All Chapters of CINTA LAMA BELUM USAI: Chapter 21 - Chapter 30
31 Chapters
21. AKU SUDAH TIDAK PANTAS
"Nggak lah, Bu. Gina senang kok," ujar Gina sambil tersenyum.Biasalah, perasaan seorang ibu. Ibunya Gina selalu saja khawatir melihat Gina yang betah di rumah selama tiga bulan ini tanpa ada penghasilan. Padahal biasanya gadis itu akan mendapat gaji bulanan. Tentu saja hal ini membuat perasaan sang ibu tidak enak dan merasa bersalah. Itu sebabnya dia selalu menanyakan apakah Gina senang atau tidak tinggal bersamanya."Gina juga udah jenuh sebenarnya kemarin itu, Bu. Lingkungan kerja Gina udah nggak menyenangkan lagi. Disana saling menjatuhkan agar bisa naik jabatan. Biasalah, jadi penjilat," ujar Gina berbohong."Mau cari kerja di tempat lain, susah. Kalau di panggil wawancara, segan sama boss mau minta ijin. mau langsung berhenti kerja, belum tentu bisa dapat kerjaan baru dnegan segera. Karena sekarang sangat susah Bu dapat kerja. Banyak bangat yang pengangguran. Teman satu kos Gina aja ada tiga atau empat ornag perempuan yang tiap hari kesana kemari cai kerja tapi nggak dapet-dapet
Read more
22. TIME TO THINK OF YOU
"Apa maksudmu?" tanya Abian dengan suara tertahan.Dia sedang menggendong anaknya Arion ketika mendengar barisan kalimat yang keluar dari mulut istrinya."Keluar kota terus kerjamu. Sengaja kau pasti kan? Mau singgah singgah juga kau di tempat mantanmu itu," jawab Melda.Benar benar wanita gila. Bisa bisanya di berpikir begitu padahal ada surat elektronik jelas yang masuk ke email Abian dan dia juga membacanya.Memang, akhir akhir ini, Abian semakin sering di tugaskan ke luar kota selama tiga atau empat hari bahkan satu minggu.Awalnya Melda senang, karena akan ada banyak pemasukan.Abian akan menagihkan biaya perjalanan dan biaya penginapan ke kantor padahal dia akan mengemudikan mobilnya sendiri dan sering menginap di tempat yang bayarannya murah.Sejak menikah, ketika dia di utus ke luar kota, dia tidak dapat menikmati fasilitas yang di berikan oleh kantor lagi karena harus memikirkan setoran yang lebih banyak ke kas negara rumah tangganya.Bahkan jika hanya dua hari satu malam, di
Read more
23. MENATA HIDUP BARU
Tiga tahun berlalu.Gina kembali ke kota dengan tujuan untuk mengais rejeki yang lebih baik dari pada rejeki yang dia dapatkan di kota kelahirannya.Kali ini, dia datang tidak sendirian tapi bersama ibunya setelah seminggu lalu dia datang untuk mencari rumah kontrakan.Tidak mungkin kamar kos lagi karena dirinya akan tinggal berdua dengan ibunya.Ya.Hanya berduaAyahnya kemana?Hampir dua tahun setelah kepergian sang ayah menghadap sang pencipta.Hal yang tidak pernah terpikirkan oleh siapa pun karena ibunya lah yang selama ini sakit sakitan.Setelah kepergian sang ayah, Gina bertahan di rumah ibunya karena ibunya masih bersedih dan tidak mau pergi jauh dari rumah yang sudah di tempati puluhan tahun bersama sang suami. Karena itu, Gina mencoba mencari pekerjaan di kota kelahirannya walau dengan upah yang sedikit karena kota ini tidak sebesar kota sebelumnya dia merantau.Melihat Gina yang bekerja dari pagi hingga sore tapi tidak banyak penghasilan.Kasihan sekali!Dan baru baru ini,
Read more
24. BERTEMU KEMBALI
