Semua Bab TERPAKSA MENIKAH: Bab 41 - Bab 50
64 Bab
CHAPTER 41 • TERSADAR
Annaya memutuskan untuk kembali ke rumahnya, gadis itu bahkan sudah menyuruh Nathan Aksa pergi, padahal laki-laki itu khawatir akan terjadi sesuatu nantinya.Annaya lantas menghentikan langkahnya saat melihat keberadaan Papa di depan matanya, Annaya yakin mama tirinya sudah menceritakan semuanya pada Papa, tentang Annaya yang dituduh mencuri dan tentang Annaya yang tidak mau mengakui kesalahannya yang pada akhirnya memutuskan untuk keluar dari sekolah."Annaya, papa perlu bicara." Aura sang Papa sudah berubah, Annaya yakin Papa akan memarahinya. Annaya lantas menghela nafas lirih ketika melihat kedatangan Ibu tiri dan saudari tirinya.Annaya menatap Nabila yang tidak berangkat sekolah juga, ini aneh...."Papa memutuskan untuk memindahkan kamu ke Australi—"Annaya membelalakkan matanya, "Pah! Kenapa?" Gadis itu bahkan tidak percaya Papa nya akan bertindak sejauh ini."Papa mau buang Annaya?" Laki-laki dewasa itu berdiri, "Bukan se
Baca selengkapnya
CHAPTER 42 • Jeffran
Yeara saat ini tengah menemani Aksa yang baru saja di pindah ke ruang rawat. Aksa terlihat tengah tertidur sementara Yeara tengah menatap wajah damai pria itu.Gadis itu tersenyum lalu meraih tangan Aksa, beberapa saat kemudian Gavin datang ia tersenyum melihat Yeara."Yea, gimana keadaan Aksa?" tanya laki-laki itu."Kak Aksa udah sadar, kak Aksa baru minum obat dan sekarang udah tidur" jelas Yeara."Syukur deh, lo makan dulu gue udah bawa pesanan Dean, oh ya Dean kemana?" Tanya Gavin karena tidak melihat Dean di ruangan itu."Dean lagi ke toilet kak," jawab Yeara. Baru saja di bicarakan anak laki-laki itu akhirnya datang."Eh bang Gavin udah sampe, Rara makan dulu ayo" ucap Dean. "Makan dulu gih," ucap Gavin. Yeara akhirnya berdiri lalu menghampiri Dean yang tengah duduk di sofa. Sementara Gavin sekarang menggantikan posisi Yeara.Gavin lantas menatap Aksa."Sa, Lo jangan sakit sakit kaya gini lah. Kampus sepi tau gak ada lo," ujar Gavin walaupun ia tahu Aksa tidak mungkin mendengar
Baca selengkapnya
CHAPTER 43 • Tetap di sisiku
Yeara saat ini tengah menyuapi Aksa dengan bubur yang di sediakan oleh rumah sakit. "Satu lagi sayang," ucap Yeara karena sedari tadi Aksa menolak suapan dari Yeara. Mulutnya masih terasa tidak enak untuk menelan apapun.Laki-laki itu tersenyum, "tadi kamu panggil aku apa?" tanyanya dengan nada menggoda, Yeara yang menyadari hal itu lantas segera menggelengkan kepalanya."Aku? memangnya aku ngomong apa?" ucap Yeara hampir gelagapan sendiri, Aksa lantas tertawa."Sayang?" "Enggak itu cuma keceplosan aja, kak Aksa" ucap Yeara dengan pipi yang sudah seperti kepiting rebus."Emangnya kenapa sih kalo panggil suami sayang?" ucap Aksa. "Sini-sini..." Yeara pun menaruh mangkuk bubur milik Aksa di meja lalu ia menghampiri Aksa dan duduk di ranjang Aksa. Laki-laki itu merentangkan kedua tangannya lalu memeluk Yeara seperti anak kecil."Yea..., didalam mimpi aku yang panjang aku cium kamu, meskipun disana nama kamu Annaya aku semakin yakin bahwa Annaya yang kutemui adalah kamu" ucap Aksa."Ak
Baca selengkapnya
CHAPTER 44 • Akan ada pintu lain terbuka
