Share

10. Tragedi Mengerikan

Jonan dan Raka menggenggam senjata siap tembak sambil berjalan agak cepat. Mata kedua pemuda itu mengamati sekeliling dengan waspada. Mereka berada di daerah terbuka, terdapat sedikit semak-semak. Ancaman bisa datang dari berbagai penjuru. Mereka harus melewati wilayah ini secepatnya.

Gadis-gadis metropolis itu mulai kelelahan, keringat membasahi wajah, nafas sengal-sengal. Kaki mereka sudah lemas.

Kirei kelihatan paling parah. Dia berjalan gontai. "Aku tidak kuat lagi."

Kirei duduk di akar pohon yang menonjol panjang di permukaan tanah, Maysha dan Inara juga. Mereka mengatur nafas yang terengah-engah.

"Istirahat sesukanya," kata Raka dengan mata mengawasi ke setiap penjuru.

"Terima kasih."

"Sesukanya pula makhluk itu menyantap kamu kapan saja."

"Katanya dia ada di lereng selatan," sahut Maysha. "Sekarang tiba-tiba saja ada di lereng utara, sebenarnya di mana dia tinggal?"

"Tanya sendiri sana alamatnya di mana," sambar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status