Di balik Mahar Sepiring Nasi Goreng Seafood

Di balik Mahar Sepiring Nasi Goreng Seafood

By:  humaidah4455  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
54Chapters
3.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Hidayah datangnya kapan saja dari mana saja. Seperti halnya yang terjadi pada keluarga Herlambang terutama pada putra bungsunya mendapat hidayah lewat seorang gadis muslimah jebolan pondok pesantren salaf putri tunggal sahabat Pak Herlambang yang hidupnya kurang beruntung. Ada drama membayar hutang, kekaguman, perjodohan, kenekatan, perdebatan alot, penolakan Nyonya Herlambang hingga akhirnya Nyonya Herlambang mendukung putranya melanjutkan perjodohan yang sudah direncanakan.

View More
Di balik Mahar Sepiring Nasi Goreng Seafood Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
humaidah4455
semangat update nya
2022-12-01 07:57:48
0
54 Chapters
Mahar Ala Zahra
Mutiara Azahra itulah namanya. Gadis muslimah berparas ayu, santun, dan ramah. Ia putri tunggal pasangan Rojali dan Maemunah. Keluarga Tiara nama panggilan gadis itu, hidup dalam kemiskinan. Tiara tak bersekolah, ia dititipkan oleh ke dua orang tuanya di salah satu pondok pesantren ikut ndalem bersama keluarga Kiyai, nama panggilannya pun diganti Zahra. Zahra belajar Al-Qur'an sejak kecil hingga membuatnya kini menjadi hafiz Qur'an. Zahra tidak bersekolah formal. Sebenarnya Sang Kiyai sudah membujuk Zahra untuk bersekolah formal. Namun, Zahra enggan. Alasannya ia ingin fokus belajar Al-Qur'an. "Zahra ingin jadi Hafiz Qur'an, Abah, Zahra nggak mau sekolah" ucap Zahra kepada Kiyai 10 tahun yang lalu. Zahra ikut Keluarga kiyai kurang lebih 10 tahun. Sang kiyai membesarkan Zahra seperti anak kandung sendiri. Zahra tumbuh di lingkungan yang mendukung perilakunya berkelakuan baik. Didikan sang Kiyai dan Bu Nyai membekas bagai pahatan di batu. Menjadikan Zahra sosok yang mandiri, kuat,
Read more
Negosiasi
"Maaf, Mbak Zahra. Apakah tidak terlalu memberatkan dan berlebihan syarat itu?" Pak RT membuka suara. Semua mata menoleh ke sumber suara. Zahra tersenyum simpul, nampak manis dan cantik sekali. Hingga membuat Danu tambah kasmaran. Taman bunga merekah seketika menghias hati Danu. "Maaf, maksud Bapak, bagaimana?" tanya Zahra. "99 hari, mana bisa membuat nasi goreng, kalau harus nanam dulu, Mbak. 99 hari padi baru bisa di panen, belum di jemur, belum gilingnya, cukup kah waktunya, Mbak?" Pak RT balik bertanya dengan sopan. Zahra kembali tersenyum, ia menoleh kepada calon mertua dan suaminya. "Bukankan ada dua pilihan mahar, dan Mas Danu sendiri yang siap memilih mahar ke 2," kata Zahra lembut. "Iya, Mbak. Tapi rentang waktu 99 hari apakah cukup?" tanya Pak RT. Danu yang sedari tadi berkeringat mencuri pandang kepada Zahra. 'Duh, Zahra. Senyum mu mengalihkan duniaku. Aku bisa gila jika tak bisa memilikimu Zahra.' batin Danu."Kenapa tidak minta yang lain saja, Zahra. Sebutkan saj
Read more
perdebatan dalam mobil
"Benar-benar aneh syarat mahar dari gadis itu. Kenapa tak meminta barang lain saja. Meskipun cuma nasi goreng seeafood tapi syarat untuk membuatnya itu bisa membuat Danu sengsara!" seru Ibu Herlambang kesal. Masuk mobil kemudian membanting pintu mobil dengan kasar. Wajahnya cemberut.Danu, Pak Herlambang, dan Pak Kasno ikut masuk mobil. "Kita batalkan saja pernikahan ini," usul Ibu Herlambang. Duduk di jok belakang bersama suaminya. Ibu Herlambang tampak taksetuju bila perjodohan ini berlanjut. Memasang mimik masam sedikit membenarkan sanggul rambutnya.Danu menoleh ke arah mamanya, "Jangan dong, Ma. Danu cinta sama Zahra, Ma. Dia gadis yang berbeda dari yang lain," ungkap Danu ia duduk di depan dekat sopir sambil memasang sabuk pengaman.Pak Herlambang menatap aneh kepada istrinya. Kemudian membenarkan posisi duduknya ke arah depan."Yah. Kamu benar, Danu. Zahra berbeda dari gadis lain. Yang Papa tangkap, Zahra ingin kamu berproses untuk membuat mahar pernikahan mu. Bukan karena kam
