Share

Di balik Mahar Sepiring Nasi Goreng Seafood
Di balik Mahar Sepiring Nasi Goreng Seafood
Penulis: humaidah4455

Mahar Ala Zahra

Mutiara Azahra itulah namanya. Gadis muslimah berparas ayu, santun, dan ramah. Ia putri tunggal pasangan Rojali dan Maemunah.

Keluarga Tiara nama panggilan gadis itu, hidup dalam kemiskinan. Tiara tak bersekolah, ia dititipkan oleh ke dua orang tuanya di salah satu pondok pesantren ikut ndalem bersama keluarga Kiyai, nama panggilannya pun diganti Zahra. Zahra belajar Al-Qur'an sejak kecil hingga membuatnya kini menjadi hafiz Qur'an.

Zahra tidak bersekolah formal. Sebenarnya Sang Kiyai sudah membujuk Zahra untuk bersekolah formal. Namun, Zahra enggan. Alasannya ia ingin fokus belajar Al-Qur'an.

"Zahra ingin jadi Hafiz Qur'an, Abah, Zahra nggak mau sekolah" ucap Zahra kepada Kiyai 10 tahun yang lalu.

Zahra ikut Keluarga kiyai kurang lebih 10 tahun. Sang kiyai membesarkan Zahra seperti anak kandung sendiri.

Zahra tumbuh di lingkungan yang mendukung perilakunya berkelakuan baik. Didikan sang Kiyai dan Bu Nyai membekas bagai pahatan di batu.

Menjadikan Zahra sosok yang mandiri, kuat, taat beribadah, dan patuh kepada orang tua.

Di usianya yang menginjak 20 tahun, gadis itu kembali kepada kedua orangtuanya. Rumah semi permanen menjadi tempat tinggalnya kini bersama kedua orang tuanya.

Ternyata Ayah Zahra mempunyai hutang kepada sahabatnya sebesar 50 juta. Ayahnya tak sanggup membayar, hingga akhirnya Zahra yang menanggung semua itu. Sahabat ayahnya meminta Zahra untuk menikah dengan putra bungsunya, dengan beralasan untuk melunasi hutang sang ayah.

Zahra tak bisa menolak. Ia takut menjadi anak durhaka. Sedang anak sahabat ayahnya itu anak mami hoby dugem, bersenang-senang dan menghamburkan uang orangtuanya, sangat jauh dari kriteria Zahra.

Singkat cerita lamaran pun terlaksana. Rombongan calon besan datang dengan mobil mewah, dan membawa barang-barang yang mewah, bahkan cincin pertunangan harganya ratusan juta. Maklum orang tajir.

Di rumah Zahra yang sangat sederhana. Zahra berbalut gamis berwarna merah muda, dengan hijab senada, terlihat anggun dan cantik. Ia keluar bersama ibunya.

"Wah Mbak Zahra sudah hadir. Baiklah, kita mulai acara pertunangan ini," ucap Pak RT.

Acara pun mulai. Ternyata Danu Herlambang jatuh cinta pada Zahra sejak pertemuan pertama dan ingin segera menikah.

"Zahra, apa mahar pernikahan yang kau minta?" tanya Danu di hadapan semua orang.

"Sebutkan saja, Zahra. Tak usah kawatir berapapun yang kau minta kami pasti sanggup." Kata Mama Danu.

Zahra yang menunduk mulai mensejajarkan wajahnya.

"Ada dua pilihan mahar dariku, tinggal Mas Danu mau pilih yang mana," ucap Zahra.

"Katakan, Zahra sebut saja, dua-duanya pun boleh," sahut Danu antusias.

"Baik, Mas. Pilihan pertama, ku minta mahar bacaan satu surat Ar Rahman dengan fasih. Alasannya aku ingin Mas Danu menjadi imam shalat ku."

"Yang ke dua?" Danu tak sabar.

"Pilihan ke dua, aku ingin mahar sepiring nasi goreng seeafood spesial yang di buat oleh Mas Danu tanpa bantuan orang lain. Aku ingin Mas Danu bisa memberikan aku rizki yg halal dari hasilnya sendiri," ucap Zahra mantap.

"Silahkan Mas pilih yang mana," kata Zahra.

Semua orang tertawa kecil kala mendengar pilihan kedua, begitu juga Danu dan Mamanya.

"Kenapa se simpel itu, kenapa tak apartemen, mobil, emas, berlian atau apalah," ucap ibu Herlambang sombong.

"Oke, baiklah. Aku milih yang kedua saja. Kalo ngaji aku belum bisa," ungkap Danu terkekeh.

"Yakin dengan pilihan ke dua? Ini harus hasil dari Mas Danu sendiri, nggak keberatan?" tanya Zahra memastikan.

"Kalo cuma nasi goreng aku sanggup, kalo ngaji aku angkat tangan deh," ucap Danu enteng.

"Baiklah jika Mas Danu memilih pilihan ke dua. Dengarkan baik-baik."

"Aku ingin Mas Danu membuat nasi goreng seeafood untukku, dengan nasi yang berasal dari benih padi yang ditanam olehnya sendiri, di panen sendiri, hingga berwujud beras dan dimasak olehnya sendiri. Kemudian seafood aku memilih toping daging udang lobster dan cumi-cumi hasil pancingan Mas Danu sendiri. Ingat semua bahan nasi goreng untuk maharku nanti harus berasal dari hasil kerja secara halal, dan keringat Mas Danu tanpa bantuan orang lain. Ku beri waktu kepada Mas Danu 99 hari sesuai jumlah Asma Allah dalam Al-Qur'an, dihitung mulai hari ini untuk membuat nasi goreng seeafood itu. Jika Mas Danu tak bisa memenuhi maharku, Maka Mas Danu ku anggap membatalkan pernikahan ini, dan sesuai tradisi seluruh barang lamaran ini untukku." Jelas Zahra panjang lebar.

Danu, dan semua orang yang hadir takjub mendengar penjelasan Zahra.

"Kalian semua yang hadir disini ku minta menjadi saksi atas perjanjian ini. 99 hari jika Mas Danu tak berhasil menyiapkan maharku, berarti mas Danu membatalkan sepihak rencana pernikahan ini, dan seluruh barang ini menjadi hak ku sesuai tradisi di sini." Ucap Zahra mantap.

Keringat dingin mulai membasahi tubuh Danu.

"Jika kamu jodohku, Allah pasti mempermudah jalanmu untuk menghalalkan ku," ucap Zahra pada Danu.

Semua orang terdiam. Bu Herlambang yang tadinya sombong mulai ciut nyalinya. Danu diam tanpa kata.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status