CanggungPertemuan dua orang yang 'mungkin' masih saling mencintai tetapi harus berpisah karena suatu hal yang mereka tidak inginkan."Apa kabar?"Gina tersenyum simpul, "As you see, aku baik," jawabnya tanpa berniat mengajukan pertanyaan yang sama pada Abian.Di pikirannya sekarang, bagaimana cara agar Abian segera pergi dari hadapannya. Tidak mungkin dia yang pergi karena pesanannya saja belum datang sementara perutnya sudah minta di isi juga."Dulu, Rafael pernah bilang kalau kamu pulang kampung dan menetap di sana. Kapan balik kesini lagi?" tanya Abian memulai. Masih tetap terasa canggung dan mereka berdua seperti orang asing yang baru saja di pertemukan di sebuah blind date."Baru sebulanan. Mau mencoba cari peruntungan lagi disini."Kali ini Gina menjawab lebih panjang."Terima kasih," ujarnya pada pelayan yang mengantarkan pesanannya."Mau makan juga? Sudah pesan?" burunya pada Abian."Hmm, silahkan duluan."Gina menyuapkan satu sendok makanan ke mulutnya. Mengunyah pelan dalam
Read more
25. LAGI LAGI BERTEMU
Cerahnya matahari pagi tidak bisa mengalahkan kecerahan yang terpancar dari wajah Gina.Akhirnya, setelah penantian panjang, hari ini dia akan mulai bekerja lagi di sebuah perusahaan besar di kota ini.Kemarin dia sudah di panggil untuk wawancara lagi dan dinyatakan di terima bekerja mulai hari ini."Anak bontot Ibu makin cantik saja," ujar ibunya saat wanita tua itu melihat Gina berputar di sebuah cermin untuk memastikan penampilannya."Siapa dulu dong ibunya," balas Gina tak kalah memuji. "Lihat ini, Gina mirip sekali sama ibu, kan?"Dia memeluk ibunya dan membawa ibunya untuk melihat diri mereka berdua di dalam cermin.Memang benar, keduanya sangat mirip. Dari tiga bersaudara, Gina lah yang paling mirip dengan ibunya. Kedua kakaknya paling hanya mengambil sedikit dari ibu, entah itu rambut atau bentuk hidung, selainnya semua di comot dari ayah mereka."Ya, karena miripnya. Ibu takut kamu bernasib sama dengan Ibu," ujar wanita tua itu dengan sendu.Gina memandang ibunya melalui cerm
Read more
26. BALAS PESANKU
"Dimana kamu tinggal sekarang?"Akhirnya Gina dan orang yang memanggilnya tadi sewaktu di parkiran menepi setelah keluar dari parkiran.Gina menolak untuk pergi minum atau makan karena baru saja selesai bersama teman-temannya."Dekat-dekat sini," jawabnya."Kos?"Gina menggeleng. "Aku tinggal sama ibuku. Jadi kami sewa rumah."Pria yang ternyata Abian itu tersentak saat Gina mengatakan tinggal bersama ibunya. Lalu, ayahnya tinggal sendirian di kampung?Karena setahunya, ayah Gina masih ada dan ibunya juga masih ada meski sudah sering sakit karena asma dan sesak napas."Ayah kamu?"Gina tersenyum getir mengingat sang ayah dan apa yang menjadi penyebab ayahnya berpulang selamanya ke rumah yang maha kuasa."Ayahku udah pergi untuk selama-lamanya," jawab Gina dengan mata yang mulai berembun. "Karena kau," lanjutnya tetapi hanya di dalam hati."Sorry, sorry, sorry. Aku nggak bermaksud un---""Tidak apa-apa. Wajar kamu tanya, kan kamu nggak aku kabari waktu ayahku berpulang," potong Gina de
Read more
27. JANGAN ULANGI KESALAHAN YANG SAMA
Dari komunikasi yang intens, pertemuan Gina dan Abian juga semakin intens.Bahkan Gina sudah beberapa kali berbohong pada ibunya ketika dia telat pulang kerja atau pergi berkencan di malam minggu.Tidak ada kata balikan yang terucap di antara keduanya tapi segala tindakan masing masing sudah menjelaskan bahwa mereka telah kembali bersatu.Abian:"Ntar sore, kita ketemu di cafe Royal."Hari ini hari ulang tahun Gina dan Abian ingin merayakannya walau hanya makan bersama di cafe sederhana.Dan saat yang tunggu-tunggu telah tiba. Gina di sambut dengan sebuah kue kecil dengan tulisan "Happy birthday,Sayang"Makan malam sederhana yang terasa menyenangkan dan penuh canda tawa mereka berdua lewati."Aku tidak tahu, kamu suka atau tidak. Tapi ini aku berikan dengan ikhlas. Di terima yah!" ujar Abian seraya mengeluarkan satu kotak kecil dari saku celananya.Gina tersenyum sambil mengangguk. Tidak peduli apa isinya, selama itu berasal dari orang yang dia sayang dan yang dia harapkan tidak apa-a
