Semua Bab Dinodai CEO Kejam: Bab 41 - Bab 50
332 Bab
Bab 0041
Xander terus mengumpat di ruang kerjanya saat ia menelepon Sena tapi Sena tidak pernah mengangkat teleponnya, bahkan tidak lama kemudian, ponsel Sena pun tidak aktif lagi. "Sial, apa wanita sialan itu mencoba kabur dariku? Beraninya dia melakukannya! Dasar brengsek!" Xander pun terus menggebrak me
Baca selengkapnya
Bab 0042
"Apa ini sudah waktunya Giana pulang kerja, Bik? Mengapa lama sekali? Aku sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan Giana." "Sabar, Andrew. Namanya orang kerja memang lama." "Tapi katanya dia bekerja di kantor Kak Xander kan? Mengapa Kakak tidak membiarkannya pulang cepat? Aku merindukannya, Bik
Baca selengkapnya
Bab 0043
Sebuah mobil melintas dengan begitu cepat memecah genangan air di setiap jalan yang ia lewati. Terkadang mobil itu memperlambat lajunya agar sang pengemudi dapat mengamati di sepanjang jalan yang sudah terlihat buram saking derasnya hujan malam itu. "Sial, sebenarnya ke mana kau pergi, Sena? Entah
Baca selengkapnya
Bab 0044
"Jangan, Xander! Jangan!" Air mata Sena terus bercucuran saat Xander akhirnya berhasil melepaskan kemeja dan pakaian dalamnya hingga tubuh bagian atas Sena langsung polos dan terpampang di hadapan Xander. Sena pun sontak menyilangkan kedua tangan di depan dadanya dan ia begitu ketakutan kalau Xand
Baca selengkapnya
Bab 0045
"Bagaimana, Bik? Kapan Kak Xander dan Giana pulang? Aku sangat mencemaskan Giana." Ekspresi wajah Andrew terlihat begitu cemas saat Bik Arta sudah menutup teleponnya dengan Xander dan Bik Arta pun hanya bisa menatap Andrew dengan jantung yang berdebar kencang. Tentu saja Bik Arta tidak bisa menyal
Baca selengkapnya
Bab 0046
"Sial, butuh berapa jam untuk mengeringkan rambutmu dengan hair dryer kecil ini, Sena! Mana rambutmu panjang dan tebal! Membuatku kesal saja!" rutuk Xander yang akhirnya menyerah karena rambut Sena tidak kunjung kering. Xander pun mengibaskan tangannya yang sudah pegal karena mengeringkan rambut Se
Baca selengkapnya
Bab 0047
Xander langsung mematung mendengar permintaan Sena dengan syara yang begitu lirih. Xander sempat berpikir bahwa Sena benar-benar mengenalinya dan memintanya tinggal, tapi ternyata Sena hanya mengigau. Kedua mata Sena masih terpejam dengan raut wajah yang begitu gelisah dan butiran keringat yang kem
Baca selengkapnya
Bab 0048
Cahaya matahari masuk melalui celah jendela dan membuat Sena pun menyadari kalau hari sudah pagi. Tapi tubuh Sena yang masih terasa pegal membuat Sena benar-benar malas bergerak. Sena pun masih terus memeluk gulingnya yang pagi ini terasa begitu nyaman dan hangat. Bahkan, Sena menyurukkan wajahnya
Baca selengkapnya
Bab 0049
Xander menyetir mobilnya dengan pikiran tentang Sena di otaknya. Sungguh, momen tidur bersama Sena memberikan kehangatan yang berbeda untuk Xander, walaupun Xander mendadak kesal pada dirinya sendiri karena tidak seharusnya ia menyukai kedekatan itu. "Sial, Xander! Kau benar-benar sudah berlebihan
Baca selengkapnya
Bab 0050
"Kau hanya bermimpi, Andrew. Tidak ada Giana atau siapa pun, Andrew. Kalau kau merasa kau tidak bermimpi, berarti kau hanya berhalusinasi. Sekali lagi kukatakan bahwa tidak ada Giana atau siapa pun di rumah ini!" seru Xander dengan tegas. Namun alih-alih tenang, mendadak Andrew malah makin mengamuk
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
34
DMCA.com Protection Status