All Chapters of Pendekar Kitab Iblis: Chapter 41 - Chapter 50
92 Chapters
40. Tapak Racun Hitam - II
Wang Pao memandang Shu Zhen sambil tersenyum. "Tidak selamanya pertarungan itu membuat lawan kalah atau mati. Kadang kita butuh lawan kita menderita agar anak buahnya yang mengikutinya menjadi ciut nyalinya begitu melihat pemimpim mereka menjadi gila atau beringas akibat racun yang masuk ke dalam tubuh lawan."Shu Zhen masih belum begitu mengerti ucapan Wang pao sehingga dia berkata, "Master! Bukannya dengan membuat lawan kita mati maka anak buahnya aakan ketakutan dan menyerah? Untuk apa kita membiarkan pemimpinnya hidup dalam kegilaan kalau anak buahnya sudah menyerah?Bukannya lebih baik dia mati saja daripada tersiksa?"Wang Pao menggelengkan kepalanya menghadapi Shu Zhen yang begitu antusias menanggapi jurus yang akan diajarkannya. "Setiap orang bisa jadi jadi pemimpin untuk menggantikan pemimpin yang lama, jadi menurutku percuma saja kita melenyapkan pemimpin sebuah perguruan sesat misalnya karena penggantinya kadang jauh lebih kejam dan beringas daripada pemimpin sebelumnya ...
Read more
41. Bandit Topeng Iblis
Tak terasa sudah sebulan lamanya Shu Zhen tinggal di Kampung Hutan yang merupakan markas dari Pendekar Selaksa Racun. Tidak pernah ada gangguan yang berarti selama sebulan dia tinggal di Hutan Racun ini. Selama itu pula Shu Zhen melatih 4 Jurus Tapak Racun Hitam hingga dia sudah mahir menguasainya, namun tidak ada tanda-tanda kalau Master Wang Pao akan meneruskan keempat jurus lainnya untuk diajarkan kepadanya."Shu Zhen ... sudah saatnya kamu melatih otot-ototmu setelah sekian lama berlatih. Ada sekelompok bandit yang disebut Bandit Topeng Iblis yang masuk ke wilayah Hutan Racun ini. Topeng mereka mengandung penyaring udara beracun sehingga mereka tidak terkena efek racun sama sekali dari Racun Penyejuk Hati. Aku khawatir mereka datang mencari Hantu Dunia Persilatan! Ada baiknya kamu pakai kembali Topeng Artefak agar mereka tidak mengenalimu!" ujar Wang Pao."Baik, Master! Apa Bandit Topeng Iblis ini sangat kuat, Master? Aku tanyakan masalah ini karena menurutku, kekuatanku sekarang
Read more
42. Pendekar Topeng Artefak
Mendengar ucapan Shu Zhen, membuat kemarahan Bandit Sakti semakin meluap-luap. Selama ini tidak ada pendekar yang berani menghinanya seperti yang dilakukan oleh Pendekar Topeng Artefak ini."Baru punya ilmu bela diri sedikit saja sudah sombong! Akan kupatahkan kaki dan tanganmu agar kamu belajar menghormati Serikat Bandit!" ancam Bandit Sakti.Shu Zhen memandang sinis ke arah Bandit Sakti. Ancaman dari pemimpin Bandit Topeng Iblis ini tidak membuatnya takut sama sekali. Mematahkan kaki dan tanganku? Apa kamu tidak salah bicara? Aku yang akan mematahkan kaki dan tanganmu agar kamu tidak merampok kaum lemah lagi!" seru Shu Zhen."Kurang ajar! Beraninya kamu menghinaku!" Wajah kemarahan memang tidak terlihat karena tertutup topeng iblis yang dipakai oleh Bandit sakti tapi ucapan kemarahannya sudah menunjukkan kalau tidak ada ampun lagi untuk Pendekar Topeng Artefak."Memangnya seberapa hebat dirimu? Takut terhadap Hantu Dunia Persilatan dan tidak berani muncul saat dia beraksi ... sekara
Read more
43. Kemarahan Shu Zhen
Bandit Sakti tidak gentar sedikit pun dengan ancaman Shu Zhen yang hendak menghabisinya, Dia malahan menertawakan kepolosan Shu Zhen yang tidak tahu kejamnya Dunia Persilatan."Aku salah menyangka kamu adalah Shian Kui yang begitu ditakuti oleh pendekar dunia persilatan ... bahkan bandit seperti kami juga takut terhadap dirinya! Kamu hanyalah pecundang yang belagak menjadi pahlawan kesiangan! Kamu marah karena aku membantumu menghabisi perampok yang meresahkan kaum lemah seperti katamu tadi? Kamu ini benar-benar aneh!" kata Bandit Sakti yang tidak habis pikir dengan kemarahan Shu Zhen."Bukan masalah kamu membunuh anak buahmu sendiri yang aku permasalahkan! Kamu bebas membunuh mereka karena hidup mereka telah diserahkan padamu, tapi anak buahmu telah memasuki wilayah Hutan Racun yang merupakan wilayahku! Tidak boleh ada pembunuhan apalagi pembantaian yang dilakukan di tempat ini selain aku yang melakukannya! Kamu telah menghina diriku dengan membunuh anak buahmu sendiri di tempat ini!