Read more
28. SEKILAS MASA LALU
Kejadian dua tahun lalu.Gina sedang duduk di teras belakang rumahnya dan sedang asyik melemparkan beberapa biji jagung untuk di santap oleh ayam peliharaan orang tuanya.Dering ponsel mengganggu kegiatannya. Dia mengambil ponsel yang di letakkan sembarang di sampingnya lalu dia berdecak kesal melihat nama si pemanggil."Orang gila ini, kenapa pula dia meneleponku lagi?" gumamnya lalu menekan tombol merah.Tak berselang lama, ponsel berdering lagi dan di reject lagi oleh Gina.Hingga dering ke lima kalinya, Gina langsung menekan tombol hijau dan langsung ngegas."Ada apa? Kenapa nelpon-nelpon?"Dahinya berkerut saat mendengar tawa Melda di seberang sana."Gila!" desisnya lalu memutus panggilan secara sepihak.Dia misuh misuh sambil meletakkan ponsel."Perempuan gila. Kamu pikir suamimu saja laki laki di dunia ini?" gumamnya tanpa sadar bahwa ayahnya sudah berdiri di ambang pintu belakang.Pria tua itu langsung memegangi dadanya karena entah kenapa dia merasa ucapan Gina barusan adalah
Read more
29. DIA YANG DATANG DAN MENGHANCURKAN KAMI
Belakangan ini Melda semakin gila.Sepertinya dia terobsesi dengan hubungan Abian dan Gina. Dia selalu di kejar oleh pikiran sendiri membuatnya tidak tenang siang dan malam. Apalagi jika Abian pulang sedikit lebih lama dari yang seharusnya. Pertengkaran terus terjadi dan nama Gina selalu menjadi sumber. Abian sampai harus mempertebal telinga juga sabarnya dalam menghadapi istrinya yang dia anggap sudah mulai gila tanpa alasan yang jelas. Menuduh Abian yang sengaja mengajukan diri ke luar kota agar bisa singgah dan bertemu dengan Gina.Makanya, setiap kali Abian pergi, Melda akan menelepon Gina dan mengatakan hal-hal yang tidak ada dan tidak mungkin ada akan terjadi.Gina sampai kehabisan akal. Dia selalu bersembunyi setiap kali nama Imelda muncul sebagai pemanggil di ponselnya karena takut di dengar oleh orang tuanya."Ka, bisa nggak kakak jangan mengkait-kaitkan aku dengan rumah tangga kalian lagi. Aku nggak ada hubungan apa-apa dengan suamimu, Kak. Itu dulu...." ujar Gina memelas.
Read more
31. BUKTI PERSELINGKUHAN
"Yang, Kangen!"Satu baris kalimat itu saja bisa membuat Abian senyam senyum sepanjang hari.Ini adalah hari terindah dalam hidupnya dalam lima tahun terakhir. Bahkan di hari kelahiran Arion juga dia tidak sesenang ini.Walau fokusnya sekarang harus terbagi antara pekerjaan dan masalah di pengadilan yang berjalan alot, tapi ada satu hal yang membuatnya bersemangat ketika pulang kerja atau setelah bertemu pengacaranya.Setiap sore, ketika dia mendapat pesan dari Gina, dia akan selalu bersiul riang membuat teman-teman di kantornya bertanya-tanya.Sebagian dari mereka ada yang menduga Abian mungkin menang atas perkara perceraiannya atau mungkin Abian sudah menemukan tambatan hati yang baru.Abian:Yang, kamu lembur lagi atau on time?Abian mengirimkan pesan pada perempuan yang sekarang sudah menjadi kekasihnya itu.Tanpa perlu mengucapkan "Gina, aku masih mencintaimu, mari kita ulang dari awal," mereka sudah kembali bersama.Pertemuan dan komunikasi yang intens adalah kuncinya.Dari pang
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status