Mama Aksa pagi itu langsung ke rumah Aksa ketika mendapat kabar putranya telah kembali ke rumah, perempuan itu mematung di depan pintu kamar putranya ketika melihat pemandangan di hadapannya."Yaampun Aksa Aksa kenapa gak di kunci sih?" gumam Mama seraya tersenyum lalu menutup pintu itu kembali. "Loh gak jadi, Ma?" Papa tiba-tiba datang, Mama lantas membalikkan tubuhnya, "nanti aja Papa bantuin Mama masak aja ayok" ujar Mama seraya menarik lengan Papa. "Papa masak Ma? yang benar aja Ma..." ucap Papa, "Memang kenapa kalau Papa masak buat anak dan menantu Papa?" Papa lantas menggelengkan kepalanya, "takut gak enak Ma" "Oh, kamu meremehkan saya?" "Ih bukan gitu loh, Ma...""Udah Papa percaya aja sama, Mama""Iya iya, tapi Papa gak mau potong bawang ya?" Mama yang gemas lantas meninju dada Papa dan berjalan lebih dulu menuju dapur, untung sebelum kesini Mama sudah belanja karena tahu rumah ini di biarkan kosong apalagi Jeffran juga tidak ada di rumah setiap saat. ••• TERPAKSA MENIKA
Baca selengkapnya
CHAPTER 45 • Mencari Raihan
"Kamu masih sakit?" Tanya Aksa ketika memasuki kamarnya, terlihat Yeara tengah meringkuk di kasurnya. Aksa lantas mendekat lalu mengelus kepala istrinya."Maafin aku ya Yea..." ucap Aksa. Gadis itu menggelengkan kepalanya lalu menarik tangan Aksa dan menciumnya."Aku gak papa kak Aksa, nanti juga gak sakit lagi" ucap Yeara."Ya udah, em... kamu mau jajan apa? biar aku beliin nanti makannya di kamar" ucap Aksa. Yeara tersenyum."Yang pedes boleh?""Boleh dong sayang," ucap Aksa."Mau takoyaki, mau telur gulung, mau seblak, mau sosis, mau ceker setan" "Boleh, tapi kamu bisa habisin semuanya?""Kan makannya sama Mama ada Papa juga kan, kak Aksa juga harus bantu makan hehe..." ucap Yeara."Oke oke, aku ambil handphone dulu di bawah ya..." ucap Aksa lalu meninggalkan kamarnya.Setelah di dapur ia melihat ponselnya menyala beberapa saat kemudian berbunyi, ada nama Jeffran di sana. Aksa lantas segera mengangkatnya."Sa..." ucap Jeffran."Lo dimana Jeff, semua orang nyariin lo tau gak?! bahk
Baca selengkapnya
CHAPTER 46 • Cinta
Aksa tersenyum seraya membawa pesanan Yeara ke kamarnya, Yeara yang melihat itu langsung duduk. "Ini pesanannya sudah datang istriku," ucap Aksa, Yeara tersenyum lalu mengambil alih makanan di tangan Aksa setelah menaruh meja lipat di hadapannya."Cepet banget kak Aksa," ucap Yeara. "Cepet dong," jawab Aksa. Saat sedang makan bersama tiba-tiba ponselnya berdering. Yeara sempat melihat nama Kevin di sana, tentu Yeara tahu siapa Kevin. Laki-laki itu adalah teman Aksara saat Aksara masih menjadi anggota geng motor. "Sebentar ya, Ya?" ucap Aksa lalu keluar dari kamar, Yeara mengerutkan keningnya. Mengapa Kak Aksa menjauh hanya karena ingin mengangkat panggilan dari Kevin? Sudahlah mungkin saja penting. Yeara tidak boleh berpikir yang tidak-tidak, bagaimana pun juga Kevin tetap teman Aksa."Halo, Vin" ucap Aksa setelah keluar dari kamarnya, "gue udah dapet lokasi Raihan," jawab Kevin dari seberang telepon."Thanks Vin," ucap Aksa setelah melihat notifikasi dari Kevin, karena Kevin baru s
Baca selengkapnya
CHAPTER 47 • Kejadian itu
Aksa telah tiba di kafe Gavin Atmaja, ia menyuruh Kevin untuk datang ke kafe milik Gavin, Gavin sebelumnya sudah di beritahu Aksa laki-laki itu langsung pergi menemui Aksa dan Kevin."Lo berdua mau minum apa?" tanya Gavin, "gue americano aja" jawab Aksa. "Gue es latte aja banyakin susunya" ucap Kevin."Oke, tunggu ya" ucap Gavin.Setelah kepergian Gavin akhirnya Kevin buka suara."Apa rencana Lo selanjutnya?" tanyanya. Aksa menghela nafas lirih kemudian menatap Kevin, "jujur gue sendiri gak tau harus mulai dari mana Vin, gue udah gak mau terlibat di dunia motor, sekarang gue udah punya istri, gue gak bisa terus-terusan kaya gini" ujar Aksa. "Tapi hal yang terjadi sama Jeffran itu udah jadi masalah gue juga apalagi Raihan udah terlalu keterlaluan hingga melibatkan orang tak bersalah seperti Lea, gue bakal ngomong sama Raihan—""Percuma Sa, Raihan bukan tipe orang yang mau di nasehatin, dia malah akan berbalik gangguin Lo juga, mungkin aja istri Lo juga bakal di gangguin sama Raihan, p
