PERJANJIAN DUA AKADPART 7🍁🍁🍁Abian tak bisa membuktikan bahwa ia dan Aluna dijebak dalam sebuah kamar di hotel. Ia tak bisa membawa sang pelaku dalam kurun waktu satu kali dua puluh empat jam. Lelaki itu membanting ponselnya ke atas kasur, setelah beberapa menit lalu menerima panggilan dari utusannya yang ditugaskan untuk mencari tahu tentang kejadian malam itu.“Terlalu banyak orang di klub malam itu, Pak. Tidak ada yang merasa melihat orang mencurigakan.”Lelaki suruhan Abian memberitahu. Ia datang ke klub di mana Abian dan Aluna sempat menikmati malam mereka. Tidak ada yang bisa bersaksi atas kejadian itu. Malam itu klub terlalu ramai, dan tidak ada yang tahu mereka datang dari mana saja. Karena layaknya sebuah klub bebas didatangi oleh siapa saja.Abian benar-benar menyesal karena datang ke klub malam itu. Seharusnya kejadian itu tak terjadi andai saja ia tak mengabaikan nasihat seseorang. Seseorang yang begitu spesial dalam hidupnya.“Berjanjilah untuk tidak mabuk lagi, untu
PERJANJIAN DUA AKADPART 8🍁🍁🍁Dua hari kemudian, Abian terpaksa bertunangan dengan Aluna. Semuanya disiapkan dalam waktu yang singkat. Termasuk hati keduanya yang dipaksa menerima keadaan.Acara pertunangan berlangsung dengan lancar. Hanya saja kedua calon pengantin sama-sama tak memberikan ekspresi kebahagiaan. Bahkan ketika Abian memasangkan cincin pada jari manis milik Aluna, lelaki itu masih berwajah datar, hingga tatapan tajam Haris dan wajah sendu sang ibu membuatnya terpaksa menyunggingkan senyuman. Seolah tengah mengumumkan kebahagiaan pada semua yang hadir.“Kau yakin ingin menikah denganku?” tanya Abian pada Aluna.Setelah acara pertunangan dan semua tamu telah pulang, keduanya menghabiskan waktu sejenak di taman belakang rumah Aluna. Menghabiskan waktu untuk saling mengungkapkan keterpaksaan dan benci atas keadaan ini.Aluna tersenyum miring mendengar pertanyaan dari Abian. Ia menatap lelaki yang kini berdiri di depannya, sedangkan Aluna duduk di sebuah kursi taman di
PERJANJIAN DUA AKADPART 9🍁🍁🍁“Saya terima nikah dan kawinnya Aluna Namira binti Farhan Adijaya dengan mas kawin tersebut tunai.”Dalam sekali tarikan napas, Abian mengucapkan ijab kabul di depan wali, dan para saksi atas pernikahannya dengan Aluna. Pernikahan tanpa cinta yang terjadi karena sebuah kesalahan yang tak pernah mereka lakukan.Pernikahan yang akan mempererat hubungan bisnis orangtua mereka masing-masing. Bukan pernikahan impian untuk mempererat hubungan sepasang pengantin yang baru saja memulai kehidupan baru seperti orang lain.Aluna yang duduk di dekat ibunya meneteskan air mata. Ia menggigit bibirnya sendiri agar isakan tertahan tak keluar dari mulutnya. Biarlah orang yang melihatnya menangis akan mengira ia menangis karena terharu. Terharu karena telah berganti status menjadi seorang istri. Memulai kehidupan baru dan mengarungi rumah tangganya.Biarlah orang melihat seperti itu, karena mereka hanya punya mata untuk melihat. Bukan hati yang peka untuk merasa apa ya
PERJANJIAN DUA AKADPART 10🍁🍁🍁Setelah menikah, Aluna dan Abian tinggal di hotel selama dua hari. Orangtua keduanya ingin mereka untuk saling kenal satu sama lain dan mengisi hari dengan lebih dekat. Mereka ingin anak-anaknya menikmati waktu berdua.“Pengen bulan madu ke mana?” tanya Haris pada Abian sebelum menikah.Abian mengangkat dua alisnya menatap Haris. Ia sama sekali tak memikirkan hal itu dengan Aluna. Ia sama sekali tak terpikirkan untuk meninggalkan Jakarta dan berbulan madu ke luar negeri atau bahkan luar daerah. Menikah dengannya saja sebuah takdir pahit yang terpaksa ia jalani.“Gak ke mana-mana,” jawab Abian datar.“Harus, Abian.” Abian mengusap rambutnya frustasi. Ia heran menatap orangtuanya yang selalu memaksakan kehendak.“Pa, bukankah Aluna lagi semester akhir? Papa mau dia ulang mata kuliah dengan bulan madu yang sungguh bullshit ini?” Abian mengecilkan volume suaranya, karena jika ibunya mendengar, itu akan melukai hatinya dan menambah beban pikirannya.Seje
