Betapa terkejutnya Lyra saat melihat suaminya sedang dipeluk oleh ... mantan.Rexanda terbelalak, spontan mendorong Marina hingga terlepaslah pelukan dari tangan lembut itu. Saking kerasnya ia mendorong, foto model seksi itu sampai terjerembab di atas lantai. “Aduh!” pekik Marina ketika bokong sintalnya menghentak lantai. Ajeng langsung berlari dan membantu Marina berdiri. “Aduh, maafkan Rex, ya. Dia cuma kaget saja.”“I-iya, tidak apa, Tante,” angguk Marina sembari merapikan rok mininya. Lyra berjalan dengan kedua tangan memegang kantung belanjaan berisi banyak juice buah yang dibeli di bawah. Ia meletakkan minuman itu di atas kursi, kemudian mendekati suaminya dengan sorot bertanya. Rex menggeleng, memberi jawaban bahwa dia pun bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Mereka hanya saling pandang dan dada pemuda tersebut kembang kempis. Melirik pada Marina, tatap Lyra memperlihatkan keberatan dengan apa yang baru saja wanita itu lakukan. Namun, ia enggan memaki atau berkata ka
BAB 62 Perlengkapan HoneymoonVisual tokoh bisa dilihat di IG Author @Rein_Angg, Tiktok @rein_angg47. Mau menghalu bareng pembaca lain, silakan join Grup Facebook: Rein Angg And Friends “Kita pindah rumah? Kamu serius, Mas? Tapi ... apa Papa dan Mama akan setuju? Ini sebuah hal yang besar, lho. Aku khawatir mereka tersinggung?” Lyra tertegun dengan usul tersebut. Bukannya dia tidak mau, tetapi justru khawatir menimbulkan perselisihan di antara keluarga Adiwangsa. “Aku akan rundingkan dengan Papa. Selama Papa mendukung, kita tenang saja,” senyum sang pemuda memandangi istrinya dengan teduh. “Pokoknya, aku tidak mau kita diganggu terus menerus. Aku tidak mau kamu disakiti lagi.”Lyra menghela, “Ya, sudah. Aku bagaimana baiknya menurutmu saja, Mas. Apa pun itu, aku percayakan kepadamu.”Rex mengangguk, memeluk lebih erat sembari mulai mengistirahatkan tubuh di atas pembaringan bersama sang istri. Keduanya saling bertatapan, bertukar senyum. “Lyra,” panggilnya sendu.“Ya?”“Kamu sejak
“Rex pulang dalam keadaan mabuk lagi. Urusi dia seperti kemarin!” perintah ibunda pria itu pada Lyra Kanigara, yang masih berusia 23 tahun. “Ganti pakaiannya dengan baju bersih, jangan lupa bersihkan juga wajahnya.”Lyra pun mengangguk. Sebenarnya, dia bekerja sebagai perawat untuk nenek dari Rex. Namun, ia memiliki tugas tambahan setiap malamnya, termasuk hari ini.Di sisi lain, seorang pemuda bernama Rex Adiwangsa baru saja memasuki kamar tidur dibantu dengan sopir dan tukang kebun. Kondisinya sedang mabuk setelah pulang dari sebuah klub untuk berpesta pora menghamburkan uang.Dengkus napas terdengar berat, bersamaan dengan mata memerah. Kepala jelas terasa pusing tujuh keliling. Ia merebahkan diri, lalu menutup pelupuk.Namun, suara hingar bingar musik menghentak masih terngiang jelas di telinga. Begitu juga dengan pemandangan para striptease, penari telanjang yang meliuk di atas panggung.Ia terkekeh sendiri, sesekali menggelengkan kepala. Wajah cantik para penari erotis itu memba
Pintu kamar terbuka, Ajeng masuk dan ….“Aaaa!” teriak Nyonya Rumah tersebut. Ia menjerit sangat kencang dengan mulut yang terbuka lebar. “Apa-apan iniii!” pekiknya semakin kencang berteriak. Mendengar jeritan sang ibu, Rex sontak bangun dari tidur lelapnya dengan kaget yang teramat sangat. Mata memicing, mengerjap, memicing kembali, mengerjap kembali. Kepala digeleng ke kanan, ke kiri, lalu memegangi dengan kedua tangan.“Ada apa Mama teriak-teriak? Aku pusing!” amuknya membentak sang bunda. “I-itu! Lyra! Lyra! Dia … dia …!” Dengan telunjuk gemetar, Ajeng menunjuk perawat mertuanya dengan wajah merah padam dan dada kembang kempis. Rex menoleh, masih tidak mengerti apa yang membuat ibunya menjerit seperti melihat hantu. Begitu ia melihat Lyra ada di sebelahnya dengan rambut acak-acakan, dirinya pun berteriak kencang.Bahkan, saking kencang dan refleknya, kaki langsung menendang gadis yang sudah duduk di pinggir kasur itu. Lyra mengaduh kencang saat tubuhnya menghantam lantai dingin
