Share

Part 2

Bagaimana bisa ia berada disini ?!

Tentu saja pria kurang ajar itu merasa takut. Siapa yang tak takut jika bertemu kapten sword yang di takuti oleh semua orang di kekaisaran itu ?! yah, benar ia adalah Leo kapten sword dan juga mantan suamiku di masa lalu sekaligus calon suamiku di kehidupan kali ini.

Bagaimana ia bisa berada disini ? apa Leo sedang bertugas di sekitar sini ?

Aku masih menatapnya dengan ekpresi intens, ah Leo masih sangat tampan seperti di masa lalu. Dengan mata merahnya yang menyala dan rambut hitam pendeknya yang lebat dan berkilau dapat membuat semua orang terpana tentu saja termasuk aku. Betapa bodohnya wanita-wanita bangsawan yang hanya melihat Leo dari statusnya yang hanya sebagai bangsawan berkedudukan rendah. Bahkan jika dipikirkan lagi, Leo lebih tampan dari pada yang mulia kaisar. betapa bodohnya aku yang dulu.

Tentu saja sekarang aku tidak akan berbuat bodoh seperti dulu lagi.

‘’Apa yang akan kau lakukan kepada nona itu ? apa kau ingin menyentuhnya tanpa izin dari nona itu ?’’ ucap Leo tajam.

‘’T-tidak, m-maafkan aku, ’’ ucap laki-laki asing itu gemetaran.

Leon menghempaskan tangan laki-laki itu hingga laki-laki itu sedikit terhempas ke depan.

‘’Pergilah, awas saja kalau kau sampai melakukan hal seperti itu lagi, ’’ ucap Leo tajam.

Laki-laki asing itu berlari keluar restoran tanpa menjawab ucapan Leo.

Leo membalikkan tubuhnya dan menatap Nasya yang masih menatapnya intens.

‘’Nona apakah nona tidak apa-apa ?’’ tanya Leo.

Namun Nasya tidak menjawab ucapan Leo dan masih terpesona dengan wajah tampan milik Leo.

‘’Wajah Leo benar-benar tampan dan menggoda, ’’ ucap Nasya dalam hati.

Leo yang tidak mendapat jawaban dari nona di hadapannya ini kembali menjawab.

‘’Nona apakah nona baik-baik saja ?’’ tanya Leo sekali lagi.

‘’sangat tampan,’’ ucap Nasya tanpa sadar.

Leo yang mendengar ucapan nona yang berada di hadapannya ini seketika pipinya memunculkan rona merah di pipi putihnya dan dengan sepat ia memalingkan wajahnya menghilangkan rasa panas yang tiba-tiba saja muncul di sekitar wajahnya.

Nasya melebarkan matanya terkejut mengingat ucapannya yang ia ucapkan barusan.

‘’ah maafkan aku, a-aku hanya jujur bahwa anda sangat tampan,’’ ucap Nasya canggung namun meyakinkan.

Namun ucapan Nasya tidak membuat pipi Leo kehilangan rona pipi yang nampak kelihatan di pipi putihnya. Nasya tersenyum.

‘’Sangat menggemaskan,’’ ucap Nasya dalam hati. Leo dengan sengaja batuk pelan untuk menghilangkan kecanggungan yang baru saja ia rasakan.

‘’Tidak apa-apa nona, apakah nona baik-baik saja ? ’’tanya Leo mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

‘’Ah ya saya baik-baik saja, ’’ ucap Nasya canggung.

Leo tidak sengaja melihat ke arah leher Nasya yang memakai kalung seorang bangsawan. 

‘’Apakah dia seorang bangsawan tinggi ? tapi jika ia bukan bangsawan tinggi bagaimana bisa ia memakai kalung yang hanya bisa di pakai oleh bangsawan berkedudukan tinggi ? tapi kenapa dia berada disini ? apa dia salah satu orang yang sedang melakukan pemberontakan ? tapi jika nona ini melakukan pemberontakan pasti ia tidak akan bodoh melakukan pertemuan disini, ’’ ucap Leo dalam hati dengan terheran.

