Semua Bab Benang Merah: Bab 1 - Bab 5
5 Bab
Retak
BAB 1| RetakAileen PovKita berdua memiliki nasib yang sama. Kita dipertemukan oleh takdir yang membawa kita pada tempat ini. Tempat yang amat sangat aku syukuri. Tuhan maha baik telah mempertemukan aku denganmu Malvin Saputra. 2002Hidup memang tak mudah ditebak terkadang arusnya tenang lalu bisa saja secara tiba-tiba badai pun datang dalam kehidupan. Tak terkecuali dengan perempuan yang bernama Aileen Dwiputri. Tuhan sedang merangkai cerita dalam kehidupan perempuan cilik itu atau bahkan Tuhan sedang menciptakan alur hidup berkelok yang harus dijalani oleh Aileen.Peristiwa tragis yang menimpa Aileen dan keluarganya telah membawa ia pada suatu hal yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.Ketika itu Aileen tampil dalam acara kelulusan di TKnya, keluarga Aileen pun tentu harus turut hadir dalam hari spesial itu. Bagaimana tidak,putri bungsu nya telah lulus dari TK dan bahkan m
Baca selengkapnya
Hidup yang baru
Bab 2 Hidup yang BaruGadis kecil itu sedang terduduk sendirian di bangku taman. Ia memperhatikan orang-orang sedang bermain bersama dan tertawa bersama. Mereka terlihat bahagia sekali, dan itu yang menyadarkan Aileen, betapapun hidupnya kini hancur namun dunia tetap berjalan semestinya.Merenung, melamun, menangis lagi dan lagi itulah yang dilakukan Aileen terus menerus.Sehari setelah kedatangannya di panti, sekarang Aileen sudah mempunyai kamar yang  berisi beberapa orang. Setidaknya ini tak seburuk daripada tinggal bersama tantenya yang terus mengacuhkan Aileen.Gadis kecil itu kini mempunyai beberapa teman, ada yang sebaya dengannya, ada yang lebih tua, bahkan ada dua orang bayi yang tinggal di sini."Anak-anak mari berkumpul makan siang sudah siap" ucap Bu Lusi berteriak di depan pintu rumah"Yeayyy" sorak anak-anak itu ceria.Aileen tak menghiraukan ucapan Bu Lusi, ia masih duduk melamun di bangku taman, walaupun
Baca selengkapnya
Untitled 2009
BAB 3 Untitled 20092009Kini tepat tujuh tahun sudah waktu berlalu Aileen habiskan di Panti Asuhan Muara Kasih. Masih bersama orang-orang yang ia sayangi tentunya Bu Lusi, teman-teman nya di panti dan orang yang begitu spesial baginya yaitu Malvin Saputra.Gadis itu tumbuh dengan baik, sangat cantik memang. Dengan tubuh tinggi semampai, mata yang bulat sempurna dan gummy smile yang membuat semua orang hangat dibuatnya. Hari ini adalah ulang tahun Aileen yang ke 13 tahun. Semua orang di panti merayakan ulang tahun Aileen dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Ia senang dibuatnya, tak lupa di hari ulang tahunnya gadis itu mengunjungi ibunya di rumah sakit jiwa juga makam Ayah dan Abangnya.Aileen yang berusia 13 tahun sedang mempersiapkan dirinya untuk masuk ke SMP. Tak terasa, ia dapat bertahan hingga hari ini dan merasa bersyukur setiap harinya karena ia selalu di kelilingi orang-orang baik di panti.
Baca selengkapnya
April 2009
Seharusnya April menjadi waktu yang indah bagi Aileen, karena terik matahari seakan penuh menyinari hidupnya. Tetapi berbeda dengan April kali ini. Seperti musim hujan, hati Aileen dipenuhi kemendungan yang tak berkesudahan. Sehari selepas pembicaraan di antara Aileen dan Malvin mengenai kepergian pemuda itu, membuat Aileen harus bersiap dengan jarak di antara mereka.Kini ia hanya berteman dengan kasur lapuknya, tak mau keluar bahkan untuk sekedar menyapa orang. Ia merasa muak berpura-pura bahwa dia baik-baik saja. Hanya tinggal menghitung hari, kepergian Malvin terasa semakin dekat. Ketika Aileen masih bermalas-malasan, tiba-tiba ada yang mengetuk jendela kamarnya, dan ternyata orang itu adalah Malvin, orang yang paling ia hindari untuk saat ini." Keluarlah, Kakak mau bicara!" Ucap DanteAileen pun bergegas menghampiri Malvin" Ada apa Kak?" tanya Aileen " Apakah kau sakit? Sudah beberapa hari ini kau hanya berdia
Baca selengkapnya
Ruang dan Waktu
Berbulan-bulan sudah Malvin hidup di London. Hidupnya kini berubah drastis. Orang tua angkat yang baik, fasilitas yang mempuni, kualitas pendidikan yang bagus, kini menjadi bagian hidup seorang Malvin Saputra. Namun Malvin merasa ia tak bahagia juga tak merasa sedih. Semua berjalan begitu adanya mengalir seperti air. Walaupun hidupnya kini berubah, semua tampak kosong menurut Malvin.  Hanya satu keyakinan dan keteguhan yang selalu Malvin tanamkan dalam dirinya yaitu ia akan sukses suatu saat nanti. Sejujurnya sudah lama Malvin tidak menghubungi Bu Lusi dan anak-anak panti tak terkecuali Aileen. Malvin mempunya alasan, bahwa ia tak mau setengah hati untuk tinggal di sini.  Ia ingin terlepas dari belenggu rasa bersalahnya karena meninggalkan panti terlebih lagi Aileen. Walaupun begitu Malvin selalu mencemaskan hidup Aileen di sana. Gadis itu teramat rapuh, susah payah ia membuang pikiran bahwa Aileen tidak baik-baik saja. Setelah berbu
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status