Baca selengkapnya
CHAPTER 48 • Kembalinya Jeffran
Gavin Atmaja akhirnya tiba di kafenya, ia baru saja ke kampusnya setelah menyelesaikan tugas, di kafe terlihat Jiha tengah melayani pelanggan sementara itu di seberang Dean tengah bermain game seorang diri. Gavin lantas menghampiri Dean lalu duduk di hadapan Dean."Mama minta Lo pulang ke Bali," ujar Gavin tiba-tiba. "Buat apa?" jawab Dean ketus. "Lo gak boleh gitu lah Dean, bagaimana pun juga itu Mama Lo" ujar Gavin."Mama? Bang Gavin koma mereka gak dateng, cuma Bang Gavin yang aku anggap keluarga disini" jawab Dean tanpa melepaskan atensinya dari layar ponselnya. "Gue tau Lo marah, tapi ini gak baik Dean, mungkin aja mereka sibuk kan sampai gak bisa ke Jakarta" ucap Gavin."Terserah, gue gak mau pulang" final Dean lalu berdiri meninggalkan Gavin, sementara itu Gavin menghela nafas lelah. Jiha yang melihatnya akhirnya menghampiri Gavin. "Dean marah?" tanya Jiha. "Iya, Lo nanti bantu ngomongin Dean deh, tuh bocah keras kepala banget," ujar Gavin.Jiha lantas menatap keluar jendela, J
Baca selengkapnya
CHAPTER 49 • Pertemuan Raihan
Jeffran menatap foto Lea yang terpajang di kamarnya, laki-laki itu sangat menyayangi Lea. Jeffran berjanji akan membalas perbuatan Raihan. Ia tidak akan pergi begitu saja sebelum membalas Raihan."Jeffran kita makan dulu yuk" ucap Aksa di ambang pintu kamar Jeffran yang terbuka. "Oke," ucap Jeffran. Siang itu Jeffran, Aksa dan Yeara makan bersama. "Ra, lo mau lanjut kuliah dimana?" tanya Jeffran memecahkan keheningan. Karena sejak tadi mereka tidak ada yang mulai bicara."Aku mau ke kampus kalian, ambil bahasa" jawab Yeara. "oh, kirain Lo mau lanjut sekolah di London" ucap Jeffran. "Jangan gue gak mau LDR soalnya" ucap Aksa. Semua orang tertawa mendengar ucapan Aksa."Hari ini gue mau ke kafe Gavin, lo berdua mau ikut gak?""Gue sih bisa," jawab Aksa seraya menatap Yeara."Kalian pergi aja, udah lama kan gak ngumpul bareng hari ini Yea mau di rumah aja" jawab perempuan itu. "Gak papa sayang?" tanya Aksara, sejujurnya ia tidak enak harus meninggalkan Yeara. "Gak papa kak Aksa ngumpu
Baca selengkapnya
CHAPTER 50 • Jeffran dan Lea
"Brengsek!" Jeffran membanting ponselnya ke kasur saat mendengar suara Raihan, Jeffran buru-buru mengemasi baju-bajunya malam ini ia akan ke Bali menemui Lea, namun belum selesai mengemasi barang-barangnya ponselnya berbunyi kembali, ada panggilan dari Lea."Lea..." "Jeffran, aku ke jakarta ikut kamu ya... aku takut ada Raihan" ucap Lea dari seberang telepon."Aku jemput kamu sekarang," ucap Jeffran seraya memasukkan baju-bajunya ke koper."Gak usah, aku udah di pesawat sekarang" ucap Lea, Jeffran menatap layar ponselnya yang menyala, sudah pukul 8 malam. "Kalo udah sampe telpon aku lagi," ujar Jeffran lalu sambungan pun terputus.Jeffran akhirnya keluar dari kamarnya, ia terkejut melihat Papi berdiri di hadapannya dan sudah ada Aksa dan Yeara di sana."Pa-Papi?" "Aksa sudah cerita semuanya ke Papi tentang masalah kamu dan Lea, Papi merasa tidak setuju jika kamu menikahi wanita itu, kamu bukan orang yang wajib bertanggung jawab atas anak di perut Lea, Jeffran! Masa depan kamu masih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status