Share

S2 Bab 14C

Entah kapan Mahendra pulang dan menginjakkan kaki di rumah. Saat itu, dia mendengar suara berisik dari arah dapur kala kakinya hendak menaiki anak tangga. Lantaran penasaran, dia mengurungkan niat ke tujuan semula lalu menyeret langkah ke dapur dan mendengar sebagian kalimat hinaan Radit yang ditujukan pada istrinya.

Bungkam, jantung Radit bergetar hebat. Ketakutan mulai menjajaki pikirannya. Kentara sekali, wajah itu berubah menjadi pucat dan arah matanya lebih sering dijatuhkan ke lantai. Tubuh 170 cm tersebut pun mundur dan sedikit bersembunyi di belakang istrinya.

"Bang, aku hanya tak habis pikir dengan kamu. Begitu banyak wanita yang menunggu dan menawarkan diri untuk dijadikan istri. Bahkan aku dengar wanita itu cantik, pendidikan tinggi dan karir yang baik. Kenapa Abang malah memilih wanita ini? Lihat aja tingkahnya, wajahnya. Tidak ada bagus-bagusnya sedikit pun."

"Stop, Risa! Kamu juga tak berhak mengatakan itu di depan Hana. Kamu tahu, dia adala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status