Share

9

Lucifer yang tak mampu mengunyah dan menelan makanannya menutup matanya yang berair dengan lengan kirinya. Badannya yang sedikit gemetar menunjukkan bahwa anak itu sedang menahan sesenggukan tangisnya. Kumi menatap gemas Lucifer dengan wajah yang tersenyum teduh.

“Minum dulu.” Kumi mendorong gelas air minum di atas meja ke hadapan Lucifer. Dengan perasaan malu, Lucifer mengunyah makanannya dengan cepat dan segera menelannya dengan bantuan air minum.

“Sudah merasa lebih baik?” tanya Kumi lembut. Lucifer hanya mengangguk kaku. Sasha membantunya menaruh gelas minum dan memberinya sapu tangan. Herman yang sedari tadi hanya memerhatikan mendekati Lucifer dan memegang tangannya. Lucifer tak bergeming dan hanya diam menunduk.

“Sekarang lebih baik?” tanya Herman yang kini benar-benar diiyakan oleh Lucifer diikuti anggukan yang lebih meyakinkan dibandingkan tadi. Dia bisa merasakan energi Herman yang mengalir di setiap nadinya. Seolah darahnya berdesir seperti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status