Read more
44. Saatnya Kamu Pergi!
Pendekar Selaksa Racun bergerak sangat cepat dengan gin-kang tingkat tinggi yang tidak mampu dirasakan oleh Shu Zhen. Wajahnya tampak memendam kemarahan besar tapi terlihat dia berusaha tenang saat menyapa Shu Zhen.Kerusakan yang ditimbulkan oleh pendekar Topeng Artefak ini sangat besar dengan ilmu Topeng Artefak, yang sebentar lagi akan memancing kedatangan Pendekar Wu Tang untuk menyelidikinya. Hutan Racun masih masuk ke dalam wilayah Wu Tang, sehingga kejadian yang mencurigakan di hutan ini akan diselidiki oleh Pendekar Wu Tang, agar tidak berimbas terhadap keamanan perguruan mereka."Bukan aku yang membantai seluruh anggota Bandit Topeng Iblis ini, Master ... Bandit Sakti yang melakukannya dengan darah dingin tanpa penyesalan sedikit pun. Maafkan aku yang tidak kuasa menahan diri untuk menghabisi Bandit Sakti karena kekejamannya, Master!" kata Shu Zhen sambil menunduk dan memberi salam hormat dengan kedua belah tangannya."Seharusnya kamu bisa lebih mengendalikan dirimu, Shu Zhe
Read more
45. Perguruan Bangau Putih
Perguruan Bangau Putih terkenal sebagai perguruan golongan putih yang hebat, bahkan bisa disetarakan dengan lima perguruan besar yang ada. Kota Hu Jian menjadi markas besar Perguruan Bangau Putih yang juga merupakan tempat tinggal Keluarga Qian, sebuah keluarga yang sangat terkenal dan disegani di kota ini.Kota Hu Jian sendiri sangat strategis sebagai kota perdagangan dan juga kota para pendekar, karena di kota ini banyak berdiri perguruan-perguruan bela diri yang menerima murid dengan imbalan tertentu untuk mempelajari ilmu bela diri.Pemimpin perguruan ini adalah Qian Wang, pendekar golongan putih yang hebat pada masanya. Qian Wang memiliki satu putra dan satu putri. Putrinya bernama Qian Ling yang merupakan ibunya Shu Zhen, sedangkan putranya yang merupakan adik dari Qian Ling bernama Qian Chao, penerus Perguruan Bangau Putih.Pendekar Bangau Putih adalah julukan Qian Wang yang sangat terkenal di jaman Empat Datuk Sesat Dunia Persilatan. Ketua Lima Perguruan Besar sangat segan te
Read more
46. Lembah Hantu
Untuk menuju Kota Hu Jian yang senantiasa berkabut tipis, dingin dan hujan ini, Shu Zhen harus melalui beberapa tempat yang cukup menyeramkan dan berbahaya. Salah satu tempat yang menyeramkan yang harus dilaluinya adalah Lembah Hantu.Lembah Hantu dahulunya merupakan sebuah perkampungan yang banyak dihuni oleh penduduk yang bercocok tanam di lembah yang subur ini. Tapi, suatu kejadian misterius membuat seluruh penduduk desa ini lenyap begitu saja tanpa bersisa satupun. Lembah yang tadinya cukup ramai mendadak sepi tanpa penghuni sama sekali. Rumah-rumah penduduk yang terbuat dari bahan alami berupa bambu dan daun nipah untuk penutup atap ini perlahan-lahan ditumbuhi tanaman menjalar dan lumut sehingga menambah suasana menyeramkan lembah ini.Muncul rumor kalau semua penduduk desa di Lembah Hantu ini telah menjadi hantu penasaran yang berkeliaran di sepanjang Lembah Hantu ini dan memangsa setiap pelintas jalan yang melaluinya. Tidak ada lagi pelintas jalan yang hendak ke Kota Hu Jian
Read more
47. Dusun Aneh