PERJANJIAN DUA AKADPART 11🍁🍁🍁“Assalamu’alaikum,” ucap sebuah suara di depan pintu. Hening. Aluna mencoba kembali memastikan suara seorang perempuan yang memberi salam. Ia sendiri sedang mencuci piring di dapur. Hari telah menjelang sore, ia mengerjakan tugas rumah seperti biasanya setelah pulang dari kampus.Aluna keluar dari dapur demi melihat siapa yang datang dan memberi salam. Saat ia melangkah ke pintu, ia melihat seorang perempuan menenteng sebuah tas di tangan kanannya, berdiri di depan pintu masuk. Sementara di baliknya baru muncul Abian dengan jas yang tersampir di lengannya.“Ini yang aku bilang kemarin,” kata Abian menoleh pada gadis di sampingnya.“Tadi aku langsung ambil dari agennya, katanya baru tiba di Jakarta. Jadi sekalian aja aku bawa ke sini daripada nyasar,” terang Abian pada Aluna membuat istrinya hanya mengangguk.Aluna sejenak terpaku. Ia seperti tidak sedang melihat seorang pembantu yang Abian bawa ke rumahnya. Gadis itu terlihat cantik, dan lebih cocok
PERJANJIAN DUA AKADPART 12🍁🍁🍁Aluna tak menceritakan semuanya pada orangtuanya. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi jika ia bercerita pada ayah dan ibunya. Pertama, orangtuanya tak akan percaya pada dirinya, menganggap Aluna berbohong karena ingin keluar dari pernikahan yang terpaksa itu. Kedua, orangtua Aluna akan percaya, dan menghukum keduanya tanpa bisa ditebak akan seperti apa. Ia tak akan mendapatkan cinta Abian, malah semakin dibenci, karena belum tentu saat semua terungkap lelaki itu akan memilih Aluna.Aluna memilih untuk bertahan hingga batas waktu yang tak bisa ditentukan. Ia tak ingin menyandang status janda dari pernikahan yang belum seumur jagung.Perempuan itu pernah bertanya-tanya pada diri sendiri tentang gadis yang dicintai Abian. Sebelum menikahi Aluna, lelaki itu dengan tegas mengakui telah memiliki kekasih. Bodohnya Aluna mengira itu hanya sebatas pacar, tanpa ada ikatan yang sah. Ia berpikir bahwa peluang masih besar pada dirinya.Aluna masih duduk di depa
PERJANJIAN DUA AKAD PART 13 🍁🍁🍁 “Mas, waktu itu kamu ada urusan kerja di mana sih?” Aluna bertanya hati-hati saat ia dan Abian sedang sarapan. Bersamaan dengan itu, Haura mendekat dengan membawa ceret minuman untuk diletakkan di depan majikannya. Secara otomatis ia tak sengaja mendengarnya. Namun, ia terlihat tak ikut mencampuri urusan mereka. Meskipun sebenarnya itu juga menyangkut dirinya. “Makasih,” ucap Aluna melirik pada Haura yang tersenyum setelah menuangkan minuman. Meninggalkan majikannya berdua, Haura kembali ke dapur. “Sejak kapan kamu bertugas bertanya banyak hal padaku?” Sejenak Abian diam. “Oh, bukan! Sejak kapan kamu merasa punya izin atas itu?” Abian meralat pertanyaannya. “Bukankan sudah kukatakan, lakukan apa yang kau mau, dan aku juga.” Abian meralat pertanyaannya. Ia mencoba menegaskan kesepakatan yang telah mereka ucapkan dulu, barangkali Aluna melupakannya. Jadi, Abian mencoba mengingatkan. Aluna memamerkan senyum dinginnya. Senyum yang ia tahu tak aka
PERJANJIAN DUA AKADPART 14🍁🍁🍁Perjalanan rumah tangga Aluna dan Abian tak berubah, hanya dingin dan beku yang tersisa dalam hatinya keduanya. Tepatnya dalam hati Aluna lebih besar rasa cemburu. Aluna seolah merasakan tusukan demi tusukan yang menembus jantungnya. Sakit saat diam-diam ia menemukan Abian dan Haura sedang bermesraan. Kadang saat Haura sedang mencuci piring, kadang saat ia tengah melayani mereka makan. Sebagai seorang perempuan, Aluna bisa melihat bagaimana tatapan cinta Abian untuk istri pertamanya. Meskipun Haura tampak menjaga diri, karena ia sedang melayani majikannya. Ia masih dengan kuat menyembunyikan statusnya.Abian sebenarnya tak rela membiarkan Haura merasa lelah dengan pekerjaannya. Namun, itu semua adalah permintaan Haura sendiri. Alasan yang baru Aluna ketahui sejak beberapa bulan yang lalu, ketika Abian tak mengizinkan Haura menghangatkan makanannya, menyuruhnya segera istirahat. Itu semua hanya karena Abian terlalu menyanyanginya.Berbeda dengan perl