‘’Nona apakah boleh saya bertanya ?’’ ucap Leo.

‘’Tentu saja, ’’ ucap Nasya ramah.

‘’ Saya hanya ingin bertanya bukankah nona dari bangsawan ? kenapa nona berada di tempat lusuh nan kotor ini ? ’’ tanya Leo penasaran. 

  Bagaimana Leo bisa tahu ? ah pasti karena kalung yang ku pakai ini. Kalung yang ku pakai adalah kalung yang langka dan harganya tidak murah kebanyakan yg memakai kalung ini adalah bangsawan yang berkedudukan tinggi.

Mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh calon tunangannya itu ia tersenyum. Yah mungkin jika ia jadi Leo, dia juga akan bertanya hal yang sama. Mana ada bangsawan tinggi yang mau makan di tempat kecil seperti ini.

‘’Saya lebih suka makan-makanan yang seperti ini daripada makanan-makanan yang membosankan yang setiap hari saya makan, saya juga bosan melihat restoran-restoran yang menyediakan menu itu-itu saja, ’’ ucap Nasya.

Entah kenapa aku merasa bahwa Leo sedang terpesona akan sesuatu, tidak mungkin ia terpesona denganku kan ?!

‘’KAPTEN,’’

Nasya menatap ke arah meja yang berteriak memanggil Leo itu.

‘’Ah ternyata disini juga ada para ksatria sword, ’’ ucapnya dalam hati.

‘’ Permisi sebentar nona, ’’ Ucap Leo

‘’ Tidak apa-apa, terimakasih sudah menolongku ’’ ucap Nasya yang di balas dengan senyum manis Leo.

Leo menundukkan kepalanya sebelum ia berjalan menuju ke arah meja yang di tempati para ksatria.

Ia benar-benar terkejut dengan adanya Leo dan para ksatria yang berada disini, kenapa mereka berada disini ? apakah ada pemberontak atau suatu masalah lain yang membuat mereka ditugaskan di sekitar sini ? tidak mungkinkan ayah mengizinkannya pergi sendiri karena tau bahwa Leo ada disinikan ? namun, ia sangat terkejut saat melihat reaksi Leo yang seperti ekspresi sedang terpesona akan sesuatu itu.

Di masa lalu, keluarga yang di bangunnya dengan Leo berantakan. Yah karena itu juga ia tidak memberikan perasaannya kepada Leo. Walaupun ia dulu tidak mencintai Leo namun ia selalu tertarik akan fisik, sikap dan perilaku Leo.

Saat Leo yang tengah asyik berbicara dengan para ksatria-Nya, Nasya segera membayar makanan yang di santapnya lalu dengan diam-diam meninggalkan restoran agar tidak ketahuan oleh Leo. Ia sendiri tidak tau kenapa harus pergi diam-diam seperti itu.

‘’Nona bahaya berjalan sendirian di tengah malam, ’’

Nasya tersenyum, dia tau siapa pemilik suara di belakangnya itu ataukah hanya halusinasinya bahwa laki-laki itu mengikutinya karena mabuk ?

‘’Nona anda sedang mabuk biarkan saya mengantar anda pulang, dengan kejadian yang terjadi hari ini akan berbahaya jika nona pulang sendiri, ’’ ucap Leo.

   Entah kenapa disaat aku melihat Leo memakai seragamnya aku merasa aneh. Leo benar-benar mempesona. Dan Leo sepertinya juga sedang terpesona denganku ? apakah aku benar ? biarkan aku membuktikannya dengan sedikit menggodanya.

‘’Kapten, sepertinya kita berdua terlihat seperti tertarik satu sama lain, ’’ ucap Nasya.

Leo tidak terlihat panik dan gelisah, namun seperti terlihat bingung.

‘’Nona sepertinya kamu sangat mabuk, ’’ ucap Leo.

Nasya tersenyum menggoda lalu lebih mendekat ke arah Leo.

‘’Kapten, apakah kamu mau menikah denganku ?’’ ucap Nasya.

Leo terdiam menatap intens Nasya namun tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Nasya.

