Share

Perjalanan pertama

"Gue emang mau merid, tapi bukan sama Hany. Gue punya calon lain. Dia berpuluh kali lipat cantiknya dari Hany. Wajahnya, hatinya, sifatnya...," ungkap Danu sambil tersenyum.

"Emang ada wanita yang cantiknya melebihi Hany?" tanya Aryo penasaran.

"Ya adalah." Danu melempar senyum.

"Eh, tapi jelasin dulu siapa dia? Terus kenapa dia minta mahar nasi goreng? Kenapa juga Lu mau nanem padi?" Aryo mencecar Danu.

Danu dengan santainya mesem, menanggapi sahabatnya.

"Dia anak sahabat bokap gue. Dia itu seorang hafidz, kecantikan yang dimilikinya sungguh alami," ungkap Danu mengisahkan Zahra.

"Hafiz? Wah, selera Lu berubah. Gue kira Lu suka model cewek kaya Hany."

Bola mata Aryo mengerling, menyapu wajah Danu yang tampan rupawan.

"Hany nggak ada apa-apanya di banding bidadari gue," ucap Danu mantap.

Aryo makin penasaran dengan sosok wanita calon istri sahabatnya itu.

"Terus kapan Lu merid? Nah apa hubungannya, nasi goreng sama nanem padi?" Aryo terus saja melempar pertanyaan.

Danu menarik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status