Share

Benang Merah
Benang Merah
Author: LisaLiza

Retak

BAB 1| Retak

Aileen Pov

Kita berdua memiliki nasib yang sama. Kita dipertemukan oleh takdir yang membawa kita pada tempat ini. Tempat yang amat sangat aku syukuri. Tuhan maha baik telah mempertemukan aku denganmu Malvin Saputra.

2002

Hidup memang tak mudah ditebak terkadang arusnya tenang lalu bisa saja secara tiba-tiba badai pun datang dalam kehidupan. Tak terkecuali dengan perempuan yang bernama Aileen Dwiputri. Tuhan sedang merangkai cerita dalam kehidupan perempuan cilik itu atau bahkan Tuhan sedang menciptakan alur hidup berkelok yang harus dijalani oleh Aileen.

Peristiwa tragis yang menimpa Aileen dan keluarganya telah membawa ia pada suatu hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Ketika itu Aileen tampil dalam acara kelulusan di TKnya, keluarga Aileen pun tentu harus turut hadir dalam hari spesial itu. Bagaimana tidak,putri bungsu nya telah lulus dari TK dan bahkan mendapatkan kesempatan untuk bernyanyi di acara kelulusannya.

Pagi itu Aileen sudah berdiri di depan rumah menunggu bis jemputan sekolah. Ia sudah bersemangat sekali sedari malam karena hari ini pun datang juga. Hari ini adalah hari baik,pertama ia telah lulus dari TK dan kedua ia akan tampil bernyanyi lagu kesukaannya yaitu "you are my sunshine" lagu penghantar tidur yang selalu dinyanyikan oleh ibunya ketika ia kecil.

" Ayah, Ibu aku pergi duluan yah bis sudah datang.Oh ya, dan jangan lupa hari ini kalian harus hadir untuk melihat aku bernyanyi, pasti ayah dan ibu akan sangat menyukainya." ucap anak itu ceria.

"Baiklah nak, Ibu ayah dan abang mu akan segera menyusul ke sana" jawab ibu.

"Satu lagi hampir saja lupa, bawakan aku permen kapas, permen lolipop dan cokelat yang banyak yah bu untuk aku bagikan kepada teman-teman." ucap anak itu penuh harap.

"Aduh anak Ayah banyak mau sekali sih" ucap Ayah sembari mencubit pipi gembul nya.

"Ingat yah jangan sampai lupa lho!" tegas Aileen

"Iya tuan putri Aileen Dwiputri. Sekarang bergegas cepat bis sudah menunggu mu sedari tadi" ucap Ayah

"Siap pak bos" ucap Aileen semangat.

Kini Aileen sedang bersiap-siap di belakang panggung untuk menunggu giliran ia bernyanyi. Namun, seperti petir di siang bolong anak kecil itu mendapat kabar bahwa keluarganya mengalami kecelakan beruntun di jalan. Bergegas ia diantar salah satu guru disana untuk pergi ke rumah sakit melihat kondisi mereka.

Dunia Aileen runtuh seketika. Kini Ayah dan Abang nya terbujur kaku diselimuti kain putih. Hening....mereka tak menjawab rengekan Aileen, ayah dan abangnya hanya tertidur pulas tak bergeming. Air mata runtuh turun deras di kedua pipi nya. Ia tak menyangka hari spesial baginya hilang seketika di gantikan kesialan yang amat sangat tragis.

Lalu ia teringat ibu nya. Apakah ibu masih ada di dunia ini atau pergi bersama ayah dan abang juga, pikiran kalut menyelimuti gadis kecil itu.

"Ibu mu sedang diobati oleh dokter. Semoga Tuhan melindungi ibumu, Aileen" ucap gurunya menguatkan

"Tuhan aku tahu aku bukan anak yang baik tapi tolong jangan ambil ibuku" Aileen berdoa pada Tuhan.

Doa terus dirapalkan oleh gadis cilik itu ia berharap Tuhan masih mengasihi ibunya. Hingga dokter keluar dari ruangan tersebut.

"Dokter ibuku...bagaimana keadaannya?" ucap Aileen panik

"Gadis cantik, ibumu sedang berusaha kuat didalam sana, karena ibumu tak mau meninggalkan putrinya yang lucu ini. Jadi tolong bersabarlah yah" ucap Dokter wanita menenangkan Aileen.

