguk pelan, menahan rasa sakit di wajahnya. "Aku baik-baik saja, Mei. Terima kasih."Keriuhan di taman menarik perhatian Master Li, yang segera datang untuk melihat apa yang terjadi. "Apa yang terjadi di sini?" tanyanya dengan suara tegas.Iyan menjawab, "Ren memukul Zoe, Master. Kami mencoba menghentikannya."Master Li menatap Ren dengan tatapan tajam. "Ren, ini adalah perilaku yang tidak bisa diterima di perguruan ini. Kita di sini untuk belajar dan saling menghormati, bukan untuk berkelahi."Master Li memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Ren sebagai pelajaran bahwa kekerasan bukanlah so
Baca selengkapnya
97. Pengumuman Ujian
Meskipun merasakan provokasi dan gangguan dari Ren, Zoe memutuskan untuk tidak melaporkan tindakan Ren kepada Master Li. Dia percaya bahwa Ren harus diberikan kesempatan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa campur tangan pihak ketiga. Zoe berharap bahwa Ren akan menyadari kesalahannya dan berubah dengan sendirinya.Iyan dan Mei yang menyadari situasi tersebut mencoba meyakinkan Zoe untuk melaporkannya, tetapi Zoe tetap pada keputusannya. "Aku yakin Ren bisa berubah. Kita harus memberinya waktu dan kesempatan untuk melihat kesalahannya sendiri," kata Zoe dengan yakin.Iyan menghela napas. "Zoe, aku mengerti maksudmu, tapi dia benar-benar mengganggumu. Kamu tidak perlu menanggung ini sendirian."Mei menambahkan, "Kami di sini untuk mendukungmu. Jika kamu butuh bantuan, kami akan selalu ada."Zoe terus menghadapi gangguan Ren dengan kesabaran dan ketenangan. Ketika peralatan latihannya hilang, dia hanya mencarinya tanpa mengeluh. Ketika jebakan kecil dibuat untuknya, dia menghada
Baca selengkapnya
98. Mengukur Tegangan Dalam
Iyan dan Mei, yang selalu berada di samping Zoe, segera menyadari kecemasannya. "Zoe, kamu sudah melakukan latihan dengan sangat baik. Tidak perlu khawatir. Kami akan membantumu mempersiapkan ujian ini," kata Iyan dengan suara meyakinkan.Mei menambahkan, "Ingat, Zoe. Kamu tidak sendirian. Kami semua di sini untuk mendukungmu."Dengan bantuan Iyan dan Mei, Zoe mulai mempersiapkan diri untuk ujian dengan lebih intensif. Mereka merancang jadwal latihan yang fokus pada aspek-aspek yang perlu diperbaiki dan memperkuat kemampuan Zoe dalam situasi ujian. Mereka juga menghabiskan waktu untuk latihan meditasi, membantu Zoe mengendalikan emosinya dan menjaga ketenangan batin. "Meditasi ini akan membantumu mengendalikan kekuatanmu," kata Mei sambil memandu Zoe melalui sesi meditasi.Mengetahui kecemasan Zoe, Master Li juga memberikan nasihat. "Zoe, ujian ini bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang ketenangan pikiran dan pengendalian diri. Percayalah pada dirimu sendiri dan inga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status