‘’Ah apakah Kapten memiliki kekasih ? tunangan ? atau istri ? ’’ tanya Nasya menggoda.

Leo tetap diam, Nasya tersenyum ia sedikit mendekat kepada Leo.

‘’Atau kapten memiliki seorang wanita yang ia cintai ?’’ ucap Nasya menggoda. 

Nasya melihat Leo yang masih terdiam seperti sedang berpikir akan sesuatu. Oh, apakah dia tidak ingin aku tau bahwa ia sudah memiliki tunangan ? atau memang benar ia sudah memiliki wanita yang ia cintai ? atau ia sudah bertemu dengan Leticia ?

‘’Kenapa diam kapten ? apa kamu benar-benar telah memiliki seseorang yang sudah memiliki hatimu ? ’’ ucap Nasya sekali lagi namun Leo tak merespon.

‘’Ah baiklah aku akan menganggap kamu telah memilikinya kapten dan aku yakin kita akan bertemu lagi nanti, ’’ ucap Nasya.

  Sekarang Nasya sedang berada di mansionnya dengan memakai pakaian santai dan ringan karena dia tidak berencana keluar dari rumah hari ini. Walaupun ia tidak tau kekuatan apa yang ada pada dirinya namun mana miliknya membuat ia merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Ayah Nasya bilang bahwa kekuatannya biasa saja dan tidak dapat melindunginya namun perilaku ayahnya terlihat mencurigakan namun ia tak begitu memperdulikannya.

‘’Nasya, ayah ingin bicara denganmu,’’ ucap duke Lengston.

Nasya segera berdiri ketika melihat ayahnya berjalan mendekat padanya..

‘’ Ada apa ayah? Kau terlihat gelisah,’’ Ucap Nasya.

‘’Nasya sepertinya ada kemungkinan pernikahanmu akan batal dengan kapten Leo, karena ayah baru saja mendengar kabar bahwa Leo ingin membatalkan perjodohannya yang di atur oleh kaisar,’’ ucap Duke Lengston.

‘’Bagaimana mungkin ? baru kali ini aku mendengar Leo menentang perintah kaisar, ’’ Bisiknya dalam hati.

‘’Ayah apa kapten Leo sendiri yang mengadu langsung pada yang mulia kaisar ?’’ tanya Nasya.

‘’Benar putriku, kaisar curiga bahwa di saat Kapten Leo bertugas untuk mengintai pemberontak di pasar dia bertemu dengan perempuan yang berambut panjang bewarna coklat kehitam-hitamman dan mata abu-abu,’’ ucap duke Lengston.

Ah, apa Leo ingin membatalkan pernikahannya karena aku ? bukan karena ia telah bertemu dengan Leticia ? memang benar rambut Leticia sama sepertinya namun warna matanya berbeda, warna mata Leticia berwarna biru cerah. Atau jangan-jangan Leo menyebutkan dirinya ? apakah ia sudah memberikan kesan terdalam di hati Leo hingga membuat ia berani menentang kaisar ?

‘’Ayah jangan khawatir karena sudah menjadi takdirku untuk menikahi kapten Leo, ’’ Ucap Nasya meyakinkan.

    Hari ini adalah hari di mana sang kaisar bertunangan dengan Liana Manvert, putri dari duke manvert salah satu bangsawan tingkat menengah. Ah membicarakan tentang Liana, ia terlihat seperti tidak menyukai pernikahannya dengan yang mulia kaisar. Dulu di masa lalu pernikahan mereka batal karena Liana yang ketahuan berselingkuh di belakang kaisar hingga ia di hukum kurungan di istana dingin. Namun, setelah itu ada beberapa cerita yang beredar bahwa mendadak Liana melarikan diri dari istana dingin entah siapa yang membantunya melarikan diri hingga tidak ada yang tau keberadaannya termasuk yang mulia kaisar sendiri.

Hari pertunangan kaisar dan calon ratu juga memiliki tujuan lain yaitu memperkenalkan aku dan Leo secara resmi.

‘’Rossya, ’’ panggil Nasya.

‘’Iya Nona ?’’ balas Rossya sang pelayan. 

