Share

Bab 7 Pesan Misterius

Malam harinya, Jasmine kembali membuka kolom iklan lowongan yang ia tandai dengan stabilo.

Ia baca dengan teliti, dan bergumam

wah cocok nih, untuk posisi ini biasanya gajinya lumayan. ini kan perusahaan besar.

Dengan mata berbinar ia menyiapkan dokumen yang dibutuhkan.

Ia pun mencocokkan informasi yang ia dapat dari salah satu penghuni rumah di blok belakang, kalau ada lowongan di perusahaan pengembang itu, dan benar kontak dan alamat email yang diberikan sama dengan yang ada di surat kabar.

Jasmine pun langsung mengirim datanya melalui email pribadinya. Dan juga akan mengirim dokumen melalui pos.

Kemudian bunyi notifikasi dari aplikasi pesan berwarna hijau neon yang diberi nama Whatslap itu, menampilkan banyak pesan masuk.

Jasmine mengerutkan alisnya, membaca nomer asing yang tidak terdapat pada kontak di ponselnya.

+852?? Nomor Hongkong? siapa ya?

+852xxxx

Hai Melati..

Jasmine, kamu baik-baik saja?

Kamu sedang apa? kenapa lama sekali tak membalas pesanku?

Bunga Melatiku, kalau baca pesanku cepat balas!

Jasmine tea! Jangan hanya dilihat dari notif aja. Open and Read my mssg!!

Begitulah isi pesan yang memang hanya dilihat Jasmine dari notifikasi pada layar utama ponselnya.

Jasmine pun mengulum senyum manisnya. Saking seriusnya ia menyipkan lamaran kerja, sampai ia tak menyadari ada pesan masuk beruntun.

Ia teringat akan seorang yang memang sudah lama tak ia jumpai. Zacky Ardintoo Meirzano.

Sosok hangat dengan mata teduh, yang baik hati dan tulus.

Sosok malaikat penolongnya disaat ia dalam keterpurukan, dan hanya dia yang memanggilnya Jasmine tea.

Dasar.

Tiba-tiba muncul pesan gambar, itu adalah sebuah foto wajah yang di close up dan terlihat hanya mata yang melotot, lobang hidung yang besar dan bibirnya yang dimonyongkan ke depan.

Astaghfirullah! kaget aku

Jasmine terperanjat kaget dan hampir melepas ponselnya. Kemudian masuk lagi pesan darinya.

Kaget ga? pasti kaget kan?! haha

Kamu tadi pasti lagi lihat PP ku ya kan. Tuh udah aku kasih lihat foto tampanku.

Kemudian disusul emoticon tertawa sampai keluar air mata.

Jasmine langsung membalas

Awas kamu ya!! bikin kaget aja. Lagi sepi job kamu? Sampai-sampai ga ada kerjaan, terus ngerjain orang begini!.

Disusul dengan emoticon marah berwarna merah.

Gimana kabar anakku? Sudah besar pasti dia sekarang ya?

Melihat pesan dari pria itu yang menanyakan Zico, mata Jasmine langsung memanas. air matanya siap terjatuh.

Alhamdulillah baik. Dia makin pintar.

Jawab Jasmine singkat

Alhamdulillah.. seperti Daddy nya ya.

pesan dari pria itu masuk lagi.

Ya.. seperti Papanya..

Kenang Jasmine kemudian teringat sosok ayah dari anaknya.

Daddy Jasmine.. aku maunya dipanggil Daddy.. Da..ddy. Mengerti?!

Terserah kamu lah

Dua orang itu kemudian melanjutkan pembicaraan serius tapi santai.

Mereka menumpahkan kerinduan satu sama lain.

Ketika percakapan mereka usai.

Jasmine sibuk dengan memutar berbagai memori hidupnya. Perjalanan hidup yang tak mudah, kemudian datang pria yang menjadi penolongnya.

Namun ia sadar, tak baik baginya terus bergantung hidup pada pria yang memang bukan siapa-siapanya itu.

Saudara bukan, cinta pun tidak. Hanya rasa dekat, rasa seperti memiliki pelindung, mungkin seperti memiliki seorang kakak, yang rela memasang badan untuk melindungi adiknya.

Ya, mungkin seperti itulah rasa memiliki seorang saudara. Makanya ia memutuskan pindah ke Malang, dan menjalani kehidupan yang baru di sana. Tentu dengan bantuan dari Zacky di awalnya.

Sedangkan di tempat yang berbeda, pria bernama Zacky itu pun, juga menatap kosong hamparan pemandangan kota Hongkong dengan gedung-gedung tingginya.

Sambil memasukkan tangan kanan ke saku celana, dan tangan kiri menopang diantara dahinya yang menempel pada kaca besar ruang kerjanya.

Ia memejamkan mata, sembari mengingat bagaimana perjalanannya untuk mendapatkan cinta Jasmine yang ia sadar tak pernah bisa ia gapai.

Tapi bodohnya dia, masih tetap menjaga hatinya untuk Jasmine, hingga tertutup pada wanita lain.

***

Dua hari setelah pengiriman lamaran kerja itu, Jasmine akhirnya mendapat panggilan kerja.

“Baik pak, saya akan hadir besok. Terimakasih atas kesempatan yang diberikan. Baik, selamat siang.” Percakapan di telepon dengan bagian personalia pun berakhir.

Jasmine tersenyum seraya mengcap syukur pada Tuhan, atas kesempatan yang terbuka untuknya esok hari.

Namun ada kekhawatiran dalam hatinya, pasalnya kantor yang akan dituju berlokasi di Kota Surabaya.

Berjarak lebih kurang 90 kilometer dari Kota Malang. Mungkin butuh waktu tempuh sekitar 1 jam 30 menit dengan menggunakan kereta, atau 2 hingga 3 jam jika menggunakan kendaraan umum bus atau travel.

“Mbak Murni doakan ya, besok aku ada interview kerja. Tapi di Surabaya mbak. Titip Zico ya.” Ucap jasmine pada pengasuh anaknya yang tengah menyetrika baju.

“Alhamdulillah.. beres bu! semoga lancar ya bu tes nya besok. Jam berapa bu?” Tanya mba Murni.

“Hmm.. saya berangkat dari rumah jam 8 mbak, tesnya jam 11. Saya naik kereta aja ya mbak?.” Tanyanya meminta pendapat.

“Kok aku deg-degan ya mbak.”

“Iya benar bu, mending naik kereta supaya cepat sampai. Kan enak bisa ada waktu nunggu terus ibu bisa siap-siap disana kan, daripada mepet waktunya bu kalo naik travel, kecuali ibu berangkat jam 7.”

“Benar kamu mbak.” Jasmine tersenyum pada mbak Murni. Lalu memilih baju yang akan ia kenakan untuk tes esok hari.

***

Setelah rapat koordinasi dengan seluruh direktur dan kepala divisi, masih didalam ruang rapat yang dikhususkan untuk rapat internal itu, Kemal pun mendapat laporan bahwa besok Jasmine akan datang memenuhi panggilan kerjanya.

Ada rasa gugup akan melihat pujaan hatinya lagi, setelah sekian lama. Ia pun meminta Heru mengingatkannya untuk mampir ke barber shop terbaik yang ada di Surabaya, sepulang kerja nanti.

Sedangkan di tempat lain, di Hong Kong International Airport, Zacky Ardinto Meirzano, pria yang bertukar pesan dengan Jasmine beberapa hari yang lalu, sedang menunggu giliran pesawatnya untuk take off.

Zacky ingin memberi kejutan dengan datang ke Surabaya. Dia tak sabar bertemu dengan perempuan pujaan hatinya.

Bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status