Read more
Wanita terbaik
Danu mulai terdiam sambil bersandar di jok mobil menyapukan kedua telapak tanganya ke wajah tampan berhidung mancung itu. Mobil melaju lagi perlahan."Danu, Danu! Are you Oke?" Ternyata Ibu Herlambang memperhatikan gerak-gerik putra bungsunya itu. "Ya, I'm oke Ma," ucap Danu termenung mengusap wajahnya ia menatap keluar jendela."Den, wanita seperti Mbak Zahra itu sekarang langka lho, Den. Jangan sampai lepas," ucap Pak Kasno membuyarkan lamunan Danu. "Iya, Pak Kasno benar. Kebanyakan wanita sekarang suka sama laki-laki yang beruang, ganteng, dan mapan." Imbuh Pak Herlambang. Setuju dengan ucapan sopirnya."Duh, kalian ini kaum lelaki tak tau kah, cantik itu butuh uang. Apalagi kaya mama ini. Hidup tanpa uang, apa kata dunia?" timpal Ibu Herlambang memainkan cincin berlian di jari manisnya. "Lagian papa kenapa sih ngotot banget ngejodohin Danu sama Zahra? Kenapa nggak sama anaknya jeng Prita saja, si Hany. Dia lebih berkelas dan sesuai dengan Danu, she is model, beautiful, smart, d
Read more
Nyonya Besar pusing
Mercedez hitam membawa keluarga Herlambang memasuki pintu gerbang sebuah rumah besar. Pintu pagar sudah terbuka mobil masuk halaman rumah kemudian berhenti tepat di depan pintu rumah keluarga Herlambang setelah menempuh perjalanan cukup jauh sampailah mereka di istana keluarga Herlambang.Rumah besar berlantai dua bercat putih lengkap dengan kolam renang dan hiasan mewah. Di garasi berjejer empat mobil. Semua keluar dari mobil hitam yang berhenti tepat di depan pintu rumah bak istana itu lalu mereka masuk rumah kecuali Pak Kasno ia memarkirkan mobil ke garasi.Danu melangkah cepat mendahului orang tuanya. Melewati ruang keluarga tanpa menoleh sedikitpun. Mama dan Papa nya mengekor dibelakang dengan langkah gontai menuju ruang keluarga lalu duduk disofa."Eh, sudah pulang rupanya. Gimana lancarkan lamarannya?" tanya Anita isrti kakaknya Danu. Wanita seksi itu duduk santai disofa berbalut baju kurang bahan berwarna merah cerah, membaca majalah. "Yah,,, begitulah," ucap Ibu Herlambang
Read more
Flash back
FLASH BACK ONKala itu papanya mengajak ketemuan pertama kali bersama Zahra dan Bapaknya di sebuah restoran, untuk membahas perjodohan mereka.Danu yang awalnya menolak berusaha berkilah mengarang alasan dengan berbagai cara agar tak jadi bertemu dengan Zahra. Berbagai alasan dilontarkan Danu saat hendak berangkat ke restoran tempat dimana sang papa berjanji untuk bertemu. Papanya membujuk Danu untuk mau bertemu dengan calon istrinya. Kata Papa untuk sekedar perkenalan dulu. Setelah bernegosiasi lama dan alot akhirnya Danu mau juga diajak bertemu dengan Zahra dan Bapaknya. Sampai direstoran Danu dibuat jenuh menunggu kedatangan calon istri pilihan papa yang akan dijodohkan dengannya. Danu marah, kesal, sewot saat menunggu kedatangan mereka. Papanya menyuruh Danu untuk sabar menunggu Danu pun menurut papanya. Hampir saja Danu pergi meninggalkan restoran karena jemu menunggu lama. Akhirnya Zahra dan Bapaknya datang. Meminta maaf karena terlambat. Danu yang tadinya marah, kesal, da
Read more
Obat rindu