"Apa nama desa tempat paman Lao tinggal?" tanya Shu Zhen sekali lagi. Tampaknya paman pencari kayu bakar ini enggan memberitahukan nama desa tempat tinggalnya, tapi melihat Shu Zhen akan pergi darinya maka dia harus menjawabnya."Dusun Hao Tse, Tayhiap! Desa kami masih berupa dusun yang rumahnya sangat berjauhan satu sama lainnya!" jelasnya dengan informasi yang sedikit."Baiklah! Aku tidak akan memaksamu lagi! Lagian kalau kau berniat jahat padaku maka kalian semua akan kubunuh tanpa ampun!" ancam Shu Zhen.Master Wang Pao banyak mengajarinya untuk tidak mempercayai siapapun termasuk orang yang kelihatan lemah, karena orang yang kelihatan lemah itu biasanya adalah orang yang paling kuat yang sedang menyembunyikan kekuatannya."Jangan khawatir, Tayhiap! Kami tidak akan berani!" jawab paman pencari kayu bakar ini. Walaupun diancam oleh Shu Zhen, tidak terlihat adanya rasa takut di wajah Lao Jing.Shu Zhen mengikuti langkah paman pencari kayu ini dengan waspada sambil bertanya kepadanya
Read more
48. Hantu Sakti
Dusun Hao Tse merupakan dusun yang sama sekali tidak dikenal oleh siapapun ... bahkan warga di sekitar perkampungan terisolasi ini sama sekali tidak mengetahui keberadaan dusun ini. Seakan dusun ini memang tidak pernah ada di dunia ini.Shu Zhen bukannya tidak curiga dengan keberadaan dusun yang sangat terpencil ini tapi dia memang sangat butuh perbekalan agar bisa sampai ke Kota Hu Jian tanpa kelaparan di jalan. Bahkan sempat terpikir olehnya kalau [enghuni Dusun Hao Tse adalah hantu gentayangan yang sedang mencari mangsa, namun semua itu ditepisnya jauh-jauh.Master Wang Pao pernah menceritakan kalau sepanjang wilayah Pegunungan Wu Tang sampai ke Pegunungan Kun Lun dahulunya adalah tempat yang menyeramkan dan dianggap keramat oleh warga setempat.Ada Hantu Sakti yang menghuni wilayah ini secara berpindah-pindah. Warga sekitar menyebut hantu ini sebagai Ong Kui alias Raja Hantu karena wujud hantu ini tidak pernah kelihatan oleh warga tapi teror yang dilakukannya selalu terasa menceka
Read more
49. Iblis Pencabut Nyawa
Lao Jing mempersilahkan Shu Zhen untuk beristirahat, sementara dirinya pergi dengan alasan untuk memberitahukan warga Dusun Hao Tse mengenai kedatangan Shu Zhen untuk menolong mereka. "Aku akan kembali saat malam mulai menjelang ... nanti akan ada warga dusun yang mengantarkan makanan dan minuman untukmu!""Apa aku tidak boleh keluar untuk sekedar berjalan-jalan saja di dusun?" tanya Shu Zhen."Lebih baik jangan dahulu ya, Tayhiap! Aku tidak ingin hantu perempuan itu mengetahui kedatanganmu ke Dusun Hao Tse ini!"Larangan dari Lao Jing semakin memperkuat dugaan kalau dia sedang dimanfaatkan atau dijebak. "Kita lihat saja bagaimana permainanmu, Lao Jing!" batinnya sambil tetap berusaha waspada terhadap sekitarnya.Sesuai janji Lao Jiang, ada yang membawakan makanan dan minuman untuknya. Setelah itu dia beristirahat sambil menunggu malam tiba. Hatinya sangat penasaran dengan wujud hantu perempuan yang menganggu Dusun Hao Tse, tapi tadi dia tidak melihat sama sekali adanya aktivitas warg
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status