Tak berlangsung lama datang seseorang yang tak asing di ujung lorong sana sedang berlari panik menuju ke arah Aileen.

"Bagaimana keadaan mereka Aileen?" ucap tante nya.

Aileen tak kuasa lagi untuk menjelaskan apa yang terjadi ia hanya melamun dengan kedua air mata membasahi pipi nya.

"Sebelumnya saya turut berduka cita Bu, ayah dan kakak nya tak tertolong sementara Ibunya masih kritis didalam sana"ucap guru Aileen menjelaskan.

"Jadi kakak ku sudah meninggal begitu?" tanya tante Aileen panik

"Iya bu, ayah Aileen sudah meninggalkan kita semua" jawab guru itu.

Derai tangis pun pecah seketika tante nya yang bernama Dian itu menangis histeris. Ia teramat sangat terpukul, keluarga satu-satunya telah meninggalkannya. Ia kini hidup sebantang kara.

Setelah lama di rumah sakit, kini Aileen harus ikut mengantarkan ayah dan abangnya ke peristirahatan terakhir mereka. Tante Dian terus menangisi kakaknya. Entah bagaimana hati Aileen sangat kaku sekarang, kejadian ini terlalu tiba-tiba menerpa anak kecil yang malang itu.

"Bahkan sampai akhir Ayah dan Abang sangat curang terhadapku. Mengapa kalian tidak mengajakku?." ucap ia dalam hati 

Setelah Ayah dan Abangnya dimakamkan, Aileen kini berakhir tinggal dengan tante Dian. Ia adalah keluarga yang tersisa kini selain ibunya. Karena ibu Aileen tak mempunyai sanak saudara, ibu adalah anak tunggal. Lalu tante Dian merupakan adik ayah harapan satu-satunya Aileen untuk melanjutkan hidupnya.

Kini anak kecil itu tinggal bersama tante Dian.Belum ada kabar dari ibunya, hingga kini beliau masih kritis dan belum sadarkan diri.Hal itu membuat Aileen semakin terpuruk. Gadis kecil itu masih terlalu kecil untuk merasakan semua kepahitan ini.

Tinggal bersama tante Dian sungguh menyakitkan. Setelah kejadian tragis tempo hari, tante Dian menyalahkan Aileen atas apa yang menimpa kakak nya. Tante Dian sangat ketus terhadap Aileen dan mengacuhkan gadis kecil itu.

"Gara-gara kau anak sial kakak ku kini mati." ucap tante Dian 

"Maafkan aku tante,aku juga sangat sedih. Memang ini semua salahku" ucap Aileen sembari menangis.

Gadis kecil itu masih tidak mengerti dengan kesialan dunia. Ia hanya manusia yang baru berusia 6 tahun,hidupnya penuh warna selama ini. Ayah yang bijaksana,Ibu yang cantik dan Kakak yang baik. Kini semua itu hanya tinggal kenangan. Pondasi hidupnya hanya tinggal Ibunya saja. Penuh harap Aileen dapat melanjutkan hidupnya kembali bersama orang terkasih yaitu ibunya.

**

Gadis kecil itu terbangun dari tidurnya, karena pagi telah menyongsong datang. Aileen berniat hari ini ingin mengajak tante Dian untuk pergi mengantarnya melihat ibu di rumah sakit. Aileen kemudian pergi menghampiri tante Dian di kamarnya.

Tanpa permisi Gadis cilik itu meraih gagang pintu dan membuka kamar tantenya. Tengok ia kedalam kamar tersebut, namun pemandangan asing terlihat didepan matanya. Tante Dian sedang berada dengan seorang laki-laki di kamar, mungkin itu kekasihnya. Dengan sangat marah Tante Dian memarahi habis-habisan Aileen karena telah mengganggu aktivitasnya.

"Anak sial,kau memang tidak sopan. Ketuklah pintu jika kau ingin masuk. Jangan seperti kucing liar yang masuk begitu saja" ucap tante Dian dengan emosi yang menggebu

"Maafkan aku tante" jawab Aileen menunduk

"Sudahlah,aku sudah muak denganmu. Hanya dengan melihatmu saja membuat hatiku sakit karena teringat betapa tragisnya kakakku. Mulai hari ini kau aku antar ke panti asuhan. Tinggalah  di sana,karena aku tidak ingin mengurusmu" ucap tante Dian

Aileen langsung menangis dengan amarah tantenya.