POV ZAHRA Aku termenung dikamar ini menatap keluar jendela. Sesekali kulihat bingkisan mewah dari keluarga Mas Danu. Orangtua laki-laki itu kini benar-benar resmi melamar ku untuk putranya. Sebenarnya ada rasa kecewa dalam diriku pada Bapak. Kenapa harus berhutang pada keluarga Mas Danu? Hingga membuatku harus menanggung semua ini. Sedang aku belum lama berada dirumah ini, baru saja 4 bulan dirumah ini. Aku masih rindu Emak. Malah sekarang aku sudah resmi dilamar Keluarga sahabat Bapak. Apalagi Mas Danu itu sama sekali bukan tipeku. Meskipun dia bergelimang harta dan tampan rupawan, dua kriteria laki-laki yang biasa diincar kaum wanita masa kini. Tapi, aku Mutiara Azahra, tak sedikitpun terpikat oleh kekayaan yang dimiliki keluarga Mas Danu. Bukannya semua itu cuma titipan? Dan bisa lenyap kapan saja Jika Allah menghendaki.Tak munafik juga, ku akui hidup ini butuh uang, harta, tahta, dan yang lainya. Tapi apakah cukup itu saja? Buat apa kekayaan di dunia ini bila hanya di sombon
Read more
Langkah awal Danu
POV DANUTanpa terasa air mata ini menetes saat ku mengenang kembali kisah hijrahku. Dikamar dengan fasilitas lengkap ini ku bersandar memeluk guling. Ah,,, apa ini aku 'kan laki-laki tak boleh cengeng. Azdan Maghrib sayup sayup terdengar. Segera ku bangkit tak terasa lama juga aku bersandar tadi.Aku harus bersiap siap untuk shalat Maghrib.Ah tapi aku ingin menelpon Zahra dulu ingin bertanya langkah apa yang akan ku ambil. Aku tak boleh buang-buang waktu hari ini sudah masuk dalam hitungan hari untuk memenuhi syarat mahar bidadari ku. "Aaarrggh," Ku acak rambut melampiaskan kebingungan ini duduk di spring bed. Aku harus bagaimana dulu? "Telpon nggak. Telpon nggak telpon." Menghitung 5 jariku. Telpon. Yah aku telpon Zahra saja timbang mati penasaran.Segera ku raih ponsel yang ada diatas spring bed ku buka pola ponsel kemudian mencari kontak Zahra. Kuhubungi bidadari itu."Tut, tuuut." Suara khas telepon tersambung dibalik ponsel . "Nyambung." Menempatkan ponsel di dekat telinga
Read more
Jangan Menangis Ma (9)
POV Danu"Kalau Zahra tak mencintaiku, kenapa dia mau dijodohkan dengan ku, Ma?" Hati kecilku ikut bertanya."Lho, jangan tanya sama mama dong, mama bukan Zahra." Mama mengacak rambutku yang sedikit basah."Bangun, rambut kamu basah Danu!" Kini mama mendorong paksa bahuku berusaha membuatku bangun."Bisa aja 'kan, Ma Zahra itu nurut sama orangtuanya hingga mau nerima perjodohan ini." Asal tebak saja lalu bangun dari rebahan di paha mama duduk bersila diatas spring bed dengan bedcover berlogo Manchester united. "Kamu nggak mengharapkan Zahra cinta sama kamu?" Kini mama menatapku lekat.Ah, mama ini nanya yang lain kek."Heem." Ku ambil guling dan memeluknya. Mama memperhatikan tingkahku dengan seksama. "Kamu nggak mengharapkan Zahra mencintaimu?" tanya mama lagi. Kenapa mama nanya begitu sih, bukanya kasih semangat. Mama sebenernya merestui beneran apa cuma pura-pura? "Harapan itu pasti ada, Ma. Cuma aku nggak mau maksa Zahra mencintaiku." Hatiku lumayan galau, rasanya kaya digant
Read more
Donal bebek kalah pamor( 10)
Aku bernyanyi sambil berteriak melampiaskan rasa yang ada dihati ini, untung saja bangunan rumah ini kokoh, kalau tidak sudah gubrak, karena efek suara teriakan lagu yang ku nyanyikan menggema seperti memakai sound system dengan volume high.Mama kini menutup telinganya sambil memerintahkan padaku untuk berhenti. Setelah puas melampiaskan isi hati, ku jatuhkan tubuh ini di atas spring bed, seperti orang pingsan yang tak bisa menopang sendiri badannya. Tubuhku terhempas cukup keras, tapi nggak sakit tentunya.Napas terengah-engah, tangan ku telentang. Ah, lumayan cukup bisa mengurangi beban yang ada dihati ini. Bola mataku mengerling mencari sosok mama. Rupanya beliau masih duduk di atas spring bed tempat tidur ternyaman ku kini tangannya sudah tidak menutupi telinga. "Benar-benar gila kau, Danu!" umpat mama menggeleng kepala, tangannya menepuk kening gaya khas ala capek deh."Akan lebih gila jika aku hidup tanpa Zahra, Ma." Aku langsung bangkit dari rebahan."Mama, pliiiiissss deh
Read more
DMCA.com Protection Status