Share

S2 Bab 7A

"Apakah mual muntahnya parah?"

Mahendra memeluk dari belakang, melingkari perut Hana. Entah mengapa hari ini, Mahendra menyelesaikan aktifitas mandi hanya dalam waktu sepuluh menit. Biasanya pria bertubuh 175 centi itu akan menghabiskan setengah jam berendam di bath up untuk membuang rasa penat.

Mahendra mencium bahu lalu hidungnya beralih ke leher Hana yang berdiri di depan meja hias. Entah apa yang dilakukan wanitanya di depan cermin, sang suami tak peduli. Dia hanya ingin bermanja sore itu.

"Kai? Dia better sekarang. Maka dari itu, dia diperbolehkan pulang sama Kak Arsen."

Terdengar desahan pelan setelah mendengar nama itu, Mahendra membalikkan tubuh Hana. Mesti dia sudah mendapatkan wanita itu sepenuhnya, masih ada rasa tak suka jika Hana terus berhubungan dengan dokter tersebut.

"Mas bukan bertanya tentang Kai. Kalau soal itu, Mas sudah tahu kalau Kai pasti cepat sembuh. Mas tanya apa bayi ini rewel hingga membuat mamanya mengalami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status