Share

30. Rumor Seram di Kelas

Perbedaan sikap Alena semakin Riga rasakan hingga jam pulang sekolah tiba. Biasanya gadis itu akan merengek untuk nebeng, tapi hari ini tidak. Alena menjadi sedikit lebih pendiam daripada sebelumnya. Bahkan ketika teman sebangku gadis itu pamit pulang duluan, Alena juga tidak menyuruhnya buru-buru mengemasi barang-barangnya supaya mereka bisa cepat pulang.

“Lo tumben nggak rewel kayak biasanya? Nggak mau nebeng gue lagi?” Riga menoleh sekilas pada gadis yang duduk di belakangnya, sebelum kembali memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

“Nggak, lagi males ngomong aja. Tapi kalau lo nggak mau nebengin gue lagi, ya nggak apa-apa. Gue bisa naik ojol,” jawab Alena tanpa menatap lawan bicaranya.

“Enak aja pulang naik ojol. Kita kan udah ada perjanjian, selama gue bisa dan ada waktu, ya gue yang antar-jemput lo. Lo berangkat bareng gue, berarti ya pulangnya sama gue. Kecuali kalau gue emang nggak bisa, baru lo boleh pulang naik ojol.”

“Ish, pacar aja bukan. Posesif amat sih lo.”

“Lo lupa apa ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status