Ayah Rex telah kembali dari kunjungannya ke luar kota. Rasa lelah yang Harlan ingin lepas dengan bercengkerama bersama keluarga kini justru berubah menjadi sebuah sesak bukan kepalang.Putra sulung yang kian sulit diatur, sekarang telah berbuat nista dengan menodai perawat neneknya sendiri. “Kamu harus menikahi Lyra!” bentaknya pada Rex tanpa ada keraguan sedikit pun.“Apa? Papa ini apa-apaan? Aku tidak mungkin menikahi dia!” Detik itu juga Rex menolaknya. “Aku bahkan tidak tahu apa yang aku perbuat kepadanya!”“Bisa jadi Mama benar! Lyra menjebakku! Dia pasti sudah naksir aku sejak lama dan kali ini adalah waktu yang tepat untuk dia beraksi!”“Tutup mulutmu! Kamu sudah memperkosa seorang wanita! Perawan pula! Kamu harus bertanggung jawab!” “Aku tidak mau menikahi dia! Aku sudah punya pacar, Pa! Mama, please! Bantu aku!” Rex merengek pada ibunya. Berjalan dan berlindung di balik punggung sang bunda.Ajeng tentu saja sama seperti putra yang selalu dimanja olehnya itu. Tentu saja dia m
Lyra meninggalkan ruang kerja Harlan. Berjalan dengan menunduk, menatap lantai. ‘Minggu depan sudah menikah? Aku harus berbohong pada Bapak dan Ibu di rumah,” keluhnya gundah. ‘Apa mereka akan percaya?’Ketika kaki mengayun dengan gontai, mendadak seorang lelaki muncul dari arah belakang dan menarik lengannya hingga tubuhnya sontak berputar.“T-Tuan Rex,” engahnya terkejut sekaligus takut.“Kamu sudah dengar? Kita akan menikah bulan depan, perempuan brengsek!” desis Rex menyeringai bengis. “Kamu puas sekarang, hah?”Menggeleng, Lyra berucap dengan terbata, “Saya … s-saya hanya … saya hanya mengikuti pe-perintah Tuan Harlan.”“Banyak omong, kamu! Dikira aku tidak tahu kalau kamu sengaja menjebakku? Kamu ingin jadi istriku, ‘kan? Kamu sengaja melakukan semua ini!”“Saya bersumpah, Tuan Rex! Demi Tuhan! Saya tidak menjebak Anda!” sanggah sang gadis.Namun, Rex tidak peduli. Ia mencengkeram lengan Lyra semakin keras hingga tedengar suara mengaduh dari sang gadis karena sakit.“Camkan ini,
Tersenyum kagok, tetapi mengikuti drama Rex dengan sebisa mungkin. “I-iya, Mas ….”Narsih buka suara, “Masalahnya, kami tidak ada dana untuk menikahkan Lyra, Bapak dan Ibu Adiwangsa. Hutang operasi jantung ayahnya saja masih belum lunas.”Harlan tersenyum, lalu menjelaskan, “Semua biaya kami yang menanggung. Acara akan diadakan di hotel di Malang kota besok lusa. Seluruh saudara dan kerabat dari Pak Suripto dan Bu Narsih silakan datang. Kami membawa 50 undangan, nanti silakan diisi sendiri dan dibagikan.”“Kami juga sudah menyewa wedding organizer untuk melaksanakan pesta ini dengan baik. Semua sudah mereka atur. Kalian cukup datang, itu saja. Nanti saya juga akan mengirim kendaraan kemari untuk menjemput.”Suripto dan Narsih saling pandang terbelalak. Begitu pula dengan Endaru dan Gayatri. Lalu, keempatnya menoleh pada Lyra.“Iya, Pak, Bu, seperti yang aku jelaskan di telepon. Pak Harlan akan ke luar negeri dalam waktu lama. Jadi, pernikahannya dimajukan,” jelas Lyra dengan satu keboh
Di sisi lain, Rex masih bertelpon ria dengan kekasihnya. “Malam pertama? Aku dengan perawat yang gila itu? Lebih baik aku mati daripada malam pertama dengannya!” sinisnya, tak peduli bahwa dia dapat didengar Lyra. “Tenang saja, Sayang. Cintaku hanya buat kamu! Mana mungkin aku bisa mencintai perempuan lacur kampungan seperti Lyra?” “Nanti kalau aku sudah kembali ke Jakarta, pasti aku akan segera menemuimu. Kita check in di hotel seperti biasa, ya?” rayu Rex dengan suara mendayu. “Aku merindukan pelukan serta sentuhanmu.” “Oke, love you, Marina Sayang!” pungkas Rex kemudian selesai menerima telepon. Lalu, ia berseru kencang. “Dengar itu, Lacur? Wanita yang aku cintai bernama Marina! Dia anak orang terhormat! Anak pejabat! Tidak seperti kamu yang anaknya petani desa! Bukan seperti kamu yang anaknya Suripto pengumpul kotoran ayam!” Rex menghina keluarga Lyra bukan kepalang tanggung. Ayah wanita itu dikatakan pengumpul kotoran ayam karena rumahnya kemarin banyak ayam berkeliaran saat