Share

41. Hadiah dari Bara

Jam dinding menunjukkan pukul sembilan tepat ketika Alena membuka pintu kamarnya. Alena menutup pintu, meletakkan tas selempangnya di lantai begitu saja, ia langsung mengempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Matanya terpejam, menghalau cahaya putih dari lampu yang berada di tengah langit-langit kamarnya. Ia lelah, tapi juga merasa lega.

Di pantai tadi, Alena dan Riga menghabiskan waktu cukup lama. Bermain pasir pantai sambil sesekali menjahili satu sama lain, dan tertawa lepas tanpa beban. Sebelum pulang, mereka mampir ke salah satu tempat makan tak jauh dari pantai, makan malam. Baru setelah itu, Riga mengantar Alena pulang.

Sampai rumah, Alena langsung disambut oleh Budi. Pria paruh baya itu langsung meloncat bangkit begitu Alena dan Riga datang. Tanpa perlu bertanya pun sudah bisa dipastikan kalau Budi pasti menunggu Alena di teras sejak tadi. Budi langsung memberondong Alena dengan berbagai omelan—lebih ke nasihat kalau menurut Riga—, tapi kemudian pria itu memeluk Alena erat. Terlih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status