All Chapters of Pembalasan Dua Halilintar: Chapter 31 - Chapter 40
55 Chapters
31. Misi dan Unit Khusus
Sepasukan orang dari halaman kediaman tuan Mahmud datang. Di dalam, Bagas mengambil topeng dan memakainya, Bagas juga bersiap dengan dua pistol di kedua tangannya. Jika mereka yang datang adalah musuh, maka Bagas akan menghabisi mereka.”Sepertinya misi sudah berhasil!” suara seorang lelaki, dia memakai jas. Dia melangkahi jasad penjaga di depan kediaman tuan Mahmud.”Misi ini tidak mungkin gagal Ayah, mereka adalah para pembunuh terbaik!” suara dari samping Romi. Lelaki yang berbicara adalah Natan, tangannya sedang dibalut dengan gift karena terluka saat dihajar oleh Bagas. Dia tahu bahwa ayahnya menyewa para pembunuh untuk menghabisi kakeknya dan juga Bagas.Semua sudah terjadi, mereka kini hampir saja menjadi gelandangan karena keuangan mereka diblokir. Untuk mendapatkan uang, mereka harus menghabisi tuan Mahmud dan juga membalas dendam pada Bagas.Romi datang bersama anaknya, Natan. Dan juga, ada sepuluh orang pengawal yang datang, mereka datang untuk melihat keberhasilan para pem
Read more
32. Perasaan yang Terpendam Jauh
Tuan Mahmud keluar dari kamarnya, dia hendak makan malam bersama dengan keluarga. Kecuali, kedua anaknya yang sudah meninggal. Romi meninggal saat dia ingin membuat makar dengan berencana membunuh Mahmud demi harta warisan. Sedangkan, anak pertamanya meninggal karena dibunuh oleh rencana jahat Romi. Semua sudah terbongkar karena cerita Dayang dan Rianti.Dayang dan Rianti memohon ampunan pada Mahmud dan menceritakan semuanya. Mereka menyadari kesalahan Romi, tapi mereka tak bisa menasehati Romi agar berubah. Romi memarahi isteri dan anaknya, dan dia tetap akan berencana membunuh tuan Mahmud.Akhirnya, tuan Mahmud memaafkan menantu dan cucunya tersebut. Keduanya diberikan tempat tinggal dan harta untuk hidup mereka. Sementara, masalah Romi sudah berlalu dan Mahmud tidak mempersoalkan hal itu lagi.”Apakah kamu setuju dengan keputusan Kakek, Bagas?” tanya Mahmud yang sedang duduk dan berbincang bersama Bagas.Bagas tersenyum, ”Kakek adalah orang yang bijak. Kakek tentu memiliki pertimba
Read more
33. Menemani Nadia, Dia Harus Bahagia!
BRUSH!Brak!Lelaki yang mencoba memukul kepala Bagas, matanya melotot tak percaya. Dia menggerakkan kepalanya yang sakit, dia hendak memukul tapi kenapa dia terdorong dan menimpa meja? Dia mencoba bergerak, tapi tak kuasa. Dia pun pingsan.Sebelum tangannya mencapai kepala Bagas, pukulan kuat sudah menghantam perutnya dengan kuat. Dalam sekejap, lelaki itu terjatuh dan menghancurkan meja di samping kanan.”Benar-benar mencari mati!” teriak lelaki yang duduk, dua orang mengikutinya dan ikut berdiri. Tiga orang itu langsung kesumat dan menerjang ke arah Bagas.”Hati-hati, Bagas!” teriak Nadia.”Tenang saja!” Bagas menggerakkan tangan kirinya, membuat Nadia mundur ke belakang.Woosh!Satu pukulan, Bagas menghindari dengan memundurkan langkahnya. Kaki kirinya berputar, dan membentur kepala penyerang pertama.Brush! Brak! Meja dan kursi hancur.Dua orang tersisa maju, ada bau alkohol pada mulut mereka. Bagas maju ke depan dan menggunakan kedua tangannya yang sudah mengepal. Dua pukulan la
Read more
34. Rencana Bison, Operasi Siaga Satu