Setelah kekasihnya pergi, kemudian tante Dian bergegas ke kamar Aileen dan mengemasi barang Aileen kedalam kopernya.

Kemudian dengan teganya tante Dian menggiring Aileen ke mobil dengan paksaan dan pergi melaju ke panti asuhan.

Kini gadis kecil itu sudah pasrah, kemana pun Tuhan akan membawa hidupnya ia akan menerimanya. Mobil pun berhenti melaju tepat di depan panti asuhan itu.

**

'Panti Asuhan Muara Kasih' jelas nama itu tertulis pada sebuah plang tepat di depan panti asuhannya. Bergegas tante Dian masuk kedalam panti diikuti Aileen yang mengekor dibelakangnya.

Mereka pun disambut oleh sosok wanita yang sudah lumayan tua perawakannya, dengan rambut pendek dan sebuah syal yang menghiasi lehernya. Dengan senyum yang hangat wanita itu mempersilahkan mereka untuk duduk.

"Silahkan duduk nona" ucap Ibu itu memulai pembicaraan

Tante Dian dan Aileen pun duduk.

"Jadi ada keperluan apa nona datang ke panti asuhan ini?" tanyanya to the point

"Sebelumnya apakah bener tempat ini adalah panti asuhan?" tanya tante Dian

"Tentu nona, panti asuhan ini bernama panti asuhan 'Muara Kasih".Walaupun tempat ini sederhana tetapi panti asuhan ini merupakan wujud dari kebaikan orang-orang yang telah bahu-membahu membangun tempat ini" jelas Ibu tersebut

"Oh ya, perkenalkan nama saya Bu Lusi. Saya merupakan orang yang mendirikan panti ini sekaligus juga bertanggung jawab mengurus panti Muara Kasih " ucapnya memperkenalkan diri.

 "Perkenalkan juga nama saya Dian dan ini keponakan saya yang bernama Aileen Dwiputri" ucapnya memperkenalkan dirinya dan Aileen.

"Lantas apa yang membuat nona datang kemari?" tanya Bu Lusi

"Kedatangan saya kemari bermaksud untuk menitipkan keponakan saya untuk tinggal di panti asuhan ini"  ucap tante Dian

"Maaf sebelumnya nona Dian, panti asuhan ini tidak sembarangan menerima anak untuk kami rawat. Ada beberapa prosedur dan alasan maupun keadaan yang logis untuk kita menerima anak tersebut. Jadi bolehkah saya bertanya alasan apa yang membuat anda menyerahkan gadis kecil ini kepada kami, apakah dia sudah kehilangan orang tua atau ada kondisi lain yang menyatakan anak ini layak untuk kami rawat?" tanya Bu Lusi

Tante Dian pun memulai sandiwara yang sangat mengesankan.

"Alasan saya menyerahkan keponakan saya ke panti ini adalah, karena orang tua Aileen mengalami kecelakaan tragis. Ayahnya adalah kakak kandung saya satu-satunya yang meninggal di tempat bersama putranya, dan ibu Aileen keadaannya kritis di Rumah Sakit." jelas Tante Dian

"Apakah Aileen ini mempunyai kerabat selain nona yang dapat mengurus Aileen? Lalu kenapa tidak nona saja yang merawat Aileen bukankah nona adalah bibinya?" tanya Bu Lusi penasaran

"Saya adalah kerabat satu-satunya Aileen, tetapi saya dengan sangat terpaksa harus menitipkan Aileen di sini karena saya akan melanjutkan pendidikan di Australia, sehingga tidak memungkinkan untuk saya merawat Aileen" ucap Tante Dian berbohong

"Baiklah, saya rasa alasan dari nona sudah cukup untuk saya mengambil keputusan merawat anak ini." ucap Bu Lusi

"Terima kasih sekali atas kebaikan Ibu dan panti ini, jika Tuhan berkehendak baik, semoga ibu Aileen dapat segera sadar dari koma dan mengurus kembali Aileen" ucap tante Dian

"Besar harapan saya anak ini dapat kembali lagi dengan ibunya namun untuk saat ini saya sanggup untuk merawat nak Aileen" ucap Bu Lusi

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status