Share

19. Special Target

Satu detik berlalu ....

Dua, tiga ... waktu berjalan begitu lamban.

Tak ada yang terjadi, padahal Rey sudah terbayang-bayang akan seperti apa kematian. Apa rasanya saat jantung, organ yang memberimu kehidupan, ditusuk mati sampai berhenti memberi detak.

Tapi nihil, sampai detik merangkak ke angka belasan, bahkan hingga rangkaiannya menggunung menit, tidak ada yang terjadi. Hanya kesunyian yang mendekap, ia masih menutup mata.

'Apakah aku sudah mati? Seperti inikah kematian? Hampa, tanpa rasa sedikit pun?'

Bahu gadis di pelukannya berguncang, membuat lelaki itu sadar bahwa diri masih menapaki hidup. Perlahan, dengan segenap keberanian  ia membuka mata, melirik kedua tangan Nina yang menggenggam erat tepi baju.

Tidak ada pisau disana. Apakah berhasil?

Samar isak tangis terdengar, sungguh pilu meski tak beriring air mata.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status