‘’Ayo segera kita bersiap-siap, aku ingin segera menemui beruangku yang menggemaskan itu, ’’ ucap Nasya. 

Rossya tidak mengerti dengan ucapan nonanya namun dia diam tak bertanya lebih dan menuruti perintah Nona-Nya.

  Sekarang ini Nasya telah berada di dalam istana, setelah berbincang-bincang dengan para bangsawan ia langsung memisahkan diri di taman istana. Hingga tidak sengaja menabrak seseorang. Nasya melihat seseorang yang tadi ia tabrak dan ternyata dia adalah Leo. Kenapa Leo berada disini dan tidak berada disisi kaisar ? namun ia langsung tersenyum.

‘’Kita bertemu lagi kapten, ’’ ucap Nasya sambil tersenyum.

‘’Nona yang ada di restoran, ’’ucap Leo.

‘’Maafkan aku yang tidak sengaja menabrakmu, ’’ucap Nasya.

‘’ Tidak apa-apa nona, ’’ Ucap Leo.

‘’Kalau begitu aku harus segera pergi sebelum ada rumor yang menyebar tentang kita, ’’ ucap Nasya sembari kembali berjalan. Namun, tangannya di cekal oleh Leo.

‘’Ada apa Kapten ?’’ Tanya Nasya.

‘’Rumor ? rumor apa ? ’’ tanya Leo yang masih mencekal tangan Nasya dengan erat namun tidak sampai menyakitinya.

‘’Yah saya tidak sengaja mendengar bahwa anda yang adalah kapten dari sword akan bertunangan dengan lady Lengston, ’’ ucap Nasya.

‘’Kamu tau aku ? ’’ tanya Leo.

Tanpa sadar Leo tidak menggunakan bahasa formal kepada Nasya.

‘’Siapa yang tidak tau kapten sword yang bahkan sudah terkenal ? semua orang dikekaisaran ini pasti mengenalnya begitupun saya, ’’ ungkap Nasya.

    ‘’Karena kapten sudah memiliki calon, saya akan menarik kembali ucapan saya yang mengajak kapten menikah malam itu, kalau begitu saya permisi kapten, ’’ucap Nasya. 

Walau begitu Leo tidak melepaskan genggamannya dari tanganku. Aku dapat melihat wajah Leo yang pada awalnya selalu memasang wajah datar memperlihatkan wajah yang membuat siapapun yang melihatnya akan takut.Namun kenapa ekspresinya aneh seperti itu ?

‘’Kapten bisakah anda melepaskan genggaman anda ? saya tidak bisa pergi jika anda tidak melepaskannya, ’’ Ucap Nasya. 

‘’Itulah yang aku inginkan, ’’ ucap Leo serius. 

Mendengarnya ucapan Leo aku sedikit terkejut, ucapan yang penuh akan ambisi dan keyakinan sangat kuat saat akan menginginkan sesuatu baru pertama kali aku mendengar itu dari mulutnya.

Apakah ada yang belum aku ketahui tentang Leo ?

‘’Huh ? apa maksudnya ? ’’ tanya Nasya yang masih terkejut.

Aku bisa melihatnya nampak terkejut dan langsung melepaskan cekalannya dari tanganku.

‘’Maafkan saya Nona, tanpa sadar saya, ’’ ucap Leo menyesal. 

Nasya merasa sepertinya ucapan Leo tadi hanya ketidaksadarannya saja. tidak mungkin Leo seperti itu.

‘’Tidak apa-apa Kapten, kalau begitu saya permisi, ’’ucap Nasya sambil tersenyum.

Nasya kembali berjalan pergi meninggalkan Leo yang masih menatap punggungnya. 

Leo lalu mengangkat tangannya yang tadi ia gunakan untuk menggenggam tangan Nasya.

‘Entah kenapa rasanya tadi aku tak ingin melepaskan tangannya dari genggamanku, ’’ ucap Leo pada diri sendiri.

Ia mengeratkan tangannya berbentuk seperti kepalan.

‘'Aku harus membatalkan pertunangan ini bagaimanapun caranya harus, ’’ucap Leo.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status