Share

Demi kamu, Zahra

"Ayo masuk, Mas Danu," ajak Pak Husen.

"Baik, Pakde, Simbah," Danu bingung hendak memangil dengan sebutan apa.

Pak Husen menyunggingkan senyuman lalu menepuk pundak Danu.

"Le, nggak usah takut, gugup, ataupun bingung. Panggil saya Bapak, atau Pak'e dan istri saya panggil saja Simbok atau Mbok'e, karena mulai hari ini, kamu sepenuhnya menjadi tanggung jawab kami disini." Laki-laki setengah abad itu berbicara dengan santai dan mantap, penuh karismatik.

"Le, ayo barang-barangnya dibawa masuk ke kamarmu, sudah Simbok siapkan," Ibu Aminah keluar memanggil Danu.

Danu menoleh kepada ibu Aminah, wanita berbusana khas Jawa itu berusaha menarik koper Danu, namun Danu langsung refleks membantunya.

"Biar saya aja, Mbok ... ini berat," ucap Danu meraih kopernya.

Pak Husen menatap istrinya dan pemuda kota itu sambil mesem ngguyu. Danu dan Ibu Aminah berjalan menuju sebuah kamar yang sudah dipersiapkan oleh ibu Aminah.

"Ini kamarmu, Le. Bajunya bisa dimasukkan ke lemari sini," ucap wanita it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status