Share

14. Pembuktian Terakhir

Membisu, Suluh benar-benar terpesona, tak dapat sesekali mengalihkan lirikannya ke lain arah. "Uh ... kamu benar, aku baru kembali," terbata-bata, dia menunduk.

"Apa yang terjadi denganmu?" Aruna mendekat, semakin membuat Suluh membuncah sembari mundur selangkah. "Kami mencarimu ke mana-mana!"

Tersenyum tipis, Suluh merasa bahagia bila masih ada yang menaruh rasa empati kepadanya meski tidak banyak. "Ah, aku ... aku tergelincir ke dalam lembah Gunung Andapan," kekehnya menggaruk rambut.

Seperti mengetahui ada sesuatu tidak beres, Aruna mencondongkan tubuh ke depan, melirik dalam-dalam ke mata Suluh dengan kecurigaan. "Benarkah?" celetuknya belum teryakinkan. "Tapi kenapa aku merasa kamu menyembunyikan sesuatu?"

Terperanjat, Suluh dibuat bungkam. "Ini ulah Deandra dan kelompoknya itu, bukan?" imbuh Aruna semakin membuat laki-laki di hadapannya mati kutu.

"Apa? Tidak, tentu saja tidak," ucap Suluh kalang kabut. "Kenapa kamu berpikir demikian?"

Meluruskan tubuh, Aruna menyeletuk, "Sem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status