Televisi di rumah tuan Mahmud menyala.Mahmud sedang melihat televisi, pertarungan politik dan keadaan negara sedang memanas. Banyak sekali kasus kriminal, terutama itu dilakukan oleh separatis. Mereka ingin merdeka dengan kota tertentu. Keadaan yang kacau ini membuat perekonomian mengalami masalah, dan tentu saja bisnis semua pengusaha menjadi terganggu.”Kakek sedang melihat berita apa?” tanya Bagas, dia baru saja pulang dari sekolah. Dia ikut duduk di sebelah kakeknya.”Negara ini sedang dalam kondisi kekacauan, dimana-mana pekerja berdemonstrasi dan buruh menagih janji para pemimpin.”Bagas melihat tayangan berita di televisi, dia juga memahami cerita kakeknya. Bagas sudah mengetahui hal itu, tapi pada dasarnya semua itu adalah cara agar mempermudah misi mengambil alih negara. Semua itu karena Bison, jenderal yang merencanakan mengkudeta para pemimpin negara. Dia ingin menguasai negara ini, maka dia membuat rencana kegagalan pemerintahan dalam mengurus semua rakyatnya.Ini adalah
Read more
35. Memulai Pemusnahan Organisasi Pembunuh
Presiden dan para Menterinya berkumpul, mereka sedang melakukan rapat penting untuk mengatasi semua masalah yang terjadi di negara ini. Kekacauan yang sudah menjalar ke semua tempat. Buruh dan hingga para pengusaha, mereka semua sudah menyuarakan untuk pemerintah secara tegas mengambil kebijakan.Kriminalitas meningkat drastis, ekonomi masyarakat sangat buruk. Presiden Losara memanggil semua menteri di kabinetnya untuk hadir dalam rapat penting.Para menteri sudah berkumpul, dan saat itu seorang datang dengan memakai jas. Dia memberikan kode bahwa Presiden sudah datang.Losara memakai jas, berjalan cukup cepat dan memasuki ruangan rapat. Pertemuan itu tertutup, meskipun di luar banyak wartawan yang hadir. Namun, di dalam rapat, Presiden ingin meminta pendapat dari semua Menteri, tentang apa yang harus mereka putuskan untuk mengakhiri krisis negara.Rakyat, sebagian besar menginginkan siaga satu. Itu adalah operasi khusus yang memberikan wewenang kepada kepolisian dan pasukan pertahana
Read more
36. Siapa yang Membunuh James?
Dua orang lelaki di ujung jalan, mereka menunggu sesuatu. Mereka memakai baju buruh.”Siapkan semuanya! Kita harus membuat suasana semakin kacau!” kata salah satu di antaranya.”Tenang saja, aku sudah mempersiapkan sebaik-baiknya. Teman-teman kita di barisan para demonstrasi. Mereka juga akan menjadikan suasana semakin kacau.””Baiklah, jangan buat kesalahan.””Tentu saja!” keduanya menunggu, salah satu dari mereka memakai tas.Dan, dari arah jalan yang lain. Barisan dari para pendemo datang, mereka begitu banyak dan membawa spanduk besar. Mereka menginginkan tuntutan begitu banyak. Salah satu yang mereka usung adalah, selamatkan para buruh. Mereka semua kebanyakan adalah para buruh yang menjadi korban dengan pemecatan dari banyak perusahaan.Perusahaan tak bisa membayar mereka lagi, mereka sedang dalam kondisi pailit. Maka, perusahaan-perusahaan besar terpaksa melakukan pemecatan di saat kondisi perusahaan mereka mengalami defisit yang besar.Dua orang yang sebelumnya bersiap, mereka
Read more
37. Surat Perintah Operasi Siaga Satu
”Bagas! Kamu mau langsung pulang?” tanya Dandi melihat Bagas sudah berjalan cepat menuju gerbang sekolah.”Iya, aku akan langsung pulang. Aku masih banyak pekerjaan.””Kenapa tidak main game dulu, ayo main satu ronde denganku,” pinta Dandi.”Aku tidak bisa, bermainlah sendiri. Mungkin kapan-kapan aku bisa menemanimu. Sekarang, aku harus pulang.””Baiklah!”Dandi tidak bisa menahan Bagas, dan Bagas pun pergi ke arah motornya. Namun, saat sedang mengendarai motor, Bagas melihat di sebuah gang. Seorang wanita sedang diganggu, itu adalah Nadia!Bagas memutar motornya, berbalik arah dengan cepat dan menuju tempat di mana Nadia diganggu oleh beberapa lelaki memakai jaket jeans. Bagas mengerem dengan kuat dan dia sudah berada di depan para preman tersebut. Lima lelaki itu berbalik ke arah Bagas dan melihat pemuda yang memakai seragam sekolah tersebut.”Mau apa, Bocah! Jangan ganggu kesenangan kami!” kata seorang lelaki berambut botak dan memegang sebuah tongkat di tangan kanannya.”Lepaskan
Read more
38. Kekacauan, dan Misi Bison Dimulai
Hanya dalam waktu satu hari, kebijakan cepat Jenderal Bison dengan melaksanakan Operasi Siaga Satu sudah berjalan. Beberapa orang ditangkap secara khusus, mereka semua adalah orang-orang yang memang terafiliasi dengan pemberontakan.Negara menjadi sangat kacau, di beberapa tempat terdengar suara adu tembakan. Hal itu satu hari setelah kemarin pemerintah memberikan kekuasaan penuh pada Bison. Dia melaksanakan pembersihan dari para separatis yang menginginkan kemerdekaan.Bagi Jenderal Bison, hal itu sangat mudah. Dia sudah mendapatkan semua data dari intelejen yang disimpannya dengan baik. Selama ini, para pemberontak itu dibiarkan membuat kerusakan dan berbuat kriminal. Bison membiarkan hal itu, dan saat dekrit presiden dibuat untuk Operasi Siaga Satu. Maka, itu menjadi alasan kuat Bison membersihkan semua orang yang berafiliasi pada pemberontakan.Hal itu, tentu saja memiliki satu tujuan. Bison menjadi penyelamat dan menyelesaikan semua kasus kriminal dan kekacauan. Bison harus tampi
Read more
39. Waktu yang Ditunggu, Tiba!
”Tembak dia!” para tentara keluar dari mobil, ada satu orang yang menjaga inspektur Jodi. Empat orang keluar dan mengarahkan pistol.Bug!Brush!Brak!Pertarungan di luar mobil terjadi, Jodi melihat hal itu. Dia sudah diincar, dan dia pun sudah paham apa yang harus dilakukan. Tentara yang terus melihat ke jendela, Jodi mengalungkan tangannya yang diborgol ke leher tentara itu.Bug!Jodi membenturkan kepala tentara yang tersisa ke besi mobil. Tentara itu pingsan, Jodi keluar dengan tangan masih di borgol. Dia melihat beberapa orang sudah tak bergerak di dekat mobil. Lelaki bertopeng yang selama ini dicari dan menjadi bahan berita, dia datang untuk membebaskan Jodi.Mereka saling melihat, lelaki bertopeng sudah mengambil kunci dari salah satu tentara yang sudah dijatuhkan. Dia melepaskan borgol inspektur Jodi.Crak!”Sudah saatnya bergerak, besok segalanya akan dimulai. Aku sudah memberikan informasi padamu tentang detailnya. Lalu, terserah apa yang akan kamu lakukan!” suara Shadow Eagl
Read more
40. Misi Mengumpulkan Target dalam Bunker
”Pak Presiden! Anda harus segera bersembunyi untuk beberapa waktu!” juru bicara presiden tergesa-gesa setelah mengangkat telepon penting dari pasukan militer. Dia mendapatkan telepon dari Jenderal Bison. Malam ini, Presiden harus diamankan.”Ada apa sebenarnya? Apakah keadaan tidak bisa ditangani?” presiden Losara kaget mendengar kabar dari asistennya tersebut.”Pemberontakan terdesak, dan mereka mengincar anda pak Presiden!”Penjelasan itu membuat presiden mengerutkan keningnya, hal inilah yang ditakuti oleh pak Losara. Di mana, ketika operasi pembersihan pada semua yang menyebabkan kekacauan di negara ini akan diadili secara militer. Tak ada pengadilan dan belas kasihan. Semua akan diakhiri dengan jalan militer.Dan, apapun dalam peperangan tidak memiliki aturan. Bisa jadi, para pemimpin pemberontakan itu merasa tak memiliki pilihan lain dalam melawan pemerintah. Mereka membalas dendam pada semua kematian yang menimpa rekan dan keluarga mereka. Dan, mereka akan mengincar kepala kep
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status